Karakteristik sebuah algoritma yang tidak tepat berikut ini adalah

Posted by sindarku on June 24, 2009

Karakteristik Algoritma

  1. Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas. Sebagai contoh, dalam algoritma Euclidean, pada langkah 1, jika n = 0, algoritma berhenti, jika n tidak = 0 maka nilai n selalu berkurang sebagai akibat dari langkah 2 dan 3, dan pada akhirnya nilai n = 0. Program yang tidak pernah berhenti mengindikasikan bahwa program tersebut berisi algoritma yang salah.
  2. Setiap langkah harus di defenisikan dengan tepat dan tidak berarti dua (ambiguous). Pembaca harus mengerti apa yang di maksud dengan “m” dan “n” adalah bilangan bulat tak negatif (-). Contoh lainnya pernyataan ” bagilah p dengan beberapa sejumlah bilangan bulat positif” dapat bermakna ganda. Berapakah yang di maksud dengan “berapa” ? Algoritma menjadi jelas jika langkah tersebut di tulis “bagilah p dengan 10 buah bilangan bulat positif”
  3. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input). Masukan ialah besaran yang diberikan kepada algoritma untuk di proses. Algoritma Euclidean mempunyai dua buah masukan, yaitu m dan n.
  4. Algoritma mempunya nol atau lebih keluaran (output). Keluaran dapat berupa pesan atau besaran yang memiliki hubungan dengan masukan. Algoritma Euclidean mempunyai 1 keluaran, yaitu m pada langkah 1, yang merupakan pembagi bersama terbesar dari kedua bilangan.
  5. Algoritma harus sangkil (effective). Setiap langkah harus sederhana sehingga dapat di kerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal.

Karakteristik sebuah algoritma yang tidak tepat berikut ini adalah
ilustrasi pemograman. © techinasia.com

JABAR | 6 Januari 2021 16:26 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah secara sistematis, terstruktur dan logis. Masalah itu dapat berupa apa saja, dengan syarat untuk setiap permasalahan memiliki kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan sebuah algoritma. Algoritma juga memiliki pengulangan proses (iterasi), dan juga memiliki keputusan hingga keputusan selesai.

Salah satu hal yang tak dapat lepas dari algoritma adalah pemrograman, yang mana di era kemajuan teknologi hal tersebut menjadi sangat penting. Program yang berjalan di berbagai device seperti komputer (personal computer), netbook, handheld, web (berbasis internet) pada dasarnya tidak dibangun begitu saja, melainkan ada suatu proses yang menjadi suatu pola kerja dari program itu sendiri yakni algoritma.

Lebih jauh berikut ini informasi mengenai algoritma adalah logika, lengkap dengan definisi dan ciri-cirinya telah dirangkum merdeka.com melalui elib.unikom.ac.id.

2 dari 3 halaman

Algoritma berusaha melakukan langkah-langkah seefesien mungkin untuk mencapai tujuan semaksimal mungkin. Algoritme sebenarnya merupakan implementasi dari kehidupan sehari-hari misalnya algoritma stack dan algoritma queue yang merupakan implementasi dari antrian dan tumpukan yang terjadi dalam aktivitas sehari-hari. Berikut ini definisi algoritma menurut para ahli yaitu:

1. Thomas H. Cormen

Algoritma merupakan prosedur komputasi yang mengambil beberapa nilai atau kumpulan nilai sebagai input kemudian diproses sebagai output sehingga algoritma adalah urutan langkah komputasi yang mengubah input menjadi output.

2. Andrey Andreyevich Markov

Algoritma adalah hal umum untuk dipahami sebagai suatu keputusan yang tepat untuk mendefinisikan proses komputasi yang mengarahkan dari data awal hingga hasil yang diinginkan.

3. Goodman dan Hedetniemi

Algoritma merupakan urutan-urutan terbatas dari operasi terdefinisi dengan baik yang masing-masing membutuhkan memory dan waktu yang terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah.

4. Seymour Lipschutz dan Marc Lipson

Algoritma merupakan suatu daftar langkah demi langkah yang terhingga dari instruksi-instruksi yang terdefinisikan dengan jelas yang dipakai untuk permasalahan tertentu.

3 dari 3 halaman

Menurut Donald E. Knuth dalam Rinaldi Munir (2007), mengungkapkan bahwa algoritma harus memiliki lima ciri penting yaitu sebagai berikut:

  1. Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas. Program yang tidak pernah berhenti mengindikasikan bahwa program tersebut berisi algoritma yang salah.
  2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti-dua (ambiguous).
  3. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input). Masukan ialah besaran yang diberikan kepada algoritma untuk diproses.
  4. Algoritma memiliki nilai nol atau lebih keluaran (output). Keluaran dapat berupa pesan atau besaran yang memiliki hubungan dengan masukan.
  5. Algoritma harus sangkil (effective). Setiap langkah harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal.

