Purwokerto dipilih menjadi ibukota disebabkan karena letaknya yang strategis dan memiliki

Kota Purwokerto (Hanacaraka:ꦏꦸꦛ​ꦥꦹꦂꦮ꧀ꦮꦏꦽꦠ, Bahasa Banyumasan: Kota Purwakerta) adalah ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah penduduknya 240.128 jiwa di Oktober tahun 2020 menurut data BPS kabupaten Banyumas 2020.[1][3]

Purwokerto dipilih menjadi ibukota disebabkan karena letaknya yang strategis dan memiliki

Kota Purwokerto

Ibu kota kabupaten

Kecamatan Purwokerto (Barat, Timur, Selatan, Utara)Transkripsi lain • Ejaan LamaPurwakerta • Hanacarakaꦥꦹꦂꦮ꧀ꦮꦏꦽꦠ • Pegon-

Monumen Jenderal Gatot Subroto di Purwokerto

Julukan: 

Kota Satria

Negara
Purwokerto dipilih menjadi ibukota disebabkan karena letaknya yang strategis dan memiliki
 IndonesiaProvinsiJawa TengahKabupatenBanyumasDinamai berdasarkanPurwokertoKecamatan4Kelurahan27Luas

 • Total39,58 km2 (1,528 sq mi)Populasi

 (2020)

 • Total240.128 • Kepadatan6.166,54/km2 (1,597,130/sq mi)DemonimBanyumasanDemografi

 • Suku bangsaJawa • AgamaIslam 87,98%
Kristen 10,73%
- Protestan 6,13%
- Katolik 4,60%
Hindu 0,70%
Budha 0,51%
Lainnya 0,07%[1] • BahasaBanyumasan
Indonesia • Indeks Pembangunan Manusia
Purwokerto dipilih menjadi ibukota disebabkan karena letaknya yang strategis dan memiliki
81,36 (2020)
Sangat Tinggi[2]Zona waktuUTC+7 (WIB)Kode Pos

-

Kode area telepon0281Plat kendaraanRSitus webhttps://banyumaskab.go.id/

Julukan kota di jalur selatan Jawa Tengah ini adalah kota wisata, kota keripik, kota transit, kota pendidikan, sampai kota pensiunan karena begitu banyaknya pejabat-pejabat negara yang pensiun dan menetap di kota ini. Di kota ini pula terdapat Museum Bank Rakyat Indonesia, yang dahulu berdiri di Purwokerto dan didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja, putra daerah Purwokerto.[4]

Purwokerto dipilih menjadi ibukota disebabkan karena letaknya yang strategis dan memiliki

Rumah Bupati Purwokerto

Purwokerto dipilih menjadi ibukota disebabkan karena letaknya yang strategis dan memiliki

Emplasemen sisi selatan Stasiun Barang Purwokerto milik Staatsspoorwegen (SS) berlatarkan Gunung Slamet

Purwokerto dianggap sebagai kota yang tak otonom karena secara de jure masih di bawah pemerintah daerah Kabupaten Banyumas sebagai pusat pemerintahan. Secara administratif, Purwokerto terbagi menjadi 4 kecamatan dengan 27 kelurahan. Terdapat wacana pembentukan Kota Purwokerto yang lepas dari Kabupaten Banyumas menjadi daerah otonom.[5]

Apabila dilihat dari sejarahnya, Purwokerto dahulu berstatus Kota Administratif (Kotif), di mana sebagian kotif lain sudah menyandang status kota dengan otonomi tersendiri. Jika Purwokerto berhasil menjadi kota, minimal ada 4 kecamatan yang tergabung,[6] seperti yang terlihat di tabel berikut ini:

Kecamatan di Kota Purwokerto[1][7]
Nama kecamatan Ibu kota kecamatan Jumlah kelurahan Jumlah penduduk s.d. Okt 2020[8]
Purwokerto Barat Rejasari 7 55.071
Purwokerto Timur Purwokerto Wetan 6 59.369
Purwokerto Utara Bancarkembar 7 49.434
Purwokerto Selatan Karangklesem 7 76.254

Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa. Secara geografi, Purwokerto terletak di koordinat 7°26′S 109°14′E / 7.433°S 109.233°E / -7.433; 109.233. Selain itu, Purwokerto menjadi pusat pemerintahan karena merupakan pusat koordinasi daerah Jawa Tengah bagian Barat Bakorlin III. Purwokerto berbatasan dengan Sokaraja yang terdapat Kali Pelus.

