Nasi tumpeng biasanya diberi warna kuning dan putih Apa arti kedua warna tersebut?

KOMPAS.com - Tumpeng adalah sajian nasi berbentuk kerucut yang lekat dengan kebudayaan Jawa.

Meski begitu, sajian tumpeng tak hanya bisa dijumpai di Jawa namun juga ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Makna Tumpeng Sewu Malam Selikuran Keraton Kota Solo, Simbol Keselamatan Sambut Malam Lailatul Qadar

Tumpeng biasa disajikan dalam acara-acara penting atau upacara adat, tentunya dengan didampingi lauk yang beragam.

Bentuk dasar kerucut untuk membentuk tumpeng biasanya dibuat dengan kukusan atau cetakan.

Baca juga: Apakah Tumpeng Harus Selalu Berbentuk Kerucut ?

Sebagai sebuah sajian dengan nilai kearifan lokal, tumpeng ternyata memiliki sejarah, filosofi, dan fungsi tersendiri.

Baca juga: Filosofi Tumpeng, Representasi Hubungan Manusia yang Dalam

Sejarah Tumpeng

Dilansir dari laman Bobo, tumpeng mulanya digunakan masyarakat Jawa hingga Madura dan Bali sebagai sebuah persembahan untuk leluhur yang mendiami gunung.

Baru setelah masuknya pengaruh Hindu, terdapat perubahan yaitu bentuk tumpeng yang menjadi kerucut yang merupakan tiruan dari Gunung Mahameru tempat bersemayamnya dewa-dewi.

Setelah pengaruh Islam masuk ke nusantara, terjadi akulturasi budaya sehingga tumpeng tetapdigunakan dalam perayaan tertentu seperti syukuran, kenduri, dan sebagainya.

Nasi tumpeng biasanya diberi warna kuning dan putih Apa arti kedua warna tersebut?
KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO Ribuan warga sedang bersiap-siap memperebutkan tumpeng yang dipegang oleh sesepuh desa pada kegiatan sedekah laut yang digelar pada Minggu (31/7/2022)

Filosofi Tumpeng

Nasi tumpeng disebut memiliki filosofi sebagai bentuk representasi hubungan antara Tuhan dengan manusia dan manusia dengan sesamanya.

Menurut pengajar Sastra Jawa di Universitas Indonesia Dr Ari Prasetiyo, S.S., M.Si yang dilansir dari Kompas.com, manusia memahami konsep Ketuhanan sebagai sesuatu yang besar dan tinggi serta berada di puncak.

Maka dari itu munculah kepercayaan terhadap para dewa berada di Puncak Mahameru.

Nasi tumpeng inilah yang kemudian jadi representasi dari puncak gunung atau konsep ketuhanan.

Konsep tersebut yang menjadi landasan dari bentuk nasi tumpeng yang mengerucut dan menjulang tinggi.

Tak hanya nasi, tapi lauk yang disajikan bersama tumpeng juga memiliki makna tersendiri.

Diungkap Ari, biasanya tumpeng memiliki jumlah lauk sebanyak tujuh macam.

Dalam bahasa Jawa tujuh adalah ‘pitu’ yang merupakan akronim dari ‘pitulungan’ atau pertolongan.

Tak itu saja, warna nasi pada tumpeng ternyata juga memiliki arti khusus.

Menurut Ari nasi kuning memiliki arti warna emas yang menjadi simbol kemuliaan yang megah.

Adapun nasi berwarna putih diketahui merupakan sebuah simbol kesucian.

Nasi tumpeng biasanya diberi warna kuning dan putih Apa arti kedua warna tersebut?
DOK. Seroso Indonesia Tumpeng mini dari Seroso Indonesia.

Sementara dilansir dari laman resmi Website Resmi Desa Jatimulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen terdapat beberapa filosofi yang terkandung dari sebuah tumpeng.

Filosofi tersebut juga terkandung dalam berbagai akronim yang lahir dari kata tumpeng, yaitu:

1. Yen metu kudu sing mempeng, yang artinya bila keluar harus dengan sungguh-sungguh.

2. Tumapaking penguripan, tumindak lempeng tumuju Pangeran, yang artinya berkiblatlah kepada pemikiran bahwa manusia itu harus hidup menuju jalan Tuhan.

3. Tumekaning penggayuhan yang artinya tercapainya cita-cita.

Fungsi Tumpeng

Penyajian tumpeng yang digunakan dalam sebuah acara penting atau upacara adat biasanya akan disesuaikan dengan maksud dan fungsi tertentu.

Dilansir dari laman visitingjogja.jogjaprov.go.id, tumpeng umumnya berfungsi sebagai simbol permohonan atas perlindungan, keselamatan, dan ridha dari Tuhan untuk setiap hajat dalam hidup.

Di Keraton Yogyakarta sendiri terdapat 17 jenis tumpeng yang disajikan dalam momentum khusus.

Selain tumpeng nasi kuning dan nasi putih, ada juga jenis tumpeng yang lain.

Contohnya tumpeng biru atau tumpeng kapuranto yang disajikan bersamaan dengan jenis tumpeng lain pada saat upacara Sugengan Ageng.

Tumpeng kapuranto yang terbuat dari nasi putih yang diberi pewarna makanan berwarna biru yang berfungsi sebagai media permintaan maaf dari pembuat kepada orang yang diberi.

Ada pula tumpeng monco warno yang dibuat untuk acara Sugengan Patuh setiap Kamis Wage dan Senin Wage.

Tumpeng monco warno yang berarti aneka warna disajikan dalam tujuh warna, seperti merah, biru, hijau, coklat, dan hitam berfungsi sebagai simbol agar berbagai keinginan terwujud dengan baik.

Sumber :  
jatimulyo.kec-petanahan.kebumenkab.go.id  
visitingjogja.jogjaprov.go.id  
bobo.grid.id  
kompas.com  (Penulis : Syifa Nuri Khairunnisa | Editor : Silvita Agmasari)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Nasi tumpeng biasanya diberi warna kuning dan putih apa arti dari kedua warna tersebut?

Warna putih pada nasi tumpeng melambangkan kesucian, sedangkan warna kuning lebih pada kekayaan dan moral yang luhur. Tidak ketinggalan juga dengan filosofi lauk pauk yang ada didalam sajian tumpeng seperti, ikan asin yang menggambarkan kebiasaan gotong royong.

Apa kaitan tumpeng dalam Peringatan Kemerdekaan RI?

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah makna filosofi dari sajian Tumpeng merupakan kuliner yang umumnya ada pada saat perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Sajian Tumpeng diadakan pada tanggal 17 Agustus, sebagai bentuk rasa syukur atas keslamatan atau berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Apa arti tumpeng nasi kuning?

Tumpeng Nasi Kuning - warna kuning menggambarkan kekayaan dan moral yang luhur. Digunakan untuk syukuran acara-acara gembira, seperti kelahiran, pernikahan, tunangan, dan sebagainya. Tumpeng Nasi Uduk - Disebut juga tumpeng tasyakuran. Digunakan untuk peringatan Maulud Nabi.

Apa makna dari nasi kuning atau pelleng?

Bisa dikatakan Pelleng adalah Perjuangan. Sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang sudah didapatkan, dan berharap kedepannya tetap mempunyai rezeki yang semakin baik.