Salah satu contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah kecuali

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara umum bisa diterapkan tidak hanya dalam hal bernegara, melainkan juga dapat diimplementasikan dalam ruang lingkup bermasyarakat. Partisipasi politik merupakan salah satu perwujudan nilai Pancasila sila ke-4. Sebagai warga negara, kita dapat berpartisipasi dalam praktik politik di mana pun berada, baik ketika berada di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun dalam lingkungan pemerintahan.

Indonesia sebagai negara demokrasi mewajibkan setiap warganya untuk ikut serta dalam menjalankan partisipasi politiknya. Partisipasi politik tersebut ditandai dengan adanya kesempatan setiap orang untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, negara, atau di mana pun di wilayah NKRI.

Nah, sebelum berlanjut ke contoh-contoh partisipasi politik sebaiknya kita ketahui dulu apa definisi partisipasi politik dan tujuannya seperti pada penjelasan di bawah ini.

Salah satu contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah kecuali


Apa itu Partisipasi Politik?

Partisipasi politik adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga negara, baik secara individu maupun kolektik, dalam kegiatan pengambilan keputusan secara bersama untuk mencapai kata mufakat. Contoh partisipasi politik yang sering kita temui di Indonesia adalah pemilihan umum atau pemilu.

Setiap warga negara dalam menjalankan partisipasi politik haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila. Dengan demikian, apa yang dicita-citakan, yakni Indonesia yang adil dan makmur dapat tercapai.

Tujuan Partisipasi Politik

Tujuan partisipasi politik adalah sebagai bentuk tanggung jawab dari setiap warga negara untuk memiliki kesadaran politik yang baik. Secara bersama-sama setiap warga negara menyuarakan pendapatnya guna untuk mendapatkan keputusan yang terbaik ke depannya. 

Sementara itu partisipasi politik di ruang lingkup bernegara memiliki tujuan untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia, memberikan rasa aman dan adil tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, dan golongan tertentu.

Selain itu, partisipasi politik juga bertujuan untuk mengontrol dan mengawasi kebijakan pemerintah sehingga kebijakan yang diambil tidak merugikan masyarakat.

Nah, di lingkungan organisasi partisipasi politik bertujuan untuk mengontrol dan mengawasi kepala/ketua organisasi agar terhindar dari tindakan penyelewenangan yang dapat merugikan anggotanya. Misalnya, organisasi perangkat desa, organisasi siswa intra sekolah (OSIS), dan lain sebagainya.

Jenis dan Pola Partisipasi Politik

Adapun jenis-jenis partisipasi politik adalah sebagai berikut:

  1. Otonom, yaitu partisipasi politik yang dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk mempengaruhi pemerintah.
  2. Konvensional, yaitu parstisipasi politik yang dilakukan dengan pola konvensional atau secara langsung, seperti kegiatan pemilu, pilkada, pilkades, pilihan ketua Osis, dan lain sebagainya. 
  3. Non-konvensional, yaitu partisipasi politik yang dilakukan dengan pola-pola seperti petisi, demokrasi, dan reformasi.
  4. Digerakkan, yaitu partisipasi politik yang dilakukan atau digerakkan oleh suatu lembaga yang menggerakkan, misalnya partai politik (parpol) yang sampai saat ini masih dijadikan lembaga utama dan lembaga sentral di Indonesia untuk mengorganisir warga negara agar ikut serta dalam partisipasi politik.

Salah satu contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah kecuali


Intensitas dan bentuk dari partisipasi politik setiap orang sangatlah beragam. Mereka ada yang berpartisipasi politik secara aktif maupun pasif. 

Partisipasi politik ini dapat diterapkan siapa saja dengan berbagai bentuk perilaku yang disesuaikan dengan lingkungannya. baik di keluarga, sekolah, masyarakat, maupun negara. Meskipun demikian, partisipasi politik tetap harus mengacu pada norma dan nilai-nilai Pancasila.

Nah, berikut ini contoh-contoh partisipasi politik setiap warga negara baik ketika di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun dalam lingkup bernegara:

1. Contoh Partisipasi Politik Warga Negara dalam Lingkungan Keluarga  

Sebelum mengenal contohnya, alangkah baiknya untuk mengetahui manfaat partisipasi politik di lingkungan keluarga agar kamu tertarik untuk menerapkannya. 

Manfaatnya adalah ketika di dalam berkeluarga mendapatkan suatu masalah, maka setiap anggota keluarga saling menghormati antar anggoat keluarganya ketika masing-masing menyampaikan pendapatnya guna untuk menyelesaikan permasalahan tersebut hingga didapatkan kata mufakat.

Adapun contoh partisipasi yang dapat kamu lakukan dalam partisipasi politik, khususnya di lingkungan keluarga adalah:

  • Saling menghargai satu sama lain antar anggota keluarga, yang muda menghargai yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.
  • Melakukan musyawarah secara bersama untuk mendapat mufakat.
  • Melakukan pembagian tugas/kewajiban sesuai dengan kapasitasnya.
  • Mendiskusikan permasalahan politik dalam lingkungan keluarga.

2. Contoh Partisipasi Politik Warga Siswa dalam lingkungan Sekolah

Cukup banyak contoh partisipasi politik yang bisa diikuti oleh warga sekolah, dalam hal ini siswa, seperti penyampaian aspirasi politik dengan melalui pembuatan majalah dinding, buletin sekolah, website organisasi, sosial media, dan platform lainnya. Tentu, dalam partisipasinya siswa harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Selain itu, berikut ini adalah contoh-contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah:

  • Berdiskusi kelompok dengan teman sekelas.
  • Berdiskusi dengan guru.
  • Melakukan pemilihan ketua kelas, ketua OSIS, dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK).
  • Ikut terlibat dalam proses pemilihan ketua di organisasi sekolah lainnya, seperti organisasi semacam Palang Merah Remaja (PMR), Pecinta Alam, Paskibra, dan lain sebagainya.
  • Ikut serta dalam agenda kegiatan organisasi sekolah.
  • Menyampaikan pendapat dan aspirasi siswa dalam musyarawah di masa kerja periode anggota organisasi yang bersangkutan. 
3. Contoh Partisipasi Politik Warga Negara dalam lingkungan Masyarakat

Berikut ini adalah beberapa contoh partisipasi yang dapat kamu ikuti praktik politik di Indonesia, khususnya di lingkungan masyarakat:

  • Memberikan suara dalam pemilihan Ketua RT dan RW.
  • Ikut serta dalam kegiatan karang taruna.
  • Kegiatan pemilihan DPD desa.
  • Mengajukan diri untuk menjadi calon kepala desa.
  • Ikut serta dalam pemilihan calon kepala desa.
  • Menjadi anggota BPD.
  • Tidak membatasi pendapat serta saran dari seluruh anggota masyarakat.


4. Partisipasi Politik Warga Negara dalam lingkungan Bangsa dan Negara 

Berikut ini adalah beberapa contoh partisipasi yang dapat kamu ikuti dalam praktik politik di Indonesia, khususnya di lingkungan negara:

  • Ikut serta dalam kegiatan PEMILU, tidak golput.
  • Mengajukan diri menjadi calon legilatif, calon presiden, calon kepala daerah, dan lain sebagainya.
  • Mengajukan diri menjadi kepala TPS.
  • Mengikuti rekrutmen Bawaslu.
  • Menjadi saksi di TPS sehingga dapat ikut serta dalam mengontrol dan mengawal jalannya pemilu dari awal hingga akhir agar tidak terjadi kecurangan.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Partisipasi Politik


Partsipasi politik merupakan hal yang penting dalam sebuah negara demokrasi. Oleh karena itu untuk mewujudkan partisipasi politik, setidaknya ada tigal hal yang harus diperhatian, yaitu:

  1. Harus ada kompetisi, artinya jabatan-jabatan public harus dikompetisikan sehingga didapatkan ketua/kepala yang berkualitas dan memiliki visi misi ke depan yang lebih baik.
  2. Partisipasi dalam rangka mempengaruhi kebijakan pemerintah, artinya dalam politik harus ada partisipasi setiap warga negaranya yang sudah memenuhi persyaratan. 
  3. Kebebasan berpendapat, artinya pemerintah tidak boleh menghalang-halangi gerakan yang menyuarakan pendapatnya baik dalam forum diskusi maupun demo di lapangan, yang dilakukan  oleh golongan atau organisasi-organisasi masyarakat.

Itulah ulasan mengenai contoh-contoh partisipasi politik dalam pengamalan Pancasila sila ke-4. Partisipasi politik bahkan sudah bisa dilakukan dari usia dini, seperti dimulai dari lingkungan keluarga dan sekolah. 

Salah satu contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah kecuali


faktasantuy.com - Partisipasi politik di lingkungan sekolah - Setiap warga negara di Indonesia mempunyai hak & kewajiban warga negara Indonesia yang diatur dalam undang- undang. salah satu hak & kewajiban warga negara tersebut ialah berpartisipasi dalam sistem politik. Baca selanjutnya:
Hal tersebut juga disebut dengan partisipasi politik. Partisipasi rakyat dalam kegiatan politik negara sudah selayaknya diperbuat. Hal ini sebab Indonesia ialah negara dengan sistem pemerintahan demokrasi yang memberikan kekuasaan paling atas di tangan rakyat.

Lalu apa yang dimaksud dengan partisipasi politik? Salah satu definisi membahas bahwa partisipasi politik ialah kegiatan pribadi warga negara yang legal dengan mempengaruhi pemilihan pejabat negara & juga penetapan kebijakan negara.

Tidak hanya itu, ada pula yang mendefinisikan partisipasi politik sebagai perbuatan yang diperbuat oleh individu atau kelompok yang didorong oleh keinginan sendiri maupun kelompok untuk mempengaruhi penetapan kebijakan politik yang bakal menguntungkan bagi kebanyakan orang.oleh sebab itu, dengan cara umum partisipasi politik berarti keikutsertaan warga negara dalam kegiatan yang bakal mempengaruhi pengambilan keputusan politik negara.

Bagi warga negara, partisipasi politik merupakan kewajiban. Tetapi, negara tidak membatasi seberapa besar keikutsertaan warga negara dalam kegiatan politik. Oleh sebab itu, warga negara bisa meperbuat partisipasi politik dalam beberapa lingkup kehidupan.

Mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat, bahkan lingkungan sekolah. Gimana dengan partisipasi politik dalam lingkungan sekolah? Siapa yang bakal mengikuti kegiatan politik di sekolah? Dalam hal ini, pasti saja siswa ialah partisipan mutlak dalam contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah.

Siswa bisa menerapkan contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah sebagai  ajang utuk melatih siswa supaya bisa melibatkan diri dalam demokrasi yang ada di Indonesia. Hal tersebut bisa diperbuat dari lingkup yang kecil contohnya sekolah.

Sesudah itu, diharapkan siswa bisa mengembangkan partisipasinya dalam lingkup yang lebih besar di masa yang bakal datang. Contohnya halnya para pejabat & tokoh –tokoh politik di Indonesia, mereka semua memulai semuanya dari sekolah. Nah apa saja contoh partisipasi di lingkungan sekolah dan manfaatnya? Oleh sebab itu, berikut contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah:

Organisasi kesiswaan yang dibentuk di sekolah biasanya ditujukan untuk mengatur & menjalankan kegiatan diluar akademik siswa. Tidak hanya itu, organisasi kesiswaan juga biasanya bisa dipakai sebagai media berlatih siswa dalam berpartisipasi di bidang politik. Salah satu organisasi siswa yang ada di masyarakat ialah OSIS atau Organisasi Siswa Intra Sekolah. Dengan adanya organisasi ini, siswa seakan dipersatukan dalam sebuah wadah yang menjembatani kegiatan kesiswaan. Dalam wadah tersebutlah siswa bisa berpartisipasi, & menambah interaksi antar siswa. Tidak hanya pengurus OSIS saja yang bisa berlatih untuk mengembangkan diri di bidang politik. Bakal tetapi semua anak buah OSIS atau semua siswa juga bisa ikut melatih diri. Tidak hanya OSIS, dalam sebuah sekolah biasanya juga ada organisasi perwakilan kelas.

Organisasi ini ialah organisasi yang bersifat sebagai penyambung lidah siswa atau sebagai perwakilan setiap kelas untuk memberi tau tekad – tekad dari anak buah OSIS.

Umumnya, pemilihan OSIS dilaksanakan dengan pemilihan langsung, tidak dipilih oleh guru. tidak hanya sesi pemilihan saja, bakal tetapi calon ketua OSIS juga biasanya mengikuti serangkaian kegiatan contohnya pada umumnya terdapat di pemilu. Serangkaian kegiatan tersebut antara lain pencalonan, kampanye, penyampaian visi & misi, & pemilihan langsung. Sistem ini sangat menjunjung tinggi kualitas demokratisme. Oleh sebab itu, semua siswa haruslah bisa ikut berpartisipasi. Partisipasi tersebut bisa berwujud pencalonan diri, panitia pemilihan suara, tim berhasil, maupun pemilih. OSIS bukanlah merupakan lembaga paling atas di sekolah. Oleh sebab itu, guru & semua siswa sebagai anak buah OSIS berhak & wajib ikut serta dalam mengawasi kinerja OSIS. Beberpa program OSIS antara lain ialah menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Apakah program kerja yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana atau belum, apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan program, & lain sebaginya. contoh partipasi politik di lingkungan sekolah ini juga menjadi perwujudan dari kualitas – kualitas Pancasila terutama sila ke empat yang menjunjung tinggi kualitas – kualitas kerakyatan. Salah satu contoh partipasi politik di lingkungan sekolah  ialah membuat biaya setiap organisasi. Semua organisasi yang menjalankan program kerja pasti bakal membutuhkan anggaran. Oleh kerena itu, setiap organisasi juga butuh membuat biaya dasar & biaya rumah tangga untuk membiayai kegiatan. Tidak hanya itu, dalam pelaksanaannya pun butuh diawasi supaya tidak ada penyimpangan contohnya korupsi, atau adanya pihak yang dimenyesalkan. Tidak golput atau abstein dalam pemilihan pengurus kelas ialah salah satu contoh partipasi politik di lingkungan sekolah. Pemilihan pengurus kelas contohnya ketua kelas, sekertaris, & bendahara biasanya dilaksanakan melewati voting. Siswa diharapakan bisa memakai hak pilihnya supaya keputusan mufakat bisa dicapai. Tidak hanya itu, siswa juga haruslah bisa menerima apabila hasil voting tersebut tidak sesuai dengan calon jagoan atau opsi mereka. Siapapun yang menjabat sebgai pengurus kelas, siswa yang lain haruslah bisa dengan lapang dada melaksanakan & menyepakati kebijakan dari pengurus kelas terpilih. Forum diskusi atau musyawarah sering diperbuat di sekolah untuk menetapkan kebijakan, atau menyelesaikan sebuah persoalan. Bagus tersebut antara guru dengan siswa, atau siswa dengan siswa. Dalam forum tersebut, partisipasi siswa benar-benar penting. Terus banyak pendapat, bakal terus banyak pula penawar terhadap sebuah persoalan. Tidak hanya itu, keaktifan siswa dalam mengungkapkan aspirasinya bakal menanmkan adat politik demokratis yanga kan terbawa di lingkup kehidupan yang lain. Dalam forum diskusi atau musyawarah, siswa juga dilatih untuk bisa menyuarakan gagasan sendiri, & menghormati bentuk-bentuk keputusan bersama. Dengan begitu, contoh partipasi politik di lingkungan sekolah bisa diterapkan. Contohnya yang telah disebutkan sebelumnya, tekad siswa sangat penting dalam sebuah proses musyawarah untuk mufakat. Tidak hanya itu, tekad siswa juga diperlukan untuk membuat perbaruan – perbaruan yang lebih bagus dalam lingkungan sekolah. Bakal tetapi sedikit siswa yang bisa menyuarakan tekad tersebut.

Oleh sebab itu, adanya majalah dinding atau buletin sekolah benar-benar penting, sebagai media penyampaian tekad siswa. Lebih jauh lagi, media tersebut juga bisa dipakai untuk mensosialisasikan kinerja dari organisasi sekolah.

Salah satu ciri kegiatan politik disekolah ialah demokratisme. oleh sebab itu, interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun guru dengan wali murid, semuanya haruslah menyematkan paham demokratis. Dengan paham tersebut, semua pihak bakal merasa bahwa semuanya mempunyai peluang yang sama dalam berpendapat, & bisa menghargai pendapat orang lain. Dari situlah interaksi bakal terjalin dengan bagus, terutama dalam proses belajar & mengajar. Contoh lain dari contoh partipasi politik di lingkungan sekolah  ialah ikut serta dalam mengwasi pelaksanaan tata tertib sekolah. Tata tertib di sekolah bukanlah monopoli guru atau pihak yang berkuasa di sekolah. Tata tertib dibangun untuk ditaati oleh semua penghuni sekolah. Oleh sebab itu, tidak hanya melaksanakan tata tertib, siswa juga bisa mengamati apakah pelaksanaan dari tata tertib tersebut berlangsung sesuai dengan tujuannya. Siswa juga diharapkan bisa menyuarakan apabila ada pelanggaran terhadap tata tertib, bukannya ikut menutupinya. Sementara tersebut tata tertib diharapkan bisa memberikan Fungsi Tata Tertib Sekolah bagi Siswa. Sekolah dianggap sebagai lembaga yang paling manjur dalam memberikan pendidikan politik. Pendidikan politik ini nantinya bakal membentuk arah atau orientasi siswa sebagai warga negara dalam berpartisipasi dalam bidang politik. Sebagai contoh, siswa sebagai pemegang hak pilih pemula biasanya tetap sangat awam dengan dunia politik. Oleh sebab itu, terkadang hak pilih mereka tidak dipakai sesuai dengan semestinya. Ada yang tetap berubah – ubah, ada yang mengekor, bahkan ada juga yang apatis & memilih golput.

Pemberian pendidikan politik di sekolah juga bukan berarti memberikan saran pada salah satu kandidat. Bakal tetapi, seharuslahnya memberikan pandangan terhadap siswa untuk bisa memilih kandidat yang sesuai dengan tekad & pandangan mereka mengenai politik. Pendidikan politik juga diharapkan bisa memberikan Pendidikan Karakter Di Sekolah.


Contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah & lingkungan lainnya bakal bisa terlaksana apabila para partisipannya mempunyai semangat sebagai masyarakat politik yang mapan. Masyarakat politik mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:
  1.     Ada kelompok yang membuat kebijakan & melaksanakan kebijakan
  2.     Ada sebuah sistem dalam pemerintahan
  3.     Mempunyai visi & misi
  4.     Menghargai perbedaan pendapat
  5.     Peka terhadap perpersoalanan bangsa
  6.     Mempunyai kesadaran terhadap hukum atau peraturan
  7.     Membangun adat politik yang demokratis

Di postingan ini, telah disebutkan  13 contoh partipasi politik di lingkungan sekolah yang bisa diperbuat oleh siswa & guru. semoga contoh –contoh tersebut bisa terus diterapkan jadi pembelajaran & praktek mengenai pendidikan politik dalam lingkup sekolah bisa membuahkan hasil yang diharapkan. Tidak hanya itu, diharapkan siswa juga mengangkat sikap politik tersebut ke lingkungan yang lebih luas atau level yang lebih tinggi lagi.

Nah itulah partisipasi politik di lingkungan sekolah yang begitu mudah kamu ikuti.