KOMPAS.com - Musim, iklim, dan cuaca terbentuk karena gerak Bumi. ketiganya saling berkaitan. Berikut penjelasan dari musim, iklim, dan cuaca di Indonesia: Show MusimDilansir dari National Geographic, musim adalah periode dalam setahun yang dibedakan oleh kondisi iklim khusus. Terdapat empat musim di dunia, yakni musim semi, gugur, panas, dan dingin. Di mana masing-masing musim memiliki pola cahaya, suhu, dan cuaca yang berbeda-beda setiap tahunnya. Negara Indonesia mempunyai dua musim yaitu, musim hujan dan musim kemarau. Salah satu penyebabnya yaitu, karena letak astronomis indonesia yang terletak di 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT. Baca juga: Angin Musim dan Jenisnya IklimDikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Iklim suatu daerah meliputi suhu musiman dan rata-rata curah hujan, serta pola angin. Umumnya iklim ditetapkan dalam jangka waktu 30 tahun. Letak astronomis Indonesia pada 6LU-11LS dan 95BT-141BT menyebabkan Indonesia masuk ke dalam iklim tropis. Beberapa karakteristik iklim tropis yaitu:
Baca juga: Iklim Tropis: Pengertian dan Ciri-cirinya CuacaDisadur dari Encyclopaedia Britannica, cuaca merupakan perubahan suhu, angin, curah hujan, dan sinar matahari yang biasanya berlangsung singkat. Cuaca diartikan sebagai keadaan di atmosfer, langit, udaa. Di beberapa belahan dunia, cuaca bisa sama terus. Sementara di tempat lain, cuaca dapat berubah dengan cepat. Beberapa cuaca yang ada di Indonesia, yakni: Saat cuaca panas, angin akan bertiup kencang. Namun angin yang bertiup membawa hawa panas, sehingga tidak terlalu nyaman. Pada musim panas juga membawa banyak debu. Cuaca berawan merupakan kondisi sinar matahari sedang tertutup awan. Pada kondisi ini, suhu udara tidak terlalu panas, bahkan cenderung menjadi tanda hujan akan turun. Cuaca hujan membuat suhu udara menjadi dingin. Sering ditemui di negara tropis seperti Indonesia. Umunya, cuaca hujan ditandai dengan turunnya titik-titik air yang kemudian berubah menjadi hujan. Baca juga: Kondisi Cuaca dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Manusia Cuaca cerah ditandai dengan langit yang bersih, awan yang muncul cenderung sedikit. Cuaca cerah memberikan udara hangat dan menjadi waktu yang tepat untuk beraktivitas di luar ruangan. Pada saat cuaca ini, angin bergerak lebih cepat dibanding biasanya. Angin membawa udara yang cenderung dingin atau sejuk. Saat cuaca berangin, langit akan berawan dan suhu udara lebih rendah. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Musim berganti, cuaca berubah. Udah dari jaman dulu keleus. Tapi, kamu udah ngerti belum ada berapa jenis musim di dunia ini, Loopers? Kalo kamu bilang ada dua, cuma musim durian dan rambutan, itu tandanya kamu ngaco. Sebenarnya, ada 6 jenis musim di dunia. Lho, kok 6? Ya, 4 musim di bagian bumi daerah subtropis dan 2 musim di bagian bumi daerah tropis. Kali ini Loop akan mencoba memberikan beberapa gambaran tentang 6 jenis musim di dunia ini. Ya sekedar info aja, biar nggak dibilang katrok! Musim SemiMusim semi bisa dibilang jadi musim yang paling nyaman sepanjang tahun. Pasalnya, cuaca di musim ini cenderung ramah. Oleh karena itu, banyak binatang dan tumbuhan yang bereproduksi di musim ini. Musim ini termasuk musim yang terjadi di daerah-daerah nontropis. Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni, sedangkan di belahan selatan bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember. Musim PanasMusim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim panas bisa terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Di belahan utara bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan sekolah. Di musim ini, kegiatan paling seru adalah berenang! Musim GugurMusim gugur merupakan peralihan antara musim panas ke musim dingin. Sama seperti musim semi dan musim panas, musim ini hanya terjadi di negara-negara subtropis. Musim gugur dimulai pada tanggal 1 September dan berakhir 30 November untuk belahan utara bumi, sedangkan untuk belahan selatan dimulai tanggal 1 Maret dan berakhir 31 Mei. Di musim ini, banyak tumbuhan yang menggugurkan daunnya. Beberapa macam binatang seperti tupai bahkan mulai mencari cadangan makanan untuk musim dingin. Musim DinginMusim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan sedang. Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret, sementara di belahan selatan bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September. Satu hal yang bikin musim dingin ini menarik, salju! Musim KemarauNah, inilah salah satu musim yang dialami oleh daerah-daerah tropis di dunia. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan berturut-turut. Wilayah tropis seperti Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini. Musim HujanAda musim kemarau, pasti ada pasangannya, musim hujan. Musim hujan atau musim basah punya ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm/m2/dasarian dan berlanjut terus. Selamat Loopers! Pengetahuan kamu jadi bertambah setelah menyimak informasi ini. Makanya, rajin-rajinlah baca buku biar pengetahuan kamu jadi berlimpah.