 

Bupati Purwokerto, Raden Tumenggung Mertadireja, koleksi KITLV 4740.

Pada awal abad ke-20, Purwokerto mengalami babak baru dalam tata ruang yang tengah memasuki kota tersebut. Saat itu, kota-kota di Pulau Jawa tengah mengalami lonjakan penduduk. Hampir di setiap kota, pertambahan penduduk sekitar 10 kali sampai 20 kali lipat.[butuh rujukan] Kota-kota tersebut pada umumnya mengalami masalah akut tentang tata ruang. Pemerintah kolonial Belanda yang kelimpungan menghadapi persoalan itu sibuk mencari model pembangunan bagi kota-kota di Jawa.

Saat kesibukan meliputi Pemerintah Kolonial Belanda, Herman Thomas Kartsen menjejakkan kaki di Semarang pada 1914. Kota yang juga tengah mengalami persoalan pertambahan penduduk. Dalam catatan W.F. Wertheim melalui buku Masyarakat Indonesia dalam Transisi, pertambahan penduduk di kota itu hampir mencapai seratus persen. Di kota tersebut, Kartsen menemui Henri Maclaine Pont. Pont adalah teman Kartsen semasa kuliah di Insitut Teknologi Delf, Amsterdam, Belanda. Di Semarang, Pont mendirikan biro arsitek. Melalui Pont, Kartsen mendapat banyak informasi tentang keadaan Semarang dan kota lainnya. Kedatangan Kartsen di Semarang adalah guna merancang Kota Semarang dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa, termasuk Purwokerto.[butuh rujukan]

Pada masa Hindia Belanda, di sekitar kota Purwokerto dibangun juga beberapa pabrik gula seperti Pabrik Gula Kalibagor, Purwokerto dan Kalirejo.[9]

Dalam sejarahnya, Purwokerto bukan merupakan kota industri maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri jarang ditemukan di Purwokerto. Kota ini bisa dikatakan tidak memiliki industri dalam skala besar yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja atau mencakup wilayah puluhan hektare. Jika pun ada industri, itu umumnya industri-industri tradisional yang hanya mempekerjakan puluhan pekerja, seperti industri rokok rumahan, industri mi atau soun kering, pabrik pengolah susu skala kecil, industri peralatan dari logam, dan industri oleh-oleh yang hanya ramai pada musim lebaran. Purwokerto tidak memiliki aktivitas perdagangan dalam skala besar dan tidak terdapat areal pergudangan yang dapat menyimpan komoditas dalam jumlah ribuan kubik. Pendek kata, dahulu kota ini sama sekali bukan kota industri dan perdagangan.

Awal dekade 2000-an, kota ini lebih cocok disebut sebagai kota pegawai dan kota pelajar. Mata pencaharian penduduk yang bisa diandalkan untuk hidup cukup adalah dengan menjadi pegawai negeri maupun BUMN. Perubahan secara cukup signifikan terjadi mulai tahun 2000-an, yakni saat kota ini mulai dibanjiri mahasiswa-mahasiswa untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi, terutama di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Sejak saat itu, aktivitas ekonomi rakyat yang berkenaan dengan kebutuhan mahasiswa pun berkembang. Usaha indekos dibangun untuk disewakan kepada para mahasiswa pendatang. Usaha barang dan jasa didirikan untuk melayani kebutuhan mahasiswa. Kondisi ini membuat perekonomian kota Purwokerto tumbuh cukup signifikan sebagai kota jasa.

