Sebutkan macam-macam model benda yang kamu ketahui beserta bahan yang digunakan

Pada mobil-mobil keluaran terbaru, ada banyak macam-macam sensor pada mobil dan fungsinya yang berbeda-beda. Karena banyak sekali komponen elektronik yang disematkan untuk mendukung kinerja mesin, perpaduan ini menghasilkan mobil yang tidak hanya memudahkan kebutuhan manusia, tetapi juga ramah lingkungan. Komponen elektronik pada mobil yang paling menonjol adalah sensor. Terdapat puluhan sensor pada mesin dan juga berbagai bagian mobil lainnya. Sensor ini akan membantu dalam menjaga kinerja kendaraan. 

Apa Saja Macam-macam Sensor pada Mobil dan Fungsinya?

Berikut ini, ada 20 macam sensor pada mobil berserta fungsinya yang perlu AutoFamily ketahui, yaitu:

1. IAT (Intake Air Temperature) sensor 

Salah satu jenis sensor pada mobil adalah IAT (Intake Air Temperature), yakni untuk mengatur suhu udara yang masuk ke intake manifold. Sensor IAT biasanya diletakkan dekat dengan filter udara.

2. MAF (Mass Air Flow Pressure) sensor

MAF (Mass Air Flow) sensor bertugas menghitung massa udara yang masuk ke intake manifold melalui aliran udara yang masuk. Sensor pada mobil ini kadang juga disebut dengan nama Air Flow Meter. 

BELI TOYOTA FORTUNER HANYA DI AUTO2000 DAN NIKMATI PROMONYA

3. TPS (Throttle Position Sensor) 

TPS (Throttle Position Sensor) berfungsi untuk mengukur sudut bukaan katup gas. Sensor ini umum ditemukan pada mobil yang mengusung teknologi Electronic Fuel Injection. Data dari TPS kemudian akan digunakan untuk menentukan seberapa banyak bahan bakar yang harus disuntikkan ke dalam mesin. 

4. MAP (Manifold Air Pressure) sensor

MAP (Manifold Air Pressure) sensor memiliki fungsi untuk mengukur tekanan udara di dalam intake manifold (menjaga kevakuman di dalam intake manifold). Sensor ini menggantikan vacuum advancer pada sistem pembakaran konvensional yang masih menggunakan karburator. Biasanya pada karburator bisa terjadi masalah seperti karburator banjir, untuk itu AutoFamily diharapkan sering memperhatikan kondisi karburator mobil Anda. 

5. CKPs (Crankshaft Position sensor) 

Crankshaft Position sensor adalah sensor yang bertugas untuk mengetahui seberapa cepat laju mesin (rpm). Biasanya, Crankshaft Position Sensor diletakkan dekat dengan blok mesin. Sensor ini dapat mengetahui kecepatan mesin dengan mengandalkan perpotongan ggm (gaya gerak magnet) pada rotor mesin.

Baca Juga: Fungsi Poros Engkol Crankshaft Mobil

6. CMPs (Camshaft Position sensor) 

Macam-macam sensor pada mobil juga mencakup CMPs atau Camshaft Position sensor. Fungsinya cenderung serupa dengan CKPs. Bedanya, CKPs terletak pada blok mesin, sedangkan CMPs terletak pada head cylinder. Fungsinya adalah untuk mengetahui posisi "top" silinder. Apa itu posisi “top”? Top adalah posisi saat piston berada pada akhir kompresi. Data dari CMPs akan digunakan untuk mengatur timing dasar dari sistem pengapian mesin.

7. Air fuel ratio sensor

Air fuel ratio sensor atau A/F sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi campuran udara dan bahan bakar di dalam tangki bahan bakar. Sensor ini akan mencari tahu apakah komposisi campuran tersebut sudah sesuai ukuran pada saat mesin dalam posisi idle.

8. Oil pressure sensor

Oil pressure sensor bertugas mendeteksi tekanan oli di dalam mesin. Sensor ini akan aktif di saat mesin mobil dalam kondisi hidup. Pada saat tekanan oli menurun, sensor akan mengirim sinyal peringatan melalui indikator oli yang dapat dilihat oleh pengemudi. Namun, jika tekanan benar-benar lemah, biasanya mesin akan langsung mati.

Baca juga: 7Tanda Mobil Toyota Anda Perlu Spooring dan Balancing

9. Knock sensor

Fungsi knock sensor adalah untuk mendeteksi adanya engine knocking atau detonasi. Knocking dapat terjadi jika proses pembakaran pada mesin tidak tepat waktu. Kondisi ini dapat dikenali dari suara ketukan logam pada dinding silinder mesin. Knock sensor bekerja dengan menghasilkan tegangan saat mendeteksi adanya getaran. 

