Sebutkan macam-macam profesi yang melakukan kegiatan wawancara

Diperbarui 16 Nov 2022 - Dibaca 8 mnt

Apa yang ada di pikiran kamu saat ditanya tentang pekerjaan yang disukai dan tidak disukai oleh rekruter? 

Nah, pertanyaan tersebut sering menjadi salah satu pertanyaan andalan yang terlontar saat kamu menghadapi wawancara kerja.

Sebenarnya tidak sulit dalam menjawabnya, karena kamu bisa memberikan jawaban itu sesuai keinginan.

Nah, sudah tepatkah jawabanmu? Apakah itu sudah membuat rekruter puas, atau malah belum?

Tenang, Glints akan memberi tahu kamu jawaban yang tepat untuk pertanyaan tricky yang satu ini!

Baca Juga: 8 Pertanyaan Wawancara Kerja untuk Menilai Kepribadianmu

Pertanyaan “Apa yang Kamu Suka dan Tidak Suka?”

Mengapa pertanyaan ini ada dalam wawancara kerja? Bagaimana memberikan jawaban pertanyaan pekerjaan yang disukai dan tidak disukai? Apa tujuannya?

Dilansir dalam The Balance Careers, selain mencari tahu kesesuaian dirimu dengan pekerjaan yang akan kamu lakukan nanti, pertanyaan ini sangat membantu perusahaan untuk mengenal passion kamu saat bekerja. 

Ketika menjawab pertanyaan ini, cobalah untuk menjawab secara deskriptif dan berikan juga alasan yang logis mengapa kamu bisa menyukainya atau tidak.

Jawaban Jitu Pertanyaan “Pekerjaan Apa yang Disukai?”

Dalam menjawab pertanyaan mengenai pekerjaan apa yang disukai, kamu bisa memberikan beberapa jawaban seperti berikut:

1. Beri tahu suasana kerja yang membuatmu nyaman

Ketika memberi jawaban tentang pekerjaan yang kamu sukai, kamu bisa membicarakan lingkungan kerja.

Sebagai contoh, kamu menyukai pekerjaan dengan suasana kerja yang dan membangun, baik secara tim maupun individu.

Berikan alasan logis mengapa kamu menyukai suasana kerja yang tersebut. Misalnya, lingkungan kerja yang seperti itu mampu menunjangmu dalam menyelesaikan tugas dengan maksimal.

Selain itu, kamu juga bisa berkolaborasi sekaligus tetap bekerja secara independen.

Contoh jawaban:

Saya suka bekerja di lingkungan yang saling mendukung, baik saat bekerja secara tim maupun individu. Keseimbangan inilah yang sangat membantu saya menjalankan tugas dengan baik sebagai content writer. Saya suka berkolaborasi, namun saya juga senang ketika bisa fokus bekerja secara mandiri.

I prefer to work in a supportive environment which enables me to work independently and in a team. This balance of situation is what supports me to do my job very well as a content writer. While I love collaborating with others, I also enjoy spending time alone to focus on my responsibilities.

2. Kaitkan dengan skill atau passion

Kamu bisa mengaitkan pertanyaan ini dengan skill dan passion yang kamu miliki.

Misalnya, saat melamar sebagai desainer grafis, kamu bisa mengatakan bahwa kamu senang dengan pekerjaan yang mendorong untuk berpikir lebih kreatif. 

Lalu, kamu bisa katakan selalu tertantang untuk mempelajari pekerjaan baru yang belum kamu pahami.

Contoh jawaban:

Saya senang pekerjaan yang mendorong saya untuk selalu meningkatkan design skill, termasuk dalam bereksperimen dan mengeksplor teknik-teknik desain baru. Lingkungan seperti ini bisa membuat saya selalu semangat dalam mengekspresikan kreativitas.

I love doing variety of challenging works because it requires me to constantly improve my design skills, to experiment and explore new design styles or techniques. It allows me to remain passionate about my job and helps me express my creativity.

3. Sambungkan dengan pekerjaan yang ditawarkan

Jawaban selanjutnya yang bisa kamu berikan adalah tentang pekerjaan yang kamu lamar. Tunjukkan bahwa kamu memang menyukai pekerjaan tersebut.

Contohnya, ketika kamu mendaftar pada bagian community relation atau management. Katakan bahwa kamu senang dengan pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang. 

Contoh jawaban:

Pekerjaan yang ideal bagi saya adalah sesuatu yang memungkinkan saya untuk bertemu dan berkolaborasi dengan banyak orang. Saya senang bisa belajar banyak hal baru dari orang lain. Itulah mengapa saya menyukai profesi yang berhubungan dengan community relation.

