Mengapa masih banyak orang yang belum sadar akan pentingnya hidup bersih

MENJADI masyarakat yang sehat memang bukanlah perkara mudah. Kebiasaan dan perilaku hidup sehat yang harusnya diterapkan, tidak begitu saja bisa diadaptasi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Ini terbukti dengan banyaknya lingkungan yang kurang bersih di beberapa tempat di Tanah Air. Perilaku hidup tidak sehat inilah yang menyebabkan banyak penyakit dan membuat kualitas hidup masyarakat Indonesia menurun.

"Bagaimana manusia menjaga kesehatan, baik fisik maupun lingkungan sekitar menjadi kunci masyarakat yang berkualitas dan sejahtera. Jika lingkungan tidak sehat, tentu masyarakat akan mudah terjangkit penyakit. Jika sudah sakit, tentu ini berkaitan dengan produktivitas masyarakat," ungkap Prof. Dr. Nila F Moeloek, dr. SpM, Ketua Persatuan Ahli Mata Indonesia (Perdami) sekaligus Utusan Khusus Presiden untuk MDGs, saat diwawancara secara ekslusif bersama Okezone belum lama ini.

Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat memang masih cukup rendah saat ini. Belum lagi, jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu masih belum berjalan dengan baik sehingga banyak masyarakat yang masih kesulitan untuk berobat saat jatuh sakit.

"Kesehatan menjadi penghubung bagi semua aspek kehidupan. Jika kita sakit, maka kita tidak bisa mencari nafkah sebagai income bagi kehidupan sehari-hari. Sistem kesehatan bagi masyarakat kurang mampu juga masih belum berjalan baik, keduanya menjadi faktor yang membuat kesejahteraan masyarakat Indonesia menjadi menurun," tandas Prof. Nila. (ind)

(sumber: health.okezone.com)

Admin dlh | 07 Januari 2021 | 16607 kali

Mengapa masih banyak orang yang belum sadar akan pentingnya hidup bersih

Giat DLH

Kebersihan adalah pangkal kesehatan,Dengan demikian menjaga lingkungan sehat tidak terlepas dari yang namanya kebersihan. Kebersihan dapat menimbulkan efek rasa nyaman bagi setiap penghuni di lingkungan hidup tersebut. Bayangkan saja jika rumah kotor, banyak genangan air di seklilingnya, sampah berserakan. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, tentu dapat meningkatkan resiko terserang penyakit. Misalnya saja demam berdarah, diare, dan penyakit lain yang ditimbukan akibat lingkungan tidak bersih.

Menciptakan lingkungan sehat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Tidak hanya tanggung jawab pemerintah, namun masyarakat pun wajib bekerjasama dan bahu-membahu dalam menjaga kebersihan demi menjaga lingkungan sehat.

Lalu, upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat?

Upaya Menciptakan Lingkungan Sehat

Ada beberapa upaya menciptakan lingkungan sehat yang dapat dilakukan. Upaya ini tidak akan berhasil jika tidak adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Upaya tersebut antara lain:

Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Misalnya, mandi dua kali sehari, senantiasa mengenakan pakaian bersih, mencuci tangan sebelum menyetuh makanan, dan hal lain yang membuat diri sendiri merasa nyaman dan sehat. Kebersihan diri mencerminkan malas tidaknya seseorang menjaga kebersihan di lingkungan sekitarnya. Bagaimana orang tersebut akan peduli terhadap kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan diri saja malas. Cara yang paling utama yaitu menjaga lingkungan sehat di sekolah harus ditanamkan pada anak usia dini.

Selain menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan di lingkungan keluarga juga sebagai upaya menciptakan lingkungan sehat di rumah. Dan hal tersebut tidak kalah pentingnya. Lingkungan keluarga bersih, maka efek yang ditimbulkan juga baik bagi lingkungan di sekitarnya. Lingkungan di sekitar tidak akan merasa terganggu, karena lingkungan rumah Anda kotor. Di samping itu, menjaga kebersihan di lingkungan rumah juga dapat menghindari kemungkinan lingkungan di sekitar rumah terkena penyakit.

Menjaga kebersihan lingkungan masyarakat agar tetap bersih dan sehat, adalah dengan menumbuhkan kesadaran terhadap arti pentingnya kebersihan bagi lingkungan hidup yang sehat. Hal kecil yang dapat dilakukan, misalnya membuang sampah pada tempatnya, mengadakan kerja bakti kebersihan lingkungan sekitar, memembuat penghijauan jalan, menjaga kebersihan di tempat umum seperti jalan, pasar, terminal bus, stasiun, dan tempat umum lainya.

Merujuk pada peraturan Prsiden nomor 2 tahun 2015 mengenai rencana pembangunan jangka menengah nasional. Rencana pembangunan tersebut menekankan pada program penataan lingkungan kumuh dan mencegah timbulnya kawasan lingkungan kumuh yang baru. Untuk itu, setiap kota diwajibkan melaksanakan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh).

Sebagai contohnya, seperti yang dijalankan kota Semarang. Keberhasilan kota Semarang dalam mewujudkan lingkungan sehat di Semarang, tak lepas dari kerjasama pemerintah kota dan masyarakatnya. Sebagai contoh nyata adalah warga Kampung Gunung Brintik saling bekerjasama dan bahu-membahu dalam menjalankan program pemerintah untuk menjadikan kawasan di tempat itu menjadi bersih. Warga mencat rumah masing-masing dengan warna-warni. Kali dan selokan dibersihkan. Alhasil, tempat yang dulunya kotor dan kumuh itu, sekarang menjadi lingkungan yang bersih dan sehat. Bahkan dijadikan sebagai objek wisata daerah.

Dana untuk mewujudkan Kampung Gunung Grintik menjadi kawasan bersih dan lingkungan sehat di Semarang, tidak hanya berasal dari pemerintah saja. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk melakukan swadaya. Dengan demikian, sangat penting untuk bekerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sehat.

Penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sudah seharusnya menjadi kebiasaan sehari-hari. Meski terkesan sederhana, pada kenyataannya, masih banyak orang yang kurang memperhatikan pentingnya PHBS bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. PHBS dapat diterapkan di lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat umum.

Mengapa masih banyak orang yang belum sadar akan pentingnya hidup bersih

Ketahui Beberapa Indikator PHBS

Secara umum, gerakan PHBS meliputi berbagai langkah untuk membiasakan diri dalam menjalani perilaku hidup sehat. PHBS mencakup beberapa indikator berikut ini:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Menggunakan toilet untuk buang air besar maupun kecil dan menjaga kebersihannya
  • Menggunakan air bersih
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bersih, termasuk sayur dan buah-buahan
  • Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi, memotong kuku yang panjang, dan menyikat gigi 2 kali sehari
  • Memberantas jentik nyamuk
  • Berolahraga secara rutin
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Menghindari dan tidak mengonsumsi narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA)

Dalam tatanan rumah tangga, PHBS juga mencakup pemberian ASI eksklusif, melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan (bidan atau dokter), menjalani imunisasi sesuai jadwal, serta memeriksakan tumbuh kembang bayi dan anak di klinik, puskesmas, atau posyandu secara rutin hingga anak berusia 6 tahun.

Di samping itu, protokol kesehatan selama pandemi COVID-19, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik minimal 1 meter, serta melakukan disinfeksi secara berkala, juga termasuk dalam PHBS.

Apabila Anda seorang perokok, PHBS juga dapat dilakukan dengan berhenti merokok. Meski bukanlah hal yang mudah, tetapi ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, mulai dari menjauhkan diri dari pemicu merokok hingga menjalani hipnoterapi.

Jika masih kesulitan, Anda dapat mempertimbangkan untuk beralih menggunakan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, koyo nikotin, permen karet nikotin, atau rokok elektrik.

Berbagai produk tersebut diketahui lebih rendah risiko bila dibandingkan rokok sehingga dapat membantu perokok untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul.

Manfaat Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

PHBS penting untuk dijalani secara rutin karena dapat memberikan beberapa manfaat berikut ini:

1. Mencegah penyakit infeksi

Salah satu tujuan utama penerapan PHBS adalah untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Dengan membiasakan diri hidup bersih dan sehat, Anda akan terhindar dari berbagai virus, bakteri, jamur, dan parasit penyebab penyakit infeksi.

2. Mendukung produktivitas

Badan yang sehat dan lingkungan yang bersih akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar, bekerja, dan kegiatan lainnya. Selain itu, Anda pun akan menjadi lebih nyaman dan bersemangat dalam beraktivitas.

3. Mendukung tumbuh kembang anak

PHBS yang diterapkan di rumah tangga juga turut berperan dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan mencegah stunting.

Dengan kebersihan yang terjaga, anak-anak akan terlindungi dari kuman penyebab penyakit. Hal ini dapat menjadi faktor penting guna mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak sejak usia dini.

4. Melestarikan kebersihan dan keindahan lingkungan

Lingkungan yang bersih, asri, dan hijau pastinya akan lebih nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat perlu menerapkan kebiasaan PHBS untuk menjaga kebersihan lingkungannya.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang air kecil dan buang air besar di sungai, serta melakukan penghijauan dengan menanam pohon di sekitar rumah.

Di beberapa daerah di Indonesia, terutama di bagian pelosok, penerapan PHBS mungkin masih memiliki banyak kendala. Kendala tersebut umumnya berkaitan dengan ketiadaan air bersih, serta fasilitas sanitasi dan pelayanan kesehatan yang belum memadai.

Namun, kendala tersebut tidak hanya ada di daerah pelosok saja. Meski layanan kesehatan dan akses informasi di perkotaan lebih mudah dijangkau, masih banyak masyarakat perkotaan yang belum sadar akan pentingnya PHBS.

Penerapan PHBS mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan Anda, keluarga, dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, terapkan perilaku bersih dan sehat mulai dari diri sendiri. Jika masih memiliki pertanyaan seputar pentingnya PHBS, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.