The application you attempted to authenticate to is not authorized to use CAS. Show
Dalam menjalani hidup, kita memang dituntut untuk bergaul dengan siapapun. Hal tersebut sebenarnya juga tercermin pada hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang gak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu hal yang gak boleh dilakukan saat bersosialisisasi adalah sering membeda-bedakan. Maksud dari membeda-bedakan di sini adalah kamu cenderung tidak mau bersosialisasi dengan seseorang yang memiliki pola pikir berbeda denganmu. Ada beberapa alasan masuk akal mengapa kamu pantang membeda-bedakan dalam berteman. Simak pembahasannya berikut ini. 1. Ingatlah bahwa setiap orang itu memiliki kelebihan dan kekuranganIlustrasi mengobrol (pexels.com/liza summer)Pada dasarnya setiap orang itu pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Baik itu dari segi ekonomi ataupun pola pikir, kamu tidak bisa memaksa orang lain agar bisa setara denganmu. Dengan adanya perbedaan yang cukup mutlak semacam itu, kamu tidak boleh membeda-bedakannya. Jika masih dilakukan, kamu pasti akan mendapati banyak ketidak cocokan. 2. Membeda-bedakan teman hanya akan membuat lingkaran pergaulanmu menyempitIlustrasi merenung (pexels.com/alex green)Salah satu hal yang pasti didapat jika sering membeda-bedakan teman adalah lingkaran pertemananmu akan semakin menyempit. Hal tersebut tentunya akan menghasilkan banyak kerugian bagimu. Salah satu contohnya adalah ketika dalam keadaan susah, hanya sedikit teman yang mau menolongmu. Jika hal itu terjadi, maka kamu akan susah terlepas dari permasalahan tersebut. Alangkah lebih baik jika kamu mau berteman dengan siapapun agar ketika berada di titik terendah, bakal ada banyak orang yang mau mengulurkan tangannya untukmu. Baca Juga: 5 Tanda Nyata Temanmu Gak Suka dan Iri Terhadap Pencapaianmu 3. Kamu akan susah bergaul dengan orang-orang yang tidak cocok denganmuIlustrasi bingung (pexels.com/RODNAE Productions)Jika sering membedakan teman, kamu pasti akan susah beradaptasi di lingkungan sosial apapun. Salah satu contohnya ketika sedang berada di lingkungan baru, kamu akan susah berkenalan sebab tidak terbiasa melakukannya. Apalagi kebiasaanmu yang suka membedakan akan membuatmi berpikir dua kali sebelum berkenalan. Janganlah kamu melakukan hal semacam itu karena setiap orang memang dituntut untuk bisa beradaptasi. Latihlah kemampuan beradaptasimu dengan mulai untuk tidak membeda-bedakan teman meskipun mereka tak cocok denganmu. 4. Lingkaran pertemananmu pasti tidak akan berwarnaIlustrasi berbincang (pexels.com/alexander suhorucov)Jika hanya memilih teman yang satu frekuensi, kamu tidak akan mendapati keseruan dalam sebuah persahabatan. Kamu tak akan mendapati pertengkaran karena ketidak cocoka sehingga dapat membuat kalian menjadi lebih dewasa dalam berteman. Cobalah sesekali untuk bergaul dengan orang yang bertolak belakang dengan pemikiranmu agar kamu belajar banyak hal darinya. 5. Sering membedakan teman hanya akan membuatmu mudah berpikiran burukIlustrasi bergosip (pexels.com/keira burton)Di awal sudah disebutkan bahwa kebiasaan membeda-bedakan teman hanya akan memupuk sikap berburuk sangka. Hal itu terjadi karena kamu sudah terbiasa melihat keburukan orang lain tanpa memandang sisi positifnya. Dengan adanya hal tersebut, kamu akan susah percaya dengan orang lain. Padahal sejatinya kamu perlu mempercayai orang lain jika ingin menjadikannya sebagai seorang teman. Kebiasaan berpikiran buruk semacan itu pun akan berdampak besar terhadap pola kehidupan sosial yang kamu miliki. Membeda-bedakan teman adalah hal yang pantang dilakukan karena hanya akan berdampak buruk bagi hidupmu. Mulai sekarang cobalah untul belajar menerima apa pun kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki seorang teman. Baca Juga: 5 Kekeliruan yang Merenggangkan Pertemanan, Ada Salahmu Sendiri IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Penulis: mediaindonesia.com - 01 August 2019, 08:00 WIB
Ada nasihat yang kerap kita dengar, "Kita tidak boleh pilih-pilih dalam berteman. Yang pandai, yang kurang pintar, yang miskin, yang kaya, yang jelek, yang cantik, kita kudu berteman dengan semuanya". Lantas apakah salah kalau kita selektif dalam memilih teman? Bisa iya, juga bisa tidak. Memilih teman tidak kalah pentingnya daripada memilih pasangan hidup. Pasalnya, teman membawa pengaruh signifikan untuk kehidupan kita. Versi salah dari pilih-pilih teman ketika kita hanya berteman dengan yang beragama sama atau yang kaya atau yang satu ras. Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Padahal semua memiliki derajat yang sama. Sekarang kita lihat sisi benar dari pilih-pilih teman. Bila bergaul dengan orang yang memiliki pola pikir maju, kita tentu dapat belajar Jadi, hal yang perlu digarisbawahi dalam berteman bukan berdasarkan materi atau ras, melainkan karena memiliki pola pikir yang selevel dan Jika mau pilih-pilih teman, silakan. Pilihlah teman yang benar, tetapi perlakukanlah sesama manusia dengan benar, baik, dan manusiawi. Provocative Mindset episode Pilih-Pilih Teman disponsori oleh Polytron. (Hym/S3-25) src="https://disk.mediaindonesia.com/files/news/2019/07/31/logopolitron.jpg" style="height:155px; width:740px" />
Brilio.net - Berteman dengan orang-orang kamu anggap match memang jadi dambaan. Misalnya teman yang punya kesamaan hobi, teman yang bisa menghiburmu, teman yang perhatian, dsb. Tapi nggak semua orang dong bisa match sama kamu. Nah, untuk orang-orang yang kamu rasa kurang match sama kamu, tetap perlu kamu jadikan teman. Baca deh alasan-alasan berikut ini, biar kamu nggak pilih-pilih teman dalam pergaulan. 1. Makhluk sosial dan selalu butuh bantuan orang lain Semakin banyak mengenal orang, semakin terbuka peluang memperoleh berbagai kemudahan hidup. Maka kalau kamu membatasi diri hanya ingin bergaul dan berinteraksi dengan yang kriteria begini dan begini, kamu sedang mengurangi peluang untuk mendapat kemudahan hidup. 2. Setiap orang punya khasnya masing-masing Kamu tidak mungkin bisa memaksa orang lain untuk selalu bisa mengikuti apa maumu, sebab orang diciptakan bukan untuk memenuhi keinginanmu. Kalau begitu egois namanya. Dan egois adalah salah satu perusak pertemanan. Setiap orang juga punya prinsip dan kehidupannya masing-masing yang kamu tak berhak mengganggunya, meskipun itu bertentangan dengan prinsip dan gaya hidupmu. Dari kekhasan masing-masing itu, kamu akan mendapat kesan yang berbeda-beda dan kamu akan merasa rindu di kemudian hari. 3. Pertentangan bukan alasan untuk tidak berteman Untuk hal-hal yang sifatnya pribadi biarkan saja tetap dengan pandangan sendiri-sendiri dan tak usah dibesar-besarkan. Bukankah yang sifatnya pribadi tidak akan mengganggu hidup satu sama lain? Untuk hal-hal yang lingkupnya bersama, ketika bertentangan, kuncinya hanyalah saling menghargai perbedaan. Bayangkan aja, kalau setiap pertentangan kamu anggap sebagai permusuhan, maka tak satupun yang akan jadi temanmu. 4. Sahabat yang baik adalah yang punya segala kebaikan Menerima seseorang yang kamu tahu punya keburukan bukan berarti mendukung keburukan itu lho. Kamu bisa meluruskan dengan cara yang baik. Toh, setiap orang pasti punya sisi buruknya masing-masing, dan semua pun pasti ingin memperbaikinnya. 5. Waspada bukan berarti pilih-pilih Beda lagi dengan pilih-pilih. Kalau ini membatasi diri dari pergaulan, seperti menciptakan tembok pembatas yang hanya boleh dimasuki oleh orang-orang yang kamu pilih menjadi teman bergaulmu. |