Di akhir tahun 2011, telah berdiri hotel bintang lima Aston Imperium Hotel dengan 12 lantai. Pada pertengahan tahun 2012, dibangun Rita Supermall, dengan 16 lantai dan 2 lantai bawah tanah, yang berlokasi di selatan Alun-Alun Purwokerto dan pemekaran Moro Mall menjadi mal besar dengan 3 bangunan menara.

 

Pergelaran budaya di Kota Purwokerto

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Purwokerto adalah bahasa Jawa dialek Banyumasan. Wikipedia juga turut melestarikan bahasa banyumasan ini dengan menerbitkan Wikipedia bahasa Banyumasan.

Kenthongan atau musik thek-thek adalah seni musik Purwokerto yang dimainkan dengan alat musik bambu dan dimainkan oleh 20-40 orang. Kebudayaan Begalan dan Ronggeng adalah kesenian asli Banyumas yang sekarang sudah mulai pudar keberadaaannya.

 

Lokawisata Baturraden, Purwokerto

Purwokerto memiliki beberapa tempat wisata alam berskala nasional berupa gua, air terjun dan wanawisata. Wisata alam di Purwokerto antara lain: Baturraden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua Sarabadak, Museum BRI, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Curug Cipendok, Masjid Saka Tunggal, Bumi Perkemahan Baturraden, Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi, Mata Air Panas Kalibacin, Bendung Gerak Serayu, Wahana Wisata Lembah Combong, Combong Valley Paint Ball and War Games, Serayu River Voyage, Baturraden Adventure Forest,[10]

Kebun Raya Baturraden yang diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri pada Desember 2015 yang merupakan salah satu dari banyak kebun raya yang dimiliki Pemerintah Indonesia setelah Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat.

Pariwisata urban di Purwokerto berpusat pada beberapa markah tanah, pusat kegiatan rakyat, dan taman perkotaan, seperti Alun-Alun Purwokerto, Taman Andhang Pangrenan, Taman Maskemambang, Menara Pandang Teratai Purwokerto, dan Madhang Maning Park.

Purwokerto dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Pulau Jawa karena memiliki beberapa sekolah dan perguruan tinggi.

Perguruan tinggi

Purwokerto umum dikenal sebagai Kota Pelajar karena letak yang strategis untuk menimba ilmu dan biaya hidup relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya hidup di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

 

Universitas Jenderal Soedirman, perguruan tinggi negeri tertua di Purwokerto.

Perguruan tinggi yang terdapat di Purwokerto antara lain: Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Islam Negeri Prof. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Wijayakusuma, Universitas Amikom Purwokerto, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Universitas Harapan Bangsa Purwokerto, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah, Universitas Terbuka Tutorial Purwokerto (UTTP), Politeknik Ma'arif Purwokerto, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Kampus Purwokerto, Sekolah Tinggi Ilu Kesehatan Bina Cipta Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satria, Politeknik Pratama, Akademi Manajemen Rumah Sakit Kusuma Husada, Akademi Kebidanan YLPP Karang Klesem, Akademi Pariwisata Eka Sakti, Akademi Keperawatan Yakpermas, Universitas Bina Sarana Informatika Kampus Purwokerto, Akademi Farmasi Kusuma Husada,Politeknik Ma'arif NU Purwokerto Akademi Kebidanan Perwira Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso (Stikomyos).

Olahraga yang banyak menetaskan atlet-atlet dari kota ini adalah atlet cabang bulu tangkis, atletik, dan renang. Ada dua stadion besar di Purwokerto, yakni GOR Satria (milik Pemerintah Kabupaten Banyumas) dan GOR Soesilo Soedarman Unsoed yang sering dijadikan homebase Pelatnas Atletik karena memiliki trek lari yang berstandar Internasional. Purwokerto pernah melahirkan pelari nasional Poernomo yang menjadi pelari jarak pendek Indonesia pertama yang mengikuti Olimpiade. Pebulu tangkis Christian Hadinata dan Fung Permadi juga atlet kelahiran Purwokerto yang telah meraih berbagai macam penghargaan tingkat internasional, lalu Meitri Widya Pangastika adalah atlet renang putri andalan nasional di zamannya.

