Berikut ini adalah peran hormon oksitosin yang tepat adalah

Hormon cinta ini baru akan dilepas ketika tubuh mendapatkan stimulus alias rangsangan. Contohnya, kontraksi otot rahim saat persalinan akan merangsang produksi oksitosin. Hormon ini kemudian meningkatkan frekuensi dan intensitas kontraksi otot rahim sehingga mempermudah persalinan. Mekanisme serupa pun terjadi saat Anda berinteraksi dengan pasangan.

Namun, jumlah hormon oksitosin yang tidak seimbang juga dapat menimbulkan masalah kesehatan. Jumlah hormon oksitosin yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan prostat tumbuh membesar dan membengkak. Meski jinak dan tidak berbahaya, prostat yang membesar ini dapat membuat laki-laki sulit buang air kecil.

Sementara itu, hormon oksitosin yang terlalu rendah akan menghambat refleks pengeluaran ASI pada payudara dan disinyalir berhubungan dengan munculnya gejala depresi. Hubungan antara oksitosin dan gejala depresi belum banyak dibuktikan dalam penelitian. Jadi, temuan ini masih membutuhkan lebih banyak penelitian pendukung.

Oksitosin adalah faktor biologis yang penting untuk menjaga hangatnya hubungan asmara, tapi hormon cinta bukanlah satu-satunya penentu keharmonisan hubungan Anda dengan pasangan. Ada begitu banyak faktor yang dapat memengaruhinya, dan faktor-faktor ini bisa berbeda-beda pada setiap pasangan.

Melansir dari Drugs, pada beberapa kasus, minum terlalu banyak cairan bisa berisiko menimbulkan efek samping dari obat.

Oleh karena itu, dokter mungkin meminta Anda untuk membatasi konsumsi cairan.

Tak hanya itu, Anda pun perlu menghindari konsumsi alkohol serta berhenti merokok yang juga bisa membahayakan kondisi Anda.

Beritahu pula jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu.

Beberapa obat mungkin dapat berinteraksi dengan oksitosin sehingga berisiko menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, perlu Anda ketahui pula, penyimpanan obat ini paling baik pada suhu 2-8°Celsius. Namun, jangan sampai membekukan obat tersebut.

Meski demikian, penggunaan obat oksitosin injeksi umumnya hanya di rumah sakit atau klinik oleh petugas medis.

Sebaiknya, Anda tidak perlu menyimpan obat ini di rumah.

Apakah obat oksitosin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

Namun, berdasarkan US Food and Drugs Administration (FDA), obat oksitosin tergolong dalam kategori C atau mungkin berisiko.

Adapun studi pada tikus menemukan fakta bahwa pemberian oksitosin pada awal kehamilan dapat mengakibatkan hilangnya embrio janin.

Namun, sejauh ini tidak ada indikasi yang memungkinkan seseorang untuk mendapat obat ini pada trimester pertama kehamilan, kecuali terkait dengan aborsi spontan.

Oleh karena itu, selalu konsultasikan pada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Interaksi obat oksitosin dengan obat lain

Beberapa obat, termasuk obat resep dokter, obat beli bebas di apotek, vitamin, atau produk herbal, dapat berinteraksi dengan oksitosin.

Oleh karena itu, selalu beritahu pada dokter mengenai obat apapun yang Anda konsumsi.

Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi obat tersebut sementara atau mengganti obatnya.

Jika Anda perlu menghentikan konsumsi obat tersebut, tanyakan pada dokter kapan Anda bisa mengonsumsinya kembali.

Adapun beberapa obat yang mungkin dapat berinteraksi dengan oksitosin, yaitu:

  • obat tekanan darah,
  • obat-obatan anestesi,
  • obat prostaglandin atau obat lain untuk mengontraksikan rahim, dan
  • Dinoprostone.

Mungkin ada beberapa obat lain yang juga dapat menyebabkan interaksi dengan oksitosin. Untuk info selengkapnya, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda.

