Perbedaan antara fabel dan legenda adalah a watak B. Tokoh c perilaku d alur


KOMPAS.com – Cerpen dan fabel, keduanya adalah karya sastra yang berbeda satu sama lain. Perbedaan mendasar antara fabel dan cerpen terletak pada tokohnya. Tokoh fabel merupakan binatang, sedangkan tokoh cerpen biasanya manusia.

Untuk lebih memahami tentang perbedaan antara fabel dan cerpen, simaklah penjelasan di bawah ini!

Fabel adalah prosa lama, sedangkan cerpen adalah prosa baru

Baik fabel maupun cerpen, keduanya merupakan prosa. Menurut Zainuddin dalam Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia (1991), prosa adalah pengungkapan peristiwa secara jelas dengan menguraikan pikiran dan perasaan.

Namun, fabel tergolong ke dalam prosa lama sedangkan cerpen tergolong ke dalam prosa baru. Menurut Felta dalam Prosa Suatu Pengantar (2013), prosa lama adalah karya sastra yang belum terpengaruh sastra juga kebudayaan barat.

Baca juga: Fabel: Pengertian, Ciri dan Unsurnya

Bisa dikatakan bahwa fabel merupakan karya sastra yang bersumber dari kebudayaan Indonesia sebelum masuknya kebudayaan barat.

Sedangkan, cerpen adakah prosa baru. Prosa baru adalah karya sastra yang terpengaruh oleh sastra dan juga kebudayaan barat.

Tokoh

Perbedaan selanjutnya antara fabel dan cerpen adalah penokohannya. Tokoh dalam fabel pasti diperankan oleh binatang atau fauna yang berperilaku seperti manusia. Di mana hewan tersebut dapat berbicara, berkegiatan, dan berwatak seperti manusia.

Sedangkan, tokoh dalam cerpen biasanya adalah manusia dengan watak dan sifat tertentu. Tokoh dalam fabel dan cerpen menjadi perbedaan mendasar di antara keduanya.

Struktur

Fabel dan cerpen juga berbeda dalam segi struktur. Fabel memiliki struktur berupa orientasi, komplikasi, resolusi, dan juga koda. Sedangkan, cerpen memiliki struktur berupa orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan juga resolusi.

Baca juga: Cerpen: Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis

Latar

Fabel dan cerpen juga memiliki perbedaan pada latar. Fabel memiliki latar tempat berupa habitat hewan atau binatang yang diceritakan. Latar fabel dapat berupa hutan, laut, sungai, kolam, dan latar alam lainnya.

Sedangkan, latar cerpen cenderung lebih luas. Cerpen dapat berlatar di mana saja, baik di alam, di perkotaan, ataupun di tempat-tempat imajinasi pengarangnya.

Peristiwa yang diceritakan

Fabel menceritakan rangkaian peristiwa yang menggambarkan hubungan sebab akibat. Sedangkan, cerpen biasanya hanya berfokus ke dalam satu peristiwa saja.

Jenis-jenisnya

Perbedaan selanjutnya antara fabel dan cerpen adalah jenis-jenisnya. Cerpen dibagi menjadi berdasarkan panjang pendeknya cerita. Cerpen dibagi menjadi tiga jenis, yaitu cerpen pendek, cerpen sedang, dan cerpen panjang.

Baca juga: Contoh Fabel Hewan Singkat dan Pesan Moralnya

Sedangkan, fabel dibagi berdasarkan watak yang diberikan pada tokoh binatang. Fabel dibagi menjadi dua jenis, yaitu fabel alami dan fabel adaptasi.

Dalam fabel alami, tokoh binatang memiliki watak seperti di kehidupan nyata. Misalnya, buaya yang ganas, kancil yang cerdik, dan kura-kura yang lambat.

Adapun, fabel adaptasi yang tokoh bintangnya diberi water tidak seperti di kehidupan nyata. Misalnya, singa yang pemalu dan beruang yang lemah lembut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Perbedaan Fabel dan Cerpen – Sastra adalah kata yang berasal dari istilah Sansekerta yang terdiri dari akar kata sas artinya mengajar, memberi petunjuk, dan instruksi. Sedangkan untuk akhirannya yakni Tra artinya alat, sarana. Maka secara etimologi, yang dimaksud dengan pengertian sastra adalah kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik.

Sedangkan untuk arti sastra secara terminologi, belum terdapat definisi yang baku ditemukan. Hal itu karena istilah ini mempunyai sebutan yang berbeda-beda di setiap negara. Bahkan dalam cakupan untuk membahas ilmu sastra tidak bisa dipisahkan dengan banyaknya karya-karya sastra didunia ini. Dalam kehidupan ini terdapat berbagai macam contoh karya sastra yaitu: Dongeng, legenda, fabel, puisi, drama, cerita pendek, dan novel.

Pada pembahasan kali ini penulis akan membahas mengenai kedua hal contoh karya sastra yaitu Fabel dan Cerpen. Maka dari itu apasih yang dimaksud dengan Fabel dan Cerpen serta perbedaan mendasar fabel dan cerpen terletak pada hal apa saja? Adapun jawaban dari pertanyaan demikian dimana penjelasannya dapat dilihat dibawah ini:

1. Pengertian Fabel Adalah

Secara umum, yang dimaksud dengan pengertian Fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku layaknya manusia. Fabel adalah karya sastra yang termasuk dalam jenis cerita fiksi. Sehingga bisa dikatakan bahwa Fabel bukanlah cerita tentang kehidupan nyata. Dalam karya sastra ini, didalamnya terkadang terkandung cerita yang berisi pesan moral. Dalam cerita fabel, terkadang karakter-karakter yang dimiliki oleh manusia diceritakan dalam bentuk hewan.

Walaupun demikian, perlu ditekankan bahwa Fabel adalah cerita khayalan dan bukan kisah nyata. Hal itu sebagaimana dari definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita jenis ini bersifat khayalan dan tidak mungkin kisah nyata.

Baca Juga: 

Pengertian Cerpen dan Ciri-Ciri Cerpen 

Dengan kata lain bahwa Fabel adalah menceritakan kehidupan hewan yang menyerupai perilaku manusia. Cerita fabel bersifat khayalan. Teks fabel mempunyai bagian-bagian atau struktur alur dalam penyusunannya yang terdiri dari orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda.

2. Pengertian Cerpen Adalah

Sedangkan yang dimaksud dengan Pengertian Cerpen adalah suatu bentuk bentuk prosa naratif fiktif. Kepanjangan atau singkatan Cerpen berasal dari Cerita Pendek yang artinya karya sastra ini cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan dengan karya sastra seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.

Perlu diketahui bersama bahwa Cerita Pendek atau cerpen tidaklah ditentukan dari sedikit banyaknya halaman untuk bisa mewujudkan cerita itu, ataukah dari sedikit tokoh yang ada dalam cerita itu. Melainkan yang dimaksud Cerpen pada dasarnya adalah terletak pada ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam bentuk karya sastra itu.

Maka dari itu, Cerita yang pendek belum bisa disebut atau digolongkan sebagai salah satu contoh cerpen. Kecuali jika ruang lingkup dan permasalahan yang terdapat dalam cerita itu memenuhi persyaratan sebagaimana aturan dan syarat membuat Cerpen.

Baca Juga: 

Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen

Untuk lebih memahami Cerpen bisa dengan menyimak definisi ini bahwa Cerpen adalah wadah yang dipakai oleh pengarang untuk menyuguhkan sebagian kecil kehidupan tokoh yang menarik perhatian pengarang. Jadi cerita senantiasa memusatkan perhatiannya pada tokoh utama dan permasalahannya yang paling menonjol dan menjadi tokoh cerita pengarang, serta punya efek tunggal, karakter, alur, dan latar yang terbatas.

Perbedaan antara fabel dan legenda adalah a watak B. Tokoh c perilaku d alur

3. Perbedaan Mendasar Antara Fabel Dengan Cerpen Terletak Pada?

Berbicara soal perbedaan mendasar antara Fabel dengan cerpen terletak pada tokoh yang berada di dalamnya. Sebab Fabel tersebut bercerita soal hewan-hewan yang dapat berpikir dan bertindak layaknya manusia.

Sedangkan cerpen adalah cerita pendek yang didalamnya menceritakan tentang kehidupan manusia. Sehingga apabila terdapat contoh soal yang menuliskan “apa perbedaan mendasar antara fabel dengan cerpen terletak pada:“

Jawaban: Tokoh

Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Perbedaan Antara Fabel & Cerpen Terletak Pada? Ini Artinya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Perbedaan antara fabel dan legenda adalah a watak B. Tokoh c perilaku d alur

Artikel Bahasa Indonesia kelas 7 ini akan membahas tentang pengertian fabel dan legenda. Selain itu juga membahas ciri-ciri dan contoh fabel dan legenda.

--

Alkisah, di dalam hutan ada sekumpulan Harimau yang sedang berkumpul bersama sekumpulan Kucing. Ya, Harimau dan Kucing memang masih memiliki kesamaan dalam beberapa hal jadi sangat memungkinkan jika di dalam hutan mereka sedang berkumpul dan berdiskusi layaknya manusia. Terdengar percakapan mereka seperti ini:

“Auuum … auuuummm ...,” ucap si Harimau.

Kucing pun menjawab, “Meong ... meooonnggg ....”

Oh, sepertinya Harimau tidak terima atas pernyataan Kucing, “Auuummm … aum … auumm … aumm.”

Kucing pun dengan berat hati menerima keputusan tersebut sambil menggerutu dalam hatinya, “Meoong ... meong ... meong ... meeongg.”

Menurut kamu, cerita di atas termasuk ke dalam kategori apakah? Fabel atau legenda ya? Nah, sebelum kalian menebak jawabannya, kita bahas satu per satu, yuk! Apa sih fabel dan legenda itu?

Baca juga: Cara Membuat Teks Cerita Fantasi

Pengertian Fabel

Kita mulai dari fabel dulu, ya. Fabel sendiri merupakan cerita fiksi dengan tokoh utamanya binatang yang watak dan perilakunya seperti manusia. Fabel seringkali kamu temukan pada kisah dongeng antara hewan, misal di hutan dan tempat-tempat tertentu.

Ya seperti paragraf pembuka di artikel ini. Ada dongeng fabel sekumpulan Harimau dan Kucing yang sedang berdiskusi 'kan? Nah, coba kamu cermati. Kegiatan berdiskusi itu 'kan hanya bisa dilakukan manusia. Memangnya kamu pernah melihat ada perkumpulan binatang yang sedang melakukan diskusi kelompok?

Perbedaan antara fabel dan legenda adalah a watak B. Tokoh c perilaku d alur

Baca juga: Memahami Pengertian dan Unsur-Unsur Teks Cerita Fantasi

Sepertinya mustahil ya, binatang melakukan diskusi. Kalau manusia seperti kita ini bisa dong melakukannya. Apalagi di usiamu yang masih muda, bisa banget melakukan diskusi dalam proses belajar kalian. Diskusinya bareng dengan teman-teman di seluruh Indonesia malahan. Nggak percaya? Cobain aja gabung di Brain Academy Online, deh.

Kita lanjut yuk …

Setelah tahu tentang fabel, kira-kira apa saja ciri-cirinya? Yuk simak penjelasan dari ciri-ciri fabel berikut:

Ciri-Ciri Fabel

Ciri-ciri fabel di antaranya adalah:

Perbedaan antara fabel dan legenda adalah a watak B. Tokoh c perilaku d alur

Baca juga: Mengenal Teks Prosedur, Ciri-Ciri, Struktur & Contohnya

Penting untuk diingat, tokoh utama dalam fabel itu binatang, ya. Fabel juga memiliki latar tempat yang pada umumnya menjadi tempat tinggal binatang, seperti hutan, kebun, laut, dan lain-lain. Oh iya, fabel tidak hanya dikenal sebagai cerita hiburan semata, lho. 

Sebab dalam fabel dimasukkan pesan/amanat yang baik bagi para pembacanya.  Seperti apa sih contohnya? Ini contoh fabel yang bisa kalian baca ya.

Contoh Fabel

Cerita Dongeng Si Kancil dan Harimau

Pada suatu hari, terjadilah kelaparan di sebuah pulau yang penduduknya kebanyakan dihuni oleh para Harimau. Mereka sangat kelaparan, karena semakin hari tidak ada hewan yang dapat mereka mangsa. Akhirnya, Raja Harimau mengutus Panglima dan para Prajuritnya untuk pergi ke pulau kecil di sebrang dan kembali dengan membawa banyak makanan. 

Perjalanan ke pulau kecil di seberang cukup jauh. Akhirnya, mereka pun sampai di tempat tujuan. Di sana mereka sangat takjub dengan melihat keindahan alam pulang kecil tersebut. Namun, setibanya mereka disana. Mereka hanya melihat seekor Kancil kecil di tepi pantai. Kancil pun segera berlari. Namun, ia terlambat. Ia sudah di kepung oleh para Harimau. 

‘’Hei Kancil! Di mana Rajamu? Kami datang untuk meminta makanan. Jika kalian menolak, kami akan menyerang pulau kecil ini. Dan lihatlah, kami membawa potongan kumis raja kami.’’ Kata prajurit Harimau dan menunjukkan kumis rajanya. 

‘’Kumis ini besar sekali. Pasti raja Harimau sangat besar dan kuat. Aku akan membawa kumis raja Harimau dan menunjukkannya kepada raja kami.’’ Kata Kancil. Sebenarnya, Kancil sangat kebingungan karena di pulau kecil tersebut tidak terdapat seorang Raja.

Pada saat itu, Kancil melihat sahabatnya seekor Landak yang sangat besar. Ia pun langsung menemukan sebuah ide. ‘’Hei sahabatku. Kemarilah, bantuanmu!’’ kata Kancil.

“Aku sangat membutuhkan bantuanmu!”

‘’ Hah? Bantuanku? Buat apa Cil?’’ Tanya Landak. ‘’ Untuk keselamatan semua hewan di pulau ini.’’ Jawab Kancil.

Akhirnya, Landak pun mencabut durinya yang paling besar, tajam dan panjang. Setelah mendapatkan duri tersebut. Kancil langsung berlari membawa duri Landak dan menyerahkan kepada para Harimau. 

Kancil pun mencari di mana para Harimau itu. Akhirnya, Kancil berhasil menemukan mereka di tepi pantai. Mereka tertidur sangat pulas. Kancil pun membangunkan panglima Harimau.

‘’Tuan, raja kami siap untuk berperang. Sebagai buktinya. Raja kami pun mengirimkan kumisnya.’’ Kata Kancil tegas. Ia pun langsung menyerahkan kumis Landak kepada para Harimau. 

‘’Ini kumis raja mu?’’ Tanya panglima Harimau. ‘’ Iya, itu adalah kumis raja kami yang paling kecil. Raja kami pun menerima tantangan dari raja kalian.’’ Kata Kancil. Para Harimau pun sangat terkejut melihat kumis raja pulau kecil yang besar dan tajam. 

‘’Kumis raja Kancil sangat besar. Sangat besar dari kumis raja kita. Kita pasti akan sulit untuk melawannya.’’ Bisik panglima Harimau kepada para prajuritnya. ‘’Lalu bagaimana?” Tanya salah satu Harimau. ‘’ Sebaiknya kita segera pergi dari pulau ini.’’ Jawab panglima Harimau. 

Akhirnya, para Harimau pergi meninggalkan pulau kecil tersebut. mereka pun melanjutkan perjalanan ke pulau lainnya untuk mencari makanan. Sejak saat itu, tidak ada satu Harimau pun yang berani datang ke pulau kecil. Semua itu berkat kecerdikan Kancil dan kecerdikannya.