Begitu melekatnya cabang aletik di Purwokerto sehingga SMAN 3 Purwokerto mengkhususkan satu kelasnya untuk menjadi atlet.[butuh rujukan]. Persibas Banyumas merupakan klub sepak bola daerah ini. Pendukungnya disebut "Bombastik".[butuh rujukan]

Makanan khas dari Purwokerto adalah:

 

Mendoan khas Purwokerto

  • Mendoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis, kemudian dibalur tepung bumbu dan digoreng setengah matang
  • Tahu brontak, makanan yang terbuat dari tahu yang ditepungi, dibumbui, dan digoreng. Istilah "brontak" berasal dari sayuran yang keluar dari tahu ketika digoreng
  • Keripik tempe, Kota Keripik merupakan salah satu julukan dari kota Purwokerto
  • Sroto Sokaraja merupakan soto khas Banyumas maupun Purwokerto yang disajikan dengan kupat
  • Getuk goreng, pusat pembuatannya adalah Kecamatan Sokaraja di pinggir Kota Purwokerto
  • Kraca, adalah keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu pedas
  • Dage, kudapan mirip kue berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan dengan tepung berbumbu dan disantap dengan cabe rawit
  • Semayi, lauk dari ampas kelapa yang dibumbui dan dipanggang. Makanan yang menjadi simbol kemelaratan ini sudah sulit ditemukan.
  • Tegean, adalah sebutan khas Banyumas untuk sup sayur berkuah bening. Tegean umumnya terdiri atas bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam. yang dibumbui bawang merah, bawang putih, dan kencur
  • Empal basah, adalah masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. Kekhasan empal basah Banyumasan adalah sensasi gatal yang ditimbulkan oleh campuran serunding. Empal basah umumnya dimakan bersama ketupat berkulit janur
  • Themlek, kudapan ringan dari ampas tahu berbumbu yang digoreng dengan adonan tepung
  • Nopia, adalah kudapan manis asal Banyumas yang terdiri atas isian gula merah disalut kulit mirip pastri.

 

Suasana peron Stasiun Purwokerto

Stasiun Purwokerto merupakan stasiun besar di Kabupaten Banyumas dan merupakan bagian dari Daerah Operasi V Purwokerto KAI. Per 2021, jalur ganda Jakarta-Purwokerto-Kroya sudah sepenuhnya beroperasi sehingga mempercepat waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto rata-rata 4.5 jam hingga 5 jam perjalanan.[butuh rujukan]

Stasiun Purwokerto melayani semua kelas kereta api tujuan Jakarta, Bandung, Cibatu, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Jember, Malang , Kediri, Madiun dan tujuan-tujuan lainnya di Pulau Jawa.

Kereta api nonaktif

Purwokerto juga memiliki jalur rel kereta api yang nonaktif, yakni Jalur kereta api Purwokerto Wonosobo yang dahulunya merupakan milik Serajoedal Stoomtram Maatschappij, membentang dari Stasiun Purwokerto Ke Stasiun Purwokerto Timur dekat Underpass Jenderal Besar Soedirman. Jalur kereta api nonaktif ini dulunya menghubungkan kota Purwokerto ke Purbalingga, Banjarnegara, hingga Wonosobo.

Berikut adalah stasiun kereta api yang nonaktif di Purwokerto

  • Purwokerto Timur (kode PKT)
  • Pasar Wage (kode PWE)
  • Sangkalputung (kode SPT)
  • Sokaraja (kode SOK)
  • Banjarsari (kode BJR)

Bus antar kota

 

Terminal Bus Purwokerto, merupakan terminal tipe A terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Terminal Tirtonadi di Solo

Terminal Bulupitu merupakan terminal bus tipe A di Purwokerto yang melayani tranportasi antarkota di Pulau Jawa.

Angkutan antar jemput

Selain kereta api dan bus, tersedia juga layanan antar jemput atau lebih dikenal dengan istilah travel. Perusahaan travel di Purwokerto bervariasi dan menyediakan rute ke beberapa kota di Pulau Jawa. Beberapa perusahaan travel akan memperluas trayeknya hingga Pulau Sumatra dan Pulau Bali yang masih dalam proses pengembangan.[perinci lagi]

Angkutan dalam kota

Tersedia transportasi taksi dengan berbagai kelas dan dengan harga yang melayani 24 jam dan angkutan kota (angkot) dengan jam layanan dari pagi hingga sore hari.

Terdapat dua angkutan massal berbasis jalan (BRT), yaitu Trans Jateng yang dikelola oleh Dinas Pehubungan Provinsi Jawa Tengah[11] dan Trans Banyumas yang dikelola oleh Teman Bus.[12]

Koridor Asal Tujuan Jam Operasional Pertama Kali

Dioperasikan

Trans Banyumas
K1BM Pasar Pon Terminal Ajibarang 05.00-21.00 WIB 18 Desember 2021
K2BM Terminal Notog Terminal Baturraden 05.00-21.00 WIB 16 Januari 2022
K3BM Terminal Bulupitu Terminal Kebondalem 05.00-21.00 WIB 5 November 2021
Trans Jateng
B1 Terminal Bulupitu Terminal Bukateja 05.30-19.00 WIB 13 Agustus 2018

Becak

Becak dapat dengan mudah ditemui hampir di semua sudut kota Purwokerto. Kendaraan ini masih menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat Purwokerto karena harganya yang relatif terjangkau.

Dokar

 

Gerobak di Purwokerto, koleksi Troppenmuseum

Dokar adalah kendaraan yang dijalankan dengan tenaga kuda. Saat ini kendaraan tersebut tidak lagi digunakan sebagai sarana transportasi utama. Dokar lebih sering digunakan untuk keperluan rekreasi yang umum dijumpai di sekitar kawasan GOR Satria, Taman Satria, dan Alun-Alun Purwokerto pada hari-hari tertentu seperti hari Minggu atau perayaan tertentu.

Taksi

Layanan taksi yang beroperasi di Purwokerto adalah Kobata Taxi dan Satria Taxi dengan tiga operator taksi resmi dan armada 170 unit.[butuh rujukan]

 

Rita Supermall (RSM), salah satu pusat perbelanjaan modern di Purwokerto.

Purwokerto memiliki sejumlah pusat perbelanjaan, mulai dari pasar tradisional, mal, dan plaza.

  • Rita Supermall and CGV Cinema
  • Moro Mall
  • Living Plaza (ACE Hardware, Informa, Chatime)
  • Kebondalem Plaza (Matahari Department Store)
  • Rita Pasaraya Kebon Dalem
  • Rita Pasaraya Store Isola
  • Rita Pasaraya Alun-Alun Purwokerto
  • Rita Pasaraya Sokaraja
  • Duta Mode
  • P&D Aroma
  • Cherry Fresh Fruit Market
  • Purwokerto City Walk
  • pasar tradisional: Pasar Banjoemas, Pasar Wage, Pasar Manis, Pasar Sokaraja Pasar Kliwon, Pasar Pon.
  • Depo Pelita Sokaraja

 

Aston Imperium Hotel Purwokerto, bangunan modern di Purwokerto yang memiliki menara setinggi 12 lantai

 

Tram Hotel Purwokerto, koleksi KITLV 181877

Purwokerto menyediakan banyak pilihan tempat menginap dari mulai losmen, hotel kelas melati, hingga hotel berbintang. Akomodasi yang tersedia di Purwokerto antara lain:[13]

  • Aston Imperium Hotel Purwokerto ****
  • Java Heritage Hotel Purwokerto ****
  • Calista Hotel ****
  • Santika Hotel Purwokerto ***
  • Astro Hotel Purwokerto ***
  • Green Valley Resort Baturaden ***
  • Queen Garden Hotel Baturaden ***
  • Rosenda Cottages Baturaden ***
  • The Atrium Resort ***
  • Serela by Kagum Group ***
  • COR Hotel ***
  • Meotel by Dafam **
  • Hotel Dominic **
  • Wisata Niaga Hotel **
  • Puri Wisata Hotel Baturaden **
  • Borobudur Hotel and Restaurant **
  • Tiara Hotel and Cottage **
  • Prima Resort Baturaden **
  • Hotel Darajati **
  • Villa Sylva *
  • Hotel Moro Seneng *
  • Hotel Anggrek *
  • Royal Wonder
(*= kelas bintang hotel)

