Metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor dengan cara mengukurnya disebut juga

sebuah peluru bermassa 1 kg ditembakkan dengan kecepatan 500 m/s pada sepotong kayu yang digantung pada seutas tali. Jika ternyata peluru tersebut mas … uk kedalam kayu dan massa kayu adalah 5 kg,hitung kecepatan kayu sesaat setelah peluru tsb mengenainya ! TOLONG BANTU PAKE CARA PLS

sebuah benda yang massa nya 1kg jatuh dari ketinggian 10 m. Waktu bola menumbuk tanah adalah 0,1 s sampai akhirnya bola berbalik dengan kecepatan 1/3 … kali kecepatan ketika bola menumbuk tanah. Hitung perubahan momentum dan besarnya gaya yang bekerja pada bola akibat menumbuk tanah! TOLONG BANTU PAKE CARAA

trafo 3 Amper apa bisa untuk menyepuh emas

Dua buah transistor masing masing memiliki cincin berwarna a. coklat—hijau-oranye.-emas b. Merah-oranye-biru- perak Tentukan besarnya hambatan !

Mobil yang massanya 750 kg sedang mendaki jalan perbukitan yang jari-jari kelengkungannya 40 m dengan kecepatan 20 m/s. Besar gaya normal mobil saat d … i puncak bukit adalah .​

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ! Seberkas sinar ditembakkan ke cermin B seperti yang terlihat pada gambar b Cermin A 105° 15° Cermin B a) Be … rapakah besar sudut datang dan sudut pantul pada cermin B? b) Berapakah besar sudut datang dan sudut pantul pada cerminA? ninun tingginuo 150 cm bordiri didepan cermin datar pada jarak 80​

Kotak tissue bermassa 5 kg diletakkan di atas meja licin(tanpa gesekan). Jika di atas kotak tissue diletakan sebuah buku bermassa 15 kg dan g = 10 m/s … 2, maka jumlah gaya normal meja sebesar.​

→ Diketahui : Sebuah bola mengalami : P1 = 4 atm P2 = 100 atm r = 20 cm Dapatkah anda menjelaskan berapa perubahan volume yang dialami oleh bola.

Sebuah partikel yang bermassa 100 g bergerak sepanjang sumbu-x. Grafik fungsi energi potensial partikel selama bergerak ditunjukkan leh gambar di bawa … h dan partikel dilepaskan dari titik A. Kelajuan maksimum dan jarak terjauh yang akan dicapai oleh partikel ini selama bergerak adalah.... U(J) Lx (m) 4.0 2.0 0 -2.0 A 05 B 1.5 20 25 ​

volume gas............​

Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memilik besar (nilai) saja dan tidak memiliki arah.

Contoh besaran Vektor yaitu, Kecepatan, percepatan, Gaya, momentum, Impuls, Medan Listrik, Medan Magnet, Momen Gaya, Momentum sudut, Perpindahan, Gaya Gravitasi, dan lainsebagainya.

Metode grafis memerlukan sketsa yang tepat skalanya, sehingga diperlukan mistar dan busur derajat untuk mengukurnya. Metode grafis sebetulnya sangat praktis namun memerlukan ketelitian dalam menggambar dan melakukan pengukuran panjang resultan dan sudutnya.

Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang disebut resultan vektor. Dengan penjumlahan secara grafis, resultan vektor dapat diperoleh dengan beberapa metode, yaitu metode segitiga, metode jajargenjang, dan metode poligon.

Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor dapat menggunakan metode segitiga. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Vektor pertama, misalnya A, digambarkan sesuai dengan besar dan arahnya.
  2. Vektor kedua, misalnya B, digambarkan dengan pangkalnya berimpit dengan ujung vektor A.
  3. Titik pangkal vektor A dihubungkan dengan ujung vektor B dengan gambar anak panah sehingga terbentuk sebuah vektor baru A+B atau yang disebut dengan resultan vektor R.
Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut!


Metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor dengan cara mengukurnya disebut juga
Penjumlahan Vektor dengan Metode Segitiga

Selain dengan metode segitiga, dua buah vektor juga dapat dijumlahkan dengan metode jajargenjang. Pada metode jajargenjang terdapat beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:

  1. Vektor pertama, misalnya A, dan vektor kedua, misalnya B digambar dengan titik pangkalnya berimpit.
  2. Sebuah jajargenjang digambar dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya.
  3. Resultan kedua vektor adalah diagonal jajargenjang dengan titik pangkalnya sama dengan titik pangkal kedua vektor tersebut.
Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini!

Metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor dengan cara mengukurnya disebut juga
Penjumlahan Vektor dengan Metode Jajargenjang

Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih, metode ini merupakan pengembangan dari metode segitiga. Misalnya terdapat tiga buah vektor, yaitu A , B, dan C, maka cara menjumlahkan dengan metode poligon dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti berikut ini:

  1. Vektor pertama, yaitu vektor A digambar terlebih dahulu sesuai besar dan arahnya.
  2. Vektor kedua, yaitu vektor B digambar dengan pangkalnya berimpit dengan vektor A.
  3. Vektor ketiga, yaitu vektor C juga digambar dengan pangkalnya berimpit dengan vektor B.
  4. Resultannya dapat dicari dengan menghubungkan pangkal vektor pertama dengan ujung vektor terakhir

Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini!


Metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor dengan cara mengukurnya disebut juga
Penjumlahan Vektor dengan Metode PoligonSELISIH VEKTOR
Penghitungan selisih vektor atau disebut juga dengan pengurangan vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan vektor. Hanya saja di selisih vektor, penjumlahannya dilakukan dengan vektor negatifnya. Vektor negatif adalah vektor yang besarnya sama namun arahnya berlawanan.

Contoh dari selisih vektor atau pengurangan vektor adalah R=AB atau R=A+(-B). Hal ini menunjukan bahwa selisih antara vektor A dan B adalah hasil penjumlahan vektor A dan –B, dengan –B adalah vektor yang berlawanan arah dengan B tetapi nilainya sama dengan B. Perhatikan gambar berikut!

Metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor dengan cara mengukurnya disebut juga
Selisih Vektor



Metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor dengan cara mengukurnya disebut juga



Page 2

Jakarta -

Vektor adalah salah satu jenis besaran pada fisika yang memiliki nilai dan arah. Fenomena fisika yang termasuk dalam besaran vektor yaitu kecepatan, percepatan, gaya, momentum dan lainnya.

Dalam Modul Fisika Kelas X yang disusun Saroji (2020), contoh besaran vektor adalah gaya dan tekanan. Ketika seseorang duduk di kursi, maka dia memberikan tekanan dengan arah ke bawah kursi. Atau saat seorang anak menarik mobil mainan dengan tali, gaya pada mobil mengarah ke tangan anak tersebut.

Vektor digambarkan dengan bentuk garis berarah atau panah yang memiliki titik tangkap atau titik pangkal sebagai tempat permulaan vektor. Nilai vektor ditunjukkan dari panjangnya garis, sedangkan arah vektor ditunjukkan dari arah panah tersebut.

Simbol besaran vektor yaitu dengan menggunakan huruf cetak tebal atau huruf cetak tipis yang ada tanda panah diatasnya. Contoh vektor gaya, maka simbolnya F atau 𝐹⃗.

Namun, jika disebutkan besar atau nilai saja tanpa ada arahnya, maka simbolnya huruf cetak tebal atau tipis tanda panah di atas dengan garis mutlak.

Pernyataan "benda diberi gaya 10 N ke timur" maka ditulis

F = 5 N ke timur atau 𝐹⃗ = 5 N ke timur

Jika pernyataannya "benda diberi gaya 10 N" tanpa menyebutkan arah, maka ditulis

F = 5 N atau |𝐹⃗| = 5 N atau |𝑭| = 5 N

Metode Penjumlahan Vektor

Penjumlahan besaran vektor dapat kita tentukan dengan menggunakan metode grafis dan analitis. Metode grafis terbagi menjadi dua yaitu polygon dan metode jajaran genjang.

Begitupun metode analitis yang terbagi menjadi dua yaitu metode rumus cosinus dan metode urai vektor. Nantinya, hasil dari penjumlahan vektor disebut dengan resultan vektor.

1. Metode Grafis

Metode grafis pada besaran vektor adalah metode atau cara untuk menentukan resultan vektor dengan mengukurnya. Kamu bisa mengukur panjang vektor dengan penggaris, sedangkan besar sudut atau arah diukur dengan busur derajat.

Mengukur resultan vektor dengan metode grafis ini memerlukan skala dan besar sudut yang tepat. Dengan metode grafis, penjumlahan vektor dilakukan dengan menyatakan vektor dalam sebuah diagram.

Metode grafis dilakukan dengan metode poligon, segitiga, dan jajar genjang. Misalnya menentukan resultan dengan vektor jajaran genjang atau satu pangkal. Maka resultan vektor ditentukan dengan langkah-langkah berikut:


1. Gambar vektor F1, lalu gambar vektor F2 dengan pangkal vektor yang menyatu dengan pangkal vektor F1

2. Buat pola jajaran genjang

3. Buat garis panas dengan bentuk diagonal jajaran genjang yang pangkalnya menyatu dengan pangkal vektor yang diresultankan


Maka langkah-langkah di atas akan menghasilkan gambar berikut ini:

Metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor dengan cara mengukurnya disebut juga
Penjumlahan vektor dengan metode grafis Foto: Dok. Kemendikbud

Penjumlahan dua vektor dengan metode grafis memang memudahkan. Namun, dalam kasus penjumlahan tiga vektor atau tiga dimensi, metode ini kurang pas.

2. Metode Analisis

Cara lain untuk menjumlahkan vektor yaitu dengan metode analisis dimana menggunakan cara perhitungan bukan pengukuran. Metode ini menentukan besaran resultan vektor secara matematis dengan rumus. Maka untuk mencarinya perlu penggunaan rumus cosinus atau urai vektor.

Untuk menentukan besar vektor menggunakan rumus cosinus, sedangkan untuk menghitung arah menggunakan rumus sinus.

Metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor dengan cara mengukurnya disebut juga
Menentukan besar vektor dengan metode analisis Foto: Dok. detikEdu

Itulah simbol dan metode yang dilakukan dalam penjumlahan vektor. Dalam fisika, selain besaran vektor, dikenal juga besaran skalar. Namun beda dengan vektor yang memiliki nilai dan arah, sedangkan skalar tidak memiliki arah.

Simak Video "Konsep Multiverse dalam Sudut Pandang Agama"


[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)