My ideal job would be something that allows me to collaborate and meet with a lot of new people. It energizes and enables me to learn a lot from them. This is also why I love working as a community relation officer.

Jawaban Terbaik “Pekerjaan yang Tidak Disukai?”

Sebutkan macam-macam profesi yang melakukan kegiatan wawancara

© Freepik

Untuk pertanyaan ini, mungkin kamu akan agak khawatir dalam menjawabnya namun, berikanlah jawaban yang jujur.

Berikut jawaban yang bisa kamu berikan untuk menjawab pertanyaan pekerjaan yang tidak disukai:

1. Jelaskan secara logis dan diplomatis

Untuk bagian ini kamu bisa menjawab semuanya dengan logis dan sediplomatis mungkin seperti contoh berikut ini:

Sebenarnya saya tidak begitu memiliki preferensi khusus mengenai lingkungan bekerja. Akan tetapi, saya merasa kurang nyaman bekerja dengan orang-orang yang terlalu mudah pesimis.

To be completely honest, I don’t really have any preferences on my working environment. However, I might feel less comfortable to work with people who tend to be pessimistic.

Dilansir dalam HubSpot, penggunaan kata seperti “kurang” dan “agak” akan membuat jawaban kamu jauh lebih diplomatis dibandingkan dengan kata “tidak”.

2. Hindari jawaban kontradiktif dengan konteks bidang yang dilamar

Minimalkan jawaban yang berpotensi membuat rekruter salah paham.

Misalnya, kamu melamar pada bagian marketing atau sales, tetapi kamu menjawab bahwa kamu tidak menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang.

Jadi, sangat penting untuk memahami bidang pekerjaan yang sedang kamu lamar. Pastikan untuk memberi jawaban yang selaras seperti di bawah ini.

Marketing adalah pekerjaan yang melibatkan banyak sekali proses pertukaran ide, lalu bergotong royong untuk mewujudkan ide tersebut. Pekerjaan seperti inilah yang saya sukai karena memungkinkan saya untuk terus berdiskusi dan bekerja sama dengan banyak orang.

Marketing is a job that involves a lot of process of exchanging ideas and then working together to make those ideas happen. This is exactly the job that I love to do, something that allows me to engage in discussions and work together with a lot of people.

3. Beri tahu cara kerja kamu saat di dalam tim

Hari ini banyak sekali pekerjaan yang tidak lagi dikerjakan secara individual.

Ketika memberi jawaban pertanyaan pekerjaan yang tidak disukai, kamu bisa mengatakan seperti ini:

Saya kurang menyukai bekerja dengan tim yang tidak bisa bersikap profesional karena saya lebih nyaman dengan sebuah tim yang kompak, di mana seluruh anggotanya bisa saling terbuka untuk menerima dan memberi masukan membangun.

I don’t think I am fond of working in a team that is less professional. I would be more comfortable working in a solid team with people who are willing to receive feedbacks with an open heart and also able to give each other constructive input.

Baca Juga: Simak 6 Pertanyaan Interview User yang Perlu Kamu Tahu!

Itulah beberapa cara untuk memberi jawaban dari pertanyaan pekerjaan yang disukai dan tidak disukai. Jangan lupa untuk selalu cari informasi mengenai perusahaan yang kamu lamar terlebih dahulu, ya.

Selain pertanyaan yang satu ini, ada banyak tips pertanyaan interview lainnya yang bisa kamu pelajari di Glints Blog!

Rasa gugup ketika wawancara dapat disebabkan oleh persiapan yang kurang matang. Nah, dengan mempelajarinya, kamu bisa mempersiapkan jawaban yang lebih efektif dan tepat.

Tunggu apa lagi? Ayo baca kumpulan artikel tips interview di sini!

Sebutkan macam-macam profesi yang melakukan kegiatan wawancara
Ilustrasi wawancara. ©2012 Shutterstock/Andrey_Popov

Merdeka.com - Jenis-jenis wawancara terbagi menjadi beberapa macam sesuai dengan bidangnya. Mulai dari wawancara dalam dunia kerja hingga wawancara dalam bidang jurnalistik.

Perlu diketahui bahwa wawancara merupakan kegiatan tanya jawab antar-dua belah pihak atau lebih guna mendapatkan informasi, data, pendapat hingga keterangan.

Seseorang yang memberikan pertanyaan akan disebut dengan pewawancara atau interviewer dalam istilah bahasa Inggris, sementara yang memberikan jawaban atau keterangan disebut dengan narasumber.

Dalam dunia jurnalistik, wawancara ini merupakan tahapan vital yang tak boleh dilewatkan karena sangat bermanfaat agar mendapatkan sumber data jurnalistik yang valid pula.

Tak hanya dalam dunia jurnalistik saja, kini wawancara juga wajib diterapkan dalam dunia pekerjaan, contohnya ketika Anda melamar bekerja maka akan melewati tahapan interview atau wawancara.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah jenis-jenis wawancara dalam berbagai bidang untuk Anda.

2 dari 4 halaman

Wawancara Bebas

Wawancara bebas ini membuat sang pewawancara dapat menanyakan apa saja kepada narasumber atau pun responden yang ada. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa pertanyaan tersebut harus memiliki hubungan dengan data-data yang diinginkan. Apabila tidak hati-hati, ini akan mengarah pada pertanyaan yang mungkin tidak terkendali.

Wawancara Terpimpin

Selanjutnya adalah wawancara terpimpim ini, interviewer memang sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap juga terinci.

Wawancara Bebas Terpimpin

Berikutnya adalah jenis wawancara bebas terpimpin. Dalam jenis wawancara ini interviewer akan mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara termpimpin. Dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa saja yang akan ditanyakan secara garis besar pada nantinya kepada narasumber atau pun responden terkait.

3 dari 4 halaman

1. Wawancara Standar

Yang merupakan wawancara tradisional atau pun standar. Jenis wawancara ini kerap kali ditemukan dan digunakan dalam wawancara kerja. Saat menjalani wawancara tersebut, narasumber akan diwawancarai oleh seorang interviewer atau pewawancara.

Orang yang menjadi pewawancara bisa seorang staf personalia, utusan departemen atau pun manajer dari sebuah departemen itu sendiri.

2. Wawancara Perilaku

Selanjutnya adalah wawancara perilaku atau behaviour iterview yang memiliki fokus pada perilaku masa lalu narasumber untuk memprediksi perilaku masa depan. Sejumlah perusahaan akan menyukai jenis wawancara satu ini.

Karena dengan wawancara perilaku, mereka beranggapan bahwa perilaku dari seseorang akan memengaruhi kinerjanya pula.

3. Wawancara Situasional

Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara situasional memiliki fokus pada kinerja masa depan narasumber. Umumnya pewawancara kerja akan memberikan narasumber sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

4. Wawancara Kasus

Wawancara kasus biasanya akan digunakan oleh perusahaan konsultan. Wawancara ini memiliki fokus pada bagaimana cara Anda menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik. Pertanyaan yang diajukan dapat seputar pertanyaan kuantitatif guna mengetahui bagaimana Anda menangani kasus yang sudah diberikan.

5. Wawancara Via Telepon

Wawancara ini biasa dilakukan oleh perusahaan asing yang lokasinya tak berada di negara atau daerah di kandidat.

6. Wawancara Presentasi

Wawancara presentasi ini mengharuskan seseorang pelamar pekerjaan akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta untuk mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan perusahaan. Pelamar akan diberikan waktu sebanyak 30 menit dan alokasinya adalah 15 menit untuk persiapa dan 15 menit untuk presentasi.

7. Wawancara Panel

Umumnya, wawancara panel ini Anda akan diwawancara oleh sebanyak 5 orang interviewer. Mereka akan menanyakan beragam jenis pertanyaan.

4 dari 4 halaman

1. Wawancara dengan Janji Terlebih Dahulu

Wawancara dengan janji terlebih dahulu sering kali disebut dengan intervie by appointment. Dalam jenis wawancara ini persiapan merupakan hal terpenting. Misalnya mencari tahu latar belakang narasumber. Tak hanya itu, pokok-pokok yang akan diwawancarai juga harus dipahami dengan amat matang.

2. Wawancara Langsung

Selanjutnya adalah wawancara yang disiarkan secara langsung. Bagian terpenting dari jenis wawancara ini adalah dapat direkam untuk digunakan kelak sebagai ilustrasi audio yang aktual.

Wawancara langsung lebih menghidupkan sajian sebuah berita atau informasi lantaran pendengar atau pemirsa dapat menerima informasi secara langsung dari pihak narasumber. Wawancara langsung ini juga dapat menambah sisi dan aspek human interest.

3. Wawancara di Tempat Kejadian

Wawancara di tempat kejadian kerap kali disebut dengan on the spot interview. Cara wawancara ini biasanya dilakukan ketika sedang ada peristiwa kecelakaan besar atau pun terjadi bencana alam.

4. Jumpa Pers

Selanjutnya adalah jumpa pers atau biasa disebut dengan news coman. Wawancara jenis ini biasanya memiliki sifat rombongan. Dalam artian ada banyak wartawan yang akan mewawancarai satu narasumber atau lebih dengan durasi yang bersamaan.

5. Wawancara Via Telepon

Jenis wawancara ini bukanlah yang utama. Wawancara via telepon digunakan pada waktu yang sangat darurat saja.

[bil]