Sebelum kita mendapatkan solusi pelumasan yang baik dari SKF, tidak ada salahnya terlebih dahulu kita tahu pengertian dari lubrikasi itu sendiri apa? LUBRIKASI adalah Sistem pelumasan atau pendinginan yang dilakukan pada mesin dan komponen – komponen didalamnya untuk menjaganya supaya tidak mengalami gesekan (friction) dan keausan (wear) sehingga selalu dalam kondisi yang prima. Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang bergerak, akan terjadi peristiwa pergesekan antara logam. Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjadi komponen penting pada berbagai desain mesin yang melibatkan poros (shaft) dengan casing atau bagian yang diam, seperti motor listrik, motor bakar, pompa, roda, dan lain sebagainya. Bearing menjadi titik pertemuan antara bagian mesin yang berputar dengan bagian yang diam. Ia juga bertugas untuk mentransmisikan beban yang ada pada poros untuk diteruskan ke sisi casing, atau bisa juga sebaliknya. Setiap bearing memiliki batas usia optimal yang bisa di kalkulasikan. Namun pada kenyataanya, tidak semua bearing mampu mencapai usia pakai optimal. Sebagian besar mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif singkat, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.1 Persentase penyebab terjadinya kerusakan dini pada bearing
Dari gambar di atas tampak persentase tertinggi yaitu sebesar 36 % untuk penyebab kerusakan pada bearing adalah pada pelumasan yang kurang tepat. Untuk itu pastikan anda mendapatkan informasi yang benar dalam hal pelumasan melalui SKF.
Gambar 1.2 Contoh Kerusakan pada Roller Bearing dan Cincing Bearing diakibatkan pelumasan yang tidak baik
Gambar 1.3 Secara umum, permukaan tampak mulai kelelahan,
konsekuensi dari asperities permukaan datang dalam kontaklangsung di bawah campuran atau batas kondisi pelumasan (gbr.6a). Karena fungsinya yang krusial, bearing membutuhkan perawatan yang baik sehingga didapatkan umur kerja yang panjang. Salah satu bentuk perawatan bearing yang utama adalah lubrikasi. Berikut adalah fungsi lubrikasi pada bearing: Membentuk lapisan film lubrikasi diantara dua bidang kontak sehingga dapat membantu menahan beban kerja serta mencegah keausan dan kerusakan prematur.Menyerap panas yang timbul.Mencegah kontaminasi kotoran-kotoran yang berasal dari luar.Menghindari suara bising.Mencegah korosi pada bearing.Sebagai sistem sealing tambahan. Secara umum sistem pelumasan pada bearing dibagi menjadi tiga jenis, yakni menggunakan grease, menggunakan oli, dan tipe kering. Pemilihan diantara ketiganya tergantung atas kondisi operasional bearing, jenis dan ukuran bearing, konstruksi penggunaan bearing, kebutuhan sirkulasi pelumasnya serta biaya yang tersedia.
Mengapa dengan pelumas bearing yang tepat dapat menurunkan biaya operasional dan mencegah kerugian yang lebih besar? Apa saja yang menyebabkan bearing cepat rusak? Bagaimana cara memilih pelumas yang pas untuk bearing Anda? Ini jawabannya… Menurut data dari PT Kogelahar Indonusa, perusahaan yang bergerak dalam bidang kogelahar (bearing), kerusakan bearing pada umumnya disebabkan oleh 4 hal sebagai berikut:
1. Pelumasan bearing yang tidak tepat Masalah ini dapat ditangani dengan cara berkonsultasi dengan Eonchemicals untuk mendapatkan rekomendasi penggunaan Molykote lubricant yang tepat untuk bearing Anda. Dengan pelumas yang tepat, maka biaya operasional dapat dihemat karena:
2. Kelebihan beban Masalah ini dapat diatasi dengan setting ulang beban kerja, atau mengganti bearing dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Jika keduanya sulit dilakukan, maka harus dilakukan monitoring ketat terhadap kondisi mesin dan bearing untuk menghindari kerusakan bearing mendadak. 3. Instalasi bearing yang kurang baik Instalasi bearing yang kurang baik biasanya terjadi karena tidak tersedianya peralatan yang lengkap dan sesuai, sehingga instalasi bearing dilakukan dengan alat yang tidak direkomendasikan. Selain itu, bisa juga karena teknisinya belum mendapatkan training yang benar untuk proses instalasi. Bahkan, ada kemungkinan teknisi tidak mengetahui efek buruknya, sehingga instalasinya dilakukan asal-asalan. Solusinya dengan menyediakan peralatan instalasi yang lengkap, dan teknisi yang dapat diandalkan untuk pekerjaan tersebut. 4. Kontaminasi Masalah ini diatasi dengan menjaga kebersihan di area bearing. Saat melakukan pelumasan, pastikan menggunakan peralatan yang bersih dan tidak di area banyak angin yang menerbangkan debu. Menentukan pelumas bearing yang tepat Untuk mendapatkan rekomendasi pelumas bearing yang tepat, silakan hubungi kami. |