10. Fuel level sensor

Macam-macam sensor pada mobil juga tidak terlepas dari fuel level sensor. Letaknya dekat dengan tangki bahan bakar. Fuel level sensor bertugas mengukur jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki. Data dari fuel level sensor kemudian diteruskan ke pengemudi melalui MID (Multi Information Display) dalam wujud fuel bar (indikator bensin). 

11. Fuel tank pressure sensor

Selanjutnya ada fuel tank pressure sensor, yang letaknya juga berada di tangki bahan bakar. Fungsi sensor ini adalah untuk mengukur seberapa besar tekanan bahan bakar di dalam tangki. Tekanan pada tangki muncul akibat adanya uap bahan bakar dan turbulensi mesin. Uap tersebut kemudian akan diteruskan ke komponen charcoal canister.

Baca juga: Perlukah Pasang Dashboard Camera di Mobil?

12. Fuel rail pressure sensor

Fuel rail pressure sensor adalah sensor yang memiliki tugas untuk mendeteksi tekanan bahan bakar pada fuel rail (umumnya ada di mesin diesel). Fungsi utamanya adalah menentukan agar pompa tidak memberikan tekanan yang terlalu tinggi pada fuel rail. Ini karena tekanan yang kelewat tinggi dapat menyebabkan terjadinya pembakaran tidak sempurna pada mesin mobil.

13. Fuel temperature sensor

Masih berhubungan dengan sistem pembakaran mesin, ada fuel temperature sensor. Sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu bahan bakar yang lewat melalui fuel line. Data ini diperlukan karena suhu bahan bakar sangat memengaruhi kinerja mesin.

14. Fuel line pressure sensor

Fuel line pressure sensor juga menjadi salah satu macam-macam sensor mobil dan fungsinya. Sensor satu ini merupakan komponen dengan fungsi mengukur tekanan bahan bakar. Tujuannya adalah agar tekanan dalam sistem bahan bakar tetap stabil sehingga fuel pump bisa bekerja dengan optimal.

15. Oxygen sensor

Oxygen sensor memiliki kegunaan untuk menentukan berapa besar emisi yang akan dikeluarkan mesin. Caranya adalah dengan mengukur kadar oksigen yang terkandung di dalam gas buang. Jika gas buang mengandung oksigen, maka bisa dipastikan proses pembakaran mesin kurang tepat. Dengan begitu, nantinya dapat diatur sistem pengapian yang lebih sesuai.

Baca juga: Penyebab RPM Mobil Tinggi Saat Langsam

16. WTS (Water Temperature Sensor) 

WTS (Water Temperature Sensor), atau yang kadang disebut dengan istilah Engine Coolant Temperature (ECT), adalah sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur suhu air pendingin. Sensor ini juga berfungsi untuk menjaga agar suhu air pendingin tetap sesuai, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Tujuannya adalah agar suhu mesin tetap terjaga. Kebanyakan mesin mobil memiliki dua WTS. Sensor pertama terletak sebelum radiator dan sensor kedua terletak setelah radiator.

17. Refrigerant pressure sensor

Refrigerant adalah liquid untuk menurunkan panas laten di dalam sistem pendinginan. Agar dapat bekerja, refrigerant membutuhkan tekanan. Nah, tekanan ini dihasilkan oleh kompresor AC. Tekanan dari kompresor inilah yang kemudian diukur oleh refrigerant pressure sensor.

18. Brake pedal sensor

Sensor ini terletak pada sistem pengereman mobil. Memiliki fungsi untuk mendeteksi posisi pedal rem, apakah sedang diinjak atau dilepaskan. Pada mobil otomatis, sensor ini juga membantu untuk menentukan starting mesin. Jika sensor mendeteksi pedal rem tidak diinjak, maka mesin tidak akan hidup.

19. Turbo boost sensor

Sensor ini bisa ditemukan pada mobil dengan mesin yang memiliki turbo, khususnya dengan variabel nozzle. Fungsi dari sensor ini adalah untuk mengukur besaran tekanan udara yang dihasilkan turbocharger. Tujuannya adalah supaya tekanan tetap stabil mengingat tekanan yang rendah akan sangat memengaruhi kinerja mesin.

​​​​​​​20. Vehicle speed sensor (VSS)

Berikutnya ada vehicle speed sensor atau VSS. Sensor yang satu ini bertugas untuk mendeteksi kecepatan mobil. Cara kerjanya adalah dengan menghitung putaran roda mobil. Komponen ini biasanya terdiri atas cincin bergerigi dan pick-up.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kunci Mobil Tidak Bisa Diputar dan Penyebabnya

Itulah macam-macam sensor mobil dan fungsinya. Sensor-sensor tersebut harus dirawat agar dapat bekerja dengan optimal. Supaya kinerja sensor pada mobil Toyota kesayangan Anda tetap terjaga, lakukan service secara berkala. Sudah masuk waktu service? Segera kunjungi bengkel Auto2000 terdekat di kota Anda untuk mendapatkan perawatan mobil terbaik. Sekarang sudah bisa melakukan booking service online, pastikan Anda mengetahui cabang Auto2000 terdekat di wilayah Anda!

Dapatkan juga berbagai penawaran menarik untuk mobil baru Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner hingga Toyota Sienta. 

Mobil menjadi kendaraan yang banyak dipakai oleh orang-orang masa kini. Kamu harus tahu bahwa mobil terdiri atas beberapa komponen bodi dan mesin. Khususnya bagian mesin, kamu harus mengetahuinya dengan baik. Apalagi jenis-jenis mesin mobil cukup bervariasi. 

Dengan mengetahui apa saja jenis mesin mobil, maka jika kamu bisa jauh lebih memahami karakteristik mobilmu. Misalnya, jika terjadi sesuatu yang kurang menyenangkan pada bagian mesin mobil, maka kamu bisa mencari tahu bagaimana solusi terbaik untuk mengurusnya. 

Apa Itu Mesin Mobil?

Sebelum cari tahu tentang apa saja jenis-jenis mesin mobil, maka sebaiknya temukan dulu apa itu mesin mobil. Tahukah kamu bahwa mesin mobil merupakan sistem kerja yang terdapat di dalam komponen kendaraan tersebut dan dipakai untuk menggerakkannya.

Mesin mobil juga bukan merupakan satu benda utuh saja, melainkan juga terdiri atas beberapa bagian. Misalnya, kepala silinder, piston, blok silinder, poros engkol, turbocharger dan transmisi. Kamu harus mengetahuinya dengan baik, khususnya jikaa memiliki mobil. 

Barulah setelah kamu mengetahui dan memahami tentang komponen mesin mobil, maka selanjutnya bisa langsung mencari tahu tentang apa saja jenis-jenisnya. Kamu harus mencermatinya dengan baik sehingga tidak keliru. 

Apa Saja Jenis-Jenis Mesin Mobil?

Ada begitu banyak jenis mesin mobil yang perlu kamu ketahui. Jenis-jenis tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya perkembangan desain sekaligus model dari kendaraan roda empat tersebut. Jadi, antara mobil dengan mesinnya mempunyai hubungan satu dengan lainnya. 

1. Mesin Mobil Secara Umum 

Secara umum, mesin mobil dapat dikategorikan menjadi dua yaitu internal combustion engine dan external combustion engine. Bagi kamu yang suka dengan dunia otomotif maupun kerap singgah ke salon mobil, pastinya tahu apa saja jenis mesin mobil pada umumnya.

a. Internal Combustion Engine 

Jenis mesin mobil ini jauh lebih dikenal dengan sebutan ICE. Mesin ini mempunyai proses pembakaran bahan bakar pada bagian mesin. Saat proses pembakaran berlangsung, maka di dalamnya akan meningkatkan suhu mesin, tekanan sampai mengaktifkan piston, rotor dan nozzle. 

b. External Combustion Engine

Selain ICE, mesin mobil juga ada yang berama external combustion engine. Pada mesin ini pembakaran bakar terjadi di luar mesin. Nantinya, terlihat begitu mirip dengan teknis yang terjadi pada mesin uap. Kemudian, panas yang dihaslkan akan berubah menjadi uap atau air sebelum menghasilkan tekanan. 

2. Mesin Mobil ICE dari Jumlah Stroke 

Di dalam internal combustion engine terdapat beberapa spesifikasi. Salah satunya berdasarkan jumlah stroke. Apabila dilihat dari besaran jumlah stoke, maka jenis-jenis mesin mobil tersebut diantaranya adalah:

a. Dua Stroke

Salah satu dari jenis-jenis mesin mobil ini mempunyai penggerak dua stroke. Nantinya jenis mesin ini akan menggunakan satu piston guna menghasilkan dua siklus ayunan yang terdapat di dalamnya. Ayunan ini bisa bergerak ke atas maupun ke bawah untuk menyelesaikan satu putaran crankshaft. 

b. Empat Stroke

Ini adalah tipe lanjutan yang kerap dipakai untuk berbagai kendaraan seperti truk, sepeda motor maupun mobil berjenis pickup. Jika dilihat secara teknis, sebetulnya mesin ini begitu mirip dengan mesin 2 tak. Hanya saja pada mesin ini piston dapat bergerak dua kali secara naik turun.  

c. Enam Stroke

Terakhir, ada mesin ICE enam stroke. Banyak yang mengklaim bahwa mesin ini jauh lebih unggul dan kompeten dibandingkan dengan sejumlah mesin motor konvensional lainnya. Tentunya karena mesin ini sangat mampu menghemat bahan bakar yang dipakai. 

3. Mesin Mobil dari Desain

Bukan hanya dapat dikategorikan berdasarkan stroke saja, akan tetapi mesin mobil juga dapat diklasifikasikan berdasarkan desain. Desain yang beragam akan mempengaruhi fungsi maupun efisiensi mesin. Beberapa jenis mesin mobil yang dapat dilihat dari desain, diantaranya:

a. Reciproating

Jenis mesin mobil ini mempunyai lebih dari satu piston. Tujuannya adalah untuk melakukan konversi tekanan menjadi gerakan rotasi yang jauh lebih baik lagi. Piston yang naik turun kemudian akan dikonversikan menjadi gerakan memutar. 

b. Wankel

Berikutnya, wankel. Desain mesin mobil ini sebetulnya jauh lebih familiar dengan dunia roda dua bukannya roda empat ke atas. Apabila kamu lihat secara teknis, maka mesin ini cenderung menerapkan sistem rotasi yang sangat eksentrik dan jauh lebih halus untuk sisi penggunaannya. 

4. Mesin Mobil Diesel 

Ada beberapa kategori mesin mobil yang dilihat berdasarkan diesel. Pastinya tipe ini berbeda dari tipe diesel pada umumnya karena memang jauh lebih sering dipakai sebagai mobil niaga seperti SUV. Pastinya performa mesin jauh lebih optimal lagi. Beberapa mesin mobil diesel, diantaranya:

a. Indirect Injection Diesel

Mesin yang kerap disebut sebagai IDI ini begitu banyak digunakan untuk mobil niaga yang memiliki ukuran sedang, truk kecil maupun SUV. Kapasitas mesin diesel ini sebetulnya cukup rendah yakni hanya 3000 cc saja. Sementara itu, ruang untuk bahan bakar terdapat dua buah saja. 

b. Direct Injection Diesel

Salah satu dari sekian banyak jenis-jenis mesin mobil ini mempunyai desain yang jauh lebih praktis dibandingkan dengan indirect injection diesel. Pada bagian dalam mesin terdapat pipa piston, tepatnya di cekungan. Tentunya tenaga yang dihasilkan dari DID lebih bagus dibandingkan IDI. 

c. Common Rail Direct Injection

Mesin mobil yang kerap disebut sebagai CRDI merupakan jenis mesin terbaru pada dunia otomotif saat ini. Wajar saja jika banyak orang belum mengetahuinya dengan baik. Biasanya CRDI kerap digunakan pada jenis mobil SUV edisi terbaru. Adapun teknologi yang ditawarkan berbasis komputer canggih. 

5. Mesin Mobil dari Susunan Silinder 

Terakhir, mesin mobil dapat dikategorikan berdasarkan susunan silindernya. Beberapa mesin mobil yang bisa kamu lihat dari susunan silinder adalah mesin inline, mesin V dan mesin W. Bagi kamu yang familiar dengan dunia otomotif roda empat, pasti sangat familiar dengan ini.

a. Mesin Inline

Mesin inline mempunyai bentuk susunan silinder yang telah diatur di dalam satu barisan lurus berderet pada bagian sisi cranksaft. Varian mesin inline yang paling populer adalah tipe empat line. Varian ini begitu unggul dari segi bahan bakar yang hemat, namun tetap mampu menghasilkan tenaga super besar.  

b. Mesin V

Selanjutnya, mesin V. Ini merupakan jenis mesin dengan bentuk cukup unik sekaligus mampu mengurangi beban pada bagian berat dan panjag mesin. Biasanya mesin ini diletakkan pada bagian bidang yang terpisah. Jika dibandingkan dengan mesin inline, maka mesin V jauh lebih minimalis bentuknya.

c. Mesin W

Terakhir, mesin W. Tahukah kamu bahwa mesin yang muncul sejak tahun 1909 ini mempunyai bentuk silinder persis huruf W. Setidaknya ada tiga konfigurasi yang umum dipakai pada mesin W yaitu 3 cyl, 4 cyl dan 2 cyl. Pada zaman dahulu, mesin W kerap dipakai untuk mesin pesawat rakitan.

Ada begitu banyak jenis-jenis mesin mobil  yang perlu kamu ketahui. Kamu harus memahaminya dengan baik dan cermat sehingga nantinya jika terjadi sesuatu dengan mobilmu, maka bisa langsung memperbaikinya.