Musim adalah pembagian waktu dalam setahun yang ditentukan oleh adanya perubahan cuaca, ekologi, dan durasi penyinaran Matahari. Penyebab terbentuknya musim adalah karena Bumi mengelilingi Matahari dan melakukan rotasi pada porosnya. Kemiringan rotasi Bumi ini mencapai 23,5 derajat dari sumbu tegak lurusnya. Negara-negara yang terletak jauh dari garis khatulistiwa mempunyai empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Sedangkan negara-negara yang berada dekat dengan garis khatulistiwa memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.[1] Ciri khasCiri khas dari musim ialah adanya kondisi cuaca yang paling sering terjadi dalam rentang waktu tertentu. Tiap musim dikenali melalui kondisi cuaca yang terjadi. Penamaan musim sesuai keadaannya dapat diamati pada musim hujan, musim kemarau, musim dingin, dan musim panas. Rentang waktu pada musim hujan diisi oleh cuaca hujan. Musim kemarau memiliki rentang waktu yang dilalui dengan kemarau. Musim dingin memiliki rentang waktu dengan suhu udara yang selalu rendah. Sedangkan musim panas memiliki rentang waktu dengan suhu udara yang selalu tinggi.[2] PembentukanBumi tersusun dari material utama yang meliputi besi, oksigen, dan silikon. Besi menjadi material dengan komposisi yang terbesar bagi pembentukan inti Bumi yaitu sekitar 88%. Pusat Bumi yang mengandung besi dalam jumlah yang besar menimbulkan efek magnet yang sangat besar dengan kutub yang berbeda di utara dan selatan.[3] Letak medan magnet di pusat Bumi berjarak ribuan kilometer dari permukaan Bumi. Jarak medan magnet yang jauh menyebabkan Bumi dapat terhalangi dari angin surya. Medan magnet ini juga melindungi mahluk hidup dari bahaya yang ditimbulkan oleh radiasi Matahari. Keberadaan medan magnet menimbulkan perputaran Bumi pada porosnya sambil mengelilingi Matahari sesuai orbitnya. Lamanya waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali mengitari porosnya yaitu 23 jam lebih 56 menit dan 4,09 detik. Nilai ini umumnya dibulatkan menjadi 24 jam untuk memudahkan perhitungan waktu. Periode perputaran Bumi pada porosnya menimbulkan waktu siang dan waktu malam yang dikenal dengan satu hari dan satu malam. Sementara itu, Bumi mengelilingi Matahari pada orbitnya dalam satu putaran dengan waktu tempuh sekitar 365 hari lebih 5 jam, 48 menit, dan 45,51 detik. Perputaran Bumi mengelilingi Matahari dikenal dengan periode waktu satu tahun. Berbagai jenis musim yang berbeda-beda di tiap wilayah dapat terbentuk karena adanya perputaran Bumi yang mengitari Matahari.[4] Perbedaan musim di Bumi berkaitan dengan kemiringan sumbu rotasi Bumi. Sudut posisi Matahari terhadap ekuator terbentuk selama pengorbitan bumi terhadap matahari. Ini menyebabkan terjadinya pergantian musim pada daerah belahan utara dan selatan. Selain itu, perbedaan sudut posisi Matahari juga membentuk perbedaan terhadap lamanya waktu siang dan malam pada daerah yang menjauhi bidang ekuator.[5] JenisWilayah subtropik mengalami empat musim karena adanya kemiringan di perputaran bumi pada porosnya terhadap jalur perpindahan bumi terhadap Matahari. Perputaran bumi yang memiliki sudut miring membuat bagian yang jauh dari khatulistiwa mengalami masa dekat dan masa jauh dari matahari selama ¼ tahun. Musim panas terjadi saat daerah subtropis mengalami masa dekat dengan Matahari. Musim dingin terjadi saat daerah subtropis mengalami masa jauh dari Matahari. Musim semi menjadi transisi dari musim dingin ke musim panas, sedangkan musim gugur menjadi transisi dari musim panas ke musim dingin. Musim yang berbeda terbentuk di wilayah khatulistiwa karena adanya perubahan suhu di wilayah subtropik. Perubahan suhu ini menyebabkan terjadinya perubahan arah angin dan arus laut yang menimbulkan musim baru yang berbeda dari musim-musim di wilayah subtropik.