Pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena adalah

Jakarta -

Sistem peredaran darah merupakan salah satu mekanisme terpenting dalam tubuh manusia. Sistem ini memiliki berbagai fungsi. Lantas, apa saja jenis dan fungsi pembuluh darah dalam sistem peredaran darah manusia?

Mekanisme peredaran darah punya beberapa komponen yang tersusun atas jantung sebagai pusat sirkulasi darah, pembuluh darah, dan darah. Salah satu fungsi sistem ini untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh, dari kepala hingga kaki.

Seperti yang dikutip dari Live Science, pembuluh darah dalam tubuh manusia memiliki panjang sekitar 100 ribu kilometer. Sebagai perbandingan panjang keliling bumi "hanya" 40 ribu km.

1. Pembuluh Darah Arteri (Nadi)

Ada beberapa macam pembuluh nadi di dalam tubuh. Untuk pembuluh nadi utama disebut dengan aorta dan terletak dari ventrikel kiri dan bercabang-cabang pada tubuh untuk membawa darah berisi oksigen ke seluruh tubuh.

Kemudian, ada arteri pulmonalis yang terdapat dari vartikel kanan dan bercabang menjadi dua, untuk paru-paru kanan dan kiri. Pembuluh darah ini membawa darah kaya akan karbon dioksida dari jantun menuju paru-paru.

2. Pembuluh Darah Vena (Balik)

Pembuluh darah vena yang paling besar dikenal dengan nama vena kava dan memiliki dua jenis, yakni vena kava superior dan vena kava inferior. Vena kava superior terdapat di atrium kanan dan berfungsi membawa darah kaya karbondioksida dari tubuh bagian atas ke jantung.

Sedangkan, vena kava inferior terletak di atrium kanan dan berfungsi membawa darah kaya karbondioksida dari tubuh bagian bawah ke jantung. Selain itu, pada jantung ada bagian atrium kiri terdapat pembuluh darah balik yang berasal dari paru-paru dan dikenal dengan nama vena pulmonalis.

Vena pulmonalis terdiri dari dua saluran yang ujungnya menyatu di jantung, satu pembuluh darah di paru-paru kiri, dan satunya di paru-paru kanan. Pembuluh darah ini membawa darah penuh oksigen dari paru-paru ke jantung.

3. Pembuluh Kapiler

Pembuluh darah kapiler menjadi pembuluh yang paling kecil dibanding yang lain. Pembuluh darah ini merupakan bagian dari gabungan pembuluh nadi dan pembuluh balik yang bercabang-cabang hingga menciptakan ukuran yang sangat kecil.

Fungsi pembuluh kapiler berhubungan langsung dengan jaringan dan sel tubuh. Dalam pembuluh darah tersebut terjadi proses keluar masuk zat-zat terlarut dan cairan tubuh, serta ada juga pertukaran oksigen, karbon dioksida, hingga hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekitar kapiler.

Sementara itu, peredaran darah manusia dibagi menjadi dua jenis, yakni peredaran darah kecil dan besar. Sistem peredaran darah kecil merupakan peredaran dari jantung menuju paru-paru dan kembali lagi ke jantung.

Sedangkan, sistem peredaran darah besar, yakni sistem darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Nah, selamat belajar jenis dan fungsi pembuluh darah dalam sistem peredaran darah manusia ya!

Simak Video "Pertama Kalinya! Mikroplastik Ditemukan di Pembuluh Darah Manusia"


[Gambas:Video 20detik]
(pay/pal)

Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi tubuh manusia. Fungsinya adalah untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan mengangkut darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Jika terdapat gangguan pada pembuluh darah, sangat mungkin akan timbul masalah kesehatan.

Seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh kita membutuhkan asupan oksigen dan nutrisi agar bisa berfungsi dengan baik. Bila tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, sel-sel tubuh akan rusak dan bahkan mati. Nah, darah di dalam tubuh dibawa dan dialirkan melalui sistem pembuluh darah.

Pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena adalah

Selain itu, pembuluh darah juga berkontribusi dalam pengaturan tekanan darah. Namun, pembuluh darah tidak bekerja sendiri, melainkan berinterksi juga dengan hormon dan berbagai organ tubuh, seperti saraf dan otak, paru-paru, serta ginjal.

5 Jenis Pembuluh Darah

Ada lima jenis pembuluh darah di dalam tubuh manusia, dan setiap jenis pembuluh darah ini memiliki fungsinya tersendiri, yaitu:

1. Pembuluh vena

Pembuluh darah ini berfungsi untuk membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki katup yang dapat menghentikan darah agar tidak mengalir menjauhi jantung. Pembuluh darah ini membawa darah kotor yang kaya akan karbondioksida menuju paru-paru.

Namun, dari seluruh pembuluh vena, ada 1 yang berfungsi membawa darah bersih dari paru-paru menuju jantung, yakni vena pulmonalis.

2. Pembuluh arteri

Pembuluh arteri bertugas untuk membawa darah bersih dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh. Arteri merespons sinyal dari sistem saraf untuk berkontraksi maupun berelaksasi.

