Terjadinya pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sebagian besar kegiatan pelayanan publik oleh pemerintah, termasuk sektor pendidikan. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan Nomor 4 Tahun 2020, seluruh sekolah di Indonesia diatur untuk melaksanakan Belajar dari Rumah. Dengan kondisi ini, guru dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengelola pembelajaran yang efektif di rumah.
INOVASI berupaya merespon cepat kondisi pendidikan saat ini dengan berkontribusi memberikan dukungan bagi guru dan orangtua dengan anak-anak di sekolah dasar kelas awal (kelas 1, 2, dan 3). Kontribusi tersebut berupa mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, yang dirancang untuk dapat digunakan dengan mudah, baik oleh orang dewasa yang masih perlu mendampingi anak, maupun bagi anak yang telah dapat menggunakannya secara mandiri. Di antara kegiatan pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah Literasi. Panduan untuk Guru dan Orang Tua / Wali Siswa 1.Membuat Kesepakatan Bersama Anak Sebagai pembimbing utama dalam pembelajaran anak, orangtua diharapkan membimbing anak membuat kesepakatan bersama. Kesepakatan dapat berupa penjadwalan pelaksanaan pembelajaran atau pengerjaan tugas-tugas, kesepakatan mengenai ekspektasi dari pengerjaan tugas-tugas, baik ekspektasi anak terhadap orangtua dan sebaliknya. Orangtua diharapkan pula untuk menyepakati bersama anak durasi setiap pengerjaan, serta durasi penyelesaian keseluruhan LKS. Selain itu, orangtua bersama anak diharapkan membuat kesepakatan mengenai pola belajar, misalnya orangtua menjelaskan sebelum anak mengerjakan tugas, anak dapat bertanya selama pengerjaan tugas-tugas, dan lain sebagainya. Hal ini melatih anak untuk belajar menerapkan pengaturan waktu, pengorganisasian kegiatan-kegiatan sehari-hari, dan memahami tata tertib atau aturan dalam melaksanakan suatu kegiatan. 2.Menyusun Jadwal Bersama Selama masa belajar di rumah dan pengerjaan LKS, orang tua dan anak diharapkan menyusun jadwal bersama mengenai hal-hal berikut:
Penyusunan jadwal bersama melatih anak keteraturan. 3. Pendidikan yang Inklusif Dalam model pembelajaran yang inklusif, kemampuan dan kebutuhan pembelajaran anak merupakan dasar dari pelaksanaan proses pembelajaran, mencakup pemilihan topik belajar, bagaimana proses belajar dilakukan, juga pemilihan media pendukung kegiatan belajar. Model pembelajaran inklusif mengharuskan pembimbing memperhatikan keunikan-keunikan anak, termasuk di bawah ini: a. Penglihatan b. Pendengaran c. Perilaku & emosi d. Intelektual e. Motorik f. Belajar spesifik Lembar Kerja Siswa terdiri dari: 1. Membentuk Kata dari Huruf-huruf Kegiatan 1: Mencari Kata dengan Huruf Awal b dan d Kegiatan 2: Melengkapi Kata dengan Huruf yang Hilang Kegiatan 3: Mencari Kata Kegiatan 4: Menyusun Huruf Menjadi Kata yang Tepat Kegiatan 5: Melengkapi Rangkaian Huruf Kegiatan 6: Melingkari Gambar Benda yang Dimulai dengan Huruf b Kegiatan 7: Melingkari Huruf m dalam Teks Kegiatan 8: Praktik Memahami Petunjuk (Mencuci Tangan yang Benar) 2. Membentuk Kalimat dari Serangkaian Kata Bermakna Kegiatan 1: Memilih Kata yang Tepat untuk Menjelaskan Gambar Kegiatan 2: Memasangkan Gambar dengan Kata yang Tepat Kegiatan 3: Mencari Lawan Kata Kegiatan 4: Membaca, Bernyanyi dan Melengkapi Kalimat Kegiatan 5: Melengkapi Kalimat dengan Kata yang Tepat Kegiatan 6: Menuliskan Kata yang Tepat Sesuai Gambar 3. Membuat Kalimat Pernyataan Kegiatan 1: Membaca Paragraf Bersama Orang tua Kegiatan 2: Menuliskan dan Menggambar Benda di Sekitar Kegiatan 3: Bermain Acak Kata Kegiatan 4: Menyusun Kata Menjadi Kalimat Lengkap Kegiatan 5: Membuat Kalimat dari Kata yang Disediakan Kegiatan 6: Mewarnai Gambar dan Menuliskan Kata dari Gambar Kegiatan 7: Meletakkan Kata yang Tepat pada Bagian Pohon Kegiatan 8: Berlatih Wawancara Tujuan LKS 1 adalah melatih dan mengembangkan pemahaman anak bahwa kata adalah gabungan dari huruf-huruf hingga terbentuk kata yang bermakna. Terdapat 8 tugas dalam LKS 1. Dari 7 Kegiatan adalah untuk melatih, mengembangkan, dan memperkuat pemahaman dan pengetahuan anak mengenai proses pembentukan kata dari huruf-huruf, dan 1 kegiatan yang bersifat menumbuhkan kesadaran, dalam hal ini kesadaran untuk hidup sehat. Semua kegiatan diharapkan dilakukan bersama dengan orangtua atau anggota keluarga yang lain. Download juga; Untuk lebih jelasnya mari kita baca terlebih dahulu pada file review Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas 1 SD/MI Literasi Kelas Awal berikut ini Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas 1 SD/MI Literasi Kelas Awal Download Disini Demikian ulasan singkat materi LKS Kelas 1 SD/MI Literasi Kelas Awal semoga bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan. Terima kasih. Siti Musrifah, M.Pd RADARSEMARANG.ID, Menjadi seorang guru SD kelas 1 merupakan profesi yang sangat menantang apalagi di masa pandemi covid 19. Guru diharuskan untuk bisa menerapkan cara mengajar anak kelas 1 yang menyenangkan dan efektif. Tentunya dibutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk beradaptasi dalam menerapkan cara mengajar anak SD kelas 1 yang merupakan masa transisi dari dunia bermain ke dunia belajar. Selain pemahaman materi, guru juga harus paham seperti apa karakteristik siswa dan metode belajar anak SD kelas 1 yang baik untuk diterapkan di masa pandemi covid 19 Sejak 16 Maret 2020, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara BDR (daring). Metode daring dan luring sudah tidak asing lagi dan telah ditetapkan. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan metode alternatif untuk kegiatan PBM. Home Visit Method, metode ini mirip seperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home scholling. Jadi, pegajar mengadakan home visit ke rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik, karena materi pelajaran dan tugas langsung terlaksana dengan baik di bawah bimbingan guru. Baca juga: Penilaian Harian Mengasyikkan Layaknya Sebuah Game Integrated Curriculum, metode ini akan lebih efektif bisa merujuk pada projecct base, yang mana setiap kelas akan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait. Dalam metode ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan materi pembelajaran dari mata pelajaran lainnya. Dengan menerapkan maetode ini, selain pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan proyek, guru lain juga diberi kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan guru pada mata pelajaran lainnya. Blended Learning, merupakan metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Artinya, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Metode ini efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar. Project Based Learning, metode project based learning ini diprakarsai ileh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no. 4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Baca juga: Menarik Minat Belajar Aksara Jawa dengan Game Maze Chase Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan metode pembelajaran yang satu ini, tentunya juga harus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Pembelajaran melalui Radio bisa menjadi inovasi pembelajaran masa pandemi Covid-19 di Kota Salatiga. Metode ini merupakan kerjasama Dinas Pendidikan Kota Salatiga dengan Radio RSPD yang merupakan radio Pemerintahan Kota Salatiga. Metode ini menjadi salah satu cara dalam mengatasi kesulitan akses internet dan solusi bagi orang tua siswa yang tidak memiliki telepon pintar (smart phone). Pembelajaran dilakukan oleh guru yang kompeten bersama siswa yang menjadi model dan juga interaktif bersama siswa yang menjadi pendengar. Untuk jenjang PAUD dilakukan setiap hari Rabu dengan sistem Caribel (Cerita Sambil Belajar), jenjang SD setiap hari Selasa, dan jenjang SMP setiap hari Sabtu. Wabah pandemi Covid-19 semakin hari semakin tidak jelas kapan berakhirnya, metode pembelajaran tersebut di atas bisa dijadikan opsi untuk para pesetra didik, guru dan sekolahan agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berlangsung. Kita bersama -sama harus selalu berdoa agar covid 19 segera berakhir dari bumi Indonesia ini dan pembelajaran tatap muka juga segera bisa kita laksanakan dan semoga keadaan normal kembali. Dan yang terpenting selain kita berdoa kita selalu patuhi protokol kesehatan, selalu cuci tangan pakai sabun dan jauhi kerumunan selalu pakai masker agar kita bisa terhindar dari covid 19. (*/ton) Guru SDN Sidorejo Lor 03 |