Bagi Ibu yang tengah mempersiapkan proses persalinan, tubuh secara otomatis memproduksi hormon agar tubuh dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Salah satunya datang dari fungsi hormon oksitosin. Hormon oksitosin merupakan sebuah hormon alami yang diproduksi oleh hipotalamus di otak. Setelah diproduksi oleh otak, hormon oksitosin langsung disalurkan kepada kelenjar hipofisis yang juga menjadi tempat pelepasan untuk memengaruhi tubuh seseorang. Salah satu fungsi hormon oksitosin yang cukup umum dikenal adalah sebagai hormon kebahagiaan atau hormon cinta. 

Berikut ini adalah peran hormon oksitosin yang tepat adalah
Berikut ini adalah peran hormon oksitosin yang tepat adalah

Fungsi hormon oksitosin sebagai hormon cinta ini diketahui karena hormon tersebut dapat memengaruhi perasaan cinta dan kasih sayang yang dirasakan oleh seseorang. Bagi Ibu hamil yang tengah mempersiapkan persalinan, peran cinta dan kasih sayang jadi besar untuk dapat menghadirkan kehangatan sekaligus menumbuhkan kedekatan bagi buah hati yang baru lahir. Meskipun begitu, hormon oksitosin ini tidak hanya ada di dalam tubuh perempuan saja. Pria juga memiliki jumlah dan fungsi hormon oksitosin yang serupa tapi tidak 100 persen sama. Bagi Ibu hamil yang tengah mempersiapkan persalinan dan penasaran fungsi hormon oksitosin baik bagi kesehatan fisik secara umum maupun dengan buah hati, berikut penjelasan yang bisa Ibu dapatkan.

Fungsi hormon oksitosin

Secara umum, fungsi hormon oksitosin ini memiliki peran yang cukup luas dalam memengaruhi tubuh maupun perasaan seseorang. Tidak hanya merangsang munculnya naluri keibuan, fungsi hormon oksitosin lainnya juga berpengaruh terhadap tingkah laku serta interaksi manusia di ranah sosial. Salah satu hormon alami yang diproduksi oleh tubuh ini juga bermanfaat dalam membantu Ibu di masa persalinan serta menyusui. Berikut penjelasan lengkapnya.

  1. Sebagaimana yang telah diinformasikan sebelumnya di atas, salah satu fungsi hormon oksitosin adalah membantu Ibu hamil di tengah persiapan persalinan. Untuk hal ini, fungsi hormon oksitosin bekerja agar merancang kontraksi di dalam tubuh pada rahim Ibu hamil agar mempercepat proses pembukaan. Kontraksi berkat fungsi hormon oksitosin ini bekerja agar tubuh mampu meningkatkan produksi prostaglandin yang merangsang pergerakan pada otot rahim sebelum persalinan.

    Pentingnya fungsi hormon oksitosin dalam proses persalinan membuat tenaga ahli, seperti dokter dan bidan terkadang memberikan oksitosin sintetis untuk proses induksi persalinan. Fungsi hormon oksitosin sintesis ini juga berperan dalam mempermudah proses pengeluaran plasenta sehingga mengurangi risiko pendarahan saat proses persalinan. Seusai persalinan, tubuh secara alami masih akan memproduksi hormon oksitosin hingga akhirnya ukuran rahim kembali normal, seperti ukuran sebelum mengandung.

  2. Meskipun lebih sering diungkap bermanfaat pada masa menuju persalinan, nyatanya fungsi hormon oksitosin juga berperan penting dalam masa kehamilan. Di masa awal kehamilan, tubuh Ibu akan mulai memproduksi hormon oksitosin. Perubahan kadar hormon oksitosin tersebut menjadi salah satu pemicu berubahnya metabolisme tubuh Ibu yang berdampak pada meningkatnya berat badan saat sedang hamil. Penambahan berat badan akibat perubahaan metabolisme berkat salah satu fungsi hormon oksitosin ini nantinya akan jadi simpanan asupan yang diperlukan oleh janin di usia perkembangan yang pesat demi memenuhi kebutuhan kalorinya.

  3. Dikenal sebagai hormon cinta dan kasih sayang, fungsi hormon oksitosin lainnya adalah membantu Ibu memperkuat ikatan batinnya dengan bayi yang baru lahir. Kadar oksitosin yang tinggi dinilai akan memengaruhi perilaku Ibu dalam merawat bayi secara lebih cermat, aktif, serta lebih berhati-hati. Pengaruh perilaku berdasarkan fungsi hormon oksitosin tersebut dianggap datang dari perubahaan suasana hati yang penuh cinta dan kasih sayang terhadap buah hati. Hormon oksitosin juga bisa dilepas dengan sentuhan fisik berdasarkan kasih sayang, baik bagi Ibu maupun Ayah agar anak bisa lebih dekat dan merasa aman.

  4. Meskipun merasa bahagia atas lahirnya si buah hati ke dunia, tentu saja tidak bisa melepaskan bahwa proses persalinan yang telah dilewati akan meninggalkan rasa sakit atau rasa tidak nyaman bagi Ibu. Oleh karena itu, fungsi hormon oksitosin bekerja agar tubuh Ibu mampu meredakan rasa tidak nyaman yang sedang melanda. Hal tersebut dilakukan dengan proses menyusui. Ketika Ibu sedang menyusui, hormon oksitosin terlepas dalam jumlah atau tingkatan yang tinggi agar Ibu bisa merasa lebih rileks serta memastikan ASI yang diproduksi lancar tersalurkan kepada si buah hati. 

    Baca juga: Peranan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bagi Kesehatan Bayi

  5. Saat menjadi Ibu baru, kerap kali rasa cemas melanda. Rasa cemas tersebut berdasar dari rasa khawatir dalam menghadirkan perhatian penuh kepada si kecil. Oleh karena itu, fungsi hormon oksitosin bekerja agar mampu meredakan rasa cemas yang berisiko terhadap tingginya tingkat stres. Fungsi hormon oksitosin dalam mengurangi beban stres ini bekerja saat Ibu mulai menyusui si kecil. Pasalnya, saraf di payudara Ibu akan mengirimkan sinyal ke otak untuk bisa memproduksi hormon oksitosin dalam kadar yang optimal, sehingga mengurangi perasaan cemas atau khawatir yang sedang melanda.

  6. Tidak hanya berperan dalam mengurangi rasa cemas yang berujung pada naiknya tingkat stres Ibu. Saraf di payudara juga mengirimkan pesan kepada otak agar fungsi hormon oksitosin juga bisa berjalan maksimal dalam melancarkan produksi ASI yang dibutuhkan oleh si kecil. Untuk melancarkan ASI, fungsi hormon oksitosin bekerja sama dengan hormon lainnya untuk merangsang produksi ASI di dalam tubuh serta memperlancar keluarnya ASI melalui payudara Ibu. Dengan kualitas produksi ASI yang baik, Ibu juga berperan dalam menjaga perkembangan si kecil untuk tumbuh dengan optimal.

  7. Selain dapat memperkuat hubungan antara Ibu dan anak, fungsi hormon oksitosin lainnya dinilai bekerja untuk menyesuaikan perilaku sehari-hari Ibu. Salah satunya adalah membuat Ibu menjadi lebih sensitif dan mampu menyukai orang lain dengan mudah. Kerap kali perhatian Ibu baru hanya tertuju kepada kondisi si kecil. Namun fungsi hormon oksitosin ini memastikan bahwa Ibu juga tetap mampu memberikan perhatian yang maksimal kepada anggota di rumah lainnya, seperti kepada suami. Fungsi hormon oksitosin bekerja dalam menimbulkan rasa empati serta meningkatkan rasa percaya antara satu sama lain, sehingga membantu menghadirkan kontribusi yang baik agar hubungan rumah tangga tetap terjaga harmonis. 

Tidak hanya memahami bagaimana tentang fungsi hormon oksitosin bekerja, Ibu juga perlu memastikan tubuh selalu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup menuju masa persalinan. Asupan nutrisi yang cukup juga memengaruhi kinerja tubuh agar tubuh dapat memproduksi hormon oksitosin secara baik sehingga mampu bekerja secara optimal. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk melengkapi asupan nutrisi harian yang berkualitas dengan rutin mengonsumsi susu khusus Ibu hamil dari dari Frisian Flag MAMA yang mengandung protein, serat pangan, vitamin B9 (asam folat), zat besi, dan kalsium untuk mendukung kesehatan Ibu dan si Kecil selama di dalam kandungan hingga setelah lahir.

Ditinjau oleh: Yeni Novianti, S.Gz