Meninggal yang baik di hari apa?

Jumat, 10 Desember 2021 - 14:42 WIB

VIVA – Oded M Danial, Wali Kota Bandung meninggal dunia saat hendak menjadi penceramah di Masjid Mujahidin, Muhammadiyah, Kota Bandung, Jumat (10/12). Ia diduga mengalami serangan jantung dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 11.55 WIB. Meninggalnya Oded M Daniel ini bertepatan hari Jumat, dimana ada keutamaan meninggal dunia di hari Jumat menurut pandangan Islam.

Semua makhluk hidup akan meninggal dunia pada waktunya. Meninggal dunia adalah hal yang tak mungkin bisa diprediksi ataupun bisa dicegah. Dalam Islam, ada sejumlah hadits yang menjelaskan terkait keutamaan meninggal di hari Jumat. Dalam Al Quran juga telah tertulis setiap jiwa yang bernyawa akan merasakan kematian. Setiap manusia tentu ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Husnul khotimah adalah akhir yang baik dari segala hidup seseorang.

Hari Jumat menjadi salah satu hari baik dan diyakini oleh umat Islam karena menyimpan berbagai keutamaan di dalamnya. Lalu, benarkah meninggal di hari Jumat itu hari paling baik dalam umat Islam, dan terhindar dari fitnah kubur? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

1. Orang yang Meninggal Hari Jumat Akan Masuk Surga

Meninggal yang baik di hari apa?

Ilustrasi surga

Mufti of Federal Territory Office Malaysia menjelaskan ada beberapa keutamaan ketika umat Muslim meninggal di hari Jumat. Salah satunya yaitu ia akan masuk ke dalam surganya Allah SWT. Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, yang artinya “Hari terbaik di mana matahari telah terbit adalah hari Jumat; di atasnya Adam diciptakan. di atasnya dia dimasukkan ke surga, di atasnya dia dikeluarkan darinya. Dan jam terakhir akan terjadi pada hari lain selain hari Jumat.” Dari riwayat hadits tersebut tertulis seseorang akan masuk surga apabila meninggal di hari Jumat.

2. Hari Terbaik bagi Muslim

Meninggal yang baik di hari apa?

Bagi umat Islam, hari Jum’at merupakan hari raya yang terjadi setiap minggunya. Karena itu, hari Jum’at dipandang memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri dibanding dengan hari-hari lainnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada suatu Jum’at,

“Wahai segenap kaum muslimin, sesungguhnya ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah SWT sebagai hari raya bagi kalian.” (HR. at-Thabrani dalam al-Mu’jamash-Shagir dan dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al- Albani dalam Shahih al-Jami’)

Karena merupakan hari raya, kematian seseorang di hari Jum’at pun dipercaya memiliki keutamaan tersendiri. Adapun keutamaan meninggal di hari Jum’at atau keutamaan meninggal di malam Jum’at di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Tanda Husnul Khatimah

Sesorang yang meninggal di hari Jum’at atau malam Jum’at merupakan salah satu dari tanda-tanda husnul khatimah. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at melainkan Allah melindunginya dari fitnah (siksa) kubur.” (HR. Al-Tirmidzi)

2. Terlindung dari Siksa Kubur

Tanda husnul khatimah adalah meninggal di hari Jum’at atau malam Jum’at yang diamini oleh sebagian besar masyarakat adalah terlindung dari siksa kubur. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at melainkan Allah melindunginya dari siksa kubur.” (HR. At-Tirmidzi)

At-Tirmidzi meriwayatkan hadits tersebut dari Rabi’ah bin Yusuf dari Ibnu Amr bin al-Ash. Menurut Imam At-Tirmidzi, status hadits ini sejatinya gharib dan terputus sanadnya dan tidak pernah diketahui Rabi’ah mendengar dari Ibnu Amr. Namun pendapat berbeda disampaikan al-Thabrani yang menyatakan hadits tersebut muttashil atau tersambung sanadnya. Al-Thabrani meriwayatkannya dari Rabi’ah bin ‘Iyadl dari ‘Uqbah dari ibnu Amr bin Ash.

Senada dengan al-Thabrani, Abu Ya’la dan al-Hakim al-Tirmidzi meriwayatkan hadits tersebut dengan status muttashil. Meskipun tersambung sanadnya, Al-Hafidz Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits yang sanadnya dhaif. Sementara itu, Syaikh al-Albani menyatakan bahwa hadits tersebut hasan atau shahih dengan dikumpulkan semua jalurnya.

3. Pahala Mati Syahid

Sebuah riwayat menyebutkan bahwa keutamaan meninggal di hari Jum’at adalah mendapat pahala mati syahid dan aman dari siksa kubur. Humaid dari Iyas bin Bukair menyatakan,

“Barangsiapa mati di hari Jum’at, ia dicatat mendapat pahala syahid dan aman dari siksa kubur.”

Namun, menurut Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri, hadits mengenai keutamaan meninggal di hari Jum’at tidak shahih. Beliau pun menjelaskan,

“Tidak mencapai derajat shahih, hadits mengenai keutamaan mati di hari Jum’at, bila diandaikan keshahihannya, maka keutamaan tidak ditanya malaikat diarahkan kepada orang mati di hari Jum’at, bukan orang yang meninggal di hari sebelumnya dan diakhirkan pemakamannya sampai hari Jum’at.” (Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azzham Syah al-Kasymiri, al-‘Arf al-Syadzi, juz 2, hal. 452)

4. Dipandang Baik oleh Masyarakat

Sebagian besar masyarakat akan memandang bahwa seseorang yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at merupakan tanda-tanda akan kebaikan dan kemuliaannya. Karena itu, jika tetangga mereka atau keluarga mereka meninggal di hari Jum’at maka akan dipandang baik.

5. Waktu Terbaik Dikabulkannya Doa

Hari Jum’at adalah waktu terkabulnya doa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya di hari Jum’at terdapat satu waktu yang mustajab bila seorang hamba muslim mengerjakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Jum’at adalah Sebaik-baiknya Hari

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, karena pada hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim)

Demikianlah ulasan singkat tentang keutamaan meeninggal di hari Jum’at. Semoga bermanfat.

Meninggal paling bagus hari apa?

Seperti yang tertulis dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa seseorang yang meninggal dunia di hari Jumat akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Melansir dari Suara.com, pernyataan tersebut banyak ditentang oleh para ulama.

Apakah meninggal di hari Kamis itu baik?

Sebagian ulama mengatakan bahwa meninggal di hari Kamis memiliki keutamaan yang sama dengan hari Jumat. Fatwa ini didasarkan pada pendapat Imam Ja'far Shadiq as yang mengatakan: “Siapa yang meninggal di antara zawal hari Kamis dan zawal hari Jumat, maka Allah akan melindunginya dari siksa kubur.”

Apakah meninggal hari Jumat pasti husnul khotimah?

Buya Yahya juga mengungkapkan bahwa adanya kematian di hari Jumat adalah sebagi pengingat untuk berbaik sangka kepada orang yang telah meninggal tersebut. "Itu hanya cara melihat orang yang sudah mati di hari Jumat kita husnudzoni, bahwasanya Insyaallah matinya adalah mati husnul Khotimah.

Apakah orang yang meninggal di malam Jumat masuk surga?

Apakah Orang yang Meninggal pada Hari Jumat akan Masuk Surga? Rasulullah SAW bersabda, "Tiada seorang muslim pun yang meninggal dunia pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan memeliharanya dari siksa kubur." Jadi, meninggal di hari Jumat pertanda seseorang diberkati karena dilindungi oleh Allah SWT.