Baca juga: Mempelajari Struktur, Teknik Menulis, dan Contoh Fabel 

Menarik bukan, kisah fabel dongeng Si Kancil? Oke, sekarang sudah paham 'kan tentang apa itu fabel? Kita lanjut ke pembahasan legenda, yuk! Apakah di antara kalian ada yang tahu apa itu legenda? Hmmm …

Pengertian Legenda

Jadi, legenda itu merupakan cerita rakyat yang ada di kehidupan masyarakat dan berhubungan tentang suatu peristiwa. Peristiwa dalam cerita rakyat tersebut bisa melahirkan suatu asal usul suatu tempat, suatu nama daerah, atau hal-hal yang berkaitan dengan alam dan lingkungan sekitar.

Perbedaan antara fabel dan legenda adalah a watak B. Tokoh c perilaku d alur

Nah, dari beberapa contoh legenda di Indonesia di atas, apakah ada yang kalian sudah ketahui ceritanya?

Perlu kalian tahu nih, kalau fabel 'kan tokohnya itu binatang, kalau legenda ya tetap manusia. Eits, tapi ada ciri-ciri khusus dalam legenda lho yang nggak dimiliki teks cerita lain seperti cerpen dan novel. Kira-kira apa sih ciri-ciri legenda itu? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga: 5 Contoh Teks Deskripsi Singkat Beserta Strukturnya

Ciri-Ciri Legenda

Beberapa ciri-ciri legenda adalah:

Perbedaan antara fabel dan legenda adalah a watak B. Tokoh c perilaku d alur

Dalam legenda, ceritanya memiliki unsur sejarah, dan dilestarikan sebagai cerita rakyat. Oleh karena itu, beberapa masyarakat menganggapnya benar-benar terjadi pada masa lampau. Menariknya, tokoh dalam legenda itu memiliki kesaktian dan berhubungan dengan hal-hal gaib

Misalnya, mengutuk tokoh menjadi batu, memanggil para jin untuk membantu si tokoh, kebal dari senjata, dan lain sebagainya.

Apa cerita legenda favorit, atau yang paling kamu ingat? Sambil belajar, kayanya seru juga nih baca satu contoh legenda. Coba simak kisah berikut ini ya! 

Baca juga: Mengenal Teks Laporan Hasil Observasi dan Contohnya

Contoh Legenda

Danau Toba Legenda dari Sumatera Utara


Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam hati. 

Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia

segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar. Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan.

“Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi

memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?,” gumam petani.

“Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu. “Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,” 

kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan.

Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat. Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,” gumam mereka. Petani

merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani.

“Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! ” kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan Petani dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. 

Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri. Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. 

Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah

anak mereka. “Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!” kata Petani kepada istrinya. “Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik,” puji Puteri kepada suaminya. Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. 

Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Dilihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tau diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Kita, sebagai anak Indonesia harus bangga nih. Kenapa? Baik cerita fabel maupun legenda pasti memiliki amanat atau pesan yang bisa kita terapkan dalam kehidupan lho. 

Seru bukan? Belajar mengenai fabel dan legenda sambil membaca salah satu kisah legenda dan fabel. Ingin belajar materi bahasa Indonesia lainnya?

Bisa banget dong! Kamu belajar sambil menyimak video pembelajaran yang seru dan lucu di Brain Academy Online! Kamu bisa belajar secara live dengan tutor terbaik dan bareng teman-teman belajarmu se-Indonesia! Menarik bukan? Yuk cobain trial class gratisnya!

Perbedaan antara fabel dan legenda adalah a watak B. Tokoh c perilaku d alur

Referensi:

Harsiati, Titik dkk. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Legenda Danau Toba,  Resourceful Indonesian. [Daring] tautan: https://www.resourcefulindonesian.com/uploads/1/1/2/5/11252883/legenda_danau_toba.pdf (Diakses 16 Februari 2022)

Kisah Si Kancil dan Harimau [Daring] tautan: https://adoc.pub/si-kancil-yang-cerdik.html (Diakses 16 Februari 2022)

Artikel diperbarui 16 Februari 2022.