Ilustrasi upaya melekatkan nilai-nilai Pancasila sejak kanak-kanak di wilayah Yogyakarta beberapa waktu lalu. KOMPAS.com- Pancasila berfungsi sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dinyatakan secara jelas dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945). Maksudnya Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila untuk mengatur ketatanegaraan negara. Ketatanegaraan tersebut meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Baik dari segi sikap maupun perilaku masyarakat Indonesia harus selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Upaya melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara telah disarikan dalam butir-butir pengamalan Pancasila. Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini isi butir pengamalan Pancasila: Baca juga: Makna Bersikap Sesuai Nilai Pancasila Butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama yaitu:
Butir-butir pengamalan Pancasila sila kedua yaitu:
Baca juga: Berbudi Pekerti Luhur Sesuai Pancasila Jakarta - Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang wajib diketahui. Di dalamnya, terdapat 5 sila dan 46 butir-butir Pancasila. Seperti apa isinya? Butir-butir Pancasila sendiri sebelumnya berjumlah 36. Namun, saat ini telah diubah menjadi 45 butir sesuai dalam Tap MPR no I/MPR/2003. Butir-butir Pancasila dan Contohnya:
(1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya danketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.(2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. (3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.(4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.(5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.(6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. (7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
(1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai denganharkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.(2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.(3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.(4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. (5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. (6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. (7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. (10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
(1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, sertakepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.(2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.(3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.(4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.(5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.(6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. (7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
(1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.(2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.(3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.(4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.(5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.(6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima danmelaksanakan hasil keputusan musyawarah.(7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.(8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.(9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
(1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yangmencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.(2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.(3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.(4) Menghormati hak orang lain.(5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.(6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.(7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.(8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.(9) Suka bekerja keras.(10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. (11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Selamat belajar butir-butir Pancasila sila 1,2,3,4,5 ya! (pay/erd)Bola.com, Jakarta - Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dianggap merefleksikan kultur, nilai, dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Pancasila hadir sebagai pemersatu pandangan hidup warga Indonesia yang bertujuan untuk menjaga dinamika yang ada di dalam masyarakat. Sekadar informasi, istilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun kelima sila Pancasila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima sila Pancasila tersebut mempunyai butir-butir pengamalan yang bisa ditanamkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu sesuai ketetapan MPR no. II/MPR/1978, yang menetapkan dasar-dasar pengamalan setiap sila dalam Pancasila Berikut ini rangkuman tentang butir-butir pengalaman Pancasila yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman utira-ibek.ac.id, Jumat (1/10/2021). Berita Video, 5 Pencetak Gol Terbanyak di Piala AFF, Dua Pemain dari Timnas Indonesia 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sumber: utira-ibek.ac.id |