Sebelum melakukan lompat tali dengan berbagai gerakan sebaiknya menguasai dulu dengan benar teknik

Sebelum melakukan lompat tali dengan berbagai gerakan sebaiknya menguasai dulu dengan benar teknik

Sebelum melakukan lompat tali dengan berbagai gerakan sebaiknya menguasai dulu dengan benar teknik
Lihat Foto

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Atlet lompat tinggi Indonesia Rizky Ghusyafa Pratama melakukan lompatan saat final 18th Asian Games Invitation Tournament di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (11/2/2018). Ia gagal meraih medali emas.

KOMPAS.com - Lompat tinggi merupakan salah satu nomor dalam olahraga atletik kategori lompat.

Selain lompat tinggi, nomor lain dalam cabang olahraga atletik kategori lompat adalah lompat jauh, lompat galah, dan lompat jangkit.

Keempat nomor lompat tersebut masuk dalam cabang olahraga atletik yang dilombakan pada Olimpiade musim panas.

Selain menjadi cabang olahraga prestasi, lompat tinggi juga menjadi materi pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) bagi anak-anak sekolah.

Adapun, pengertian lompat tinggi adalah olahraga atletik yang dilakukan dengan berlari dan melakukan lompatan setinggi mungkin melewati tiang mistar.

Baca juga: Lompat Tinggi: Sejarah dan Jenis-jenisnya

Dalam buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (2014) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan bahwa tujuan olahraga lompat tinggi adalah melompat setinggi-tingginya dengan menggunakan cara yang benar.

Alat yang digunakan dalam olahraga lompat tinggi adalah lintasan awalan, mistar, tiang lompat, dan tempat mendarat berupa matras atau kasur tebal.

Teknik Dasar Lompat Tinggi

Ada beberapa gaya dalam lompat tinggi yaitu gaya berguling, gaya telentang atau flop, dan gaya gunting.

Ketiga gaya tersebut memiliki gerakan yang sama, tetapi berbeda pada sikap tubuh saat berada di atas mistar.

Untuk bisa menguasai masing-masing gaya dalam lompat tinggi, harus memahami teknik dasarnya lebih dulu.

Berikut adalah empat teknik dasar lompat tinggi.

Baca juga: Macam-macam Gaya Lompat Tinggi

Gerakan berlari menuju mistar merupakan pengertian dari awalan. Awalan yang digunakan dalam lompat tinggi adalah lari dengan langkah ganjil yaitu 7, 9, 15.

Langkah-langkah tersebut harus aktif dan terkontrol. Tujuan awalan adalah untuk membentuk kecepatan maksimal dan menempatkan badan dalam posisi siap untuk bertumpu/bertolak.

Teknik tolakan adalah gerakan menolak dengan tumpuan kaki di lantai dasar untuk menaikkan badan atau melompati mistar.

Teknik dasar ini dilakukan saat akan melakukan lompatan tinggi. Pada umumnya kaki yang digunakan sebagai pijakan untuk melompat adalah kaki sebelah kiri.

Usahakan mendorong lutut agar posisi lompatan lebih tinggi. Ayunkan tangan ke depan dan atas untuk memberi tenaga lebih besar.

Lakukan tumpuan dengan kuat dan cepat karena hal ini akan menghasilkan tenaga tolakan yang besar.

Sebelum melakukan lompat tali dengan berbagai gerakan sebaiknya menguasai dulu dengan benar teknik

Sebelum melakukan lompat tali dengan berbagai gerakan sebaiknya menguasai dulu dengan benar teknik
Lihat Foto

kemdikbud

Ilustrasi Gaya Straddle pada lompat tinggi

Baca juga: Peralatan Olahraga Lompat Tinggi Beserta Gambarnya

Teknik ini adalah gerakan melayang di udara ketika posisi badan berada di atas mistar.

Teknik dasar ini penting untuk dikuasai agar tubuh tidak mengenai tiang mistar serta dapat mendarat dengan posisi yang baik sehingga tidak menimbulkan cedera.

Pada saat berada di udara atau di atas mistar, kaki depan sedikit dibengkokkan dan mulailah gerak penutupan dengan lengan bahu dan kepala bersama-sama menukik saat memutar pinggangdan kaki penolak dibuka ke belakang dan ke atas.

Teknik mendarat merupakan gerakan akhiran dalam lompat tinggi. Gerakan ini dilakukan dengan cara menjatuhkan badan ke matras atau tempat mendarat ketika tubuh sudah melewati mistar.

Pendaratan dimulai pada sisi kanan tubuh mengguling dengan bahu. Tujuannya adalah untuk menghindari cedera. Pendaratan dilakukan pada sisi tubuh dan mengguling terhadap bahu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ilustrasi lompat tali Foto: Shutterstock

Ladies, kalian pasti tidak asing dengan permainan lompat tali saat masih kecil. Ternyata lompat tali bukan sekadar permainan, melainkan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Ahli kebugaran sering merekomendasikan olahraga ini untuk memulai kembali aktivitas berolahraga. Lompat tali bisa menjadi pilihan olahraga yang tepat untuk karena olahraga ini tidak terlalu berat dan dapat dilakukan selama di rumah.