Dengan demikian algoritma dapat diartikan sebagai deretan langkah komputasi yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran dalam waktu yang terbatas. Algoritma baru efektif jika dijalankan oleh sebuah pemroses atau (processor). Pemroses tersebut bisa manusia, robot, komputer, mesin dan sebagainya.

Pemroses membaca setiap instruksi di dalam algoritme lalu mengerjakannya. Di mana suatu pemroses harus mengerti setiap langkah dalam algoritme dan mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut.

(mdk/nof)

Dalam komputasi, algoritma adalah urutan instruksi berurutan, berkat proses tertentu yang dapat dilakukan dan menanggapi kebutuhan atau keputusan tertentu. Algoritma adalah serangkaian langkah yang terurut dan terbatas, yang memungkinkan kita untuk menyelesaikan masalah atau membuat keputusan.

Algoritma tidak harus dilakukan dengan bahasa pemrograman, karena algoritma atau flowchart yang sama dapat diwakili dalam bahasa pemrograman yang berbeda, yaitu, adalah pemesanan sebelum pemrograman.

Dilihat dengan cara ini, sebuah program tidak lebih dari serangkaian algoritma kompleks yang dipesan dan diberi kode dengan menggunakan bahasa pemrograman untuk kemudian dieksekusi di komputer.

Algoritma juga sering dalam matematika dan logika, dan merupakan dasar untuk pembuatan buku petunjuk, buku instruksi, dll. Namanya berasal dari Latin dan nama terakhir dari ahli matematika Persia Al-Juarismi. Salah satu algoritma matematika yang paling terkenal adalah yang dikaitkan dengan Euclid, untuk mendapatkan pembagi umum terbesar dari dua bilangan bulat positif, atau yang disebut “metode Gaussian” untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.

Bagian dari algoritma

Setiap algoritma harus terdiri dari bagian-bagian berikut:

  • Input atau input. Input data yang perlu dioperasikan algoritma.
  • Proses. Ini adalah operasi logis formal yang akan dilakukan algoritma dengan input yang diterima.
  • Output atau keluaran. Hasil yang didapat dari proses pada input, setelah eksekusi algoritma selesai.

Untuk apa algoritma itu?

Sederhananya, suatu algoritma berfungsi untuk memecahkan masalah langkah demi langkah. Ini adalah serangkaian instruksi yang diurutkan dan diurutkan untuk memandu proses tertentu.

Dalam Ilmu Komputer, bagaimanapun, algoritma merupakan kerangka dari proses yang kemudian akan dikodekan dan diprogram untuk dilakukan oleh komputer.

Jenis-jenis algoritma

Ada empat jenis algoritma komputer:

  • Algoritma komputasi. Algoritma yang resolusinya tergantung pada perhitungan, dan yang dapat dikembangkan oleh kalkulator atau komputer tanpa kesulitan.
  • Algoritma non-komputasi. Mereka yang tidak memerlukan proses komputer untuk menyelesaikan, atau yang langkah-langkahnya eksklusif untuk resolusi oleh manusia.
  • Algoritma kualitatif. Ini adalah algoritma yang resolusinya tidak melibatkan perhitungan numerik, tetapi urutan logis dan / atau formal.
  • Algoritma Kuantitatif. Sebaliknya, ini adalah algoritma yang bergantung pada perhitungan matematis untuk menemukan resolusinya.

Karakteristik dari algoritma

Algoritma memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Berurutan. Algoritma beroperasi secara berurutan, harus diproses satu per satu.
  • Akurat. Algoritma harus tepat dalam pendekatan mereka terhadap subjek, yaitu, mereka tidak bisa ambigu atau subyektif.
  • Dipesan. Algoritma harus dibuat dalam urutan yang tepat dan tepat sehingga bacaan mereka masuk akal dan masalah terpecahkan.
  • Terbatas. Setiap urutan algoritma harus memiliki tujuan tertentu, tidak dapat diperluas hingga tak terbatas.
  • Konkrit. Setiap algoritma harus menawarkan hasil berdasarkan fungsi yang dipenuhi.
  • Didefinisikan. Algoritma yang sama sebelum elemen input yang sama harus selalu memberikan hasil yang sama.