Penyakit yang diakibatkan oleh produksi darah putih yang berlebihan disebut

Penyakit yang diakibatkan oleh produksi darah putih yang berlebihan disebut
kekurangan sel darah putih. ©2020 Merdeka.com

JABAR | 16 Juni 2020 12:37 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Sel darah putih adalah komponen vital dari darah. Peran mereka sangat penting untuk kesehatan tubuh. Sel darah putih berfungsi penting dalam melawan penyakit.

Dikutip dari Medical News Today, jumlah sel darah putih yang rendah dapat menandakan bahwa terdapat suatu cedera atau kondisi yang di mana sel ini lebih cepat dihancurkan daripada dibuat. Atau, ini berarti tubuh memproduksi sel darah putih yang terlalu sedikit.

Sedangkan kondisi kelebihan sel darah putih juga patut diwaspadai, karena bisa jadi ini pertanda adanya penyakit yang serius.

Sel darah putih juga dikenal sebagai leukosit. Sel darah putih ini membentuk sekitar 1 persen dari semua sel darah. Dan, peran sel darah putih ini sangat penting untuk fungsi reguler dalam sistem kekebalan tubuh seseorang.

Sumsum tulang akan terus menerus menghasilkan sel darah putih. Kemudian, sel darah putih ini disimpan dalam darah dan sistem limfatik sampai mereka diperlukan untuk melawan infeksi atau penyakit dalam tubuh.

2 dari 5 halaman

Jumlah sel darah putih hanya bisa diketahui melalui tes darah, dan biasanya kondisi ini terdeteksi saat melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk mendiagnosa suatu penyakit.Sebagian besar orang akan memproduksi sekitar 100 miliar sel darah putih setiap hari. Biasanya ada sekitar 4.000 hingga 11.000 sel dalam setiap mikroliter darah. Sel darah putih juga memiliki beberapa jenis dan fungsi yang berbeda-beda.Beberapa jenis sel darah putih tersebut yaitu:• Limfosit: berperan penting untuk memproduksi antibodi yang membantu tubuh mempertahankan diri melawan bakteri, virus, dan ancaman lainnya.• Neutrofil: ini adalah jenis sel darah putih yang kuat yang menghancurkan bakteri dan jamur.• Basofil: jenis sel darah putih ini memperingatkan tubuh ketika ada infeksi dengan mengeluarkan bahan kimia ke dalam aliran darah, sebagian besar untuk memerangi alergi.• Eosinofil: sel darah putih ini bertanggung jawab untuk menghancurkan parasit dan sel kanker, dan juga mereka adalah bagian dari respons alergi• Monosit: sel darah putih ini bertanggung jawab untuk menyerang dan menghancurkan kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

Bila perlu, monosit juga akan menuju ke organ lain, seperti limpa, hati, paru-paru, dan sumsum tulang, di mana mereka berubah menjadi sel yang disebut makrofag. Makrofag sendiri berperan banyak dalam menjaga tubuh, termasuk mengangkat jaringan yang mati atau rusak, menghancurkan sel-sel kanker, dan mengatur respons imun.

3 dari 5 halaman

Penyakit yang diakibatkan oleh produksi darah putih yang berlebihan disebut
Shutterstock/Ollyy 

Meskipun sel darah putih baik untuk kesehatan tubuh, namun memiliki sel darah putih dalam jumlah yang terlalu tinggi juga tidak baik. Dilansir dari Alodokter, beberapa gejala yang muncul akibat kelebihan sel darah putih bisa berupa demam, batuk berkepanjangan, lelah dan letih, berkeringat di malam hari, mudah memar, sering mimisan dan gusi sering berdarah, berat badan turun drastis, bahkan hingga sesak napas.Peningkatan sel darah putih dikenal sebagai leukositosis. Kondisi ini biasanya terjadi sebagai respons tubuh terhadap kondisi seperti berikut:• infeksi• imunosupresi• obat-obatan, termasuk kortikosteroid• sumsum tulang atau gangguan kekebalan tubuh• kanker tertentu, seperti leukemia limfositik akut atau kronis• peradangan• cedera• stres emosional• kehamilan• merokok• reaksi alergi

