Saat kita banyak minum, mengapa urine yang dihasilkan lebih banyak dan lebih encer

ADH atau vasopressin diproduksi di hypothalamus dan disimpan di posterior pituitary lobe. ADH mengatur kadar air yang diserap oleh hati. Tekanan osmosis pada high serum atau penurunan volume darah intravascular akan menstimulasi produksi ADH. Stres, operasi, atau beban pikiran dapat juga menstimulasi ADH. Semakin banyak ADH yang diproduksi, semakin banyak air yang diserap pada ginjal. Air akan banyak diserap pada darah dan mengentalkan urin. Jika ADH menurun, tubuh akan melepaskan air, menyebabkan konsentrasi pada darah dan urin mengencer.

Diabetes insipidus terjadi saat tubuh tidak cukup menghasilkan ADH atau ginjal tidak dapat beradaptasi dengan iritasi ADH. Kurangnya kadar sekresi ADH disebabkan tidak normalnya sistem saraf pusat (neurogenic diabetes insipidus), disebabkan oleh trauma, tumor, encephalitis (pembengkakan hypothalamus), atau pengangkatan kelenjar pituitari. Pasien diabetes insipidus melepas kadar air yang tinggi pada setiap kali urinasi. Hal ini menyebabkan darah menjadi mengental, mengakibatkan pasien mudah merasa haus.

Penyakit ginjal utama dapat menyebabkan ginjal menjadi kurang sensitif terhadap stimuli dari ADH (nephrogenic diabetes insipidus). Untuk membedakan neurogenic diabetes insipidus dan nephrogenic diabetes insipidus, dokter dapat mengadakan tes stimulasi ADH. Pada tes ini, pasien dilarang minum air dan osmolalitas urinari akan diukur sebelum dan sesudah vasopressin disuntikkan. Jika ditemukan neurogenic diabetes insipidus, osmolalitas urinari yang dengan kadar air yang konstan akan menurun, dan osmolalitas urinari akan meningkat setelah diberi vasopressin. Pada kasus nephrogenic diabetes insipidus, osmolalitas urinari tidak akan meningkat walaupun Anda mengurangi kadar air dan menggunakan vasopressin. Hasil diagnosis dapat meliputi tes serum ADH. Pada kasus neuropathic diabetes insipidus, kadar ADH rendah, sementara pada nephrogenic diabetes insipidus, kadar ADH tinggi.

Tingginya kadar serum ADH sering diasosiasikan dengan Syndrome of Inappropriate ADH (SIADH). Disebabkan sekresi ADH yang berlebih, air diserap terlalu banyak pada ginjal dibandingkan dengan kadar normal. Hal ini mengakibatkan darah menjadi encer dan urin mengental. Konsentrasi dari ion penting pada darah menurun, mengakibatkan kelainan serius pada saraf, jantung dan metabolisme. Syndrome of Inappropriate ADH ini juga sering diasosiasikan dengan penyakit paru-paru (tuberculosis, pneumonia yang disebabkan oleh infeksi), stres berlebih (operasi atau trauma), tumor otak atau infeksi. Sekresi ADH pada tumor juga dapat menyebabkan Syndrome of Inappropriate ADH. Tumor dapat menyebabkan sindrom seperti tumor epithelial, paru-paru, tumor kelenjar getah bening, kemih dan usus. Pasien hypothyroidism dan Addison’s juga dapat terkena Syndrome of Inappropriate ADH.

Dokter menggunakan tes ini untuk membedakan Syndrome of Inappropriate ADH dengan penyakit hyponatremia atau edema. Tes ini juga sering digunakan untuk mengukur osmolalitas dan osmosis urin. Pasien dengan Syndrome of Inappropriate ADH tidak dapat menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit asupan air. Selain itu, osmolalitas urinari biasanya tidak lebih rendah dari 100, dan angka infiltrasi kemih atau darah lebih dari 100. Pasien dengan penyebab lain dari hyponatremia, edema dan penyakit ginjal kronis dapat menghasilkan 80% asupan air dan osmolalitas urinari akan tidak cukup memadai.

Kapan saya harus menjalani hormon antidiuretik?

Dokter dapat menganjurkan tes ADH atau tes lainnya sebagai bagian dari tes berhenti minum atau inhibisi ADH jika dokter menduga adanya kendala pada produksi atau sekresi ADH.

Selain itu, tes ini juga mungkin dianjurkan apabila Anda memiliki kadar sodium yang rendah pada darah tanpa sebab, atau jika Anda memiliki gejala yang berhubungan dengan Syndrome of Inappropriate ADH (SIADH).