Purwokerto memiliki stasiun televisi lokal BMS TV, waktu mengudara adalah pukul 06.00 sampai 23.00. BMS TV memproduksi acara sendiri dan karya rumah produksi lokal dengan muatan gaya Banyumasan yang kental. Pada jam-jam tertentu juga me-relay stasiun televisi Kompas TV. Banyumas TV berlokasi di Jl. Prof. Dr. HR. Bunyamin. Selain BMS TV, Purwokerto juga memiliki Satelit TV yang beralamat di Jl. Dr. Angka No. 79, Glempang, Bancarkembar, Purwokerto Utara.

Berikut ini adalah daftar stasiun televisi yang bisa disaksikan di Purwokerto dan sekitarnya:

Analog (PAL)

Kanal Signal Frekuensi Nama Nama Perusahaan Pemilik Status
22 479.25 MHz UHF NET. PT Media Televisi Purwokerto Net Visi Media Nasional
24 495.25 MHz RTV PT Tak Pernah Padam Harapanku Rajawali Corpora
26 511.25 MHz Satelit TV PT Satelit Televisi Nusantara Satelit Post Lokal
27 519.25 MHz Ampu TV Perkumpulan Televisi Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto Komunitas
29 535.25 MHz iNews PT Urban Televisi Media Nusantara Citra Nasional
37 599.25 MHz antv PT Cakrawala Andalas Televisi Semarang dan Palangkaraya Visi Media Asia
39 615.25 MHz Indosiar PT Indosiar Semarang Televisi Surya Citra Media
41 631.25 MHz RCTI PT RCTI Dua Media Nusantara Citra
43 647.25 MHz MNCTV PT TPI Dua
45 663.25 MHz SCTV PT Surya Citra Wisesa Surya Citra Media
46 671.25 MHz Trans TV PT Trans TV Purwokerto Situbondo Trans Media
49 695.25 MHz BMS TV PT Banyumas Citra Televisi Bina Sarana Informatika Lokal

Digital (DVB-T2)

Meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Brebes.

Kanal (UHF) Frekuensi Multipleksing Nama Nama Perusahaan Jaringan Pemilik
28 530 Mhz TVRI Gunung Depok (Banyumas) dan TVRI Baribis (Brebes) TVRI Nasional LPP Televisi Republik Indonesia Stasiun Jawa Tengah TVRI LPP Televisi Republik Indonesia
TVRI Jawa Tengah
TVRI World
TVRI Sport
Ratih TV LPP Lokal Ratih TV Kebumen Independen Publik
Satelit TV PT Satelit Televisi Nusantara Independen Satelit Media
BMS TV PT Banyumas Citra Televisi Independen Bina Sarana Informatika
RTV Purwokerto PT Tak Pernah Padam Harapanku RTV Rajawali Corpora
NET. Purwokerto PT Media Televisi Purwokerto NET. Net Visi Media
31 554 MHz Indosiar Banyumas Indosiar Purwokerto PT Indosiar Semarang Televisi Indosiar Surya Citra Media
SCTV Purwokerto PT Surya Citra Wisesa SCTV
O Channel
Mentari TV
34 578 MHz MetroTV Banyumas MetroTV Jateng & DIY PT Media Televisi Semarang MetroTV Media Group
Magna Channel Magna Channel
BNTV BNTV
37 602 MHz tvOne Banyumas tvOne tvOne Visi Media Asia
antv antv
40 626 MHz Trans TV Banyumas Trans TV Purwokerto PT Trans TV Purwokerto Situbondo Trans TV Trans Media
Trans7 Purwokerto PT Trans7 Purwokerto Jember Trans7
CNN Indonesia CNN Indonesia
CNBC Indonesia CNBC Indonesia
43 650 MHz GTV Banyumas GTV Purwokerto PT GTV Purwokerto GTV MNC Media
RCTI Network Jawa Tengah PT RCTI Dua RCTI
MNCTV Jawa Tengah PT TPI Dua MNCTV
iNews Purwokerto PT Urban Televisi iNews