[6] Wilayah khatulistiwa akhirnya hanya mengalami dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.[1] Penentuan rentang waktuModel curah hujanPenentuan awal dan akhir dari suatu musim dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria curah hujan tiap rentang 10 hari. Dalam ilmu meteorologi, klimatologi, dan geofisika kriteria ini dikenal dengan istilah dasarian. Tiap tahun, penetapan dasarian dimulai dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember. Tiap bulan hanya terdapat tiga satuan dasarian. Dasarian pertama dihitung antara tanggal 1–10. Dasarian kedua dihitung mulai tanggal 11–20. Dasarian ketiga memiliki ketentuan khusus karena adanya perbedaan jumlah hari pada beberapa bulan di kalender Masehi. Bulan yang memiliki jumlah hari sebanyak 30, memiliki dasarian ketiga dari tanggal 21–30. Bulan yang memiliki jumlah hari sebanyak 31, dasarian ketiganya ditetapkan dari tanggal 21–31. Khusus untuk bulan Februari, dasarian ketiga dimulai dari tanggal 21 sampai dengan 28 atau 29.[7] Awal musim dijadikan sebagai penanda dasarian awal suatu musim. Awal musim hujan ditandai dengan dasarian pertama yang curah hujannya 50 mm atau lebih. Awal musim kemarau ditandai dengan dasarian pertama yang curah hujannya kurang dari 50 mm. Jumlah dasarian dari awal musim hingga akhir musim disebut sebagai panjang musim adalah banyaknya dasarian dari awal musim sampai akhir musim. Penentuan awal musim dan jumlah panjang musim dapat berubah setiap tahunnya karena adanya kondisi dan tatanan cuaca lainnya dalam skala besar. Setiap tempat memiliki panjang musim yang berbeda-beda.[8] Penentuan awal musim dengan berlandaskan pada dasarian diperkenalkan oleh De Boer pada tahun 1948. Model De Boer masih digunakan oleh sebagian besar negara dalam keperluan meteorologi, klimatologi maupun geofisika. Kelemahan dari model De Boer ialah tidak dapat diterapkan pada wilayah dengan curah hujan yang sangat besar atau sangat kecil. Penggunaan model De Boer pada wilayah ini membuat tidak adanya kategori musim hujan atau musim kemarau.[9] Model angin permukaanAwal musim juga dapat ditentukan melalui kecepatan angin permukaan yang melalui suatu wilayah. Model ini dikemukakan oleh Harjawinata dan Muharyoto pada tahun 1980. Kecepatana angin permukaan dibagi hingga mencapai 850 hPa. Jika angin barat telah mencapai kecepatan 425 hPa, maka musim angin barat di suatu tempat telah di mulai. Penentuan awal musim dengan model angin permukaan tidak selalu dapat digunakan untuk mengidentifikasi musim hujan. Penyebabnya adalah keberadaan musim angin barat yang terjadi dengan beragam fenomena sehingga membuatnya tidak selalu menandakan terjadinya musim hujan. Penentuan awal musim juga sulit dilakukan pada luas wilayah dan struktur kepulauan dalam pembentukan cuaca skala meso.[10]
PeranMusim sangat mempengaruhi kehidupan ternak dan tanaman. Pakan ternak menjadi melimpah pada musim hujan karena tanaman tumbuh dengan subur. Sebaliknya, tanaman menjadi tidak subur pada musim kemarau karena kekeringan. Kondisi musim menyebabkan peternak membuat silase pada musim penghujan yang kemudian digunakan untuk musim kemarau. Kesehatan ternak juga sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim hujan dapat terjadi penyebaran penyakit ternak dan parasit.[11] Serangga, hewan pengerat, dan mikroorganisme penyebar penyakit sangat peka terhadap perubahan musim.[12] Referensi
Daftar pustaka
Pranala luar
|