Jika SIADH berkembang tanpa diketahui, tidak akan ada gejala, namun jika kondisi akut, beberapa gejala yang mungkin terjadi:

7 faktor memengaruhi produksi urine – Kembali pada kesempatan ini akan dimuat artikel pendidikan menyangkut sistem ekskresi pada manusia. Seperti yang pernah dikemukakan, urine (air seni) merupakan hasil proses penyaringan darah oleh ginjal dalam bentuk cairan seperti; air, garam mineral, pigmen empedu, urea, dan ureat.


Saat kita banyak minum, mengapa urine yang dihasilkan lebih banyak dan lebih encer

                           

Produksi urine yang dihasilkan oleh tubuh manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Namun demikian secara umum ada 7 faktor yang dapat menentukan banyak atau sedikit urine yang dikeluarkan dari tubuh.

a.Hormon Antidiuretik (ADH)

Hormon ADH menjadi faktor internal utama yang berperan dalam menentukan jumlah pengeluaran urine yang dikeluarkan tubuh. 

Jika darah yang akan disaring banyak mengandung air,  maka hormon ADH yang disekresekikan ke dalam ginjal semakin sedikit, penyerapan air akan sedikit pula. Akibatnya produksi urine yang terbentuk menjadi banyak dan cepat memenuhi kantong kemih.

Penyakit kencing manis (diabetes) disebabkan oleh kekurangan hormon insulin dalam darah. Kadar hormon insulin yang rendah menyebabkan produksi urine meningkat sehingga penderita  sering mengeluarkan urine.

c.Kondisi psikologis (gejolak emosi dan stress)

Tekanan darah akan meningkat bila seorang sedang mengalami gejolak emosi yang tinggi. Hal ini menyebabkan darah lebih banyak untuk segera disaring. 

Begitu pula gangguan psikologis stress yang berpengaruh terhadap kontraksi dan tekanan pada katup kantung kemih. Ini akan mendorong orang untuk buang air kecil lebih sering.

Saat cuaca dingin orang lebih sering untuk ingin mengeluarkan urine. Hal ini disebabkan oleh air yang terdapat dalam darah lebih banyak menuju ginjal sehingga produksi urine lebih banyak. 

Baca: Mengapa Sering Ingin Buang Air kecil?

Orang yang banyak mengkonsumsi garam lebih banyak mengeluarkan urine dari tubuh. Kadar garam yang tinggi dalam darah menyebabkan ginjal memproduksi garam mineral yang lebih banyak sehingga produksi urine meningkat.

f.Jumlah air yang diminum

Orang yang banyak minum akan menyebabkan urine yang dikeluarkan lebih banyak dari dalam tubuh. Ini disebabkan oleh sedikitnya air yang meresap ke dalam darah sehingga lebih banyak diekskresikan melalui kantong kemih.


g.Konsumsi alkohol dan kafein

Salah satu kebiasaan yang salah dan dapat memperbanyak urine yang dikeluarkan tubuh adalah mengkonsumsi alkohol dan kafein. Bahan ini dapat menghambat pembentukan hormone ADH dalam tubuh.

Demikian 7 faktor yang memengaruhi produksi urine di dalam tubuh manusia. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan inspirasi buat kita semua. Terima kasih.***

Saat kita banyak minum, mengapa urine yang dihasilkan lebih banyak dan lebih encer

Saat kita banyak minum, mengapa urine yang dihasilkan lebih banyak dan lebih encer
Lihat Foto

shutterstock.com

ilustrasi pembentukan urin

KOMPAS.com - Setiap makhluk hidup, termasuk manusia pastinya akan melakukan proses eksresi. Eksresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda yang tidak dimanfaatkan lagi di dalam tubuh.

Bentuk eksresi pada manusia yang pertama adalah buang air kecil. Zat sisa yang dibuang adalah urine.

Alat eksresi yang terdapat pada manusia terdiri dari ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

Baca juga: Warga Jakarta Utara, Kini Bikin SKCK, Tes Urin, hingga Bayar Pajak Bisa di Mall

Pembentukan urine

Proses pembentukan urine merupakan cara alami yang dilakukan oleh tubuh untuk mengeluarkan racun dan kelebihan kadar air. Dampaknya itu kesehatan di dalam tubuh akan tetap terjaga.

Semakin banyak cairan yang dikonsumsi oleh tubuh, akan semakin banyak urine yang dikeluarkan.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ginjal berfungsi sebagai alat ekskresi untuk mengeluarkana zat sisa metabolisme berupa urea, zat sisa empedu dan garam dalam bentuk zat berlarut dalam air.

Urine dibentuk di nefron dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah dengan bahan-bahan bermanfaat. Itu tersisa bahan yang tidak berguna.

Nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan yang disebut urine. Sebelum jadi urine, di dalam ginjal akan diproses terlebih dahulu.

Baca juga: Sistem Ekskresi Manusia

Ada tiga proses dalam pembentukan urine, yakni:

Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh.