Persamaan karakteristik geografis negara ASEAN

tirto.id - Iklim negara ASEAN tropis dan secara umum memiliki dua musim. Letak geografis negara ASEAN di sebelah tenggara Benua Asia. Bagaimana dengan kondisi geografis negara ASEAN?

ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. ASEAN merupakan organisasi geopolitik (hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional).

Sebagai organisasi, ASEAN memiliki sejumlah tujuan, di antaranya kerja sama ekonomi, pengembangan kebudayaan, militer, pendidikan, dan perdamaian tingkat regional. Kota terbesar di ASEAN adalah Jakarta. Sekretariat ASEAN juga berada di kota ini.

ASEAN memiliki semboyan, yakni “One Vision, One Identity, One Community" atau “Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas". Sementara lagu kebangsaannya, yakni “The ASEAN Way". Sejarah berdirinya ASEAN bermula saat perwakilan 5 negara berkumpul di Bangkok.

ASEAN adalah sebuah organisasi internasional yang menaungi negara-negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Tercatat sudah 10 negara di Asia Tenggara yang menjadi bagian dari organisasi ini yaitu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand.

Kemudian Brunei Darussalam (bergabung 7 Januari 1984), Vietnam (bergabung 30 Juli 1995), Laos (bergabung 28 Juli 1997), Myanmar (bergabung 28 Juli 1997) dan Kamboja (bergabung 30 April 1999).

Sejarah berdirinya ASEAN

Pada awalnya, tepatnya 8 Agustus 1967 berkumpulah 5 wakil negara di Bangkok, Thailand untuk melanjutkan pertemuan sebelumnya yang menghasilkan Deklarasi Bersama guna penandatanganan Deklarasi ASEAN (dikenal juga dengan nama Deklarasi Bangkok), demikian laman kemlu.go.id menulis.

Kelima perwakilan negara tersebut adalah Indonesia (Adam Malik), Malaysia (Tun Abdul Razak), Filipina (Narciso Ramos), Singapura (S. Rajaratnam), dan Thailand (Thanat Khoman). Mereka ingin membentuk sebuah organisasi berdasarkan kesamaan letak geografis dengan tujuan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki hubungan internasional di kawasan tersebut.

Persamaan karakteristik geografis negara ASEAN

Infografik SC Kondisi Geografis Negara ASEAN. tirto.id/Rangga

Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam isi Deklarasi Bangkok seperti berikut:

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
  3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;
  4. Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada;
  5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

Kondisi Geografis Negara ASEAN

Letak geografis negara-negara yang tergabung dalam ASEAN adalah di sebelah tenggara Benua Asia. Apabila diperhatikan dalam peta dunia, Asia Tenggara sendiri berada di antara Benua Australia dan daratan utama Benua Asia.

Sementara dari sisi lautan, posisi Asia Tenggara berada di tengah-tengah antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Jika dilihat posisi astronomisnya, Asia Tenggara ada pada 29,1° LU - 11° LS dan 92° BT - 141° BT. Karena itu kawasan ini dilewati oleh garis katulistiwa atau equator dan garis balik utara. Semua negara yang dilewati oleh garis katulistiwa pasti beriklim tropis, sehingga menjadi kawasan yang banyak memiliki hutan tropis serta alam yang indah dengan aneka ragam flora serta fauna.

Luas wilayah Asia Tenggara adalah sekira 2.257.000 km².

Iklim Negara-Negara ASEAN

Sebagai kawasan dengan iklim tropis, umumnya wilayah Asia Tenggara hanya mempunyai dua musim saja yakni musim kemarau dan musim hujan. Mengutip dari emodul.kemdikbud ini disebabkan daerah ekuator menerima tekanan tiupan angin musim yang berasal dari gurun-gurun di Australia serta angin pasat dari subtropis.

Curah hujan di kawasan ini juga dipengaruhi oleh kondisi geografisnya, sehingga tiap wilayah bisa memiliki musim hujan yang berbeda. Misalnya Indonesia musim hujan datang pada bulan Oktober-April sementara di Thailand musim hujan datang di bulan Oktober - Januari.

Berbeda lagi dengan Filipina yang seluruh wilayahnya bisa terjadi hujan sepanjang tahun. Sedangkan Myanmar bagian utara iklimnya sub tropis.

