Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah

BNews—MAGELANG—Wisata di Kabupaten Magelang tidak lepas dengan wisata sejarahnya. Dikenal dengan wilayah Seribu Candi, tentunya banyak candi-candi peninggalan sejarahnya.

Kali ini Borobudur News mencoba membahas 13 wisata Candi di Kabupaten Magelang yang harus kalian explore. Tentunya tempat-tempat ini sering menjadi pilihan saat beriwisata di Kabupaten Magelang.

1. Candi Borobudur

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan candi bagi umat Budha yang berlokasi di Borobudur, Kabupaten Magelang, Proivinsi Jawa Tengah Indonesia. Letak Candi Borobudur sangat strategis yakni berada sekitar 100 km dari kota semarang, jarak 86 km dari Surakarta dan berjarak 40kmdari Yogyakarta.

Candi ini berbentuk seperti Stupa yang didirikan oleh penganut agama Budha Mahayana pada sekitar jaman abad ke 8 Masehi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra.Candi Borobudur dibangun dari susunan balok vulkanik. Uniknya, meski balok tersebut tersusun tanpa perekat, namun candi ini tetep berdiri kokoh.

Harga tiket masuk candi Borobudur tersendiri terbilang murah dan sangat terjangkau yaitu Rp 50.000,- untuk wisata lokal dan Rp Rp. 125.000 untuk wisata mancanegara. harga parkir motor Rp 5.000 dan Mobil Rp 15.000.

Candi Borobudur Buka dari Pukul 08.00- 17.00 WIB, diluar jam itu Candi Borobudur juga menawarkan paket Sunrise/Sunset. Lokasi tepatnya di daerah Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS GRATIS UNTUK ANDROID KALIAN (KLIK DISINI)

2. Candi Pawon

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Pawon

Candi Pawon terletak di Dusun Brojonalan Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Candi yang mempunyai nama lain Candi Brajanalan ini lokasinya sekitar 2 km ke arah timur laut dari Candi Barabudhur dan 1 km ke arah tenggara dari Candi Mendut.

Menurut Casparis, Candi Pawon merupakan tempat penimpanan abu jenazah Raja Indra ( 782 – 812 M ), ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Nama “Pawon” sendiri, menurut sebagian orang, berasal dari kata pawuan yang berarti tempat menyimpan awu (abu), yang kata tersebut mendapat awalan pa- dan akhiran –an yang artinya menjukkan suatu tempat.

Harga tiket masuk Rp 3.500 sudah include sama candi Mendut. Buka dari Pukul 08.00- 17.00 WIB.

3. Candi Pendem

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Pendem

Wisata Candi Pendem di Sengi Magelang Jawa Tengah adalah salah satu tempat wisata yang berada di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Candi tersebut merupakan bukti sejarah dari peninggalan Agama Hindu.

Sesuai dengan nama dari candi tersebut, Candi Pendem memiliki arti dari bahasa jawa yaitu Pendem berarti candi yang terpendam didalam tanah. Hal tersebut dapat Anda lihat di lokasi Candi yang berada di dalam tanah sekitar 3 meter dari permukaan lahan pertanian milik warga disekitarnya.

Candi pendem hanya menyisakan bagian – bagian dari pondasi saja sedangkan pada bagian-bagian yang lain termasuk bagian atap candi sudah tidak diketemukan. Ukuran dari Candi Pendem sekitar kurang lebih 12 meter persegi.

Wisata Candi Pendem dibuka sejak pukul 08.00-17.00 WIB. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk karena free dan hanya dikenakan biaya parkir saja, tentunya tetap jaga kebersihan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS GRATIS UNTUK ANDROID KALIAN (KLIK DISINI)

4. Candi Asu

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Asu

Candi Asu Sengi berlokasi di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Sekitar 25 Km dari Candi Borobudur ke arah timur laut.

Candi ini merupakan candi peninggalan jaman kerajaan Mataram Kuno dari trah Wangsa Sanjaya (Mataram Hindu). Candi ini berada di lereng Gunung Merapi sebelah barat di tepian Sungai Tlingsing Pabelan.

Di dekat candi tersebut terdapat 2 buah candi Hindu lainnya, yaitu Candi Pendem dan Candi Lumbung. Dalam prasasti-prasasti  disebutkan bahwa Candi Asu Sengi merupakan tempat suci untuk melakukan pemujaan, baik pemujaan kepada arwah leluhur maupun para arwah raja-raja serta dewa-dewa.

Tidak usah khawatir juga dengan harga tiket karena untuk masuk ke Candi Asu tidak dipungut biaya. Pengunjung hanya diminta biaya parkir saja untuk tambahan biaya perawatan.

5. Candi Umbul

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Umbul

Candi Umbul adalah situs purbakala berupa pemandian air panas yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini dibangun sejak zaman Wangsa Syailendra, dan sampai sekarang sisa-sia peninggalannya masih tetap dilindungi dan dijadikan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Magelang.

Candi ini terletak di desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Untuk dapat mencapai objek wisata ini, bila mengendarai mobil dari arah Semarang, pengunjung dapat mengambil jalan ke kiri sebelum Kecamatan Pringsurat, Temanggung. Sekitar 400 meter akan langsung sampai di lokasi.

Sedangkan apabila dari arah Yogyakarta, pengunjung dapat mengambil jalan ke kanan di pertigaan Desa Krincing (sebelah utara Secang) ke arah Grabag, kemudian mengikut papan penunjuk arah menuju Candi Umbul. Candi Umbul memang cukup unik karena menawarkan air hangat alami di dalam kompleks candi.

Meski demikian, harga tiket yang harus kamu bayar tidaklah mahal. Harga tiketnya hanyalah Rp5.000 saja.

Tidak ada batas waktu bagi pengunjung untuk mandi air hangat. Namun, kamu hanya bisa masuk selama jam buka, yakni mulai pukul 06.00 sampai sekitar 17.30 WIB.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS GRATIS UNTUK ANDROID KALIAN (KLIK DISINI)

6. Candi Mendut

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Mendut

Candi Mendut merupakan candi bercorak Budha yang cukup terkenal baik dalam skala nasional ataupun mancanegara. Candi ini berlokasi di Jalan Mayor usen kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Proinsi Jawa Tengah.

Terletak sekitar 3 kilometer dari candi Borobudur. Menurut Sejarawn J.G. de Casparis memaparkan bahwa candi Mendut dibangun pada masa kerajaan Dinasti Syailendra di tahun 824 M.

Didalam sebuah prasasti Karangtengah yang bertanggal 824 Masehi, menyebutkan bahwa raja Indra mendirikan sebuah bangunan suci yang diberi nama Wenuwana yang memiliki arti Hutan Bambu. Tiket masuk ke candi Mendut yaitu Rp 3.500,- . Harga parkir dikenai biaya Rp 2.000. Buka dari Pukul 08.00- 17.00 WIB.

7. Candi Ngawen

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Ngawen

Candi yang terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dari arah Yogyakarta berada kira-kira 5 Km ke arah (sebelum) Candi Mendut.

Candi Ngawen ini berlatar belakang agama Budha. Hal ini dibuktikan dengan temuan arca Dhyani budha Ratnasambhawa di candi II dan arca Dhyani Buddha amithaba di Candi IV.

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah

Menurut perkiraan dari para arkeolog, candi tersebut didirikan oleh wangsa Dinasti Sailendra pada abaad ke 8 pada zaman kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Keunikan lainnya yaitu pada seni arsitektur candi ini, ditemukan pada arca singa yang menopang empat sisi bangunan candi yang berhasil direkonstruksi dari lima bangunan yang ada.

Pengunjung yang ingin berwisata ke candi Mendut tiket masuk hanya sekitar RP 10.000. Kalian disana bisa berfoto-foto ria di bangunan candi dan dibawah terdapat hamparan rerumputan hijau.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS GRATIS UNTUK ANDROID KALIAN (KLIK DISINI)

8. Candi Losari

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Losari

Candi Losari adalah sebuah candi yang diduga dari agama Hindu, terletak Dusun Losari, Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini ditemukan di tengah kebun salak ketika pemilih lahan bernama Badri menggali parit pada tanggal 11 Mei 2004 silam.

Di galian tersebut ternyata terdapat banyak batu candi. Badri pemilik lahan merupakan seorang guru SMP Negeri 12 di Kota Magelang ini membawa pulang batu-batu tersebut dan menyusun lagi di halaman rumahnya.

Penemuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan ekskavasi arkeologis dan rekonstruksi oleh pemerintah melalui Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah dan Balai Arkeologi Yogyakarta. Dari situs ini baru ditemukan satu bangunan candi yang masih utuh, terpendam di dalam lahar dari Gunung Merapi. Candi tersebut berukuran sekitar 3×3 meter, menghadap ke barat.

Pengunjung masih gratis untuk masuk wilayah Candi ini. Kemungkinan hanya biaya parkir yang dikelola warga untuk biaya kebersihan.

9. Candi Gunungsari

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Gunungsari

Candi Gunungsari atau Candi Gunung Sari adalah candi Hindu Siwa yang terletak di Dusun Gunungsari, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi ini berada di puncak Bukit Sari (Gunung Sari), tidak jauh dari Candi Gunung Wukir tempat ditemukannya Prasasti Canggal.

Dilihat dari ornamen, bentuk, dan arsitekturnya kemungkinan lebih tua daripada Candi Gunung Wukir. Pengunjung bisa menikmati pemandangan indah di Candi ini karena berlokasi diatas bukit Gunungsari.

Masuk kesana masih gratis karena belum ada tiket masuk. Namun tetap jaga kebersihan dan berlaku sopan saat di lokasi tersebut.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS GRATIS UNTUK ANDROID KALIAN (KLIK DISINI)

10. Candi Gunung Wukir

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Gunung Wukir

Candi Gunung Wukir, Candi Canggal, atau Shiwalingga adalah candi Hindu yang berada di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasi ini berada di sebelah timur laut Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.

Candi Gunung Wukir dapat dicapai dengan angkutan umum ke arah Kecamatan Ngluwar hingga Desa Kadiluwih Dusun Canggal. Selanjutnya disambung dengan berjalan kaki ke atas bukit lebih kurang 300 meter dpl.

Lokasi ini juga berada di atas bukit. Sehingga pemandangannya juga sangat indah untuk dinikmati.

Masuk kesana masih gratis karena belum ada tiket masuk. Namun tetap jaga kebersihan dan berlaku sopan saat di lokasi tersebut.

11. Candi Lumbung

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Lumbung

Candi Lumbung terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Candi ini berada tepat di tepi Kali Apu, yang mengalir dari Gunung Merapi di lereng sisi barat.

Namun akibat ancaman banjir lahar hujan Merapi, Candi ini dipugar sekitar tahun 2011-2012. Pugaran candi tersebut di susun kembali di seberang jalan Tlatar yang tidak jauh dari lokasi semula.

Tempat ini dapat dicapai dari jalan raya Yogyakarta-Magelang di pertigaan Blabak (sekitar pabrik kertas) ke arah Ketep. Candi ini terletak berdekatan dengan dua candi lain, yaitu Candi Pendem dan Candi Asu.

Ketiga candi sering disebut dengan Candi-candi Sengi. Sama seperti Candi Asu,disini pengunjung juga tidak dkenakan biaya masuk, hanya diminta biaya parkir saja untuk tambahan biaya perawatan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS GRATIS UNTUK ANDROID KALIAN (KLIK DISINI)

12. Candiretno

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Retno / Candiretno

Candiretno adalah desa di Kecamatan Secang, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Candiretno merupakan gabungan dari dua desa yaitu Desa Setan dan Desa Candirejo.

Desa Candiretno beberapa tahun terkahir terkenal karena memiliki Dusun bernama unik yaitu bernama Dusun Setan. Pusat pemerintahan Desa Candiretno berada di Dusun Setan.

Tiap-tiap dusun dipimpin oleh kepala dusun dan terbagi dalam beberapa kampung dan RT. Di desa ini di lalui jalur alternatif Yogyakarta – semarang. Apabila jalur utama Jogja-Semarang via Payaman macet maka jalan utama desa ini akan di lalui sebagai alternatif.

Tidak ada tiket masuk untuk mengunjungi candi Retno. Dan kamu juga bisa berkunjung kapan saja.

13. Candi Selogriyo

Peninggalan raja Syailendra yang masih bisa dinikmati hingga sekarang adalah
Candi Selogriyo

Di lereng timur kaki Gunung Sumbing ,berdiri megah candi berusia ratusan tahun yaitu Candi Selogriyo. Candi ini terletak di lokasi terpencil dari pemukiman penduduk, dan tersembunyi diantara bukit Giyanti , Condong dan Malang.

Candi Selogriyo berdiri berdiri megah di Dusun Campurrejo , Desa Kembangkuning Kecamatan Windusari , Kabupaten Magelang. Konon candi ini merupakan peninggalan masa kejayaan Hindu abad ke-8 Masehi.

Candi Selogriyo adalah sebuah peninggalan purbakala candi ini diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Hindu. Candi Selogriyo, yang disebut-sebut sebagai peninggalan Wangsa Sanjaya pada abad ke-8, Konon, candi ini dibangun pada zaman yang sama dengan candi di dataran tinggi Dieng.

Terletak di puncak sebuah bukit. Luas puncak bukit tempat dibangunnya Candi Selogriyo sekitar 300 meter persegi. Tiket masuk ke candi Selogriyo yaitu Rp 7.500 saja.

Demikian review 13 Candi di Kabupaten Magelang yang harus kalian explore jika berwisata kesini. Tidak cukup untuk satu hari saja di Kabupaten Magelang, tetapi tenang penginapan berbagai kelas sudah tersedia di beberapa titik wisata. (cho/ edt:bsn)