Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran, ledakan, atau bocornya bahan-bahan kimia beracun dalam gudang, maka dalam penyimpanan bahan-bahan kimia perlu diperhatikan faktor sebagai berikut: Show
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas , beberapa syarat penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut: Penyimpanan Bahan Kimia Ikuti panduan umum ini saat menyimpan bahan kimia dan peralatan bahan kimia:
Wadah dan Peralatan Ikuti panduan khusus di bawah ini tentang wadah dan peralatan yang digunakan untuk menyimpan bahan kimia.
Penyimpanan Cairan yang Mudah Terbakar dan Gampang Menyala Cairan yang mudah terbakar dan gampang menyala di laboratorium hanya boleh tersedia dalam jumlah terbatas. Jumlah yang diperbolehkan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk:
Ikuti panduan ini untuk menyimpan cairan yang mudah terbakar dan gampang menyala:
Penyimpanan Zat yang Sangat Reaktif Periksa undang-undang gedung dan kebakaran internasional, regional, atau lokal untuk menentukan jumlah maksimal bahan kimia yang sangat reaktif yang dapat disimpan di dalam laboratorium. Ikuti panduan umum di bawah ini saat menyimpan zat yang sangat reaktif.
Penyimpanan Bahan yang Sangat Beracun Lakukan tindakan pencegahan berikut saat menyimpan karsinogen, toksin reproduktif, dan bahan kimia dengan tingkat toksisitas akut tinggi.
81 Direktorat Pembin aan SMK 2013 g. Faktor-faktor keselamatan atau peralatan yang harus diperhatikan dan proses atau prosedur pembersihan h. Standar bersih yang harus dicapai SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA a. Menyediakan lingkungan kerja yang bersih baik bagi karyawan maupun pelanggan sehingga : 1 Dapat memberi image baik bagi pelanggan merupakan unsur pokok promosi; 2 Menarik minat pelanggan untuk datang kembali; 3 Meningkatkan gairah kerja dan citra karyawan yang bekerja di tempat tersebut; 4 Melindungi karyawan dan pelanggan dari faktor-faktor lingkungan kerja yang merugikan kesehatan fisik dan mental; 5 Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular. b. Mencegah terjadinya kecelakan dan penyakit akibat kerja. c. Menjamin keselamatan kerja karyawan. Untuk melakukan pembersihan dan pensanitasian kita perlu memilih berbagai bahan pembersih dan bahan saniter yang cocok digunakan sesuai dengan fungsi dan aspek efisiensinya. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemilihan Bahan KimiaBeberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bahan kimia pembersih atau saniter antara lain: a. Jenis bahan yang akan dibersihkan, apakah berasal dari gelas, logam, kayu, plastic, kulit, karet atau bahan lainnya. b. Jenis kotoran dan noda yang akan dibersihkan. c. Jenis bahan pembersih yang akan digunakan. d. Efektifitas bahan kimia pembersihsaniter. e. Harga bahan pembersihsaniter. f. Pengaruh bahan kimia terhadap kesehatan. g. Ketersediaan bahan kimia pembersihsaniter. Untuk menghindari berkembangbiaknya bakteri pathogen pada makanan, salah satu cara mengatasinya adalah manjaga kebersihan dapur dan alat-alatnya semaksimal mungkin. Hal ini dapat dimungkinkan dengan membuat jadwal pembersihan secara teratur.5. Jadwal PembersihanFaktor lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah masalah jadwal kerja. Jadwal pembersihan sebaiknya mengandung informasi berikut: a. Nama ruang atau alat yang akan dibersihkan b. Langkah-langkah yang diperlukan untuk pembersihan harian c. Langkah-langkah yang diperlukan untuk pembersihan mingguan d. Nama petugas yang mengerjakan pekerjaan e. Lamanya pekerjaan atau jadwal giliran pekerjaan yang harus dilakukan f. Bahan pembersih dan peralatan yang cocok untuk mengerjakan pekerjaan 82 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA i. Nama supervisor yang akan memeriksa standar bersih setelah proses pembersihan dan pensanitasian selesai dilakukan. j. Hasil pemeriksaan proses pembersihan atau hasil kerja pembersihan sudah dicapai atau belum.6. Fungsi Jadwal Pembersihan dan SanitasiFungsi penyusunan jadwal pembersihan dan sanitasi adalah untuk: a. Mengoptimumkan produktivitas pekerja. b. Membuat peta tugaspekerjaan dan tanggung jawab. c. Petunjuk bagi pekerja dalam melakukan pekerjaan. d. Mempermudah proses pengendalian dan penelusuran pekerjaan. Prosedur Pembersihan dan Sanitasi Tempat Kerja NAMA BAHAN PROSEDUR PERAWATAN Lantai akostik Bersihkan debu dan kotoran dengan vaccum atau sapu. Gunakan penghapus karet untuk menghilangkan semua coretan, dan kapur untuk menutupi noda. Bersihkan lantai dengan menggunakan pembersih lunak. Hati-hati agar air yang digunakan tidak berlebihan dan gunakan sponge lembut agar tidak merusak lantai lantai baret. Akhiri pembersihan dengan menggunakan saniter. Aluminium Cuci dengan larutan detergen sedang, jangan gunakan bahan alkali yang dapat membuat kusam aluminium. Bahan abrasif yang halus dapat digunakan secara berkala, gosok dalam satu arah tidak melingkar. Gunakan saniter untuk mengurangi bakteri pathogen. Bambu dan rotan Cuci dengan larutan detergen, bilas dengan air bersih, keringkan. Kuningan Gunakan pembersih kuningan bersifat asam dan kilapkan. Cuci pernis kuningan dengan larutan detergen, bilas dan gosok kering. Karpet Bersihkan karpet dengan menggunakan pembersih vaccum dengan uap air secara teratur. Seluruh proses pembersihan dapat disempurnakan dengan pembersih berbentuk butiran, shampo atau ekstraksi bahan kimia dengan residu kering agar kotoran tidak menempel kembali. Lantai Kerarmik 1 Bersihkan lantai dengan bahan pembersih secara menyeluruh setiap hari. 2 Gunakan air panas dengan sabun atau detergen netral, kerjakan dengan sponge, sapu mesin atau sikat, 83 83 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA tergantung pada nodanya. Keringkan sesegera mungkin setelah penggunaan air panas dan bahan pembersih. Kegiatan dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan mesin. 3 Jaga lantai agar tetap kering dan bersih. 4 Ambil sisa bahan makanan, atau kotoran lainnya yang jatuh di lantai, tempatkan ke tempat sampah yang tersedia. Krom Gunakan lap yang telah dibasahi larutan detergen, kilapkan dengan bahan pengkilap furniture dengan menggunakan kain kering. Gelaskaca Cuci dengan pembersih kaca khusus bersifat konsentrat yang dilarutkan dalam air bersih, gunakan sikat pencuci jendela atau kain kering, keringkan dengan bahan yang tidak meninggalkan serpihan chamois. Kulit dan furniture Cuci dengan sabun netral. Keringkan dengan lap kering. Gunakan “conditioner” kulit untuk mencegah kering dan kulit pecahrontok. Porcelain Gunakan detergen alkali. Jangan gunakan asam yang akan melarutkan permukaan porselin dan menimbulkan noda pada porselin. Stainless Steel Cuci dengan larutan sabun atau detergen. Keringkan dengan kain lembut. Kilapkan dengan pengkilap furniture. Vinil Gunakan larutan detergen netral, bilas dan keringkan dengan vaccum basah. Kayu Gunakan mopping penutup lantai, karena lantai kayu harus di tutup jika akan dirawat. Kilapkan dengan pengkilap lantai. Hindari penggunaan larutan detergen kuat, selalu keringkan air sesegera mungkin karena akan membuat noda pada lantai kayu. Dinding 1 Bersihkan tembok dengan bahan pembersih dan saniter di akhir proses kerja. Lakukan proses pembersihan menyeluruh sesuai jadwal yang telah ditentukan. 2 Jangan gunakan tembok untuk tempat gantungan obat, alat maupun telenan. 3 Gunakan saniter untuk membuat dinding lebih higyene. Ventilasi 1 Buatlah ventilasi kira-kira 40 dari luas tembok. 2 Pasanglah kawat kasa untuk mencegah serangga masuk, dan dapur mudah dibersihkan secara teratur. Plavonlangit- langit 1 Plafon dibuat cukup tinggi sehingga ruangan terasa nyaman untuk bekerja. 84 84 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA 2 Bersihkan plafon, cerobong asap, lampu dan lain-lain secara rutin. Drainasesaluran air limbah 1 Bersihkan saluran air limbah dan jangan biarkan lemak menyumbat saluran bak kontrol. Bersihkan bak control secara teratur. 2 Apabila saluran air limbah berbentuk selokan yang tertutup jeruji besi, maka bersihkan dinding selokan dengan bahan pembersih secara rutin.7. Prosedur Pembersihan dan Sanitasi Peralatan |