Panduan asuhan kefarmasian demam tifoid

Authors DOI: AbstractPenyakit demam tifoid merupakan infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu. Terapi utama pengobatan demam tifoid yaitu menggunakan antibiotik, yang dapat menyebabkan resistensi. Sehingga dibutuhkan studi terkait penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid. Penelitian dilakukan dengan pendekatan retrospektif pada 79 data pasien demam tifoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita demam tifoid terbanyak adalah perempuan (53,16%) dengan usia kanak–kanak (6-11 tahun) dan masa dewasa awal (26-35 tahun) sebesar 17,72%. Penggunaan antibiotik terbanyak digunakan adalah adalah golongan sefalosporin (56,96 %) yakni seftriakson, dengan frekuensi pemberian yaitu sekali dalam sehari. Selain penggunaan antibiotik, diberikan pula terapi suportif seperti antipeuretik, H-2 bocker dan anti mual muntah.

References

Pudjiadi, A.H., et all. 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.

Etikasari, R. et all. 2012. Analisis Biaya dan Kesesuaian Penggunaan Antibiotik pada Demam Tifoid di RSUD Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi ( JMPF ) Pract. 2. 147–153

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.

Hadi, U. 2009. Resistensi Antibiotik, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,Edisi V, Jilid III, Interna Publishing: Jakarta.

Marhamah. 2009, Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD Pambalah Batung Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan tahun 2009, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Handoyo, Y. 2011. Pengobatan Demam Tifoid dengan Seftriakson atau Kloramfenikol Di Rumah Sakit Swasta Tangerang. Bina Widya 22 (4): 2004.

Mycek, M. J, Harvey, R.A. dan Champe, P.C., 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar 2nd Widya Medika.:Jakarta.

Sidabutar S, Irawan Hindra S, 2010, Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid pada Anak: Kloramfenikol atau Seftriakson?. Jurnal Sari Pediatri. Vol. 11, No. 6 : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Panduan asuhan kefarmasian demam tifoid

How to Cite

Hazimah, K., Priastomo, M., & Rusli, R. (2018). Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Demam Tifoid di RS SMC Periode 2017. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 7(1), 57–62. https://doi.org/10.25026/mpc.v7i1.290

PENGERTIAN

Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes bisa menyebar ke seluruh tubuh yang dapat mempengaruhi banyak organ tubuh penderitanya. Orang yang terinfeksi penyakit demam tifoid / tipes dapat menularkan bakteri melalui fases dan urine, makan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan urine atau fases penderita tipes. Ataupun mengkonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang sedang mengalami tipes dan belum dinyatakan sembuh  oleh dokter,   Demam tifoid termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.

GEJALA

Begitu Anda terinfeksi, tubuh biasanya akan mengalami berbagai tanda dan gejala awal seperti:

  1. Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 39o – 40o celcius
  2. Sakit kepala
  3. Lemah dan lelah
  4. Nyeri otot
  5. Berkeringat
  6. Batuk kering
  7. Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan
  8. Sakit perut
  9. Diare atau sembelit
  10. Muncul ruam pada kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda
  11. Perut yang membengkak
  12. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, Anda akan mengalami kondisi seperti:
  13. Mengigau
  14. Berbaring lemah dengan mata setengah tertutup

Selain itu, komplikasi yang bisa di timbulkan seperti perdarahan pada usus dan pecahnya usus.

PENYEBAB

Penyebab dari penyakit tipes atau demam tifoid ini adalah bakteri Salmonella typhi. Biasanya bakteri ini disebarkan melalui:

  1. Feses dan urine penderita yang mengkontaminasi air atau makanan
  2. Bakteri Salmonella typhi juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi (penyajian makanan oleh orang yang sedang mengalami demam tifoid).

PENGOBATAN

Antibiotik menjadi satu-satunya pengobatan paling efektif untuk demam tifoid. Biasanya dokter akan meresepkan berbagai antibiotik. dan ada beberapa penangaan yang dapat dilakukan yaitu :

  1. Minum banyak air

Minum air saat sakit tipes membantu mencegah dehidrasi yang diakibatkan oleh demam dan diare yang berkepanjangan. Jika mengalami dehidrasi parah, doker akan memberikan cairan melalui pembuluh vena (infus).

  1. Bed rest

Supaya lekas sembuh istirahat merupakan hal yang membantu proses pemulihan penyakit ini. Usahakan untuk tidak melakukan berbagai kegiatan berat yang menguras tenaga agar kondisi tubuh bisa segera fit dan terhindar dari komplikasi tipes.

  1. Makan makanan yang mudah dicerna

Tipes merupakan salah satu penyakit gangguan pada usus, maka untuk itu dianjurkan makan makanan yang mudah dicerna, seperti bubur dan makanan lunak lain. Dengan begitu, kerja usus menjadi lebih ringan. Makan makanan yang mudah dicerna juga membuat nutrisi di dalam makanan lebih cepat diserap oleh tubuh.

PENCEGAHAN

  1. Menjaga kebersihan

Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah mencuci tangan dengan rutin sebelum dan sesudah makan, setelah melakukan kegiatan dan saat melakukan penyajian makanan/memasak. Bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir. Dalam keadaan darurat, tangan dapat dibersihkan dengan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 70% alkohol.

Selain itu, menjaga kebersihan diri terutama setelah bepergian ke luar rumah apalagi pasar. Usahakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor. Pastikan juga untuk mencuci kaki setiap habis keluar rumah.

  1. Hindari kontak dengan orang sakit

Bakteri sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Untuk itu, hindari kontak terlalu dekat dengan orang yang sedang sakit. Berciuman dan menggunakan peralatan makan atau mandi yang sama dengan orang sakit dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.

  1. Vaksin tifoid

     Salah satu cara untuk mencegah penyakit tipes adalah dengan vaksin tifoid. Vaksin ini dapat dilakukan jika memang diperlukan jika rentan atau berisiko tinggi tertular penyakit ini dengan terlebih dahulu mengkonsultasikan dengan dokter .

  1. Mengonsumsi makanan dan minuman yang terjamin kebersihannya

     Makanan dan minuman menjadi salah satu media penularan yang paling sering untuk tipes. Maka dari itu, usahakan untuk selalu makan dan minum yang telah terjaga kebersihannya. Makan makanan yang dimasak dan disajikan panas jauh lebih baik dibandingkan dengan makanan mentah atau setengah matang.

  1. Tidak menyiapkan/menyajikan makanan ketika masih sakit

Usahakan untuk tidak memasak atau menyiapkan makanan sampai dokter menyatakan bahwa bakterinya tak akan lagi menular. Agar tidak menularkan / menginfeksi penyakit tipes kepada orang lain.

Bagaimana tatalaksana pengobatan & perawatan demam tifoid?

Penatalaksanaan utama demam tifoid adalah terapi dengan antibiotika sesuai dengan profil sensitivitas bakteri untuk tiap-tiap daerah endemik. Kasus ringan dapat dilakukan rawat jalan di rumah dengan pemberian antibiotik oral dan antipiretik.

Obat apa saja yang digunakan pada penatalaksanaan thypoid?

Terapi farmakologis yang dapat diberikan pada penderita demam tifoid yaitu terapi antibiotik seperti penggunaan Ciprofloxacin, Cefixime, Kloramfenikol, Tiamfenikol, Azitromisin, Ceftriaxone dan terapi kortikosteroid seperti penggunaan Dexametasone.

Bagaimana cara mencegah demam tifoid?

Salah satu cara untuk mencegah penyakit tipes adalah dengan vaksin tifoid. Vaksin ini dapat dilakukan jika memang diperlukan jika rentan atau berisiko tinggi tertular penyakit ini dengan terlebih dahulu mengkonsultasikan dengan dokter .

Tipes Apa Tifus?

Padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda. Penyebab tifus adalah penyakit dari infeksi bakteri Rickesttsia dan Orientia, sedangkan tipes dari Salmonella typhii. Tipes atau demam tifoid cenderung menyerang pencernaan, sedangkan tifus adalah jenis infeksi yang bisa mempengaruhi tubuh secara keseluruhan.