Muqaddimah merupakan magnum opus Ibnu Khaldun yang ditulis dalam enam bab

Sebagai orang yang suka berpetualang, menjadikan Ibnu Khaldun tumbuh menjadi pribadi yang penuh inspirasi. Inspirasi tersebut akhirnya dituangkan ke dalam sebuah karya tulis ilmiah. Karya-tulis tersebut di kemudian hari menjadi rujukan dan perhatian para intelektual. Karya-karya Ibnu Khaldun di kemudian hari

109

memberikan sumbangsih bagi perkembangan pengetahuan di dunia Islam. Di antara karya- karya Ibnu Khaldun adalah :

a. Al-Ibar wa Diwan al-Mubtada' wa al-Khabar fi Ayyamim al-'Arab wa al-'Ajam wa al-Barbar wa Man 'Asharahum min Dzawi al-Shultan al-Akbar. (Kitab contoh-contoh dan rekaman Mengenai asal-usul dan peristiwa hari-hari Arab, Persia, Barbar, dan orang-orang sezaman dengan mereka yang memiliki kekuatan besar). Oleh karenanya judulnya sangatlah panjang. Pengkaji sering menyebutnya dengan Kitab al-I'bar atau sering juga disebut Tarikh Ibnu Khaldun188.

Oleh penulis Kitab ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

1) Pendahuluan (al-Muqaddimah) yang menguraikan Mengenai manfaat ilmu sejarah (historiografi), mengemukakan pengertian (tahqiqi) bentuk-bentuk metode historiografi dan sepintas beberapa kesalahan sejarawan.

2) Buku pertama yang berisi Mengenai Peradaban ('umran) dan berbagai karakteristiknya, seperti kekuasaan, pemerintahan, mata pencaharian (kasab), penghidupan (ma'asyi) dan keahliankeahlian dalam ilmu pengetahuan dengan segala sebab dan alasannya.

3) Buku kedua yang mencakup uraian Mengenai sejarah bangsabangsa arab dan bangsa-bangsa yang sejaman dengannya, seperti Bangsa Nabti, Suryani, Persia, Israel, Qibti, Yunani, Romawi, Turki, dan Franka (orang-orang Eropa).

188

110

4) Buku ketiga menguraikan sejarah bangsa Bar-bar dan Zanathah, khususnya kerajaan-kerajaan Negara Maghribi (Maroko)189

Berikut ini bagan kitab al-I'bar

b. Muqaddimah. kitab ini merupakan magnum opus-nya Ibnu Khaldun yang topiknya terbagi kedalam 6 fasal besar, yaitu :

1) Mengenai masyarakat manusia secara keseluruhan dan jenis-jenisnya dan perimbangannya dengan bumi (Ilmu Sosiologi Umum)

2) Mengenai masyarakat pengembara denagn menyebut kabilah-kabilah dan etnis yang biadab (Sosiologi Pedesaan)

3) Mengenai Negara, khilafat dan pergantian sultan-sultan (Sosiologi Politik) 4) Mengenai masyarakat menetap, negeri-negeridan kota (Sosiologi Kota)

189

Abdurrahman Ibnu Khaldun, Op. cit. h. 61

Kitab Al-I'bar

Pendahuluan Muqoddimah Jilid Pertama Buku Pertama Buku Kedua Jilid Kedua Jilid Ketiga Jilid Keempat Jilid Kelima Buku Ketiga Jilid Keenam Jilid Ketujuh

111

5) Mengenai pertukangan, kehidupan, penghasilan dan aspekaspeknya (Sosial Industri)

6) Mengenai ilmu pengetahuan, cara memperolehya dan mengajarkannnya (Sosiologi Pendidikan)

Pendahuluan dari kitab al’Ibar yang akhirnya berdiri sendiri. Pada kitab ini berisi keutamaan ilmu sejarah, aliran-alirannya, serta mengidentifikasi kesalahankesalahan para penulissejarah, membahas Mengenai keadaan masyarakat, sifatsifat parapenguasa, sultan, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, pabrik dan hukum kausalitas.

Muqaddimah Ibnu Khaldun ditulis berdasarkan pengalaman yang kaya dan pemikiran yang realistis, itu tampaknya menjadi bagian dari sebuah injil atau Al-Qur'an dimana seseorang yang mengalami konflik bisa menemukan sesuatu untuk mencapai tujuan golongannya.

Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun ditulis dan diselesaikan pada masa 5 bulan saja, dan terakhir pada pertengahan 779 M. pada hakikatnya Muqaddimah Ibnu Khaldun berupaya mengolah segala gejala pergaulan manusia dalam yang bahasa arab disebut Mazahir ijtimaiyyah dalam bahasa inggris disebut Phenomena of Sosieties.190

190

112

Dalam kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun terbagi atas enam bab dan pendahuluan.191 Pada bab pendahuluan, membahas Mengenai manfaat besar historiografi, pengertian serta variasinya serta ulasan sepintas kesalahan yang dilakukan oleh para sejarawan.192

Bab pertama yang merupakan buku kesatu kitab al-‘Ibar membahas Mengenai perbedaan umat manusia secara umum yang terdiri dari enam prolog193 , yaitu :

1) Mengenai kebudayaan masyarakat manusia yang merupakan keharusan,

2) Mengenai bagian-bagian bumi yang memiliki Peradaban, pendataan Mengenai tumbuh-tumbuhan, pengairan, dan iklim serta berkisarMengenai geografi, 3) Mengenai kedudukan wilayah atau kawasan, pengaruh udara atas warna kulit

dan tingkah laku manusia

4) Mengenai berbagai pengaruh udara atas watak/ karakter manusia

5) Mengenai berbagai macam keadaan Peradaban serta perbedaanya Mengenai daerah- daerah subur dan gersang serta pegaruhnya terhadap tubuh dan watak/ karakter manusia

6) menguraikan mengenai berbagai macam manusia serta kemampuan persepsinya Mengenai supranatural baik karena alami ataupun karena latihan yang diawali pembahasan Mengenai wahyu dan mimpi.

191

Pembagian dalan enam bab ini menurut Osman Raliby aka menggambarkan pada kita tentanag apa yang terjadi yang sesungguhnya dianggap Ibnu Khaldun sebagai pokok utama dari pengetahuan kita Mengenai Masyarakat manusia, Lihat Osman Roliby, Ibnu Khaldun tentang

Masyarakat dan Negara,(Jakarta: Bulan, 1978), h. 42

192

Abdurrahman Ibnu Khaldun, Op, cit. h. 12-56

193

113

Bab kedua yang terdiri dari 29 bagian membahas mengenai Peradaban Baduwi (pedalaman), bangsa-bangsa dan kabilah luar. Kondisi kehidupan mereka yang terkait dengan kepercayaan, solidaritas sosial, kebersihan keturunan, sifat kepemimpinan, prestise, dan sebagainya, ditambah beberapa keterangan dasar dan kata pengantar.194

Bab ketiga terbagi dalam 54 bagian secara terpisah yang membahas mengenai dinasti, kerajaan, khalifah, pangkat, pemerintahan dan segala sesuatu yang berhubungan. Selain itu juga dilengkapi dengan beberapa tambahan mengenai kaidah dasar.195

Bab keempat, pada bab ini terdiri dari 22 bagian, Ibnu Khaldun membahas mengenai Negeri dan Kota, serta semua bentuk Peradaban lain, kondisi yang terjadi disana serta pertimbangan primer dan sekunder196.

Bab kelima, terdiri dari 33 bagian yang membahas mengenai mencari penghidupan (ma’isyah), seperti keuntungan (pedagang), pejabat, hakim, pemuka agama, guru, penyanyi, pertanian, perindustrian, dan lainnya. Serta segala ihwal yang terjadi sehubungan dengannya dan beberapa persoalan yang melingkupinya.

Pada bab keenam, sebagai bab terakhir Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun yang terdiri dari 61 bagian yang membahas mengenai berbagi macam ilmu pengetahuan, metode-metode pengarajannya serta kondisi yang terjadi sehubungan dengan itu. Beberapa pemikiran Ibnu Khaldun ini dijiwai dengan nilai-nilai yang

194 Ibid., h. 141-186 195 Ibid., h.187-393 196 Ibid., h. 395-446

114

terkandung dalam Al-Qur’an dan ajaran Islam, dan pada bab inilah merupakan focus bahasan pada penelitian ini.197

Dalam menilai suatu sejarah Ibnu Khaldun tidak hanya melihat peristiwa itu saja, lalu menerima atu menolak, tetapi juga terlebih dahulu didukung oleh beberapa syarat yaitu beliau memeriksa dengan teliti catatan sejarah, mana yang dianggap otentik dan mana yang hanya merupakan isapan jempol semata.198 Ketelitian inilah yang membuat beliau berhasil menciptakan karya yang sangat mengagumkan dunia ini.

Muqaddimah Ibnu Khaldun termasuk salah satu bentuk karya sastra yang mengembangkan suatu bentuk logika yang realistis, sebab Ibnu Khaldun yang pada kenyataannya hidup dalam kebudayaan yang berbeda dengan kita,namun beliau mampu memandang dunia dengan komprehensif, dia berupaya mencari hukum- hukum yang realistis (nyata) yang menguasai dan membentuk proses kemasyarakatan termasuk juga pemikirannya Mengenai pendidikan yang terbentuk tidak hanya dari pemikiran yang idealis tetapi juga rasionalis. Dari sini perlu dicari makna dari karya Ibnu Khaldun dengan menempatkan diri dala perspektifnya dan memandang dunia dengan caranya memandang.199

Pada tahun 1858 Muqaddimah terbit diParis dalam tiga jilid, yang disunting oleh Quatremere, dengan naskah Royal Library, dalam waktu yang hampir bersamaan pada tahun 1274 H (1855 M) disunting oleh Syaikh Nasr

197 Ibid., h. 447-519

198

Imam Munawwir, Op, cit, h. 424

199

115

Huraini, terakhir terbitan Beirut (1979 M) tujuh jilid besar terdiri dari 3676 halaman200.

c. Al-Ta’rif. Awalnya kitab ini adalah lampiran dari al-I’bar dan kemudianberdiri sendiri pula. Kitab ini berisi sejarah kehidupannya, riwayat-hidup beberapa orang penting lainnya yang berhubungan dengan Ibnu Khaldun., peristiwa-peristiwa tertentu, dokumen dokumen, khutbah-khutbah, surat-surat dan kasidahyang dirangkai. Di dalamnya juga dibahas Mengenai situasi sosial serta aturan-aturannya.

d. Syifa’al-sail li Tahdhib al-Masa’il. Karya ini membahas Mengenai pemisahan antara jalan tasauf dan jalan syariah serta menguraikan Mengenai jalan tasauf dan ilmu jiwa.

e. karya- karya lainnya, Ibnu Khaldun juga memberikan komentarnya terhadap al-Burdah dengan indah. Mengikhtisar karya Ibnu Rusyd dan menguraikannya kepada Sultan Mengenai pandangan terhadap logika dengan cara yang menarik. Ibnu Khaldun juga mengikhtisar al-Muhassal karya Imam Fakhruddin al-Razi, menyusun karya aritmatika dan memberi komentar terhadap sebuah karya dalam bidang usul fiqh dengan uraian yang bagus.

Karya Ibnu Khaldun di atas, membuktikan bahwa Ibnu Khaldun adalah seorang ilmuan sejati yang mengabdikan diri kepada ilmu pengetahuan. Dedikasinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sangat tinggi. Hal ini tercermin dengan minatnya yang besar terhadap penelitian-penelitain yang dituangkan ke dalam sebuah

200

116

karya tulis. Karya tulis yang bermutu dan bernilai tinggi bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa datang terutama di dunia Pendidikan Islam.

Ibnu Khaldun seharusnya menjadi rujukan dan panutan bagi para ilmuan Islam untuk meneruskan tradisi ilmiah dan tradisi penelitian serta menuliskannya dalam karya ilmiah. Para ilmuwan Islam hendaknya terus melakukan penelitian dan menuangkan ke dalam karya tulis. Sehingga buah pikiran dan penelitaiannnya dapat dimanfaatkan oleh generasi berikutnya dan dana diaplikasikan dalam dunia Pendidikan Islam.