Apakah Paracetamol bisa jadi obat tidur?

Apakah Paracetamol bisa jadi obat tidur?
Ilustrasi Parasetamol. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/emilie zhang

Merdeka.com - Sehari-hari, kita sering menemui berbagai masalah terkait munculnya rasa nyeri. Kondisi ini bisa terjadi pada kepala, gigi, tangan, atau bagian tubuh lain dan bisa sangat terasa mengganggu.

Dokter spesialis bedah saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, dr. M. Dwikoryanto, Sp.BS., FINPS menganjurkan mereka yang memiliki keluhan rasa nyeri untuk meminum paracetamol mengingat obat ini relatif aman untuk dikonsumsi pada pengobatan mandiri.

Paracetamol dikenal sebagai golongan obat analgesik (pereda nyeri) untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga sedang akibat sakit kepala, sakit gigi, menstruasi, sakit punggung, hingga terkilir, selain juga untuk menurunkan demam.

"Saya anjurkan untuk dikonsumsi relatif agak bebas di rumah adalah paracetamol. Obat ini saja yang memiliki rentang keamanan yang cukup bagus baik untuk anak maupun dewasa," ujarnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Paracetamol yang juga bisa bermanfaat sebagai penurun demam, juga bisa diminum pasien COVID-19 untuk mengurangi rasa tidak nyamannya.

Orang dewasa dapat mengonsumsi satu hingga dua tablet dengan maksimal 4 dosis paracetamol sehingga total menjadi delapan tablet 500 mg dalam 24 jam dan sebaiknya tunggu setidaknya 4 jam antara dosisnya, menurut Layanan Kesehatan Masyarakat di Britania Raya (NHS).

2 dari 2 halaman

Perhatikan Konsumsinya

Anda juga tidak disarankan mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan obat lain yang juga mengandung paracetamol untuk menghindari risiko overdosis. Oleh karena itu, sebelum minum obat lain, periksa label untuk melihat apakah obat itu mengandung paracetamol.

"Dosisnya walau relatif aman juga jangan berlebihan," kata Dwikoryanto yang tergabung dalam Surabaya Neuroscience Institute (SNeI) itu.

Overdosis paracetamol dapat menyebabkan efek samping yang serius sehingga pengonsumsi disarankan tak tergoda untuk meningkatkan dosis atau mengambil dosis ganda jika rasa sakit sangat parah.

Meskipun kebanyakan orang dapat mengonsumsi paracetamol dengan aman, namun, beberapa orang perlu lebih berhati-hati dengan obat ini. Hal ini perlu pada mereka yang pernah memiliki riwayat reaksi alergi terhadap paracetamol, mengalami masalah hati atau ginjal, meminum obat epilepsi, obat tuberkulosis (TB) dan pengencer darah. [RWP]

Baca juga:
Masalah Gangguan Tidur pada Lansia Bisa Menyebabkan Terjadinya Depresi
Apa Sih Sebenarnya Vaksin Booster Itu dan Apa Manfaatnya?
Ketahui 2 Kunci untuk Mengubah Kondisi Pandemi COVID-19 Menjadi Endemi
Menjaga Pikiran Tetap Kalem dan Tenang Walau Stres Menyerang
BPOM Sarankan Agar SKM Tidak Diseduh atau Diminum Langsung
Vaksinasi COVID-19 Boleh Diberikan Terhadap Lansia dengan Demensia

Apakah Paracetamol bisa jadi obat tidur?
Parasetamol merupakan salah satu jenis obat yang dijual bebas di pasaran. (CNN Indonesia internet/ Pixabay/PublicDomainPictures)

Jakarta, CNN Indonesia -- Parasetamol merupakan salah satu jenis obat yang sering dikonsumsi. Biasanya, parasetamol digunakan untuk penurun demam maupun pereda nyeri.

Penjualannya pun tidak dibatasi. Parasetamol merupakan salah satu jenis obat yang dijual bebas di pasaran.

Itulah sebabnya, banyak orang menganggap parasetamol merupakan obat yang aman. Apalagi obat ini juga bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa.

Faktanya, kendati dijual bebas, parasetamol tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Orang dengan gangguan fungsi hati akan sangat terpengaruh dengan efek samping parasetamol.

"Pada penggunaan dosis yang tidak benar bisa menyebabkan efek samping yang fatal. Kalau hatinya rusak parasetamol akan menjadi hambatan," ujar dokter spesialis anestesi Dwi Pantja saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (8/9).

Untuk itu Pantja mengimbau untuk selalu membaca kemasan sebelum mengonsumsi obat. Kesalahan yang banyak terjadi, biasanya perusahaan farmasi telah mencantumkan efek sampingnya tapi masyarakat justru tidak memerhatikan hal tersebut.

Biasanya, kata Pantja, dalam kemasan obat atau kertas-kertas kecil di dalamnya, perusahaan farmasi telah menuliskan berbagai peringatan. Tak hanya itu, takaran dosis dan aturan penggunaan obat pun juga dicantumkan.

Penggunaan obat yang benar

Selain harus memerhatikan efek samping, Anda juga harus memerhatikan waktu kerja obat di dalam tubuh. Dengan cara ini Anda bisa memonitor apakah gangguan yang Anda alami mengarah pada penyakit serius.

Misalnya saja untuk penyakit nyeri. Parasetamol biasanya digunakan sebagai salah satu obat yang bisa mengatasi nyeri.

Begitu dikonsumsi, nyeri yang Anda alami bisa jadi hilang seketika. Tapi itu bukan berarti Anda sembuh dan nyeri yang Anda alami hanya serangan sementara saja.

Pantja menjelaskan, parasetamol biasanya bekerja selama enam jam. Setelah itu efeknya akan hilang.

"Parasetamol durasinya enam jam setelah itu tidak ada efeknya. Itulah sebabnya kalau menggunakan obat anti nyeri harus perhatikan waktu minumnya kapan. Ini tertulis dalam setiap kemasan obat," ujar Pantja.

Dengan memerhatikan hal tersebut, konsumsi obat akan menjadi lebih aman dan tidak akan mengganggu kesehatan. Apalagi sampai menimbulkan kerusakan ginjal karena konsumsi berlebihan. (win/win)

Apa paracetamol bikin ngantuk?

Campuran pseudoefedrin inilah yang mungkin dapat menyebabkan kantuk. Selain itu, mengantuk setelah minum paracetamol mungkin disebabkan karena obat mulai kerja. Saat efek menghilangkan rasa sakit mulai bekerja, Anda pun jadi lebih mudah tidur karena rasa sakit mereda dan membuat Anda lebih nyaman.

Obat apa yang bisa buat orang tidur?

Beberapa jenis obat tidur yang sering digunakan antara lain:.
Triazolam..
Eszopiclone..
Flurazepam hydrochloride..
Estazolam..
Temazepam..
Ramelteon..
Doxepin..
Zaleplon..

Apa efek samping minum obat paracetamol?

Paracetamol jarang menyebabkan efek samping. Namun, dalam beberapa kasus obat ini bisa menimbulkan efek sampingnya berupa sakit perut, mual, dan muntah. Pada orang yang alergi obat, maka efek samping yang dapat terjadi berupa reaksi alergi, seperti: Gatal-gatal.

Apakah boleh minum obat paracetamol tengah malam?

Namun, kebanyakan obat memang diperbolehkan di tengah malam. Menurut laman Kevin MD, obat yang dapat dikonsumsi di malam hari ialah paracetamol. Selain paracetamol , ada juga beberapa obat yang memang sebaiknya dikonsumsi di malam hari untuk menghindari efek samping.