11:11:00 PM Show
Dalam olah raga tolak peluru diperlukan peralatan atau perlengkapan penunjang yang sesuai ketentuan yang berlaku atau standar IAAF / PASI seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Peralatan Tolak Peluru
Artikel yang berhubungan dengan Tolak peluru Aturan Lainnya :
Ragam Lainnya Yuk Ketahui Ukuran Lapangan dan Berat Peluru dalam Tolak Peluru Foto: Tolak Peluru memiliki aturan permainan yang disepakati internasional. (Foto: Reuters)
JAKARTA-Ukuran lapangan dan berat peluru dalam tolak peluru jadi salah satu topik menarik untuk dibahas. Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga yang sering dipertandingkan dalam dunia atletik. Dalam sejarahnya, tolak peluru lahir di Celtic, Skotlandia. Pada awalnya, tolak peluru dipertandingkan untuk menguji kekuatan para tentara khususnya tentara Yunani. Olahraga ini lalu mulai dipertandingkan di ajang Olimpiade Athena 1896. Baca Juga : Sudut Sektor Tolak Peluru yang Benar dan Penjelasan Lengkap Sama seperti olahraga lainnya, tolak peluru juga memiliki peraturan tertulis yang harus dipatuhi oleh semua orang, termasuk aturan ukuran lapangan dan berat peluru. Berikut Sportstars akan menampilkan informasinya. Ukuran Lapangan dan Berat Peluru dalam Tolak PeluruUkuran LapanganLapangan tolak peluru terdiri dua bagian yakni sektor pendaratan dan area lingkaran tolak. Menurut Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAFF) ukuran lapangan memiliki diameter lingkaran tolakan adalah 2,135 m. Lalu lingkaran ini dikelilingi ring besar setebal 66 mm serta tinggi 2 cm sebagai batas lingkaran. Kemudian pada sektor pendaratan adalah tanah dengan garis batas yang memiliki sudut 40 derajat dan ukuran minimal 25 meter. Baca Juga : 4 Gerak Spesifik Tolak Peluru dan Cara Melakukannya Lengkap Area lingkaran tolak pada umumnya dibuat dari baja atau besi lain yang berbentuk lingkaran. Adapun ukuran bagian lainnya adalah sebagai berikut:
Berat PeluruBerat peluru yang digunakan atlet putra dan putri pastilah memiliki banyak perbedaan, salah satunya adalah berat peluru. Dikutip dari beberapa sumber, berat peluru kelas junior putri adalah 3 kg dan untuk junior putra adalah 5 kg. Sedangkan berat peluru untuk senior putri adalah 4 kg dan senior putra 7,25 kg. Baca Juga : Tolak Peluru: Pengertian, Sejarah dan Peraturannya Demikian informasi seputar ukuran lapangan dan berat peluru dalam tolak peluru. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan setia pembaca Sportstars mengenai olahraga tolak peluru. Editor : Hafid Fuad Tolak peluru adalah cabang atletik olahraga yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam dan dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong dengan tangan satu yang diletakkan di pangkal bahu.[1] Dalam sejarah perkembanganya lebih dari 2.000 tahun yang lalu olahraga ini sangat digemari oleh kaum laki-laki Britania atau Inggris untuk menguji kekuatanya dengan melempar peluru dari batu bukan terbuat dari besi seperti sekarang ini.[2] Pada zaman pertengahan mulai ada perlombaan melempar peluru meriam yang termasuk senjata mematikan pada masa itu dengan jarak sejauh mungkin.[3] Kejuaraan amatir tolak peluru pertama diperlombakan pada tahun 1866. Pada tahun 1896 yaitu pada saat Olimpiade Athena.[2] Kompetisi tolak peluru direkam pada awal abad ke-19 di Skotlandia yang merupakan bagian Kejuaraan Amatir Inggris mulai tahun 1866. Tolak peluru adalah acara Olimpiade modern asli, dengan kemenangan Robert Garrett dari Amerika di Olimpiade Athena pada tahun 1896. Salah satu pukulan hebat di awal Olimpiade, American Ralph Rose memenangkan medali emas pada tahun 1904 dan 1908.[2] Pada tahun 1950 olahraga tolak peluru mengalami kemajuan besar, saat Parry O'Brien memulai tolakan membelakangi sektor lapangan. Selanjutnya metode ini dikenal sebagai metode O'Brien atau teknik membelakangi.[4]
Peluru yang digunakan adalah peluru yang digunakan harus terbuat dari besi utuh keras (solid iron), kuningan atau logam lain yang tidak lebih lunak dari pada kuningan atau kulit suatu bahan metal yang keras dan diisi dengan timah atau bahan lain. Peluru ini harus berbentuk bulat bola dengan permukaan yang halus licin. Untuk bisa halus licin tinggi rata-rata permukaan harus tidak kurang dari 1.6 µm atau mikrometer, yaitu suatu tingkat kekasaran N7 atau kurang. Berat peluru yang digunakan untuk putri 3 kg dan 4 kg. Berat peluru untuk putra 5 kg, 6 kg dan 7 kg.[1] LapanganLapangan tolak peluru. Diameter lingkaran tolak peluru adalah 2,135 m dengan panjang balok penahan 1,22 m. Sektor lemparan membentuk sudut 45 derajat dari titik tengah lingkaran tolak pelempar atau penolak peluru tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah dan ke luar dalam posisi berdiri melalui lingkaran bagian belakang.[5]
Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang), kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sidikit agak serong ke samping kanan. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan, pandangan diarahkan ke arah tolakan.[6] Cara menolakkan peluruBersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang (ke samping kiri), pinggul, pinggang serta perut di dorong agak ke depan ke atas hingga dada menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan ke arah tolakan. Pada saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan (kalau menolak dengan tangan kanan, sedangkan dengan tangan kiri dengan sebaliknya).[6] Sikap badan setelah menolakkan peluruSikap akhir menolak peluru merupakan salah satu faktor yang menentukan sah tidaknya tolakan yang dilakukan.[6] Cara mengambil awalanDi dalam perlombaan tolak peluru, tolakan selalu menggunakan awalan guna mendapatkan kekuatan tolakan secara maksimal. Awalan dalam tolak peluru sangat penting yaitu untuk memadukan antara gerak awal dalam mengambil sikap menolak serta dilanjutkan dengan sikap menolak. Pada waktu akan melakukan tolakan, kaki yang depan (kaki kiri) digerakkan ke depan kebelakang, atau diputar guna mendapatkan keseimbangan yang sempurna. Bersamaan dengan menolakkan kaki kanan ke depan ke arah tolakan, kaki kiri digerakkan ke depan agak ke samping kiri lurus hingga menyentuh balok panahan. Usahakan badan agak rendah dengan lutut kaki kanan agak dibengkokkan. Pada saat kaki kiri menyentuh [balok]] penahan, secepat mungkin badan diputar ke arah tolakan, bersama dengan pinggul, pinggang dan perut didorong ke depan hingga badan menghadap arah tolakan. Secepat mungkin peluru ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan atas dengan bantuan menggerakkan seluruh tenaga badan.[6]
|