Orang yang bertugas menjadi pembina dalam pameran sekolah adalah

Orang yang bertugas menjadi pembina dalam pameran sekolah adalah

Perencanaan Pameran

Dalam suatu kegiana pameran, tidak akan dapat dilaksanakan oleh satu orang sehingga diperluan adanya sebuah kelompok kerja, dimulai dari merencanakan, mempersiapkan, mengelola, melaksanakan serta mengevaluasi pameran, dan untuk selanjudnya disebut sebagai organisasi kepanitiaan pameran.

Kepanitiaan merupakan salah satu badan atau sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam suatu kepanitiaan, bagian yang satu dengan bagian yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan sebab apabila salah satu bagian tidak dapat berfungsi, maka akan memengaruhi bagian yang lainnya.

Secara umum, kepanitiaan suatu kegiaan dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

  • Panitia Pengarah / Steering Committee.

    Pengarah yaitu panitia yang bertugas memberikan arahan nasihat, dan petunjuk kepada panitia pelaksana dalam menjalankan tugasnya.

  • Panitia Pelaksana / Organizing Committee.

    Pelaksana yaitu panitian yang bertugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan dan bertanggung jawab atas kegiatan yang telah direncanakan dari awal hingga akhir.

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing panitia dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Pelindung/penanggung jawab pameran.

  • Penanggung jawab kegiatan, memberikan nasihat/saran dan pencerahan masalah di lapangan baik kepada pembina/pembimbing ataupun langsung kepada panitia pelaksana pameran.

  • Membimbing/memberi masukan atau saran kepada panitia 
  • Bertanggung jawab pula terhadap keberhasilan pameran.

  • Mengordinasi kerja seluruh panitia kerja termasuk sekretaris dan juga bendahara.
  • Mengetahui dan menandatangani surat-surat dan kesekretariatan.
  • Bertanggung jawab atas keberhasilan pameran.

  • Menyusun dan menyiapkan proposal
  • Menyiapkan surat-surat keluar
  • Menyiapkan surat masuk dan surat keluar
  • Menyiapakan surat-surat izin
  • Menangani urusan kedalam
  • Menyiapkan surat-surat untuk panitia 

  • Mencatat dan menyimpan uang masuk
  • Mengeluarkan uang belanja sesuai dengan prosedur
  • Membuat administrasi keuangan
  • membuat laporan keuangan

  • Mengoordinasi para pendukung acara
  • Menyiapkan susunan acara
  • Bertanggung jawab atas kelancara acara.

  • Menyediakan surat izin pameran
  • Membuat poster, katalog, spanduk, dan lainnya
  • Menghubungi pihak-pihak terkait yang perlu diundang
  • Menginformasikan kepada masyarakat luas

  • Menyusun daftar menu
  • Menyediakan konsumsi pada saat latihan, pelaksanaan hingga evaluasi
  • Menyediakan konsumsi untuk tamu undangan
  • Bertanggung jawab untuk urusna konsumsi.

  • Mendokumentasikan seluruh kegaitan pameran.

Rencana kerja adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal hingga akhir dalam kegaitan pameran. Rencana kerja diperlukan dan disusun dengan maksud agar semua kegiatan dan langkah kerja panitia terprogram dengan baik dan tidak ada sesuatu hal yang terlewatkan. Rencana kerja ini tertuang dalam suatu rumusan yang disebut dengan Proposal.

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sitematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulsan kegiatan yang perlu dukungan atau persetujuan dari pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Proposal ini disusun oleh ketua pelaksana, wakil ketua, sekretaris dan juga oleh bendahara kegiatan, yang disusun berdasarkan pertimbangan, arahan, ataupun petunjuk dari pembina.

Jadwal kerja adalah urutan kegiaan yagn berhubungan dengan waktu pelaksanaan dari suatu rencana kegiatan. Jadwal kegiatan dibuat setelah rencana kerja dari setiap seksi terkumpul. Jadwal kerja tersebut disusun oleh sekretaris yang mengacu pada konsep ketua panitia, dan hendaknya ditulis dan dipasang di ruang panitia agar mudah diketahui, difahami, dan dilaksanakan oleh seluruh panitia. 

Perencanaan yang bagus/baik harus sesuai dengan kriteria berikut :

  • Materi pameran
  • Kelengakapan pameran
  • Tempat penyelenggaraan pameran
  • Publikasi kegiatan pemeran
  • Waktu penyelenggaraan pameran
  • Dekorasi lokasi pameran
  • Anggaran kegaitan pameran
  • Kepanitiaan pameran.

Demikian penjelasan tentang Perencanaan Pameran tersebut diatas, semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan terimakasih.


Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018

Kontributor Naskah : Milasari dkk.

