Mengapa pada makhluk hidup terdapat banyak varietas

Keanekaragaman hayati, atau “keragaman biologis” sangatlah penting bagi seluruh kehidupan di bumi. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki berbagai tipe hutan yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis masing-masing daerah. Hutan Indonesia pun kaya akan keanekaragaman hayati.

Apa yang dimaksud dengan keragaman biologis?

Biologis” merujuk pada segala sesuatu yang hidup – seluruh tanaman dan hewan. Di bumi, terdapat jutaan varietas tanaman dan hewan yang berbeda. Ketika kita berbicara mengenai keanekaragaman hayati, maka kita sedang berbicara mengenai seluruh Keragaman tersebut termasuk bakteri dan serangga. Ada pula burung, ikan, reptil, amfibi, dan mamalia kecil. Terdapat juga mamalia besar misalnya gajah dan orangutan.

Ada juga pepohonan raksasa, tanaman merambat, rerumputan, serta bunga. “Keragaman” disebut sebagai kombinasi dari seluruh jumlah tanaman dan hewan yang bervariasi tersebut, dan melimpahnya setiap tanaman dan hewan di suatu wilayah
tertentu

Mengapa pada makhluk hidup terdapat banyak varietas

Keanekaragaman hayati sangat penting untuk semua orang di seluruh dunia. Inilah yang melatarbelakangi disusunnya perjanjian internasional untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Perjanjian ini disebut Konvensi Keanekaragaman Hayati. Secara keseluruhan, terdapat 168 negara yang telah menandatangani perjanjian ini. Indonesia menandatanganinya pada tahun 1994..

Indonesia terkenal di seluruh penjuru dunia karena keanekaragaman hayatinya.
No. 1 untuk jumlah mamalia (515 spesies) dan palmae (400 spesies)
No. 3 untuk reptil (600+ spesies)
No. 4 untuk burung (1519 spesies)
No. 5 untuk amfibi (270 spesies)

Dimana kita dapat menemukan keanekaragaman hayati?

Keanekaragaman hayati ada dimana-mana, tetapi keanekaragaman tertinggi cenderung berada di daerah tropis karena produktivitasnya yang tinggi, atau di daerah yang memiliki ekosistem yang kompleks. Kita dapat menyebut suatu daerah kaya akan keanekaragaman hayati jika daerah tersebut memiliki:

  • Berbagai jenis tanaman dan hewan.
  • Jumlah yang besar dari setiap jenis tanaman dan hewan tersebut.

Beberapa daerah di Indonesia yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati diantaranya:

  • Hutan hujan dataran rendah.
  • Hutan bakau.
  • Hutan alami bercampur dengan area lain, seperti padang rumput.
  • Kawasan yang dilindungi.

Apa yang dimaksud dengan ekosistem?

Kita bisa membayangkan ekosistem sebagai sebuah komunitas. Dalam komunitas, ada makhluk hidup, seperti tanaman dan hewan, dan benda mati, seperti tanah dan udara. Semua anggota dalam suatu ekosistem saling bergantung dan saling mendukung. Sebagai contoh:

  • Burung memakan buah dari pohon. Kemudian mereka menjatuhkan benih di tanah, dan pohon-pohon yang baru akan tumbuh.
  • Hewan memakan tanaman dan kemudian mereka dimakan oleh hewan lain. Ketika hewan mati, bangkai mereka membuat tanah subur, sehingga lebih banyak tanaman yang dapat tumbuh.
  • Manusia dan hewan menghirup oksigen dan bernapas mengeluarkan karbon dioksida. Tanaman mengambil karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen.

Apa yang akan terjadi apabila hewan dan tumbuhan menghilang?

Ekosistem sangatlah kompleks. Dalam suatu ekosistem, semuanya memiliki peran tersendiri. Semakin beragam hewan dan tanaman, maka semakin banyak pula makhluk hidup yang memiliki peran penting. Tetapi jika kita mengganggu salah satu bagian ekosistem, berarti kita telah mengganggu seluruh sistem.

Kadang-kadang, beberapa tanaman atau binatang sangat tergantung pada satu tanaman atau binatang lain. Hal ini sering terjadi di hutan Indonesia karena Indonesia memiliki banyak spesies endemik. Spesies endemik adalah spesies yang tidak ditemukan di belahan manapun di dunia.

Mengapa pada makhluk hidup terdapat banyak varietas

Mengapa pada makhluk hidup terdapat banyak varietas

Bagaimana keanekaragaman hayati mendukung keberlangsungan ekosistem?

Jika suatu ekosistem kuat dan sehat:

  • Akan tercipta kualitas air, tanah, dan udara yang baik.
  • Akan beradaptasi dengan lebih baik ketika perubahan iklim terjadi.
  • Akan mendukung pertanian.
  • Akan menjadi pengendali hama dan penyakit.

Keanekaragaman hayati membuat semua ini menjadi nyata. Itulah sebabnya menjaga keanekaragaman hayati sangat penting untuk masa depan manusia dan kehidupan lain di bumi.

Mengapa pada makhluk hidup terdapat banyak varietas

Mengapa pada makhluk hidup terdapat banyak varietas
Lihat Foto

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Keanekaragaman Hayati

KOMPAS.com - Keanekaragam hayati adalah keanekaragaman organisme yang menunjukan keseluruhan atau totalitas variasi.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan yang ditemukan di suatu tempat di bumi.

Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman dari makhluk hiudp dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat.

Baca juga: Krisis Keanekaragaman Hayati Ada Sejak Jutaan Tahun Lalu, Penyebabnya Manusia

Dalam keanekaragaman hayati dibagi beberapa tingkatan atau jenis, yakni:

Keanekaragaman gen

Keanekaragaman gen merupakan variasi genetik dalam satu spesies. Tingkat tersebut timbul karena setiap individu mempunyai bentuk gen yang khas.

Gen adalah mateti dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk.

Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk.

Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanakaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami atau buatan .

Pada manusia terdapat keanekaragaman gen menunjukan sifat-sifat berbeda, seperti ukuran tubuh, warna kulit, warna mata, dan bentuk rambut.

Baca juga: WWF: Keanekaragaman Hayati Hilang Besar-besaran karena Ulah Manusia

Keragaman Hayati bukan hanya merupakan beragamnya antar jenis organisme hayati, keragaman ini terjadi pada seluruh aspek hayati yang membingkai kehidupanya. Keragaman dalam seluruh aspek hayati ini menjadi sebuah keniscayaan untuk berlangsungnya masyarakat kehidupan di muka bumi ini. Kehidupan ini dihidupkan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta di dalam sebuah Sistem Kehidupan yang dalam bahasa religi disebut Kemaslahatan Hayati. Keragaman hayati yang terjadi dalam sebuah sistem hidup meliputi dua aspek besar yaitu: aspek lingkungan (ruang tempat hidup) dan aspek organisme hayati.

KERAGAMAN ASPEK LINGKUNGAN ( RUANG TEMPAT HIDUP )

Aspek ruang adalah aspek yang membingkai kehidupan hayati, aspek ini merupakan tempat dimana proses hidup itu dijalani yang kemudian dikenal dengan kata lingkungan hidup, keragaman bentuk lingkungan hidup inilah yang menjadi aktor terbentuknya keragaman hayati yang terjadi di dalamnya. Secara terperinci bentuk dan macam lingkungan hidup ini adalah sebagai berikut:

1.    Lingkungan Perairan

Lingkungan ini terdiri dari dua bentuk yaitu: perariran laut dan perairan darat. Perairan laut akan diberagamkan oleh beberapa faktor Antara lain: bentuk iklim (curah hujan, suhu tipe iklim), kedalaman perairan, posisi perairan terhadap daratan, aksesebilitas atau interaksi terhahadap perairan darat (muara sungai), bentuk topografi pantai. Perairan darat diberagamkan oleh faktor: iklim, topografi, ketinggian tempat dan bentuk perairan    (danau, sungai permukaan, sungai bawah tanah, rawa). Lingkungan perairan ini akan menghasilkan kehati berupa: komunitas ikan, ampibia, mamalia air, reptil, serangga air, bemacam udang, kepiting, berbagai jenis molusca air. berbagai tumbuhan air (ganggang, lumut, pito plangton, zoo plangton dan masih banyak lagi).

Mengapa pada makhluk hidup terdapat banyak varietas
  

Gambar1. Terumbu karang, bagian dari lingkungan perairan

2.    Lingkungan Darat

Lingkungan hidup yang berada di zona daratan. Lingkungan ini diberagamkan oleh Faktor: Iklim, ketinggian tempat, bentuk topografi, bentuk bentang alam dan jenis tanah maupun batuan (vulkanis dan sedime). Lingkungan darat akan menghasilkan keragaman hayati dari bangsa mamalia, bangsa serangga, bangsa molusca, bangsa tumbuhan, bangsa burung, bangsa nematoda, bansa hepertofauna dan masih banyak lagi.

3.    Geografis  (Latitude): Tropis, Subtropis, Polar (kutub)

Keragaman ini dibingkai oleh posisi suatu tenpat dalam garis lintang bumi, terhadap letaknya di posisi garis lintang ini akan dikenal tiga bentuk yaitu:

a.       Tropis: kawasan yang selalu mendapatkan sinar matahari dengan intensitas yang cukup, yaitu kawasan di garis ekuator bumi, tempat ini menghasilkan kehati yang terbesar, hal ini disebabkan banyak organisme hidup yang mampu dan sanggup menjalani kehidupanya di tempat ini;

b.      Sub Tropis: kawasan yang tidak selamanya mendapatkan sinar matahari dengan intensitas yang sama, yaitu kawasan yang berada di sebelah utara dan selatan garis ekuator mendekati kutub. Tempat ini tingkat keragaman hayatinya semakin rendah, hal ini disebabkan tidak semua organisme mampu hidup ditempat ini, hanya mereka yang sanggup berada di lingkungan bersuhu rendah dengan intensitas cahaya matahari yang fluktuatif;

c.       Kutub (Polar): kawasan yang menerima cahaya matahari sangat sedikit, yaitu kawasan di kutub utara dan selatan bumi, ditempat ini tingkat keragaman hayatinya sangat rendah, hanya organisme yang mampu hidup di suhu sangat rendah yang mampu hidup di sini;

Berlatar belakang aspek geografis ini muncullah beberapa ekosistem bioma klimaks sebagai rumah Organisme hayati menjalani kehidupanya antara lain: Hutan Tropis, Hutan Muson, Savana (padang rumput), Hutan Sub Tropis yang didominasi koniferae, Tundra    (padang lumut) dan hamparan es permanen di kutub bumi.      

4.    Altitude ( Pantai/dataran rendah, dataran tinggi dan Pegunungan)

Keragaman yang disebabkan oleh faktor ketinggian tempat dari permukaan laut, berdasarkan faktor ini akan ditemukan beberapa bentuk kawasan antara lain: kawasan sempadan pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Kawasan-kawasan ini akan menyebabkan terbentuknya beberapa komunitas antara lain: Hutan Mangrove, Hutan Pantai, Hutan Dataran Tinggi dan Hutan kawasan Pegunungan tinggi.

KERAGAMAN ORGANISME HAYATI 

Keragaman organisme hayati adalah keragaman yang terjadi pada unsur makhluk hidup flora maupun fauna. Keragaman ini secara ilmiah adalah merupakan keragaman yang diformulasikan dalam susunan taksonomi, yang meliputi antara lain:

1.      Keragaman Bangsa (Kingdom/Kerajaan): ada 2 Kehati: Bangsa Tanaman  (Flora) dan Bangsa Hewan (Fauna).

2.      Keragaman Divisi (Divisio): Ada 2 Kehati: Organisme Tingkat Rendah (Bersel Tunggal) dan Tinggi (Bersel Banyak)

3.      Keragaman Suku (Ordo)

  1. FLORA: Briophyta (lumut), Pteridophyta (Tumbuhan Paku) dan Spermatophyta (Tanaman Berbiji ) ada dua macam Sub Ordo yaitu: Berbiji tertutup ( Angiospermae )  dan  Berbiji Terbuka ( Gymnospermae )
  2. FAUNA: Insecta (Serangga), Colenterata (Bangsa kaki seribu), Nemathoda (Cacing), Decapoda (Kepiting), Molusca (Hewan Lunak/Siput ), Pisces (Ikan), Aves (Ikan) dan Mamalia (Binatang menyusui)

Mengapa pada makhluk hidup terdapat banyak varietas

Gambar2. Attacus sp.

4.       Keragaman Keluarga (Familia): keragaman keluarga atau kerabat, keragaman ini berada dibawah keragaman Ordo. Setiap ordo akan ditemukan berbagai Famili, contoh Tanaman dari sub ordo Angiospermae akan ditemukan famili Apocinacea, Gramineae, leguminoseae, Verbenaceae, Mirtaceae dan masih banyak lagi  

5.       Keragaman  Rumpun (Genus) , keragaman tingkat rumpun, keluarga kecil dibawah familia, nama genus ini akan ditulis sebagai nama depan jenis atau species pada nama botani atau ilmiah suatu jenis organisme hayati, contoh genus Acacia untuk rumpun akasia yang berasal dari famili leguminosae ordo Angiospermae: Acacia auriculiformis, Acacia decuren, Acacia leptocarpa, Acacia mangium, Acacia Aulacocarpa, Acacia libec, Acacia vilosa, cacia auraria. Berbagai jenis akasia tersebut berasal dari rumpun yang sama, yaitu rumpun Acacia 

6.       Keragaman Jenis (Species), keragaman antar jenis atau species, contoh berbagai jenis akasia dari genus Acacia.

7.    Keragaman Sub Species (Varietas/Ras), keragaman dibawah keragaman species, keragaman ini disebut varietas atau ras. Keragaman ini disebabkan oleh faktor alami dan buatan manusia. Keragaman varietas oleh buatan manusia diproduksi melalui crosing       (hibridisasi secara buatan) atau mutasi gen. Keragaman varietas secara alami di latar belakangi perbedaan tempat tumbuh (provenance) dan hibrid secara alami. Varietas yang disebabkan oleh provenance disebut dengan ras lahan atau strain.

Contohnya: species padi (Oryza sativa) terdapat beragam varietas, misalnya varietas Ciluwung, Cikapundung, IR64. Seringkali antar varietas tersebut dilakukan penyilangan-penyilangan lagi untuk menghasilkan varietas-varietas baru dengan sifat-sifat yang diinginkan yang biasanya bersifat lebih unggul. Ketiga varietas Ciluwung, Cikapundung dan IR64 disilangkan menghasilkan varietas padi Cibogo.

Muh. Taufik JP