Surat kabar

Surat kabar yang beredar di Purwokerto antara lain:

  • Harian Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas dan masih satu grup dengan Suara Merdeka Semarang;
  • Radar Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas dan masih satu grup dengan Jawa Pos Surabaya;
  • SatelitPost;
  • Banyumasi adalah koran rakyat yang dikelola oleh pengusaha lokal sejak Mei 2006 di Purwokerto;
  • Ancas, Majalah berita populer berbahasa Jawa dialek Banyumasan yang didirikan oleh Ahmad Tohari pada 6 April 2010;[14]
  • SuaraPurwokerto.com, adalah media pertama di Purwokerto yang fokus pada portal daring;
  • iNewsPurwokerto.id adalah portal berita jaringan iNews.id, bagian dari MNC Portal Indonesia (MPI) perwakilan Jateng-DIY yang berkantor di Jalan Prof. M. Yamin, Karangklesem, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas;
  • Tribunbanyumas.com adalah berita koran media daring Banyumas Raya yang berkantor di Purwokerto.

Radio

Stasiun radio yang ada di Purwokerto diantaranya adalah RRI, Mitra FM, Metro FM, Paduka FM, Dian Swara FM, Yasika FM, POP FM, Sonora Purwokerto FM, Suara Purwokerto FM, Amikom FM, Raden Mas FM, Gradiosta FM, dan SBC Sokaraja.

Purwokerto telah menyumbang beberapa warganya di pentas nasional, antara lain Titik Sandora yang cukup terkenal pada tahun 70-an, Mayangsari yang terkenal kontroversial[butuh klarifikasi], Eric yang menyanyi bersama Melly Goeslaw untuk film AADC. Dalam bidang musik independen (indi), Purwokerto menghasilkan musisi seperti: Tunas Bangsa Simphony, band independen yang merambah ke nasional: Supernova yang tengah naik daun dan sedang merambah ke industri musik nasional. Supernova merupakan satu-satunya band Purwokerto, sampai saat ini[per kapan?] berhasil meraih penghargaan Double Platinum RBT Awards untuk aktivasi RBT lebih dari 2 juta unduhan.[butuh rujukan]

Musisi asal Purwokerto, Danar Widianto, merupakan salah satu peserta dalam ajang pencarian bakat, X Factor Indonesia musim ketiga dan berhasil meraih juara ketiga. Sebelum maju sebagai peserta dalam ajang tersebut, Danar Widianto merupakan anggota dalam grup vokal Putra Banyumas [Rujukan].

  • Jenderal Gatot Subroto, wakil kepala staf Angkatan Darat dan penggagas AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
  • Ahmad Tohari, sastrawan penulis trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dan telah memperoleh penghargaan dalam dan luar negeri.
  • Boedhiansyah, penyair, MC, penyanyi, penyusun, dan komposer legendaris Purwokerto
  • S. Bagio, pelawak yang terkenal pada tahun '80-an, membintangi berbagai judul film dan sering tampil dalam acara lawak di TVRI.
  • Sugino Siswocarito, dalang Banyumasan.
  • Sugito Purbocarito, dalang Banyumasan.
  • Surya Esa,Teatrawan.
  • Pangky Suwito, artis film.
  • Riska Amelia Putri, penyanyi, anggota JKT48.
  • Bambang Set, sastrawan.
  • Dharmadi, sastrawan.
  • Darto Helm, pelawak yang terkenal pada era '80-an bersama dengan S. Bagyo
  • Soesilo Soedarman, mantan menteri pada era Orde Baru.
  • Achmad Mubarok, Politikus Partai Demokrat .
  • Soeparjo Roestam, mantan menteri pada era Orde Baru
  • Purnomo, pelari tercepat di Asia pada tahun 80-an
  • M. Koderi, budayawan penulis buku-buku Banyumasan
  • Jenderal Surono Reksodimedjo, mantan Menko Polkam
  • Slamet Effendi Yusuf, politikus Partai Golkar
  • Sutedja, komponis, seniman
  • Margono Soekarjo, profesor ahli bedah pertama Indonesia
  • Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia
  • Christian Hadinata, pemain bulu tangkis
  • Henri Adolphe van de Velde, politikus Belanda
  • Dolf Nijhoff, pejuang Belanda di masa PD II
  • Sri Anggono Widagdo, mahasiswa pelestari aksara Jawa.
  • Imam B. Prasodjo, sosiolog.
  • Ahmad Tontowi, pemain bulu tangkis.
  • Kuntoro Mangkusobroto, Kepala UKP4 Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II
  • Mayangsari, Penyanyi Artis asal Purwokerto

  •   Tianjin, Tiongkok
  •   Qingdao, Tiongkok
  •   Ho Chi Minh City, Vietnam
  •   Bandung, Indonesia
  •   Daejeon, Korea Selatan
  •   Hanoi, Vietnam
  •   Solo, Indonesia
  •   Tegal, Indonesia
  •   Chiang Rai, Thailand
  •   Sandakan, Malaysia
  •   Davao, Filipina
  •   Bayugan City, Filipina
  •   Kelor, Palau
  •   Nanning, Tiongkok

  1. ^ a b c "Kabupaten Banyumas Dalam Angka 2020" (pdf). www.banyumaskab.bps.go.id. Diakses tanggal 23 Agustus 2020. 
  2. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  3. ^ "2018 population estimates in banyumas regency". banyumaskab.bps.go.id. Diakses tanggal 2020-4-8.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  4. ^ "MUSEUM BANK RAKYAT INDONESIA". https://museumindonesia.com/. Diakses tanggal 2022-05-26.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  5. ^ Media, Kompas Cyber (2020-10-21). "Kabupaten Banyumas Akan Dimekarkan Jadi 3 Daerah Otonom". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-03-21. 
  6. ^ http://info-purwokerto-jateng.blogspot.com/2010/07/pemekaran-banyumas-menguat.html
  7. ^ http://www.banyumaskab.go.id/files/data%20umum/bank%20data/BMSDA_2011.pdf[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ http://dindukcapil.banyumaskab.go.id/read/32627/data-profil-kependudukan-bulan-oktober-2020#.X9QBZtgzbIV[pranala nonaktif permanen]
  9. ^ "www.unsoed.ac.id/cmsunsoed/detail/cat/sttcid/id1s/17/id2s/68/purwokerto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-30. Diakses tanggal 2011-02-08. 
  10. ^ Baturraden Adventure Forest Website Baturraden Adventure Forest
  11. ^ Anugrah, Arbi. "BRT Trans Jateng Koridor I Purwokerto-Purbalinga Diluncurkan". detiknews. Diakses tanggal 2022-01-30. 
  12. ^ "Bus Trans Banyumas Resmi Beroperasi, Satu Bulan Masih Gratis". iNews.ID. 2021-12-05. Diakses tanggal 2022-01-30. 
  13. ^ [1]
  14. ^ "Suara merdeka". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-27. Diakses tanggal 2011-02-09. 

  • Banyumas
  • Banyumasan
  • Universitas Jenderal Soedirman
  • UIN Saizu Purwokerto
  • Daftar Perguruan Tinggi Swasta Di Purwokerto
  • Baturraden
  • Curug Cipendok
  • Stasiun Purwokerto
  • Stasiun Randegan
  • Stasiun Purwokerto Timur
  • Stasiun Sokaraja

  Portal Indonesia

  • Wisata Melayu|Kabupaten Banyumas Diarsipkan 2011-03-03 di Wayback Machine.
  • Direktori Alamat Purwokerto
  • Situs Properti Purwokerto

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Purwokerto_(kota)&oldid=21374059"