• olahraga yang berlebihan

4 dari 5 halaman

Penyakit pernapasan tertentu, seperti batuk rejan atau TBC, juga dapat menyebabkan kadar sel darah putih meningkat.Dalam beberapa kasus, semua jenis sel darah putih dapat terpengaruh. Namun, beberapa orang yang memiliki penyakit tertentu, hanya satu jenis sel darah putih yang terpengaruh.Jika hanya satu jenis sel darah putih tertentu yang meningkat, hal ini mungkin disebabkan oleh pemicu yang lebih spesifik.• Monosit: Tingginya kadar monosit dapat mengindikasikan adanya infeksi kronis, kelainan autoimun atau darah, kanker, atau kondisi medis lainnya.• Limfosit: Jika ada peningkatan kadar limfosit, kondisinya dikenal sebagai leukositosis limfositik. Ini dapat terjadi sebagai akibat dari virus atau infeksi, seperti TBC. Ini juga dapat dikaitkan dengan limfoma dan leukemia spesifik.• Neutrofil: Peningkatan kadar neutrofil dalam tubuh menyebabkan keadaan fisik yang dikenal sebagai leukositosis neutrofilik. Kondisi ini adalah respons imun normal terhadap suatu kondisi, seperti infeksi, cedera, peradangan, beberapa obat, dan jenis leukemia tertentu.• Basofil: Meningkatnya kadar basofil dapat terjadi pada seseorang dengan riwayat penyakit tiroid yang kurang aktif, yang dikenal sebagai hipotiroidisme, atau sebagai akibat dari kondisi medis tertentu lainnya.

• Eosinofil: Jika seseorang mengalami eosinofil tingkat tinggi, tubuh dapat bereaksi terhadap infeksi parasit, alergen, atau asma.

5 dari 5 halaman

Penyakit yang diakibatkan oleh produksi darah putih yang berlebihan disebut
©Shutterstock.com/Spectral-Design

Namun terkadang, tidak ada penyebab yang dapat diidentifikasi ketika mengalami peningkatan eosinofil. Hal ini dikenal sebagai sindrom hipereosinofilik idiopatik. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan pada jantung, paru-paru, hati, kulit, dan sistem saraf.Seseorang yang terkena sindrom hipereosinofilik idiopatik dapat mengalami gejala seperti:• penurunan berat badan• demam• keringat di malam hari• kelelahan• batuk• nyeri dada• pembengkakan• sakit perut• ruam kulit• tubuh lemah

• koma

(mdk/ank)

Kelebihan sel darah putih juga dapat terjadi karena stres fisik dan emosional. Penyebab stres yang mengakibatkan leukositosis termasuk:

  • Aktivitas berlebihan
  • Kejang
  • Kecemasan
  • Anestesi
  • Pemberian epinefrin

Leukosit yang tinggi akan kembali ke kadar normal, beberapa jam setelah stres mereda.

3. Obat-obatan

Reaksi naiknya sel darah putih (leukemoid) juga dapat disebabkan oleh keracunan. Penyebabnya antara lain penggunaan obat seperti golongan sulfanilamide dan kortikosteroid, atau keracunan akibat tingginya kadar urea dalam darah.

Pengobatan dengan radioterapi (misalnya untuk menangani kanker) juga diketahui bisa menyebabkan sel darah putih naik. Beberapa jenis obat-obatan lain yang juga bisa menyebabkan leukositosis, antara lain:

4. Penyebab lainnya

Beberapa prosedur kesehatan atau kondisi kesehatan tertentu juga bisa menyebabkan kelebihan sel darah putih. Beberapa kondisi tersebut, misalnya anemia hemolitik, kanker, atau splenektomi (pengangkatan limpa).

Splenektomi dapat menyebabkan leukositosis sementara selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Sementara itu, anemia hemolitik menyebabkan peningkatan produksi sel darah merah yang berhubungan dengan peningkatan produksi leukosit.