"Sebagai permulaan, lompat tali adalah aktivitas kardiovaskular yang sangat baik yang akan memompa darah, membuat tubuh berkeringat, dan melatih otot bekerja dalam waktu singkat. Bagi banyak orang, hanya dibutuhkan 15 menit lompat tali untuk membakar 200 hingga 300 kalori," kata AJ Perez, pelatih Sweat Factor dan pendiri Rumble di Los Angeles. Lompat tali adalah latihan berdampak rendah, ini mengurangi risiko tekanan pada persendian daripada aktivitas lainnya, seperti berlari.

Selain itu, gerakan lompat tali yang sederhana dapat berdampak pada pembentukan otot betis, inti, lengan, bahu, punggung atas, dan banyak lagi. Jadi lompat tali memiliki fungsi yang sama seperti plank, keduanya merupakan bentuk latihan yang sangat multifungsi dan efisien.

Lompat tali juga merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dengan tingkat kebugaran apa pun. Kuncinya adalah dimulai dengan perlahan hingga membangun rutinitas yang lebih intens.

Namun, jika kamu pertama kali belajar lompat tali ada beberapa hal yang perlu dipelajari dan dipertimbangkan. "Satu-satunya yang perlu diperhatikan adalah saat kamu mengalami cedera, seperti masalah pergelangan kaki, kaki, atau lutut atau masalah kesehatan lainnya. Dalam hal ini kamu perlu memeriksakan diri ke dokter," kata Perez, seperti dikutip dari laman Real Simple. Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam mencoba lompat tali!

"Saat memilih tali yang tepat untuk lompat tali, pilih tali yang ringan dan memiliki pegangan yang nyaman," kata AJ Perez. Kamu harus menemukan tali yang terasa nyaman untuk bisa bermain lompat tali.

2. Di mana kita bermain lompat tali

Setelah kamu memiliki tali, pilih tempat yang baik untuk olahraga lompat tali. Pilihlah tempat dengan permukaan rata dan keras. “Misalnya di gym, kamu akan sering menemukan area permukaan kayu keras di depan cermin. Ini adalah tempat yang tepat untuk melakukan lompat tali,” ujar AJ Perez. Tetapi kamu juga dapat berlatih lompat tali di mana saja asal tempat tersebut memiliki permukaan datar dan terbuka. Misalnya, di teras di halaman belakang rumah, area gym di rumah, atau taman umum.

Ilustrasi lompat tali bersama anak di rumah. Foto: shutterstock

3. Posisi yang tepat untuk melompat

Tentu posisi yang tepat perlu diterapkan sebelum melompat. Jaga agar lengan kamu diposisikan dengan nyaman di samping siku, dan pergelangan tangan bergerak dengan tali saat kamu mengangkat pergelangan tangan ke atas kepala. Hindari memberi tekanan pada punggung atau bahu dan lakukan sebagian besar gerakan tali dengan pergelangan tangan dan lengan. Hal ini perlu diingat agar tidak menimbulkan pegal-pegal dan cedera di area bahu. Dengan cara ini kita dapat menghemat energi dan menghindari rasa sakit akibat cedera.

4. Berlatih untuk melompat

Kemudian, mulailah berlatih melompat. Jika kalian pertama kali melakukan lompat tali, cobalah untuk berlatih dengan benar. "Tali akan mengenai kaki, dan kamu mungkin melompat disaat yang tidak tepat, tetapi konsistensi itu penting," kata AJ Perez.

Saat kamu berlatih lompat tali, coba untuk melompat serendah mungkin ke tanah. Hindari melompat lebih tinggi, semakin tinggi lompatan sebenarnya tidak lebih baik. "Jangan berfokus pada gerakan vertikal saat melompat, tetapi berfokus pada waktu dan ritme," saran Perez. Kamu harus mendapatkan tempo yang sesuai dan stabil. Setelah kamu terbiasa dengan gerakannya, kamu dapat mulai meningkatkan kecepatan tali dan seberapa cepat kamu melompat.

Setelah kamu mulai mahir melakukan lompat tali, ada beberapa cara untuk menambahkannya ke rutinitas olahraga. Perez menyarankan untuk melakukan lompat tali setidaknya selama 10 hingga 20 menit untuk mendapatkan latihan kardio yang stabil. Kamu dapat menggunakannya sebagai pemanasan sebelum latihan keras, melompat selama tiga hingga lima menit; atau menggunakannya sebagai pendinginan, mungkin di akhir latihan yang panjang.

Penulis : Adonia Bernike Anaya


Page 2