Apa yang dimaksud adab makan dan minum dalam islam

Setidaknya ada beberapa adab yang sudah diajarkan Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam yang bisa kita praktekan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Minum Sambil Duduk

Terlepas dari perbedaan pendapat yang sudah dijelaskan oleh para ulama tentang hukum makan atau minum sambil berdiri, setidaknya secara medis sudah dijelaskan bahwa minum sambil duduk itu dianggap lebih baik daripada minum sambil berdiri atau sambil tiduran.

Bahkan secara adat-istiadat, di sebagian tempat mungkin makan dan minum sambil berdiri itu dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan.

Maka, jikalau mau mengikuti pendapat ulama yang menyatakan kebolehan makan dan minum sambil berdiri, setidaknya jangan sampai melanggar aturan adat-istiadat yang berlaku disuatu tempat.

2. Mengucapkan Basmalah

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu  anha

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia mengatakan Bismillah (menyebut nama Allah Ta’ala). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)” (HR. Tirmidzi)

3. Makan/Minum Dengan Tangan Kanan

Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah “BISMILLAH”), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)

Dalam potongan hadits lain yang diriwayatkan dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu:

“Sungguh, setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya. Setan datang bersama orang badui ini, dengannya setan ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Dan setan tersebut juga datang bersama budak wanita ini, dengannya ia ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan setan tersebut ada di tanganku bersama tangan mereka berdua.” (HR. Abu Daud no. 3766).

4. Tidak Meniup Minuman/Makanan

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, dijelaskan tentang larangan meniup untuk mendinginkan makanan atau minuman yang masih panas:

Artinya, “Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Muhammad SAW melarang pengembusan nafas dan peniupan (makanan atau minuman) pada bejana,” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Secara tekstual, hadits diatas menjelaskan tentang dilarangnya meniup pada makanan atau minuman. Namun ketika masuk dalam pembahasan fiqihnya, ternyata para ulama berbeda pandangan dalam menyimpulkan hukum dari hadits diatas.

Terlepas dari perbedaan pendapat yang terjadi dikalangan para ulama tersebut, setidaknya dengan tidak meniup makanan/minuman itu lebih selamat dari perbedaan pendapat, dalam artian bahwa ketika tidak meniup maka saat itu tidak menyelisihi satupun dari pandangan ulama.

Namun ketika meniupkan ke makanan atau minuman, maka secara otomatis sedang mengamalkan salah satu pendapat para ulama dan mengabaikan pendapat ulama yang lain.

5. Minum Dengan Tiga Tegukan

Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Janganlah kalian minum seperti minumnya hewan. Tetapi minumlah kalian dengan dua atau tiga kali, dan jika kalian minum sebutlah nama Allah (membaca basmalah), kemudian pujilah Dia (membaca hamdalah), ketika kalian mengangkatnya (selesai minum).”(HR. At-Tirmidzi

6. Menuangkan Air Ke Gelas Secukupnya

Hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ’anhuma:

Rasulullah melarang minum langsung dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya.” (HR Bukhari no. 5627).

7. Mengucapkan Hamdalah

Sebagaimana yang sudah dipraktekan Rasulullah, ketika beliau selesai dari makan atau minum, beliau membaca:

“Puji syukur kepada Allah yang telah memberi makan dan memberi minum kepada kami serta menjadikan kami termasuk orang-orang Islam.” (HR. Abu Dawud)

Wallahu A’lam  bis Shawab 

Sumber: Syafri Muhammad Noor, Makan dan Minum Sambil Berdiri, Haramkah? , (Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2019)

Islam telah mengatur segala segala aktivitas yang kamu lakukan di dunia maupun di akhirat, sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan sunah Rasulullah SAW. Salah satu aktivitas rutin yang dilakukan manusia adalah makan dan minum.

Kegiatan sederhana ini tidak boleh disepelekan, karena makan dan minum merupakan berkah yang dianugerahi Allah SWT pada setiap hambanya. Oleh sebab itu, terdapat adab makan dan minum dalam islam yang harus kamu lakukan.

Apa yang dimaksud adab makan dan minum dalam islam
Apa yang dimaksud adab makan dan minum dalam islam
pexels.com/Burst

Sebelum kamu memulai makan dan minum, ada baiknya bila membersihkan terlebih dahulu tangan kanan dan tangan kiri kamu sebelum menyentuh makanan atau minuman.

Pastikan tangan sudah terbebas dari paparan bakteri yang bisa membahayakan tubuh. Gunakanlah sabun, untuk mematikan bakteri yang menempel pada tangan. Karena kita tidak pernah tahu ada jutaan bakteri yang siap mengancam kesehatan kita.

Apa yang dimaksud adab makan dan minum dalam islam
Apa yang dimaksud adab makan dan minum dalam islam
unsplash.com/Jeremy Yap

Awali kegiatan makan dan minum dengan menyebut dan mengingat Allah Ta'ala, itu menjadi bagian dari rasa syukur yang kita tunjukkan pada sang maha pencipta. Rasulullah Shallahu alaihi Wasallam mengatakan, "Hai anak laki-laki ada baiknya kamu makan dengan tangan kananmu dan ucapkanlah basmallah dan terus mengulang dan menyebut Allahusubhanahu wa ta'ala," (HR. Bukhari).

Baca Juga: Doa Terbaik untuk Diajarkan Pada Anak Saat Ramadan

Apa yang dimaksud adab makan dan minum dalam islam
Apa yang dimaksud adab makan dan minum dalam islam
pixabay/ambroo

Rasulullah Shallahu alaihi Wasallam selalu menganjurkan agar kita selalu menggunakan tangan kanan dalam melakukan segala hal, termasuk makan. Gunakanlah tangan kanan ketika makan dan minum, sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.

Selain itu, kita juga harus bisa memilah jumlah makanan yang akan kita santap, ambilah secukupnya dan jangan sampai makanan atau minuman terbuang kemudian sia-sia. Kondisi perut yang terlalu kenyang juga mendatangkan hal-hal yang kurang baik, salah satunya malas.

Baca Juga: Jangan Sepelekan 5 Doa Ini Supaya Aktivitasmu Lancar

Baca Artikel Selengkapnya

Islam mengatur ihwal adab makan dan minum sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Pixabay

Adab makan dan minum (Ilustrasi)

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menuntut umat manusia dalam aspek kehidupan sehari-hari. Tidak hanya urusan bermasyarakat, tetapi juga adab individual termasuk dalam soal mengonsumsi makanan dan minuman.

Baca Juga

Ada beberapa tata krama dalam memakan dan meminum sajian menurut Islam. Yang terutama adalah makanan dan minuman itu mesti diperoleh melalui cara yang halal. Selain itu, keduanya harus dibuat dari bahan-bahan yang halal lagi baik (tayib) bagi kesehatan tubuh.

Sebelum makan atau minum, seorang Muslim juga dianjurkan untuk mengucapkan basmalah terlebih dahulu. Hal ini untuk menjaga keberkahan dalam hidangan yang akan ia santap.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan, ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir aku makan).” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Dalam riwayat lain disebutkan, bacaan "Bismillah" berfaedah agar setan tak ikut mengonsumsi apa yang kita makan atau minum.

Adab berikutnya adalah mencuci tangan sebelum makan. Selanjutnya, seorang Muslim hendaknya selalu menggunakan tangan kanan untuk menyuap makanan atau minuman.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW juga memerintahkan umatnya untuk duduk saat sedang menyantap makanan. Begitu pula saat meminum air meskipun beliau pernah sesekali minum dalam kondisi sedang berdiri. Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, ia berkata, “Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR Tirmidzi, hadits hasan sahih).

Seorang Muslim juga hendaknya kira-kira dalam memilih hidangan yang tersaji di atas meja. Mulailah dengan mengambil makanan atau minuman yang terdekat.

Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dahulu adalah seorang bocah kecil yang ada dalam pengasuhan Rasulullah SAW. Suatu ketika, tangan saya (ketika makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka, Rasulullah SAW menegur saya, ‘Wahai bocah, bacalah 'Bismillah', lalu makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.' Demikian seterusnya cara saya makan setelah itu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dianjurkan pula untuk memuji makanan. Dilarang mencela makanan atau minuman yang disajikan kepada kita. Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau rela terhadap suatu sajian, beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka terhadapnya, beliau meninggalkannya (HR Muslim).

  • adab
  • makan
  • minum
  • Rasulullah

Apa yang dimaksud adab makan dan minum dalam islam