Mengapa kita harus rajin mengganti celana dalam brainly?

Masa pubertas bisanya dimulai pada usia 10-12 tahun dan akan berlangsung secara bertahap selama lima tahun. Pada masa tersebut, remaja perlu melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuhnya, mulai dari fisik, reproduksi, hingga mental.

Cara menjaga kesehatan tubuh pada masa pubertas sebenarnya tidaklah asing. Intinya, Anda hanya perlu memastikan anak remaja menjalani pola hidup sehat secara fisik maupun mental.

Langkah ini penting dilakukan karena masa pubertas adalah masa pertumbuhan. Oleh karena itu, remaja perlu menerima gizi yang optimal.

Cara menjaga kesehatan fisik selama pubertas

Berikut ini cara menjaga kesehatan fisik selama pubertas yang penting dilakukan.

Makanan bergizi seimbang pentin untuk menjaga kesehatan selama pubertas

1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang akan membantu para remaja yang sedang mengalami masa pubertas tumbuh dengan baik dan optimal. Mereka juga akan bisa lebih berprestasi di sekolah.

Untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup, perharinya remaja disarankan untuk mengonsumsi sayur, buah, biji-bijian atau gandum utuh, susu dan olahannya, serta protein seperti ikan, daging, dan ayam.

2. Olahraga teratur

Berolahraga secara teratur penting untuk membangun otot dan tulang yang kuat, membuat remaja memiliki koordinasi yang lebih baik dan dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Selama masa pubertas, setidaknya sisihkan satu jam setiap hari untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, membersihkan rumah atau kamar, atau sekadar berjalan kaki.

3. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup sangatlah penting untuk kesehatan, terutama pada masa pertumbuhan. Sebab saat tidur, tubuh akan membangun dan memperbaiki sel-sel yang rusak setelah seharian digunakan untuk bekerja.

Jika kurang tidur, para remaja yang sedang mengalami pubertas bisa tidak optimal pertumbuhannya. Mereka juga biasanya akan lebih sering sakit dan rentan terkena depresi dibanding dengan remaja lain yang cukup tidur. Pada usia remaja kebutuhan tidur yang dianjurkan adalah 8-9 jam per hari.

Rajin membersihkan tubuh penting untuk menjaga kesehatan selama masa pubertas

4. Jaga kebersihan tubuh secara teratur

Agar senantiasa sehat, selama masa pubertas, remaja sudah harus dibiasakan untuk rutin membersihkan tubuh, seperti:

  • Menyikat gigi dua kali sehari
  • Mandi setiap hari
  • Rutin keramas
  • Rajin cuci tangan
  • Rajin cuci muka
  • Rajin bercukur
  • Mulai menggunakan produk pembersih dan perawatan tubuh seperti deodoran, pembersih wajah, atau obat jerawat
  • Mengganti baju dan pakaian dalam setiap hari

Dengan menjaga kebersihan, maka berbagai risiko penyakit pun akan berkurang, termasuk jerawat hingga infeksi bakteri, virus dan jamur.

5. Hindari kebiasaan buruk

Cara menjaga kesehatan tubuh pada masa pubertas yang tak boleh dilupakan adalah menghindari kebiasaan buruk penyebab penyakit seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji, atau terlalu banyak menatap gadget.

Hindari juga terlalu banyak mengonsumsi minuman manis seperti bubble tea, kopi susu, ataupun minuman kekinian lain yang mengandung banyak gula.

Cara menjaga kesehatan reproduksi selama pubertas

Kesehatan reproduksi bisa dijaga jika tetap bersih

Memasuki masa pubertas, organ-organ reproduksi sudah mulai bekerja. Sisi seksualitas sudah mulai bangkit, begitu pun dengan perubahan fisik di area genital yang perlu diperhatikan dengan baik.

Oleh karena itu, dampingilah anak remaja Anda dan berikan pemahaman tentang cara menjaga kesehatan reproduksi selama masa pubertas.

  • Rutin mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari.
  • Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang bisa menyerap keringat dengan baik, seperti katun.
  • Setelah mandi atau buang air, pastikan untuk membersihkan area genital hingga bersih dan langsung mengeringkannya menggunkan handuk atau lap yang bersih, kering, tidak lembap, maupun bau.
  • Untuk perempuan, saat membasuh area genital setelah buang air pastikan melakukannya dari arah depan ke belakang, agar bakteri dari area anus tidak mengontaminasi area vagina atau organ reproduksi lainnya.
  • Ketika mengalami menstruasi, perhatikan gejala-gejala haid yang tidak normal. Jika ada, segera periksakan diri ke dokter.
  • Pria dianjurkan untuk menjalani khitan atau sunat untuk menurunkan risiko kanker penis di kemudian hari.
  • Hindari seks pranikah sebelum mendapatkan pengetahuan yang cukup soal konsekuensi secara kesehatan, baik mental maupun fisik

Selain itu, tak kalah pentingnya untuk mengedukasi remaja mengenai fungsi alat kontrasepsi seperti kondom dalam menghindari risiko penyakit menular seksual, termasuk HIV.

Baca Juga

  • Mengenal Sekolah Adiwiyata, Mulai dari Pengertian hingga Programnya
  • 8 Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah agar Bersih
  • Bra untuk Remaja, Ini Usia Memakai dan Jenisnya yang Tepat

Cara menjaga kesehatan mental selama pubertas

Orang tua berperan penting dalam menjaga kesehatan mental selama pubertas

Selama masa pubertas, anak akan mengalami perubahan kadar hormon di tubuhnya. Kondisi ini akan memicu perubahan pada bentuk fisik anak, mulai dari suara yang lebih berat, tubuh yang lebih tinggi, atau bagi remaja perempuan, payudara yang mulai tumbuh.

Perubahan tersebut, bagi sebagian orang bisa dianggap sebagai proses yang berat. Tidak jarang, anak mengganggap dirinya tidak cukup tinggi atau tidak cukup cantik jika dibanding teman-temannya.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memengaruhi kondisi mentalnya, bahkan dalam jangka panjang.

Untuk menjaga kesehatan mental selama masa pubertas, orang tua dan anak memiliki peran masing-masing.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga kesehatan mental remaja selama masa pubertas:

  • Bantu buat anak mengerti bahwa setiap orang adalah individu yang unik dan berarti.
  • Ajarkan anak untuk mengganti pikiran negatif dengan pikiran yang positif, misalnya dibanding mengatakan, “Aku tidak bisa,” lebih baik mengucapkan “Aku belum bisa”.
  • Jadilah pendengar yang baik dan bisa dipercaya, sehingga anak tidak ragu untuk mengutarakan pikiran dan pendapatnya.
  • Ingatkan anak bahwa perubahan tubuh selama masa pubertas adalah hal yang normal dan jelaskan kepadanya tentang proses tersebut dengan baik.
  • Bantu anak membiasakan diri mengenali emosi yang sedang ia rasakan. Misalnya, saat anak marah, biarkan ia mengatakan “Aku lagi marah, Bu,” lalu menjelaskan alasannya dengan baik.
  • Ajari anak cara menggunakan media sosial yang baik dan bijaksana. Ingatkan padanya bahwa apapun yang diunggah akan meninggalkan jejak digital dan bisa dilihat banyak orang.

Sementara itu, ini beberapa hal yang bisa dilakukan remaja selama masa pubertas untuk menjaga kesehatan mental dan emosionalnya. Ajari anak remaja untuk:

  • Menyampaikan perasaan kepada orang-orang terdekat. Jangan menganggap bahwa perasaan atau emosi negatif adalah hal yang biasa dialami remaja dan membiarkannya begitu saja.
  • Menerima diri sendiri apa adanya
  • Tidak ragu minta tolong pada orang lain jika sedang mengalami kesulitan
  • Jangan mem-bully teman atau orang lain. Sementara itu, jika remaja menjadi korban bullying, jangan ragu untuk melaporkan ke orang dewasa terdekat seperti orang tua dan guru.
  • Mempelajari cara meredakan stres, misalnya dengan olahraga, melakukan hobi, meditasi, ataupun cara-cara lain.
  • Tidak memaksakan diri melakukan hal-hal yang tidak disukai hanya karena teman melakukannya. Ini bisa memicu stres, kelelahan, dan rasa frustrasi.

Mengetahui cara menjaga kesehatan tubuh pada masa pubertas akan membantu remaja melewati masa-masa ini dengan lebih tenang dan ceria. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan remaja, tanyakan langsung pada dokterdi aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Kenapa kita harus mengganti celana dalam?

Malas mengganti celana dalam nyatanya bisa membuat kulit di area kewanitaan menjadi gatal dan mengalami iritasi. Bahkan, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami keputihan dan infeksi jamur. Oleh karena itu, setiap kali celana dalam sudah terasa lembap, kamu dianjurkan untuk menggantinya.

Mengapa kita harus mengganti celana dalam dua kali sehari?

Mengapa begitu? Sebab, menurut dr Darma jika tidak segera mengganti celana dalam, hal ini berbahaya bagi organ intim wanita maupun pria. "Sebaiknya diganti minimal 2 kali sehari. Jika tidak diganti akan menjadi sumber infeksi bakteri dan jamur yg berbahaya utk kesehatan organ intim," pungkasnya.

Apa yang terjadi jika kita jarang mengganti celana dalam?

Tidak rutin ganti celana dalam menyebabkan area selangkangan Anda jadi lebih terasa panas serta mudah berkeringat, sehingga lembap terus-menerus. Ingat, area yang lembap sangat disukai jamur untuk berkembang biak. Anda pun akan merasa kurang nyaman jika sering berkeringat pada area selangkangan, bukan?

Mengapa celana dalam tidak boleh dipakai berulang kali dan segera diganti jika kotor?

Jawaban: karena jika tidak diganti akan menyebabkan iritasi dan bisa menimbulkan penyakit.