Apa yg kamu ketahui tentang panel listrik tenaga surya

Apa yg kamu ketahui tentang panel listrik tenaga surya

Apa yg kamu ketahui tentang panel listrik tenaga surya
Lihat Foto

freepik.com/senivpetro

Ilustrasi Pmebangkit Listrik Tenaga Surya

KOMPAS.com – Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan sumber daya alam terbatas seperti minyak bimi, gas alam, dan batu bara yang suatu saat akan habis.

Namun, kita dapat beralih pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang sumber energinya tidak akan habis.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Apa yang kamu ketahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)?

Energi terbarukan

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan sumber energi terbarukan. Disebut sumber energi terbarukan, karena PLTS menggunakan energi matahari yang tidak terbatas, tidak akan habis, dan diperbarui terus-menerus secara alami oleh alam.

Dilansir dari Center for Sustainable Systems, rata-rata radiasi sinar Matahari ke Bumi adalah 1,73 x 10^5 terawatt, sedangkan rata-rata permintaan listrik global adalah 2,7 terawatt.

Artinya, sinar matahari dalam beberapa jam saja dapat memenuhi kebutuhan energi dunia selama setahun penuh bila dimanfaatkan secara efisien oleh PLTS.

Baca juga: Cara Kerja Panel Listrik Tenaga Surya

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menggunakan panel surya yang terbuat dari bahan konduktor untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik.

Mengutip dari energy.gov, energi listrik tersebut dapat langsung digunakan atau disimpan dalam baterai untuk digunakan dikemudian hari.

Memiliki sistem penyimpanan termal 

Selain menyimpan energi listrik dalam baterai, PLTS juga biasanya memiliki sistem penyimpanan termal.

Menyadur dari U.S. Energy Information Administration, energi panas yang disimpan tersebut kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik di malah hari atau saat cuaca berawan.

Apa yang kamu ketahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tuliskan dalam bentuk teks eksplanasi sederhana, pembahasan kunci jawaban tema 4 kelas 6 halaman 130 131 132 133 134 135 tepatnya pada materi pembelajaran 6 subtema 3 Globalisasi dan Cinta Tanah Air di buku tematik siswa sekolah dasar.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal Gambarkan dan Jelaskan Proses Panel Listrik Tenaga Surya Paragraf 1. Sudah mengerjakannya kan? Jika belum, silahkan buka link tersebut!

Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 Halaman 134

Evaluasi

3. Apa yang kamu ketahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)? Tuliskan dalam bentuk teks eksplanasi sederhana. Perhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif!

Jawaban :

Paragraf 1 : Topik Masalah
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan pembangkit yang mengubah energi panas dari sinar matahari menjadi energi listrik. Pembangkit listrik jenis ini terdiri dari panel-panel yang disusun secara horizontal untuk menangkap cahaya matahari.

Paragraf 2 : Deret Penjelas
Pada proses awalnya cahaya matahari ditangkap oleh panel-panel surya. Panel surya menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam baterai. Sebelum disimpan di baterai, listrik akan mengalir menuju controller untuk diatur tegangannya. Pada malam hari panel surya tidak menghasilkan listrik sehingga listrik yang sudah terkumpul (tersimpan) dalam baterai tersebut dapat digunakan. Arus listrik dari baterai akan dinaikkan terlebih dahulu tegangannya oleh inverter agar bisa digunakan untuk mengoperasikan peralatan elektronik.

Paragraf 3 : Simpulan dan pesan/pendapat pribadi penulis
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat dijadikan solusi untuk mengurangi dampak pemanasan global. Cahaya matahari yang dimanfaatkan PLTS merupakan energi yang ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi, dan tersedia tanpa batas. Kelebihan ini harus dimanfaat secara optimal mengingat juga Indonesia merupakan negara tropis yang disinari matahari sepanjang hari.

4. Mencintai produk dalam negeri adalah merupakan sikap cinta tanah air. Apakah kamu setuju dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu.