Saat pembuluh arteri berkontraksi, tekanan darah umumnya akan meningkat. Sebaliknya, ketika arteri berelaksasi, tekanan darah akan menurun. Ukuran arteri juga bervariasi. Pembulu arteri yang besar umumnya memiliki serat elastis tersendiri pada dindingnya untuk membantu kinerja jantung.

3. Pembuluh arteriol

Merupakan pembuluh arteri paling kecil yang berfungsi mengirimkan darah ke pembuluh kapiler. Selain itu, arteriol mampu berkontraksi dan relaksasi untuk mengendalikan jumlah darah yang masuk ke pembuluh kapiler.

4. Pembuluh kapiler

Ini merupakan pembuluh darah yang menghubungkan antara arteriol dan venula. Dengan dindingnya yang tipis, pembuluh kapiler dapat membantu memasukkan nutrisi dari darah ke jaringan tubuh.

5. Pembuluh venula

Ini merupakan pembuluh vena kecil yang terbentuk dari kumpulan pembuluh kapiler.

Venula berfungsi untuk mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dan mengalirkannya ke pembuluh vena.

Mengenal Berbagai Penyakit pada Pembuluh Darah

Kelainan pada pembuluh darah bisa menyebabkan berbagai gangguan fungsi organ dan jaringan tubuh. Secara umum, berikut adalah berbagai jenis penyakit dan gangguan pada pembuluh darah yang cukup sering terjadi:

Aterosklerosis

Salah satu penyakit pembuluh darah yang sering ditemui adalah ateroklerosis, yaitu kondisi di mana terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh arteri yang dapat mengganggu aliran darah.

Ketika sumbatan di arteri masih kecil, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika aterosklerosis sudah menyebabkan sumbatan yang besar dan aliran darah berkurang drastis, hal ini bisa mengganggu kinerja organ tubuh yang terdampak.

Sebagai contoh, ketika terjadi pada jantung, aterosklerosis bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Sementara itu, jika terjadi di otak, aterosklerosis bisa menyebabkan stroke, khususnya stroke iskemik.

Jika terjadi pada lengan atau tungkai, sumbatan pembuluh darah bisa menimbulkan penyakit arteri perifer.

Hematoma

Ini adalah kondisi ketika pembuluh darah di kulit pecah, sehingga kulit akan tampak lebam atau memar. Hematoma bisa disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti cedera atau luka, penyakit autoimun, atau efek samping obat-obatan, misalnya obat pengencer darah dan kemoterapi.

Namun, pada kasus tertentu, kondisi mudah memar atau lebam juga bisa disebabkan oleh kanker, misalnya leukemia atau kanker darah.

Perdarahan subkonjungtiva

Ini merupakan salah satu penyebab perdarahan di mata yang cukup sering terjadi. Kondisi ini muncul ketika pembuluh darah di bawah lapisan transparan mata (konjungtiva) pecah dan membuat mata tampak kemerahan. Keluhan ini umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri pada mata.

Pecahnya pembuluh darah pada mata ini bisa dipicu oleh beberapa hal, misalnya bersin atau batuk terlalu keras, cedera pada mata, infeksi mata, mengggosok mata terlalu kasar, atau kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Pembuluh darah pecah di otak

Ketika pembuluh darah di otak pecah, seseorang bisa mengalami stroke hemoragik. Hal ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah membuat jaringan otak kekurangan oksigen, sehingga otak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Pecahnya pembuluh darah di otak bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti hipertensi, cedera kepala berat, tumor otak, aneurisma, atau malformasi arteri vena di otak.

Varises

Ini merupakan kondisi ketika pembuluh darah vena mengalami pelebaran, sehingga aliran darah di dalamnya terganggu. Varises bisa muncul di bagian tubuh mana pun, tapi paling sering di bagian betis dan kaki. Meski demikian, pada penyakit sirosis, varises bisa muncul di bagian kerongkongan. Varises ini dinamakan varises esofagus.

Karena fungsinya yang begitu penting, kesehatan pembuluh darah penting untuk selalu dijaga.

Untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit dan gangguan pada pembuluh darah, Anda dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, misalnya dengan menjauhi rokok dan minuman beralkohol, rutin berolahraga, dan konsumsi makanan yang bergizi, misalnya sayur, buah, dan kacang-kacangan yang banyak serat.

Anda juga perlu menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, dan berat badan tetap normal guna mencegah terjadinya penyakit pembuluh darah, seperti aterosklerosis dan penyakit jantung.

Untuk memastikan kondisi pembuluh darah dan kesehatan tubuh Anda secara umum, lakukanlah pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin ke dokter.

Jika mengalami gejala atau gangguan pada pembuluh darah, misalnya nyeri dada, keringat dingin, sering kesemutan, tubuh bengkak-bengkak, atau sering memar, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat menentukan penyakit atau kelainan pembuluh darah yang Anda alami dan memberikan penanganan yang tepat.