5. Penyebab leukosit tinggi pada bayi

Peningkatan leukosit pada bayi yang baru lahir dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti penjepitan tali pusat yang terlambat dan penyakit yang diwariskan dari orangtua.

Selain itu, risiko leukositosis pada bayi dapat meningkat karena hal-hal di bawah ini:

  • Ibu yang mengidap diabetes gestasional
  • Sepsis neonatal
  • Bayi down syndrome
  • Kurangnya oksigen yang dikirimkan ke jaringan di dalam tubuh janin

Bagaimana mengatasi leukosit tinggi (leukositosis)?

Kelebihan sel darah putih biasanya dideteksi ketika dokter meminta Anda melakukan pemeriksaan darah lengkap. Jumlah sel darah putih yang tinggi mungkin menunjukkan penyebab penyakit Anda.

Oleh karena leukositosis bisa disebabkan oleh kondisi yang berbeda-beda, pengobatannya pun berbeda pula tergantung penyebabnya.

Beberapa pengobatan yang umum direkomendasikan untuk mengatasi leukositosis, antara lain:

  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi
  • Perawatan untuk mengatasi peradangan
  • Kemoterapi, terapi radiasi, atau transplantasi sumsum tulang untuk leukemia
  • Perawatan untuk mengatasi stres dan gangguan kecemasan

Kelebihan sel darah putih bisa dipicu oleh berbagai hal, mulai dari infeksi, alergi, hingga kondisi yang parah seperti kanker darah. Gejalanya pun bisa beragam sesuai dengan penyebabnya, sehingga diperlukan pemeriksaan darah untuk mengetahuinya lebih lanjut.

24 Jun 2020|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Kelebihan sel darah putih bisa tandakan penyakit infeksi hingga kanker

Kelebihan sel darah putih bisa menandakan berbagai gangguan di tubuh, mulai dari infeksi, alergi, stres, hingga kanker. Saat sel darah putih tinggi, itu tandanya tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap penyebab penyakit. Sebab, komponen darah yang juga disebut sebagai leukosit ini merupakan bagian dari sistem imun.Untuk mengetahui pasti penyebab penyakit kelebihan sel darah putih, Anda harus melalui pemeriksaan darah. Meski begitu, ciri-ciri kelebihan sel darah putih sendiri bisa terlihat secara langsung, seperti lemas, demam, mudah berkeringat, mudah berdarah, atau sulit berkonsenterasi.

Kadar sel darah putih yang dianggap lebih dari normal

Kadar normal sel darah putih dalam darah bisa berbeda tiap orangnya tergantung dari usia. Bayi baru lahir dan ibu hamil memiliki jumlah sel darah putih lebih tinggi dibanding orang dewasa. Berikut ini jumlah sel darah putih atau leukosit dalam darah yang dianggap melebihi normal, di masing-masing kelompok usia:
  • Bayi baru lahir: > 38.000/ml³
  • Bayi usia 2 minggu-anak-anak: >20.000/ml³
  • Orang dewasa: > 11.000/ ml³
  • Ibu hamil trimester 3: > 13.200/ ml³

Penyebab kelebihan sel darah putih

Kelebihan sel darah putih disebut juga sebagai leukositosis. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti:
  • Infeksi
  • Konsumsi obat tertentu seperti kortikosteroid
  • Kelainan tulang belakang
  • Kelainan sistem imun
  • Inflamasi atau peradangan
  • Kanker jenis tertentu, seperti kanker darah
  • Cedera
  • Alergi
  • Stres
  • Kebiasaan merokok
  • Tuberkulosis (TBC)
  • Batuk rejan
Selain penyakit-penyakit di atas, masih ada beberapa kondisi lain yang bisa menjadi penyebab sel darah putih tinggi. Untuk memastikan diagnosisnya, dokter akan menginstruksikan Anda untuk menjalani tes darah di laboratorium.Hasil tes dapat menunjukkan jenis sel darah putih yang mengalami kenaikan. Ya, sel darah putih sendiri bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis, dan kenaikan masing-masing jenis sel tersebut bisa menandakan sesuatu yang berbeda.Kenaikan neutrofil, misalnya, akan menunjukkan bahwa Anda sedang mengalami stres, gangguan kecemasan, cedera, atau peradangan jangka panjang, seperti radang sendi. Sementara kenaikan limfosit bisa menandakan Anda sedang mengalami infeksi virus dan reaksi alergi.