5. Hitunglah luas dan volume kubus dengan panjang rusuk 6 cm.

Jawaban, buka disini: Mencintai Produk dalam Negeri Adalah Merupakan Sikap Cinta Tanah Air Apakah Kamu Setuju

Demikian pembahasan kunci jawaban soal tema 4 kelas 6 SD halaman 134 secara lengkap. Kerjakan juga soal lain pada pembelajaran 6 subtema 3 Globalisasi dan Cinta Tanah Air di buku tematik siswa. Semoga bermanfaat! Lihat soal lainnya di kolom pencarian:

Pembangkit listrik tenaga surya atau disingkat PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut ini ulasan materi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 6 SD/MI Tema 4 tentang Globalisasi. Kali ini kita akan mengulas mengenai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Adik-adik apabila sudah mencoba dan mengalami kesulitan, dapat meminta bantuan dengan orang tua, kakak atau yang bisa mengarahkan agar dapat memahami pembahasan ini.

Manfaat yang didapat siswa dari materi ini yang bisa mereka praktikkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain mengenai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), juga dapat berlatih mengetahui proses awal cahaya matahari ditangkap oleh panel surya dan solusi dalam mengurangi dampak global.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Algarve: Bagnaia Pole Position, Quartararo P7 setelah Tabrakan dengan Luca Marini

Bahasan materi dalam artikel ini diulas Oleh Aulia Rachma Dinantika, S.Pd. Alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.

Berikut ini materi kunci jawaban untuk menjadi referensi serta tambahan pemahaman mengenai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Apa yang kamu ketahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)? Tuliskan dalam bentuk teks eksplanasi sederhana. Perhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif!

Jawaban:

Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik dengan energi surya dapat dilakukan secara langsung menggunakan fotovoltaik, atau secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi surya menjadi energi listrik menggunakan efek fotolistrik.[1] Komponen utama di dalam pembangkit listrik tenaga surya meliputi modul surya, inverter, dan baterai listrik. Sistem pembangkit listrik tenaga surya terbagi menjadi sistem terhubung jala listrik, sistem tidak terhubung jala listrik, sistem tersebar, sistem terpusat dan sistem hibrida. Masing-masing jenis sistem mempunyai kondisi penerapannya tersendiri.[2]

Apa yg kamu ketahui tentang panel listrik tenaga surya

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PS10 memfokuskan energi matahari ke menara matahari menggunakan rangkaian cermin yang tersebar di sekitarnya

Apa yg kamu ketahui tentang panel listrik tenaga surya

PLTS fotovoltaik di India

Pembangkit listrik tenaga surya dapat dibuat dengan beberapa jenis sistem penerapan antara lain sistem pencatu daya satelit, pencahayaan listrik, komunikasi, pompa air dan pendinginan.[3] Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi surya ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.

Panel surya merupakan alat yang digunakan untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga surya, panel surya merupakan komponen terpenting untuk transformasi energi. Panel surya menghasilkan arus listrik dengan jenis arus searah. Keuntungan dari panel surya adalah energi listrik dapat disimpan di dalam baterai atau ultrakapasitor. Panel surya tersusun dari sel surya dalam jumlah yang banyak. Spesifikasi panel surya dinyatakan sesuai dengan kemampuannya menghasilkan daya listrik. Satuan yang digunakan adalah Watt.[4]

Sel surya atau sel fotovoltaik adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun 1880 oleh Charles Fritts.[5] Dalam fotovoltaik, sel surya merupakan unit terkecil. Ukuran sel surya beragam mulai dari 0,5 sampai 4 inci. Energi listrik yang dihasilkan sel surya berbentuk arus searah. Sel surya terbuat dari bahan semikonduktor antara lain Silikon monokristalin, Silikon polikristalin, Silikon mikrokristalin, Kadmium telurida, Indium selenida, atau Sulfida.[6] Sel surya termasuk tidak menghasilkan gas rumah kaca sehingga termasuk ramah lingkungan.[7]

Modul surya

Modul surya adalah rangkaian listrik berisi sel-sel surya yang dibingkai dan dilaminasi untuk memperoleh tegangan listrik dan daya listrik. Tegangan kerja yang umum pada modul surya adalah 12 Volt dan 24 Volt. Daya listrik yang dihasilkan beragam dalam rentang 10 Wp hingga 300 Wp.[8]

Modul surya memiliki unjuk kerja yang dinilai dari hubungan antara arus listrik terhadap tegangan listrik. Ketika hambatan listrik tidak ada di dalam modul, maka arus listrik akan mencapai nilai maksimum di dalam rangkaian listrik. Kondisi ini membuat arus hubung singkat karena tegangan listrik menjadi nol.[9] Sebaliknya, ketika hambatan listrik bernilai sangat besar maka tidak ada pengaliran arus listrik sehingga terjadi tegangan terbuka. Tegangan maksimum dicapai selama tegangan terbuka dan rangkaian listrik dalam keadaan terbuka pula.[10]

Inverter

Sistem pembangkit listrik tenaga surya menghasilkan arus listrik dengan jenis arus searah. Umumnya, pemakai energi listrik menggunakan arus bolak-balik. Karenanya, arus searah diubah terlebih dahulu menjadi arus bolak-balik menggunakan inverter agar dapat digunakan oleh pemakai energi listrik.[3]

Pembangkit listrik tenaga surya tipe fotovoltaik adalah pembangkit listrik yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.

Pembangkit listrik tenaga surya tak terhubung jaringan disebut juga sebagai pembangkit listrik tenaga surya berdiri sendiri. Pengelolaannya dilakukan secara bersama oleh para pemakai energi listrik hasil transformasi energi dari energi surya. Pembangkit listrik tenaga surya ini beroperasi secara mandiri tanpa terhubung dengan jaringan listrik. Penyimpanan energi listriknya membutuhkan baterai. Energi listrik yang disimpan dihasilkan di siang hari untuk memenuhi kebutuhan listrik di malam hari. Pengaturan pembangkitan listrik dengan sistem yang tidak terhubung dengan jaringan listrik terbagi menjadi kopel arus searah atau kopel arus bolak-balik. Sistem penyambungan arus searah menggunakan modul surya yang terhubung ke pengatur pengisian energi menuju ke sistem arus searah pada pembangkit listrik tenaga surya. Sementara itu, sistem penyambungan arus bolak-balik menggunakan inverter jaringan dan inverter baterai untuk menghubungkan rangkaian modul surya dan baterai ke sisi arus bolak-balik dari pembangkit listrik tenaga surya. Kelebihan daya listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga surya akan disimpan di dalam baterai dengan terlebih dahulu diubah menjadi arus searah oleh inverter baterai.[11]

Pembangkit listrik tenaga surya tersebar

Pembangkit listrik tenaga surya tersebar atau sistem penerangan individu merupakan sistem pencahayaan listrik sederhana yang dibuat menggunakan modul surya. Tegangan kerja yang dibutuhkannya hanya sebesar 12 Volt dengan arus searah. Modul surya yang digunakan mampu menghasilkan daya listrik dalam rentang 50 Wp sampai 300 Wp.[12] Kesetimbangan energi surya menjadi faktor terpenting dalam perhitungan kapasitas sistem pembangkit listrik tenaga surya. Perhitungan memasukkan tiga hal yaitu potensi sumber energi surya, kurva beban harian yang menggambarkan keadaan normal dari kebutuhan beban harian serta spesifikasi peralatan pembangkitan energi surya.[13]

Sistem pemusatan energi surya menggunakan lensa atau cermin dan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari dari luasan area tertentu ke satu titik. Panas yang terkonsentrasikan lalu digunakan sebagai sumber panas untuk pembangkitan listrik biasa yang memanfaatkan panas untuk menggerakkan generator. Sistem cermin parabola, lensa reflektor Fresnel, dan menara surya adalah teknologi yang paling banyak digunakan. Fluida kerja yang dipanaskan bisa digunakan untuk menggerakan generator (turbin uap konvensional hingga mesin Stirling) atau menjadi media penyimpan panas.

Ivanpah Solar Plant yang terleak di Gurun Mojave akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya tipe pemusatan energi surya terbesar dengan daya mencapai 377 MegaWatt. Meski pembangunan didukung oleh pendanaan Amerika Serikat atas visi Barrack Obama mengenai program 10000 MW energi terbarukan, namun pembangunan ini menuai kontroversi karena mengancam keberadaan satwa liar di sekitar gurun.[14]

Unjuk kerja pembangkit listrik tenaga surya dapat diketahui dengan pemodelan spesifikasi panel surya yang digunakan. Dua parameter penting untuk menilai unjuk kerja pembangkit listrik tenaga surya adalah hubungan antara arus listrik terhadap tegangan listrik serta hubungan antara tegangan listrik terhadap daya listrik yang dihasilkan.[7] Pembangkit listrik tenaga surya menghasilkan arus searah dengan menggunakan sel surya. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh sel surya bernilai sangat kecil. Pemakaiannya memerluka peningkatan nilai tegangan yang menggunakan perangkat elektronika daya penaik tegangan arus searah.[15] Sementara untuk pemakaiannya, arus searah diubah lagi menggunakan peralatan elektronika daya menjadi arus bolak-balik.[16]

Pembangkit listrik tenaga surya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan akses listrik di kawasan perdesaan. Proses pembangkitan energi listrik menggunakan energi surya bersifat melimpah di daerah yang disinari matahari sepanjang tahun. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya juga tidak memerlukan bahan bakar. Di daerah pedesaan, bahan bakar umumnya dijual dengan harga yang mahal karena sulit untuk diperoleh dalam jumlah banyak. Keunggulan teknologi fotovoltaik untuk pembangkitan listrik adalah tidak memerlukan proses penyaluran energi dan energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan langsung di tempat transformasi energi. Pembangkit listrik tenaga surya tidak memerlukan pemeliharaan skala besar sehingga menghemat biaya perawatan. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya skala kecil juga tidak memerlukan tenaga kerja yang ahli. Dari segi lingkungan, pembangkit listrik tenaga surya tidak menghasilkan gas rumah kaca dan limbah yang berbahaya sehingga bersifat `.[2]

Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan kapasitas 2×1 MW terletak di Pulau Bali, tepatnya di dearah Karangasem dan Bangli. Pemerintah mempersilakan siapa saja untuk meniru dan membuatnya di daerah lain karena PLTS ini bersifat opensource atau tidak didaftarkan dalam hak cipta.[17]

Wilayah

  • Bali[17]
  • Nusa Tenggara Barat[18]
  • Alor, Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Selatan[19]
  • Sulawesi Utara.[20]

  1. ^ "Energy Sources: Solar". Department of Energy. Diakses tanggal 19 April 2011. 
  2. ^ a b Ramadhani 2018, hlm. 1-2.
  3. ^ a b Sudradjat 2007, hlm. 21.
  4. ^ Manai, Syamsudin (2014). Membuat Sendiri Pembangkit Listrik Tenaga Surya. bukudigital.net. hlm. 29.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Perlin 1999, hlm. 147
  6. ^ Iskandar 2020, hlm. 58-59.
  7. ^ a b Iskandar 2020, hlm. 78.
  8. ^ Sudradjat 2007, hlm. 13.
  9. ^ Sudradjat 2007, hlm. 13-14.
  10. ^ Sudradjat 2007, hlm. 14.
  11. ^ Ramadhani 2018, hlm. 1-3.
  12. ^ Sudradjat 2007, hlm. 22.
  13. ^ Sudradjat 2007, hlm. 34.
  14. ^ Mojave Mirrors: World's Largest Solar Plant Ready to Shine. National Geographic.
  15. ^ Ali 2018, hlm. 122.
  16. ^ Ali 2018, hlm. 124.
  17. ^ a b "PLTS Bali, terbesar pertama di Indonesia". 
  18. ^ "Tujuh PLTS baru di NTB". 
  19. ^ "Realisasi 190 dari 390 unit PLTS untuk SulSel". 
  20. ^ Humas (13 Maret 2020). "PLTS Likupang, Panel Surya Terbesar di Indonesia Salurkan Listrik 15 MW Per Hari". Diakses tanggal 21 September 2020. 

  • Ali, Muhammad (2018). Aplikasi Elektronika Daya pada Sistem Tenaga Listrik (PDF). Yogyakarta: UNY Press.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Iskandar, Handoko Rusiana (2020). Praktis Belajar Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Sleman: Deepublish. ISBN 978-623-02-1129-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Perlin, John (1999). From Space to Earth (The Story of Solar Electricity). Harvard University Press. ISBN 0-674-01013-2. 
  • Ramadhani, Bagus (2018). Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos & Don’ts. Jakarta: Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Sudradjat, Adjat (2007). Sistem-Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Disain, Sistem, Cara Kerja, Pengoperasian dan Perawatan (PDF). Jakarta: BPPT Press. ISBN 978-979-3733-11-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

  Portal Teknologi

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembangkit_listrik_tenaga_surya&oldid=19371966"