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

A. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Pameran

1. Pengertian

  Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk mengkomunikasikan, memperkenalkan, memperlihatkan, dan memajangkan hasil karyanya untuk diamati, dihayati, dan diapresiasi orang lain. Di dalam proses pelaksanaannya, sebuah pameran umumnya dipimpin atau dikoordinir oleh seorang kurator yang berperan dalam menentukan arah dan tujuan pameran, memberikan penjelasan tentang materi pameran, dan mengoleksi karya yang akan dipamerkan. Dari berbagai karya seni rupa bisa dipamerkan antara lain:

  • Pameran lukisan,
  • Pameran patung,
  • Pameran kriya,
  • Pameran tekstil, dan
  • Berbagai karya seni lainnya.

    Secara umum, jenis pameran dapat dikelompokkan berdasarkan jenis karya yang dipamerkan, jumlah pesertanya, waktu dan tempat pelaksanaan pameran, yaitu:

a. Berdasarkan jenis karyanya pameran dikelompokkan menjadi dua yaitu:

    Yaitu jenis pameran yang hanya memamerkan satu jenis karya saja, misalnya pameran lukisan pameran, patung, pameran kriya, pameran seni grafis, dan lain-lain.

      Yaitu jenis pameran yang memamerkan berbagai jenis karya seni misalnya pameran seni rupa yang menampilkan lukisan, patung, kriya, batik, grafis, dan lain-lain.

b. Berdasarkan jumlah pesertanya, pameran dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Pameran tunggal, yaitu pameran yang dilaksanakan perorangan, artinya hasil karya yang dipamerkan karya seni satu orang saja.
  • Pameran kelompok, yaitu pameran yang diikuti pesertanya lebih dari 1, beberapa atau anggota suatu kelompok, misalnya kelompok kelas 9 SMP, kelompok mahasiswa, kelompok kekerabatan, dan kelompok lainnya.  
c. Pameran berdasarkan ruang tempat pelaksanaan
  • Pameran di dalam ruangan (indoor), yaitu pameran dengan mengambil setting tertutup, misalnya di gedung atau museum. Penyelenggaraan pameran indoor harus memperhatikan penataan, unsur cahaya, dan sirkulasi pengunjung. 

  • Pameran di luar ruang. (outdoor), yaitu penyelenggaraan pameran biasanya karya-karya yang tahan terhadap suhu ruang terbuka, misalnya patung batu, walaupun bisa juga pameran lukisan atau keramik.

Pameran seni rupa outdoor

2. Fungsi Pameran di Sekolah

        Fungsi dari kegiatan pameran antara lain:

a. Sebagai media penampilan jati diri seorang siswa.

b. Sebagai sarana peningkatan daya ekspresi bagi seorang siswa.

c. Sebagai media memperluas cakrawala pengetahuan seni.

d. Sebagai media komunikasi antar siswa dengan apresiator.

e. Sebagai sarana perangsang kreativitas siswa dalam berkarya seni.

f. Sebagai wahana pemunculan ide, aliran, dan jenis seni rupa baru bagi siswa.

3. Tujuan Pameran Seni Rupa di Sekolah

a. Membangkitkan semangat siswa dalam berapresiasi karya seni rupa.

b. Meningkatkan apresiasi siswa dalam berkarya seni. 

c. Melatih berorganisasi. 

d. Melatih siswa mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya. 

e. Melatih bekerja sama dalam suatu kelompok. 

B. Perencanaan Pameran

    Dalam kondisi kegiatan pameran tidak akan bisa dilaksanakan oleh satu orang sehingga diperlukan adanya sebuah kelompok kerja, dimulai dari merencanakan, mempersiapkan, mengolah, melaksanakan serta mengevaluasi pameran, untuk selanjutnya disebut sebagai organisasi kepanitiaan pameran. Kepanitiaan merupakan salah satu badan atau sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam suatu kepanitiaan, bagian yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Apabila salah satu bagian tidak dapat berfungsi maka akan mempengaruhi kinerja bagian yang lain.

    Berdasarkan uraian di atas maka kepanitiaan pameran memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan kegiatan, yaitu terlaksananya pameran sesuai dengan rencana. Perencanaannya harus berprinsip organisasi, yaitu adanya yang dapat memimpin dan yang dipimpin serta memiliki sifat gotong royong yang tinggi.

1. Kepanitiaan

    Secara umum kepanitiaan suatu kegiatan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu panitia pengarah dan panitia pelaksana.

a. Panitia Pengarah/Steering Committee

  Pengarah yaitu panitia yang bertugas memberikan arahan, nasihat, dan petunjuk kepada panitia pelaksana dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal ini penanggung jawab kegiatan di sekolah biasanya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua Yayasan atau sederajat, sedangkan pembimbing atau pembina kegiatan adalah guru mata pelajaran yang bersangkutan.

b. Panitia Pelaksana/Organizing Committee

    Pelaksana yaitu panitia yang bertugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan dan bertanggung jawab atas kegiatan yang telah direncanakan dari awal hingga akhir titik di mulai oleh ketua panitia sekretaris bendahara, sampai kepada pelaksana kerja atau seksi-seksi masing-masing bidang sesuai yang dibutuhkan.

Perhatikan struktur organisasi kepanitiaan berikut.


Contoh organigram kepanitiaan pameran

2. Tugas Kepanitiaan Pameran

    Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing–masing panitia bisa dijabarkan sebagai berikut:

a. Pelindung/penanggung jawab pameran, tugasnya sebagai berikut: 

  • Penanggung jawab kegiatan, memberikan nasihat saran dan pemecahan masalah di lapangan baik kepada pembina/pembimbing ataupun langsung kepada panitia pelaksana pameran.

b. Pembimbing, tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • Membimbing/memberi masukan dan saran kepada panitia.
  • Bertanggung jawab atas keberhasilan pameran.

c. Ketua, tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • Mengordinasi kerja seluruh panitia kerja termasuk sekretaris dan bendahara.
  • Mengetahui dan menandatangani surat – surat dan kesekretariatan.
  • Bertanggung jawab terhadap keberhasilan pameran.

d. Sekretaris, tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • Menyusun dan menyiapkan proposal.
  • Menyiapkan surat–surat keluar.
  • Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.
  • Menyiapkan surat–surat izin.
  • Menangani urusan kedalam.
  • Menyiapkan surat–surat untuk panitia dan siswa.

e. Bendahara, tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • Mencatat dan menyimpan uang masuk.
  • Mengeluarkan uang belanja sesuai prosedur.
  • Membuat administrasi keuangan.
  • Membuat laporan keuangan.

f. Seksi acara, tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • Mengoordinasi para pendukung acara.
  • Menyiapkan susunan acara.
  • Bertanggung jawab terhadap kelancaran acara.

g. Seksi Publikasi, tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • Menyediakan surat izin pameran.
  • Membuat poster, katalog, spanduk dan lain–lain.
  • Menghubungi pihak–pihak terkait yang perlu diundang.
  • Menginformasikan kepada masyarakat luas.

h. Seksi konsumsi, tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • Menyusun daftar tamu.
  • Menyediakan konsumsi pada saat latihan, pelaksanaan sampai evaluasi.
  • Menyediakan konsumsi untuk tamu undangan.
  • Bertanggung jawab terhadap urusan konsumsi.

i. Seksi Dokumentasi, tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • Mendokumentasikan semua kegiatan pameran.

3.Menyusun Rencana Kerja (Proposal pameran seni rupa di sekolah)

    Rencana kerja adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal hingga akhir dalam kegiatan pameran. Rencana kerja diperlukan dan disusun dengan maksud agar semua kegiatan dan langkah kerja panitia terprogram dengan baik, sehingga tidak ada sesuatu hal yang terlewatkan. Rencana kerja ini tertuang dalam sebuah rumusan yang disebut proposal.

        Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan  perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Proposal ini disusun oleh ketua pelaksana, wakil ketua, sekretaris dan juga oleh bendahara pameran, yang disusun berdasarkan pertimbangan, arahan ataupun petunjuk oleh pembina.

4. Menyusun Jadwal Pameran

     Jadwal kerja adalah urutan kegiatan yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan dari suatu rencana kegiatan. Jadwal kegiatan dibuat setelah rencana kerja dari setiap seksi terkumpul. Jadwal kerja tersebut disusun oleh sekretaris yang mengacu pada konsep ketua panitia dan hendaknya ditulis dan dipasang di ruang panitia agar mudah diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh panitia, sesuai dengan tugas masing–masing. Perencanaan yang baik harus mencakup tentang: 

a. Materi pameran

b. Kelengkapan pameran

c. Tempat penyelenggaraan pameran

d. Publikasi

e. Waktu penyelenggaraan pameran

f. Dekorasi

g. Anggaran kegiatan

h. Kepanitiaan

Baca juga:

Seni Grafis

Menggambar Komik

Menggambar Poster

C. Tahapan Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa

    Hal–hal yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan kegiatan pameran seni rupa adalah:

1. Persiapan Penyelenggaraan Pameran

    Persiapan yang harus dilakukan dalam kegiatan pameran seni rupa, antara lain:

  • Publikasi kegiatan, baik melalui siaran radio, spanduk, selebaran, undangan maupun yang lainnya.
  • Mengadakan seleksi terhadap karya yang dikumpulkan.  
  • Menyediakan perlengkapan pameran yang meliputi sketsel, papan panel, meja, label kerja, buku tamu, tanaman hias, sound system dan lain–lain.
  • Menyiapkan ruang pameran.
  • Menyusun acara pembukaan dan penutupan.

2. Tahap Penataan Ruangan

    Kegiatan yang harus dikerjakan dalam tahap penataan ruang, antara lain:

  • Mendekorasi ruang pameran.
  • Memajang karya seni rupa yang akan dipamerkan pada tempat yang sesuai.
  • Menempel label karya pada setiap benda seni dengan data yang komplit yang meliputi nama pembuat/pencipta, asal sekolah/kelas, judul karya seni, bahan yang digunakan dan teknik yang digunakan.  
  • Mengatur alur transportasi pengunjung.
  • Memasang meja dan kursi penerima tamu/informasi dan tempat untuk meletak buku pesan-kesan.
  • Memasang lampu sorot di tempat–tempat yang membutuhkan.

3. Tahap Pelaksanaan

    Tahap ini merupakan tahap puncak dari seluruh kegiatan, yang meliputi:

  • Susunan acara pembukaan
  • Pembawa acara/MC
  • Pengarah acara
  • Penempatan petugas jaga stan
  • Buku tamu dan buku pesan–kesan
  • Penampilan hiburan penyerta
  • Pengadaan dokumentasi
  • Upacara penutupan
  • Kepanitiaan Pameran

D. Evaluasi Pameran

    Setelah kegiatan pameran dilaksanakan, tahapan berikutnya adalah mengadakan evaluasi. Evaluasi yang dilaksanakan dapat berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi Proses adalah evaluasi dari mulai perencanaan pameran sampai proses kegiatan. Evaluasi Hasil adalah hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari kegiatan pameran tersebut.

    Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara mengatasi persoalan–persoalan yang ada serta mengetahui keadaan keuangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaa kegiatan serupa pada masa yang akan datang.

    Selain memiliki tujuan di atas, evaluasi juga memiliki manfaat, diantaranya adalah:

a. Memberikan umpan balik bagi panitia maupun pihak lain.

b. Sebagai tolok ukur atas keberhasilan suatu kegiatan.

  Evaluasi dilaksanakan setelah kegiatan pameran dan pergelaran selesai. Pelaksanaan evaluasi sebaiknya tidak terlalu lama dari pelaksanaaan pameran dan pergelaran, bahkan lebih cepat lebih baik. Namun demikian, hendaknya panitia diberi waktu yang cukup untuk mempersiapkan laporan tentang hal-hal yang telah dikerjakan, yang meliputi:  

a. Sistem Kerja

   Sistem kerja dimulai dari tahap persiapan sampai tahap akhir evaluasi dari seluruh rangkaian kegiatan, yang meliputi cara kerja tiap personal, pengorganisasian kerja, kerja sama antar panitia maupun antar seksi.

b. Pembiayaan

    Berisi tentang laporan pertanggungjawaban bendahara terhadap dana yang masuk serta dana yang dikeluarkan. Dalam hal ini perlu dicermati dana–dana yang dikeluarkan tersebut sesuai dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan.

c. Personalia Kepanitiaan

    Berisi informasi tentang masing–masing anggota panitia mengelola pameran dan pergelaran yang menyangkut tanggung jawab, penguasaan dan ketepatan antara bidang tugas dengan keahlian yang dimiliki. Penilaian terhadap figur–figur personalia ini sangat penting pada kesempatan mendatang.

d. Bentuk Pameran

    Pembahasan mengenai bentuk pameran adalah mengevaluasi bentuk pameran yang telah selesai dilaksanakan sudah sesuai dengan maksud, tujuan dan tema yang telah ditetapkan.

e. Pelaksanaan Pameran

  Pembahasan mengenai pelaksanaan pameran ini meliputi jalannya acara, banyak penonton/pengunjung dan banyaknya hasil karya seni yang dipamerkan. Hal tersebut sebagai bahan perbaikan di masa yang akan datang.

f. Laporan dari masing–masing seksi

    Yang tidak kalah penting dari evaluasi pelaksanaan pameran adalah laporan dari masing – masing seksi, yang diwakili oleh coordinator dari masing – masing seksi.

    Adapun yang perlu dilaporkan antara lain kedisiplinan dari setiap anggota seksi, tanggung jawabnya terhadap bidang tugas masing–masing, kendala yang ada dalam melaksanakan tugas dan cara mengatasinya. Dari laporan–laporan tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk pelaksanakan kegiatan serupa pada masa mendatang dengan kualitas yang lebih baik.