Kelebihan sel darah putih bisa timbulkan gejala ini

Orang yang mengalami peningkatan jumah sel darah putih tidak selalu merasakan gejala. Namun saat muncul, beberapa kondisi di bawah ini bisa dirasakan.
  • Demam
  • Mudah berdarah dan lebam tanpa sebab
  • Lemas dan selalu merasa lelah berlebihan
  • Pusing
  • Mudah berkeringat
  • Nyeri disertai kesemutan di kaki, tangan, atau perut
  • Sesak napas
  • Sulit berkonsentrasi
  • Gangguan penglihatan
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Hilangnya nafsu makan
Gejala yang muncul juga bisa lebih bervariasi dari kondisi di atas, tergantung dari penyakit yang melatari. Perlu diingat, gejala di atas bisa menandakan penyakit selain leukositosis. Sehingga untuk mengetahui secara pasti, periksakanlah diri Anda ke dokter.

Bagaimana cara mengatasi dan mencegah kelebihan sel darah putih?

Peningkatan sel darah putih dalam darah akan ditangani sesuai dengan kondisi penyebabnya. Sehingga, perawatan yang diterima setiap orang bisa berbeda. Berikut ini beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan.
  • Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, maka pengobatan dilakukan dengan konsumsi antibiotik.
  • Jika terjadi akibat infeksi virus, maka dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejala akibat virus maupun obat antivirus
  • Jika diakibatkan oleh kanker darah, maka pasien akan menjalani kemoterapi, terapi radiasi, atau transplantasi sel punca (transplantasi sumsum tulang)
  • Jika disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, dokter akan mengganti resep obat
  • Untuk kelebihan sel darah putih karena stres dan gangguan kecemasan, pasien akan menjalani perawatan berupa terapi dan relaksasi
Sementara itu untuk mencegah kondisi ini kembali muncul, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti:
  • Menjalani gaya hidup sehat, termasuk rajin mencuci tangan untuk menghindari infeksi virus maupun bakteri
  • Menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa memicu alergi
  • Berhenti merokok, (jika Anda merokok) agar risiko terkena kanker bisa menurun
  • Mengonsumsi obat sesuai instruksi dokter
  • Mencoba berbagai langkah untuk meredakan stres
Begitu banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab sel darah putih naik. Sebagian ada yang tidak terlalu berbahaya, tapi sebagain lagi bisa mengancam nyawa. Sehingga, untuk memastikan penyebab kelebihan sel darah putih yang dialami, periksakanlah kondisi Anda ke dokter.

leukositosiskanker darahsel darahsel darah putih

University of Rochester Medical Centre. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentID=35&ContentTypeID=160
Diakses pada 10 Juni 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327446#normal-ranges
Diakses pada 10 Juni 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/315133
Diakses pada 10 Juni 2020
Drugs. https://www.drugs.com/cg/leukocytosis.html
Diakses pada 10 Juni 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/leukocytosis
Diakses pada 10 Juni 2020

Sel darah merah (eritrosit) merupakan salah satu jenis komponen darah dalam tubuh Anda. Eritrosit inilah yang berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.

28 Jul 2021|Rena Widyawinata

Perbedaan arteri dan vena terletak pada jalur yang dilalui oleh darah. Arteri bertugas membawa darah dari jantung, sedangkan vena merupakan jalur darah kembali ke jantung.

09 Sep 2022|Nina Hertiwi Putri

Mekanisme proses pembekuan darah melalui sejumlah tahapan hingga perdarahan terhenti. Proses dimulai dengan menyempitnya pembuluh darah dan berakhir pada terbentuknya helai fibrin.

08 Agu 2019|Armita Rahardini

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti