Menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada perempuan

Sistem Reproduksi Wanita – Pada kesempatan kali ini admin akan menjelaskan mengenai sistem reproduksi wanita yang akan meliputi pengertian , organ penyusun serta cara merawatnya . Seperti yang kita ketahui tubuh memiliki  beragam sistem organ yang menjalankan fungsinya masing – masing.

Salah satu fungsi yang paling penting adalah sistem reproduksi. Sistem ini memiliki peran yang sangat  penting untuk manusia sehingga bisa berkembang biak. Tidak seperti sistem yang lainnya, sistem reproduksi wanita dan pria jauh berbeda.

Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita memiliki  beberapa fungsi yang nantinya akan menjadi tempat pembuahan dan kehamilan, serta melindungi organ reproduksi bagian dalam dari beragam gangguan yang bisa menyebabkan infeksi. Alat reproduksi wanita ini juga berperan penting didalam siklus menstruasi dan juga  jalan kelahiran bayi.

Menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada perempuan

Organ Sistem Reproduksi Wanita

Dengan memahami organ reproduksi wanita, akan membuat kita mengetahui cara merawat organ reproduksi dengan benar. Sehingga sebagai seorang wanita, kita akan lebih tanggap dalam memahami masalah yang mungkin terjadi pada organ reproduksi tersebut.

Sistem reproduksi wanita ini terdiri dari beberapa organ yang menjalankan fungsinya masing – masing. Jika  ditinjau dari letaknya, terdapat  dua jenis alat reproduksi wanita yaitu yang ada didalam dan diluar tubuh. Berikut ini adalah  penyusunan sistem reproduksi wanita :

Alat Reproduksi Bagian Dalam

Bagian pertama dari alat reproduksi wanita adalah ovarium atau indung telur. Yang merupakan organ yang memproduksi sel telur serta  beragam hormon pada wanita yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium terletak di bagian sisi kanan dan kiri dan terhubung dengan rahim melalui tuba fallopi. Ovarium kiri dan kanan mengeluarkan sel telur dengan cara bergantian setiap 28 hari, sehingga terciptalah menstruasi.

Tuba Fallopi adalah saluran yang membentang dari ujung kanan hingga  ujung kiri, fungsinya yaitu jalan ovum menuju rahim, dapat menjadi tempat terjadinya pembuahan, tempat persiapan hasil pembuahan sebelum menuju rahim.

Uterus atau rahim adalah bagian  dari sistem reproduksi yang bentuknya serupa dengan buah pir. Uterus merupakan  ruang bagi janin untuk tumbuh dan berkembang selama masa kehamilan. Uterus tersusun dari otot yang sifatnya elastis sehingga mampu  membesar dan mengikuti ukuran janin. Ketika proses persalinan tiba, otot uterus akan mengalami kontraksi yang bisa membantu janin untuk keluar melalui jalan lahir.

Serviks adalah jalan masuk utama antara uterus dengan vagina. Bentunya yaitu dinding sempit, namun  sifatnya fleksibel dan bisa melebar ketika  proses persalinan tiba. Serviks juga adalah  salah satu alat reproduksi wanita yang rentan terhadap penyakit. Buktinya dengan tingginya tingkat penyakit kanker serviks pada wanita.

Vagina adalah alat reproduksi yang letaknya lebih ke arah dalam. Yaitu berada di bagian  belakang kandung kemih. Vagina memiliki  beberapa fungsi yaitu jalan utama masuknya sperma menuju rahim atau tuba fallopi, jalan keluar dari darah menstruasi, hingga sebagai jalur lahirnya bayi.

Alat Reproduksi Bagian Luar

Mons Veneris adalah alat reproduksi wanita di bagian paling luar. Mons veneris ini tersusun atas jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Yang merupakan bagian yang paling menonjol  dan  menutupi tulang kemaluan. Bagian ini merupakan  bagian yang ditumbuhi dengan rambut kemaluan ketika  wanita sudah beranjak dewasa. Nama lainnya adalah Gunung Venus.

Labia Mayora disebut juga dengan bibir kemaluan besar, pada dasarnya bentuk labia ini seperti bibir. Dan terletak di bagian bawah Mons Verenis dengan memanjang hingga  ke parineum yaitu area kulit diantara lubang vagina dengan anus. Labia mayora tersusun dari jaringan lemak dan juga  kelenjar ringan. Rambut kemaluan yang menutupi bagian labia mayora merupakan rambut yang tumbuh di Mons Veneris.

Labia Minora adalah bibir kemaluan kecil yang letaknya didalam Labia Mayora yang tidak ditumbuhi dengan rambut kemaluan. Labia Minroa tersusun  dari  jaringan lemak yang memiliki banyak pembuluh darah. Baik dibagian Labia Minora maupun Mayora, keduanya terdapat area sensitif yang dapat  menerima rangsangan seksual.

Bentuknya seperti gumpalan kecil  yang terletak dibagian atas Labia Minora. Klitoris menjadi bagian yang paling sensitif terhadap rangsangan ketika  berhubungan seksual. Sifat erektil pada klitoris hampir sama dengan penis pada pria.

Vestibulum adalah rongga pembatas di antara dua sisi Labia Minora. Yang letaknya berada dibagian bawah dan dibagian atasnya adalah klitoris. Dibagian ini juga terdapat kelenjar bartholin atau vestibular yang akan menghasilkan cairan yang menjadi pelumas, ketika  berhubungan seksual.

Himen dikenal juga dengan selaput dara yang merupakan sebuah selaput membran tipis yang menutupi vagina. Darah menstruasi juga biasanya keluar dari himen karena pada umumnya himen memiliki satu lubang yang ukurannya sedikit lebih besar. Himen sering dihubungkan dengan keperawanan pada wanita, namun  hal ini masih menjadi perdebatan para ahli. Karena banyak juga yang menyebutkan bahwa selaput dara tidak bias.

Merawat Alat Reproduksi Wanita

Fungsi utama pada alat reproduksi pada dasarnya adalah untuk berkembang biak. Namun  fungsinya sama penting dengan seluruh sistem organ didalam tubuh yang lainnya. Yang juga harus dirawat dengan baik. Cara merawat bagian reproduksi dapat dengan beragam cara. Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan alat reproduksi pada wanita dibagian luar. Karena hal tersebut mampu  mencegah masuknya bakteri dan  juga virus ke bagian dalam sistem reproduksi.

Gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi dipengaruhi oleh berbagai sebab, salah satunya adalah faktor kebersihan. Beberapa gangguan pada sistem reproduksi yang pada umumnya dijumpai  adalah perdarahan nonmenstrual, masalah pada ovarium serta  tuba fallopi yang berpengaruh pada menstruasi dan juga kesuburan, peradangan vagina, kanker serviks, hingga penyakit menular seksual.

Baca Juga :  Kerja Enzim : Faktor Yang Mempengaruhi Dan Kurva Pengaruhnya

Oleh sebab itu anda harus menjaga dan memperhatikan kesehatan reproduksi anda, jika terjadi siklus menstruasi yang tidak lancar, sakit di bagian alat reproduksi, atau gejala yang lainnya maka segera hubungi dokter. Pemeriksaan secara berkala juga penting untuk mencegah penyakit pada sistem reproduksi.

Itulah penjelasan mengenai Sistem Reproduksi Wanita semoga mudah dimengerti dan dapat menambah informasi anda semua mengenai sistem reproduksi wanita , sekian dan terimakasih.

Fungsi organ reproduksi wanita utamanya adalah memproduksi sel telur untuk pembuahan. Selain itu, organ-organ ini juga berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin.

04 Sep 2019|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Organ reproduksi wanita terdiri dibagi menjadi bagian luar dan dalam

Alat reproduksi wanita terdiri dari berbagai bagian yang saling mendukung, agar proses reproduksi bisa berjalan dengan baik. Terdiri dari bagian luar dan dalam, organ-organ tersebut perlu dikenali lebih rinci agar Anda dapat lebih optimal dalam menjaga kesehatannya.

6 Alat reproduksi wanita bagian luar

Ada dua fungsi utama dari alat reproduksi wanita bagian luar, yaitu untuk memudahkan sperma masuk ke dalam organ reproduksi bagian dalam, serta melindunginya dari organisme penyebab infeksi.Organ-organ reproduksi wanita bagian luar, dikelompokkan menjadi satu dalam area yang disebut sebagai vulva. Berikut ini organ yang termasuk dalam sistem reproduksi wanita bagian luar.Mons pubis adalah jaringan lemak yang mengelilingi tulang pubis. Jaringan ini mengandung kelenjar untuk mengeluarkan minyak dengan feromon, yang meningkatkan daya tarik seksual.Labia mayor merupakan pintu gerbang yang melindungi organ reproduksi wanita bagian luar lainnya. Sesuai namanya, organ ini berukuran besar. Pada labia mayor, terdapat kelenjar keringat dan sebaceous, yang memproduksi cairan lubrikasi.Saat seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai ditumbuhi oleh rambut kemaluan.Labia minor terletak di sebelah dalam labia mayor, dan mengelilingi pembukaan vagina serta uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar tubuh).Bentuk dan ukuran organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun sangat rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.Labia minor sisi kiri dan kanan, bertemu di tengah atas, yaitu pada klitoris. Klitoris adalah benjolan kecil yang sangat sensitif terhadap rangsangan. Bisa dibilang, organ ini memiliki fungsi serupa penis pada pria.Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit yang dinamakan prepuce. Seperti halnya penis, klitoris juga dapat mengalami ereksi.Vestibular bulbs adalah dua bagian panjang pada pembukaan vagina, yang berisi jaringan erektil. Saat seorang wanita merasa terangsang, bagian ini akan terisi banyak darah, dan membesar.Setelah wanita mengalami orgasme, darah di dalam jaringan tersebut akan kembali mengalir ke tubuh.Kelenjar bartolin memiliki ukuran kecil, berbentuk seperti kacang yang berada di pembukaan vagina. Fungsi organ ini adalah untuk mengeluarkan lendir dan melumasi vagina, saat melakukan hubungan seksual.

Gambar organ reproduksi wanita bagian luar dan dalam

5 Alat reproduksi wanita bagian dalam

Lebih dalam dari vulva, terdapat organ reproduksi wanita bagian dalam. Berikut ini adalah bagian-bagian yang termasuk di dalamnya.Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan berotot. Vagina terletak di antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang sekitar 7,5-10 cm.Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian bawahnya terbuka ke arah luar.Saat seorang perempuan melakukan hubungan seksual, vagina akan merenggang, melebar, dan dipenuhi oleh aliran darah, sebagai persiapan dari penetrasi. Vagina juga merupakan saluran tempat keluarnya lendir seviks dan darah menstruasi.Saat proses persalinan, bayi akan keluar dari uterus menuju ke saluran vagina.Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Serviks berbentuk seperti tabung, yang berfungsi untuk melindungi rahim dari infeksi, dan sebagai jalan masuk sperma saat berhubungan seksual.Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir dan berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara kandung kemih dan rektum.Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim.Tuba falopi juga merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi, kemudian bergerak menuju rahim, untuk ditanamkan di dinding rahim.Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di rahim. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon seks perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.Baca Juga: Masalah Reproduksi Wanita yang Tidak Boleh Diremehkan

Fungsi organ reproduksi wanita

Fungsi utama dari organ reproduksi wanita adalah memproduksi sel telur untuk pembuahan. Selain itu, organ-organ ini juga berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin.Agar fungsinya bisa berjalan dengan baik, sistem reproduksi wanita memiliki struktur tersendiri untuk mempertemukan sperma dan sel telur.Sistem reproduksi wanita memproduksi sendiri hormon yang dibutuhkan untuk mengontrol siklus menstruasi bulanan. Hormon ini lah yang kemudian akan memicu perkembangan sel telur serta pelepasannya setiap bulan. Proses ini disebut juga dengan ovulasi.Jika salah satu sel telur ada berhasil dibuahi oleh sperma, maka akan terjadi kehamilan.Hormon-hormon tersebut juga akan membantu mempersiapkan rahim, agar bayi dapat berkembang dengan baik di dalamnya, dan menghentikan proses ovulasi selama kehamilan.

Cara kerja sistem reproduksi wanita

Aktivitas sistem reproduksi wanita dikontrol oleh hormon yang dilepaskan oleh otak maupun ovarium. Kombinasi dari hormon-hormon ini lah yang kemudian akan memulai siklus reproduksi pada wanita.Lamanya siklus reproduksi atau siklus menstruasi seorang wanita umumnya adalah 24-35 hari. Dalam jangka waktu tersebut, sel telur akan dibentuk dan dimatangkan. Di waktu yang bersamaan, dinding rahim akan bersiap untuk menerima sel telur yang dibuahi.Jika pembuahan ternyata tidak terjadi selama siklus ini, maka dinding rahim yang disiapkan untuk kehamilan tersebut akan luruh dan dikeluarkan dari dalam tubuh. Proses inilah yang dinamakan menstruasi.Darah menstruasi adalah hasil luruhan dinding rahim, yang tidak menerima sel telur yang sudah dibuahi. Hari pertama menstruasi adalah hari pertama dari siklus reproduksi kembali dimulai.

Baca Juga

5 Cara Mengatasi Darah Haid yang Keluar Terlalu Banyak dari Sisi MedisRadang Prostat: Jenis, Penyebab, dan Gejala yang Perlu DicatatTak Perlu Panik, Ini Cara Mengenali Rugae yang Normal Maupun BerbahayaBegitu pentingnya peran organ reproduksi wanita, sehingga Anda perlu terus menjaga kesehatannya. Periksakan kesehatan organ reproduksi Anda ke dokter secara rutin, sebagai langkah awal pencegahan maupun perawatan, apabila ada penyakit yang menyerang.

kesehatan organ intimsiklus haidpenyakit rahimmasalah reproduksivagina gatal

Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9118-female-reproductive-system
Diakses pada 4 September 2019
Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/the-female-reproductive-system-2616552
Diakses pada 4 September 2019
Patient. https://patient.info/news-and-features/the-female-reproductive-system
Diakses pada 4 September 2019
MSD Manual. https://www.msdmanuals.com/home/women-s-health-issues/biology-of-the-female-reproductive-system/female-external-genital-organs
Diakses pada 4 September 2019

Penis adalah organ intim yang harus selalu dijaga kebersihannya. Bagaimana cara membersihkan penis yang benar? Berikut informasinya.

22 Feb 2021|Rhandy Verizarie

Ukuran Mr. P seringkali menjadi hal yang membuat pria merasa cemas karena dikaitkan dengan kepuasan. Ukuran penis normal orang Indonesia idealnya berada pada rentang 10,5-12,9 cm.

30 Jan 2020|Nurul Rafiqua

Perimenopause adalah masa menuju menopause yang umumnya dialami oleh wanita usia 30-40 tahun. Salah satu gejala perimenopause adalah siklus menstruasi yang tidak teratur.

31 Okt 2019|Annisa Amalia Ikhsania

Dijawab Oleh dr. Rahmita Dewi

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari