Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder terletak pada

Selama manusia hidup, sosialisasi akan terus dilakukan. Namun apakah seluruh sosialisasi yang dilakukan adalah sosialisasi sekunder atau primer? ayo cari tahu.

Selama manusia hidup, selalu akan melakukan interaksi dengan individu lainnya. Selama interaksi inilah pertukaran nilai terjadi dan hanya akan berakhir bila manusia tersebut mati. Sosialisasi dapat berlangsung secara formal dan informal dan keduanya akan menjelaskan perangkat norma yang harus dipahami dan dipatuhi. Namun bila dilihat dari pelaku sosialisasi, rupanya sosialisasi terbagi menjadi dua, yaitu sosialisasi sekunder dan sosialisasi primer.

Menurut para ahli, sosialisasi adalah proses pembelajaran seorang individu untuk memulai hidup yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam lingkungannya. Setiap anak menerimanya dari orang tua, pendidikan dan lingkungan. Sehingga kepribadian dan perilakunya dapat terbentuk guna menjadi bekal di kemudian hari. Bila jenis sosialisasi dibedakan dengan siapa pelakunya, di manakah posisi keluarga dalam sosialisasi?

Pengertian Sosialisasi Primer dan Sekunder

Sosialisasi yang dilakukan oleh individu dibedakan menjadi dua berdasarkan media sosialisasi. Adapun dua bagian tersebut adalah sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer adalah sosialisasi yang utama dan dasar. Di mana sosialisasi ini terjadi saat anak lahir hingga anak berusia lima tahun. Dalam sosialisasi ini, pihak yang berperan untuk memainkannya adalah keluarga.

Selain sosialisasi primer, terdapat jenis sosialisasi lainnya yaitu sekunder. Sosialisasi ini merupakan sosialisasi yang dilakukan di luar keluarga. Sosialisasi ini merupakan lanjutan dari sosialisasi yang telah terjadi didalam keluarga. Adapun contohnya adalah sosialisasi yang dilakukan dalam lingkungan masyarakat, sekolah maupun lingkungan kerja.

Mengapa Sosialisasi Sekunder Penting?

Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder terletak pada

Walaupun telah melakukan sosialisasi primer dilakukan, tidak berarti sosialisasi di luar keluarga tidak penting dilakukan. Sosialisasi di luar keluarga, wajib dilakukan untuk memberikan pengalaman pada anak. Sosialisasi yang dilakukan di masyarakat dapat membentuk kepribadian anak dan mengenalkan nilai dan norma secara lebih lengkap. Sehingga anak dapat memahami posisi dan perannya dalam masyarakat.

Sosialisasi masyarakat yang dapat diberikan pada anak adalah sosialisasi berupa pendidikan. Anda juga dapat memberikan pemahaman pada anak tentang perannya melalui permainan bersama anak-anak seusianya. Melalui sosialisasi ini, anak dapat menentukan sikap yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Hal ini penting, agar anak dapat menambah kemampuan interkasinya dengan orang di sekitar.

Apa Tujuan Sosialisasi Masyarakat?

Terdapat beberapa tujuan mengapa sosialisasi kedua atau sekunder dilakukan. Tujuan-tujuan yang dimaksud dapat dipahami setelah membaca ulasan berikut ini,

  1. Mengembangkan kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi. Dalam sosialisasi di rumah, akan ditemukan berbagai penanaman nilai. Namun di masyarakat, individu dapat mengasah kemampuan berkomunikasi. Karena di masyarakat, tidak hanya orang lain yang dapat menjadi subyek sosialisasi. Namun anda pun dapat menjadi salah satu subyeknya.
  2. Menanamkan nilai-nilai kepercayaan. Sebagai seorang individu, anda diharuskan patuh terhadap nilai yang terdapat dalam masyarakat. Karenanya, setiap individu akan diberikan sosialisasi untuk memahami dan menjalankannya. Hal ini akan terus berulang, pada generasi yang seterusnya.

Serta terdapat berbagai tujuan-tujuan lainnya yang akan didapat setelah sosialisasi dilakukan. Singkatnya, masyarakat melakukan sosialisasi guna seluruh individu memahami nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Serta mengembangkan keterampilan agar dapat bertahan dalam hidup bermasyarakat.

Perbedaan Sosialisasi Sekunder dan Primer

Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder terletak pada

Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh materi belajar untuk menjelaskan perbedaan sosialisasi primer dan sekunder. Sulitkah membedakannya? Temukan caranya dibawah ini,

Apakah peran diantara keduanya sama? Nampaknya tidak, karena sekunder terfokus memberikan penilaian khusus kehidupan sosial. Artinya mempengaruhi secara tidak langsung karakter individu dalam lingkungannya. Sedangkan primer terfokus pada pembentukan karakter individu. Di mana, keluarga yang memainkan peran besar, sebagai media sosialisasi.

Perbedaan berikutnya nampak dalam tujuan sosialisasi. Dalam sosialisasi primer, tujuannya adalah menanamkan perilaku positif untuk semua anggota keluarga. Sedangkan sekunder memiliki tujuan untuk setiap individu dapat menyesuaikan perilakunya dengan norma yang terdapat dalam lingkungannya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tempat sosialisasi primer adalah lingkungan keluarga. Keluarga merupakan tempat awal yang diterimanya sosialisasi dalam kehidupan manusia. Sedangkan sekunder merupakan lanjutan dari sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya. Contohnya, pendidikan atau sekolah, lingkungan masyarakat dan grup-grup hobi.

Sosialisasi primer dan sekunder memiliki tahapan yang berbeda didalamnya. Untuk sosialisasi primer memiliki tahapan persiapan yang dimulai sejak seorang individu lahir. Sedangkan sekunder, memiliki tahapan play stage, game stage dan generalized stage. Pada tahapan ini, individu akan memiliki kemampuan untuk dapat menjalankan peran yang dijalankannya ke depan.

Satu lagi yang dapat membedakan keduanya adalah siapa media dari sosialisasi. Untuk sosialisasi primer diperankan oleh keluarga, baik keluarga besar maupun keluarga inti. Sedangkan sekunder adalah masyarakat yang berada di luar lingkungan keluarga. Contohnya, guru, teman, rekan kerja, maupun teman dalam kelompok hobi.

Rupanya perbedaan antara keduanya dapat ditemukan dengan melihat lokasi terjadinya sosialisasi. Namun tidak melulu demikian, karena dapat saja sebuah sosialisasi terjadi dengan dua atau lebih perbedaan didalamnya. Apakah kini anda mampu membedakan antara sosialisasi sekunder dan primer? Artinya tidak lagi ada kebingungan untuk menjelaskannya pada anak.

Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder terletak pada

Mari kita pertama-tama memperoleh gagasan umum tentang sosialisasi, sebelum melihat perbedaan antara Sosialisasi Primer dan Sekunder. Sosialisasi mengacu pada proses di mana seorang individu, sebagian besar anak menjadi tersosialisasi. Ini termasuk mengenal masyarakat dan budaya seseorang. Melalui inilah anak belajar sikap, nilai, norma, adat istiadat, tabu dan berbagai elemen sosial dan budaya. Ketika seorang anak lahir, dia tidak menyadari unsur sosial dan budaya. Inilah sebabnya mengapa perlu untuk mensosialisasikan anak sehingga ia menjadi anggota masyarakat. Sosialisasi terutama ada dua. Mereka adalah sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer mengacu pada proses di mana anak menjadi disosialisasikan melalui keluarga di tahun-tahun anak usia dini. Sosialisasi sekunder dimulai ketika sosialisasi primer berakhir. Ini termasuk peran yang dimainkan oleh agen sosial lainnya seperti pendidikan, kelompok sebaya, dll. ini adalah perbedaan utama antara keduanya. Melalui artikel ini mari kita periksa perbedaannya lebih lanjut.

Apa itu Sosialisasi Utama?

Sosialisasi primer mengacu pada proses di mana anak menjadi disosialisasikan melalui keluarga di tahun-tahun anak usia dini. Ini menyoroti bahwa agen kunci dalam proses sosialisasi primer adalah keluarga. Mari kita pahami ini melalui contoh sederhana. Seorang anak yang sangat muda dalam sebuah keluarga memiliki sedikit pengetahuan tentang budayanya. Ia tidak menyadari nilai-nilai, norma sosial, praktik, dll. Melalui keluarga, anak dapat mengetahui apa yang diterima dan apa yang tidak ada dalam masyarakat tertentu..

Menurut Talcott Parsons, dua proses khusus dilakukan oleh keluarga ketika berbicara tentang sosialisasi primer. Mereka,

  1. Internalisasi budaya masyarakat
  2. Penataan kepribadian

Parsons menyatakan bahwa mempelajari budaya seseorang saja tidak cukup karena dapat menyebabkan masyarakat berhenti. Sebaliknya, ia mengusulkan internalisasi budaya, yang akan membantu kelangsungan budaya seseorang. Kedua, ia menjelaskan bahwa kepribadian anak dibentuk sesuai dengan budaya dan lingkungannya. Dalam pengertian ini, keluarga beroperasi sebagai pabrik yang menghasilkan tipe kepribadian yang diperlukan. Sekarang mari kita beralih ke sosialisasi sekunder.

Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder terletak pada

Apa itu Sosialisasi Sekunder?

Sosialisasi sekunder mengacu pada proses yang dimulai pada tahun-tahun berikutnya melalui lembaga-lembaga seperti pendidikan dan kelompok sebaya. Ini menyoroti bahwa periode waktu di mana sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder terjadi berbeda satu sama lain. Ketika datang ke sosialisasi sekunder, keterlibatan keluarga kurang sebagai agen sosial lain atau lembaga mengambil peran penting.

Ini jelas dapat dipahami melalui sekolah. Di lingkungan sekolah anak memperoleh pengalaman baru, karena sekolah berfungsi sebagai jembatan antara keluarga dan masyarakat. Anak belajar diperlakukan sama seperti orang lain tanpa perhatian khusus yang ia terima di rumah. Dia juga belajar untuk menoleransi orang lain dan bekerja dengan semua orang. Dalam hal ini, paparan yang diperoleh anak melalui sosialisasi sekunder lebih dekat dengan masyarakat yang sebenarnya. Ini jelas menyoroti perbedaan antara sosialisasi primer dan sekunder. Ini dapat diringkas sebagai berikut.

Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder terletak pada

Apa Perbedaan Antara Sosialisasi Primer dan Sekunder?

Definisi Sosialisasi Primer dan Sekunder:

Sosialisasi Utama: Sosialisasi primer mengacu pada proses di mana anak menjadi disosialisasikan melalui keluarga di tahun-tahun anak usia dini.

Sosialisasi Sekunder: Sosialisasi sekunder mengacu pada proses yang dimulai pada tahun-tahun berikutnya melalui lembaga-lembaga seperti pendidikan dan kelompok sebaya.

Karakteristik Sosialisasi Primer dan Sekunder:

Agen Sosial

Sosialisasi Utama: Keluarga adalah agen sosial utama.

Sosialisasi Sekunder: Pendidikan dan kelompok sebaya adalah beberapa contoh untuk agen sosial sekunder.

Wewenang

Sosialisasi Utama: Anak itu pertama kali disosialisasikan melalui Sosialisasi Utama.

Sosialisasi Sekunder: Dalam sosialisasi sekunder, anak tersebut disosialisasikan lebih lanjut.

Gambar Courtesy: 1. "Lmspic" oleh Blackcatuk di en.wikipedia. [CC BY-SA 3.0] via Wikimedia Commons 2. Jus minum keluarga (2) Oleh Bill Branson (Fotografer) [Domain publik], melalui Wikimedia Commons