Baca juga:

  • Daftar Hari Besar Agustus 2021: HUT ASEAN, TVRI, hingga Proklamasi
  • Saran Jokowi & ASEAN Tak Hentikan Kebengisan Tentara Myanmar
  • Hari DBD ASEAN 2021: Gejala & Cara Cegah Demam Berdarah Dengue
  • Hari DBD ASEAN 15 Juni 2021: Sejarah, Gejala & Cara Cegah Dengue

Baca juga artikel terkait ASEAN atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/ale)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Jawaban:

Dampak Positif Letak Geografis ASEAN

Dampak Positif Letak Geografis ASEANSumber Daya Alam

Lokasinya yang berada di tengah dua samudra dan dua benua menyebabkan negara-negara ASEAN memiliki keberagaman sumber daya alam. Sumber daya alam negara ASEAN antara lain:

1. Hutan

Lebih dari 50% kawasan ASEAN ditumbuhi hutan. Hutan-hutan ini terdiri atas beberapa jenis, antara lain hutan hujan tropis (khatulistiwa), hutan monsun tropis, hutan belukar, hutan gunung, hutan pantai, dan hutan rawa.

2. Pertanian

Di negara-negara ASEAN, kecuali Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia, lebih dari 50% penduduk bekerja di bidang pertanian. Jenis tanaman yang diusahakan dibedakan menjadi tanaman pangan dan tanaman perdagangan.

3. Bahan Tambang

Kawasan ASEAN menghasilkan berbagai bahan tambang. Bahan tambang dapat dibedakan menjadi jenis logam, nonlogam, dan bahan bakar.

EKONOMI

1. Pertanian

Kawasan ASEAN merupakan kawasan pertanian yang penting. Lebih dari 50% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar penduduk di negara-negara Asia Tenggara bekerja di bidang pertanian, kecuali Malaysia (< 40%), Brunei Darussalam, dan Singapura (<10%).

2. Perikanan

Penduduk ASEAN banyak yang tinggal di dekat sungai dan danau, serta sepanjang pantai. Kegiatan penduduk di daerah tersebut umumnya sebagai nelayan atau peternak ikan.

Ada dua jenis perikanan di Asia Tenggara, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat dilakukan di sungai, danau, kolam, dan sawah. Kegiatan perikanan darat di danau salah satunya dilakukan penduduk di Danau Tonle Sap, Kamboja.

Perikanan laut dilakukan di laut bebas. Nelayan memiliki perahu penangkap ikan dengan jaring. Ikan hasil tangkapan dan peternakan, seperti tuna dan udang galah dari Thailand, Filipina, dan Indonesia diekspor.

3. Hasil Tambang

Berbagai jenis bahan tambang terdapat di kawasan Asia Tenggara. Bahan tambang penting seperti minyak bumi, batu bara, dan tembaga diusahakan oleh industri pertambangan. Penduduk juga dapat melakukan kegiatan penambangan emas, timah, batu bara, dan minyak bumi dalam skala kecil.

4. Hasil Hutan

Kawasan Asia Tenggara memasok kayu tropis kebutuhan dunia. Jenis pohon seperti mahoni, eboni, ulin, dan jati tumbuh di hutan hujan tropis Asia Tenggara. Sebagian besar hasil kayu, baik hasil gergaji dan gelondong diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.

5. Kegiatan Industri

Di kawasan Asia Tenggara terdapat banyak industri yang menghasilkan berbagai jenis barang. Industri di kawasan Asia Tenggara dibagi menjadi industri besar dan kecil. Industri besar seperti pabrik mobil dan elektronik membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Industri kecil seperti industri kerajinan banyak dilakukan penduduk Asia Tenggara.

Sebagai contoh, kerajinan tikar dan tas anyaman dilakukan penduduk Filipina, kerajinan payung dilakukan penduduk Thailand, sementara kerajinan batik dan ukiran dilakukan penduduk Indonesia. Hasil kerajinan dapat dijadikan souvenir dan dijual kepada wisatawan.

Dampak Negatif Letak Geografis ASEAN

1. Rawan Bencana Alam

Kawasan Asia Tenggara dilalui dua sirkum (jalur atau rangkaian gunung api), yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kedua sirkum ini dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik. Menyebabkan negara-negara ASEAN rentan mengalami bencana alam seperti tsunami dan gunung meletus.

2. Perdagangan Ilegal

Kemudahan akses jalur darat, laut, maupun udara menyebabkan mudahnya melakukan perdagangan ilegal, seperti narkoba.

Dalam jurnal International Regime-Building in ASEAN: Cooperation against the Illicit Trafficking and Abuse of Drugs oleh ISEAS Yusof Ishak Institute, kawasan Asia Tenggara termasuk ASEAN, memiliki jumlah black economy yang tinggi.

Black economy adalah kegiatan ekonomi ilegal seperti korupsi, jual-beli hewan liar, dan penggelapan pajak.

Itulah dampak positif dan negatif letak geografis ASEAN