Pejalan kaki dapat menggunakan jalan yang bersih dari sampah kebersihan jalan merupakan tugas dari

Hampir setiap hari terlihat orang yang berlari-lari kecil mengiringi truk pengangkut sampah sambil sesekali mereka mengambil sampah yang terdapat di pinggir jalan dan melemparkannya masuk ke dalam truk sampah. Ada juga yang terlihat sedang menyapu jalan, dan bahkan ada yang sedang membersihkan sampah yang berada di dalam parit atau selokan.

Mereka itu adalah petugas kebersihan yang setiap hari kerjanya mengangkut sampah, menyapu jalan dan ada yang membersihkan parit atau selokan. Ada yang menyebut mereka dengan sebutan pasukan kuning karena selalu menggunakan pakaian berwarna kuning, dan ada juga yang menyebut mereka dengan sebutan pasukan oranye karena selalu menggunakan pakaian berwarna oranye.

Tantangan petugas kebersihan jalan

Petugas kebersihan jalan sering mengeluhkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah. Prilaku buruk yang sering dilakukan masyarakat pengguna jalan adalah membuang sampah seperti botol bekas tempat minuman dan plastik pembungkus makanan di sembarang tempat baik oleh pengendara sepeda motor maupun mobil. Tidak jarang hal ini dilakukan oleh orang yang berpendidikan.

Hal yang sering terlihat, setelah petugas kebersihan membersihkan jalan, lalu ada orang dengan sengaja membuang sampah di pinggir jalan tanpa mempedulikan petugas yang telah membersihkan jalan tersebut. Padahal tanggung jawab menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama seluruh warga, bukan hanya dibebankan kepada petugas kebersihan.

Risiko petugas kebersihan jalan

Petugas kebersihan jalan dalam melakukan aktivitasnya sangat rentan terhadap berbagai risiko terutama risiko keselamatan dan kesehatan.

Risiko yang dihadapi para petugas kebersihan jalan antara lain: pertama, penurunan pendengaran akibat suara bising. Terpapar dengan suara bising dan keras, terutama dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Hal ini sering dialami oleh petugas kebersihan jalan karena mendengar suara bising yang disebabkan kendaraan bermotor yang didengar secara terus menerus oleh petugas kebersihan jalan mulai dari pagi hingga siang hari.

Kedua, stress. Berkerja di lingkungan yang bising, ramai dan kotor cenderung membuat seseorang menjadi stres seperti pekerjaan petugas kebersihan jalan.

Ketiga, dehidrasi. Petugas kebersihan jalan bekerja di bawah kondisi panas terik. Kondisi ini cenderung membuat seseorang mengalami dehidrasi, diperburuk lagi jika kurang minum.

Keempat, tertabrak kendaraan bermotor. Pengendara yang ugal-ugalan dan melaju kencang di saat petugas kebersihan jalan melaksanakan aktivitasnya dapat mengganggu dan bahkan dapat mengancam keselamatan jiwa petugas kebersihan jalan. Sering terdengar petugas kebersihan jalan ditabrak oleh kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

Kelima, gangguan kesehatan. Petugas kebersihan jalan juga rentan terhadap penyakit yang disebabkan kelelahan, bakteri, gangguan sistem pernafasan karena menghirup asap kendaraan dan debu maupun virus. Di saat pandemi Covid-19 risiko terhadap kesehatan para petugas kebersihan jalan akan semakin besar karena bisa terpapar virus yang berasal dari sampah-sampah rumah tangga yang melaksanakan isolasi mandiri.

Peranan pemerintah daerah

Dalam perkembangan dan pertumbuhan suatu kota, kebersihan merupakan salah satu faktor yang menunjang kemajuan suatu kota. Kota yang bersih melambangkan keseriusan pemerintah daerah tersebut dalam menjaga dan memelihara kebersihan kota tersebut (Noviani, 2016).

Dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan terutama kebersihan jalan raya, petugas kebersihan merupakan ujung tombak dalam kebersihan khususnya kebersihan lingkungan jalan raya. Untuk mempertahankan dan meningkatkan motivasi petugas kebersihan jalan tersebut maka pemerintah diwajibkan untuk menjaga dan melindungi keselamatan, kesehatan serta kesejahteraan para petugas kebersihan.

Melengkapi petugas dengan alat perlindungan diri merupakan satu hal yang wajib dilakukan pemerintah daerah mengingat risiko kerja petugas kebersihan jalan yang sangat besar. Penghargaan terhadap pekerjaan petugas kebersihan berupa tunjangan hari raya atau gaji ke 13 yang diberikan pemerintah daerah tentu akan dapat meningkatkan kinerja mereka.

Pahlawan kebersihan atau pahlawan lingkungan

Apakah patut petugas kebersihan disebut pahlawan? Tidak terlalu berlebihan rasanya jika petugas kebersihan disebut pahlawan, sebut saja pahlawan kebersihan atau pahlawan lingkungan, karena dengan keberadaan mereka lingkungan menjadi bersih dan terawat sehingga kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.

Tidak bisa dibayangkan jika tidak ada petugas kebersihan seperti saat ini yang senantiasa setia membersihkan sampah-sampah yang bertumpuk dan berserakan. Jika satu hari saja mereka tidak bekerja, maka sampah akan berserakan dan menumpuk di pinggir-pinggir jalan. Sampah yang menumpuk akan menimbulkan penyakit, sedangkan sampah yang menumpuk di selokan menyebabkan selokan tersumbat dan menyebabkan banjir saat musim hujan.

Pada masa pandemi Covid-19 ini petugas kebersihan tetap melaksanakan tugasnya membersihkan lingkungan. Meski ada rasa khawatir terpapar virus namun rasa tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan lebih besar, begitu juga mengingat keberadaan anak istri mereka yang harus diberi makan.

Apakah petugas kebersihan merupakan pekerjaan yang esensial? Jelas, karena petugas kebersihan harus melaksanakan tugasnya setiap hari dan tidak bisa dilaksanakan dari rumah atau yang dikenal dengan istilah saat ini work from home.

Momen perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia di bulan Agustus ini adalah saat yang tepat bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan kepedulian terhadap petugas kebersihan dengan memberikan apresiasi berupa penghargaan atas jasa-jasanya sehingga mereka lebih bersemangat dalam menjalankan tugas. Semoga.