Mengapa harus ada kompetensi kompetensi harus ada karena beberapa alasan berikut ini *?


Mengapa harus ada kompetensi kompetensi harus ada karena beberapa alasan berikut ini *?

·         Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan, sedangkan berdasarkan surat keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002, kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang di miliki seseorang sebagai syarat untuk di anggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. Dengan demikian, kompetensi berkaitan dengan karakteristik yang mendasari kemampuan seseorang dalam bekerja.

·         Dalam rumusan yang lain kompetensi merujuk pada keahlian atau pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang unggul. kompetensi terbentuk melalui individu/organisasi, keterampilan dan kemampuan serta menyediakan kerangka kerja untuk membedakan antara kinerja yang rendah dengan kinerja yang luar biasa. kompetensi dapat di terapkan pada organisasi,individu tim dan pekerjaan serta tingkat fungsional. Kompetensi merupakan kunci untuk efektivitas dalam pekerjaan.


Mengapa harus ada kompetensi kompetensi harus ada karena beberapa alasan berikut ini *?

 Kompetensi dapat di bagi menjadi beberapa kategori berikut ini.

a.  Core Competencies/kompetensi utama

Kompetensi utama adalah sebuah kompetensi yang didefinisikan sebagai kemampuan internal yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Kompetensi ini adalah kompetensi diharapkan dimiliki semua individu dalam organisasi. Kompetensi ini mendefinisikan tentang nilai-nilai organisasi yang paling di pahami oleh kebanyakan orang. tujuan bagi kompetensi bagi individu adalah agar ia bisa bekerja dalam beragam posisi di dalam organisasi.

b. Threshold competencies

Threshold Kompetencies adalah karakteristik setiap pemegang pekerjaan sehingga bisa melakukan pekerjaan secara efektif, tetapi tidak dapat di gunakan seorang yang berkinerja tinggi, rata-rata, atau rendah. Misalnya, penjual yang baik harus memiliki kemampuan yang memadai tentang peroduk yang mereka jual, tetapi pengetahuan ini tidak selalu cukup untuk memastikan performa penjualan mereka.

b. Differentiating Copetencies

Differentiating Copetencies adalah karakteristik yang membedakan individu berkinerja superior dengan yang rata-rata. Differentiating Copetencies tidak ditemukan dalam individu yang berkinerja rata-rata. Misalnya individu yang bekerja di bidang desain memiliki Differentiating Copetencies dalam mendesain yang membuatnya lebih unggul dari orang lain.

Kompetensi harus ada karena beberapa alasan berikut ini.

1)        Kompetensi merupakan cara terbaik untuk memahami kinerja dengan cara mengamati apa yang sebenarnya orang lakukan untuk berhasil daripada mengandalkan asumsi-asumsi yang tidak jelas.

2)        Cara terbaik untuk mengukur dan memprediksi kinerja adalah dengan menilai apakah individu memiliki kompetensi yang diharapkan.

3)        Kompetensi dapat dipelajari dan dikembangkan.

4)        Kompetensi dapat dilihat dan diakses.

Manfaat kompetensi juga ada dapat dilihat dari beberapa sisi berikut ini.


Manfaat kompetensi dilihat dari sisi karyawan adalah sebagai berikut.

1).   Adanya kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan berdasarkan standar yang ada.

2).   Kompetensi yang ada sekarang dan manfaatnya akan dapat memberikan nilai tambah pada pembelajaran dan pertumbuhan.

3).   Meningkatnya keterampilan dan marketability sebagai karyawan.

4).   Kejelasan relevansi pembelajaran sebelumnya, kemampuan untuk mentransfer keterampilan, nilai, dari kualifikasi yang diakui dan potensi pengembangan karier.

5).   Pilihan perubahan karir yang lebih jelas, untuk berubah pada jabatan baru, seseorang dapat membandingkan kompetensi mereka sekarang dengan kompetensi yang diperlukan untuk jabatan baru.

6).   Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karier.

7).   Penilaian kinerja yang lebih obyektif dan umpan balik berbasis standar kompetensi yang ditentukan dengan jelas.Etika Profesi Dan Profesional Bekerja


 Dengan adanya kompetensi, organisasi/perusahaan akan memperoleh manfaat sebagai berikut.

1).   Meningkatkan efektifitas rekrutmen dengan cara menyesuaikan kompetensi yang diperlukan dalam pekerjaan dengan yang dimiliki pencari kerja.

2).   Pendidikan dan pelatihan dapat difokuskan pada kompetensi yang diingikan perusahaan/organisasi

3).   Penilaian terhadap hasil pendidikan dan pelatihan akan lebih handal dan konsisten.

4).   Pengambil keputusan dalam organisasi akan lebih percaya diri karena karyawan telah memiliki keterampilan yang akan diperoleh dari pendidikan dan pelatihan.

5).   Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi kompetensi yang diperlukan untuk mengelola perubahan.


Dalam lingkup yang lebih luas, kompetensi memiliki manfaat sebagai berikut.

1).   Indentifikasi dan penyesuaian yang lebih baik atas keterampilan yang dibutuhkan untuk industri.

2).   Akses yang lebih besar terhadap pendidikan dan pelatihan sector publik yang relevan dengan industri.

3).   Mendorong pengembangan keterampilan yang luas dan relevan di masa depan.

4).   Pelatihan industri melalui sertifikasi pencapaian kompetensi individu.

5).   Ditetapkannya dasar pemahaman yang umum dan jelas atas hasil pendidikan dan percaya diri yang lebih besar karena kebutuhan industri telah terpenuhi sebagai hasil penilaian berbasis standar


Ekonomi nasional dan daerah memperoleh manfaat sebagai berikut.

1).   Meningkatnya bentuk keterampilan untuk bersaing di pasar domestik dan internasional.

2).   Mendorong investasi internasional baru pada industri di mana angkatan kerja terampilan sangat diperlukan.

3).   Lebih efisien dari segi biaya karena dengan pekerja yang memiliki kompetensi efisiensi perekonomian dapat diwujudkan.

Kompetensi personal adalah Kemampuan atau kecakapan seseorang untuk berkinerja. Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Efektif tidaknya suatu hasil kerja sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan serta perilaku yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Mengelola kompetensi personal berarti kepandaian seseorang untuk mengelola kemampuan dan kecakapan yang dimilikinya dengan prestasi kerja serta sikap yang baik sehingga dapat memuaskan pemberi kerja dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Mengelola kompetensi personal dapat dilakukan dengan cara menjaga kepribadian dan presentasi diri, menambah kemampuan dengan pelatihan pendidikan serta pengembangan karir.

1. Menjaga Kepribadian

a) Menjaga kepribadian yang baik

Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat–sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri seseorang. Dapat dikaitkan kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang di terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil dan juga bawa bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang di sebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal hal yang bersipat psikilogis, kejiwaan dan juga bersifat fisik. Menjaga kepribadian yang baik diantaranya, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a)             Mengendalikan diri

b)             Bersikap mawas diri introspeksi diri.

c)             Jujur dalam sikap dan perbuatan.

b)  Faktor-Faktor yang Membentuk Kepribadian

Kepribadian seseorang di bentuk oleh beberapa faktor berikut ini.

a.)   Faktor Biologis

Faktor biologi berperan pentik dalam membentuk otot, rangka, tinggi atau pendeknya seseorang, anggota tubuh dan fungsinya, warna kulit, kemampuan nalar dan kecerdasan, serta kemampuan berpikir dan menganalisasi.

b.)   Faktor kultural dan peradaban

Faktor peradaban dan kebudayaan yang menyangkut kumpulan nilai nilai, konsep-konsep, pengatahuan dan kebiasaan manusia dalam hidup bermasyarakat yang bisa memengaruhi kepribadian seseorang.

c.)   Faktor pendidikan

Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat meyelesaikan permasalahan. Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang di anggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu. Pemahaman akan kepribadian seseorang juga dapat di lihat dari pendidikan.

d.)   Faktor keluarga

Faktor keluarga adalah hal terpenting dalam membentuk kepribadian seseorang, karena dari keluargalah seseorang belajar interaksi dengan orang lain, belajar mengenal etika, budaya, norma-norma, dan nilai-nilai tradisi yang berlaku dalam kehidupan bermusyawarah.

e.)   Faktor sosial dan lingkungan

Status sosial seseorang dam lingkungan pergaulannya, seperti keluarga, sekolah, tempat tinggal, budaya , adat istiadat, juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian orang tersebut.

c)      c) Tipe-tipe Kepribadian

Kepribadian memiliki beberapa tipe seperti berikut ini.

a.)   Kepribadian ekstrovert

Kepribadian ekstrovert adalah kepribadian yang bersifat terbuka, berorientasi kedunia luar sehingga sifat ya ramah, senang bergaul, dan mudah menyesuaikan diri. di lingkungan pekerjaan individu berkepribadian ini lebih suka bekerja dengan banyak orang, suka berterus terang, aktif mengeluarka ide-ide dan pandai mengajak orang lain mengikuti ide dan keinginannya

b.)   Kepribadian Introvert

Kepribadian introvet adalah kepribadian yang bersifat tertutup dan berorientasi kepada diri sendiri sehingga sifatnya pendiam, jarang bergaul, suka menyendiri, dan suka menyesuaikan diri. walau pun ia berkerja sangat individualistis, namun orang yang introvert biasanya dapat bekerja dengan baik dan tidak mengecewakan serta dapat diandalkan.

c.)   Kepribadian Ambivert

Kepribadian ambivert adalah kepribadian campuran yang tidak dapat di golongkan kedalam kedua tipe tersebut di atas oleh karena sifatya bervariasi.

Didalam dunia kerja, terdapat beberapa tipe kepribadian seperti berikut ini. a.)

1)      Tipe Realistik

Orang berkepribadian realistik adalah orang yang mempunyai aktivitas diluar ruangan. Mereka menganggap tidak begitu penting bersosialisasi dan lebih suka berkerja sendiri. jika harus berkerja dalam tim, ia lebih suka dengan orang yang setipe. Orang ini tidak suka bergosip dan hanya berkonsentrasi pada tugasnya. Tipe ini tidak pernah melimpahkan pekerjaannya pada orang lain.

2)        Tipe Investigatif

Orang selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. Ia merasa membuang waktu dengan masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini seling berkonflik dengan orang yang biasa bergosip.

3)        Tipe Wirasuasta

Orang yang lebih berorientasi pada orang lain daripada gagasan. ia mendominasi orang lain untuk mencapai orang lain dari pada gagasan. Ia mendominasi orang lain untuk untuk mencapai tujuanya. Ia pintar mengatur kerja orang lain, mempersuaisi orang bernegosiasi. Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasa ya ia menunjukan sifat bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.

4)        Tipe sosial

Orang yang berorieritasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung mempuyai orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan orang lain.Karenna kepekaan dan kepedulian, orang ini seorang pengurus hal-hal yang terlalu pribadi. Bila tidak diimbangi dengan kematangan, ia mudah tergelincir untuk menjadi penyebar gosip.

5)        Tipe Artistik

Orang yang senang ide-ide dan materi untuk diespertikan dengan cara yang unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan. Sayangnya, tipe ini rentan jadi santapan gosip karena cara nya yang unik dan sering menimbulkan interpretasi yang berbeda beda

6)        Tipe Konvensional

Orang ini biasanya berpungsi dengan baik dalam lingkungan dan pekerjaan yang terstruktur dengan baik secara memerlukan ketelitian.Ia biasanya tidak suka dengan ide-ide dan orang lain.

2.  Presentasi Diri

Mengapa harus ada kompetensi kompetensi harus ada karena beberapa alasan berikut ini *?

Peresentasi diri adalah penampilan seseorang secara keseluruhan. Penampilan diri,seringjuga di kenal dengan istilah Grooming. Grooming adalah penampilan diri seseorang yang selalu terjaga dan selalu rapi. Penampilan diri harus serasi dan menarik agar di sukai oleh orang lain. Penampilan menarik mencerminkan kepribadian orangnya. Orang yang berpenampilan menarik akan di nilan sebagai orang yang berkepribadian baik. Sebaliknya, orang yang kurang memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang berkepribadian kurang baik mestipun hal ini tidak berlaku mutlak.

Penampilan diri yang serasi dan menarik, sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, terrutama orang yang banyak berhubungan dengan orang lain sehingga dapat member respon yang positif. Untuk mencapai penampilan diri yang menarik seseorang harus mampu menganalisasi dirinya sendiri dan memakai pakaian yang tepat pada waktu yang tepat pula.Selain itu, perlupula di perhatikan warna dan corak busana, dandanan, raut wajah, gaya berjalan, cara makan dan minum yang merupakan unsure penting dalam penampilan yang serasi dan menarik. Penampilan diri yang serasi dan menarik, tidak hanya dilihat dari penampilan luar saja, tetapi harus juga di dukung dan timbul dari dalam diri.

Untuk dapat berpenampilan menarik perlu di ketahui prinsip-perinsip yang perlu dalam penampilan serasi dan menarik.

1) Tata cara berbusana yang baik

Busana kerja harus mampu mencerminkan kepribadian dan profesi. Untuk perusahaan-perusahaan tertentu sudah di sediakan seragam kerja, tetapi jika tidak ad, maka, pakailah busana kerja sifatnya basic dengan warna putih,hitam atau coklat. Boleh juga memakai warna cerah dan bahan bercorak kecil. Biasanya wanita memakai blus lengan panjang atau pendek, rok pendek sebatas lutut rok panjang di bawah betis,serta bisa juga celana panjang. Bagi pria bila harus memakai dasi, pakailah dasi dengan corak dan warna lembut serta serasi dengan kemeja dan celana panjang.Berbusana serasi dan menarik harus pula meliputi pilihan yang tepat sesuai dengan kepribadian pembawaan.

a.    Pakaian lengkap

Pakaian lengkap terdiri atas pentalon , jas, dan dasi. Pada pagi hari sebaiknya tidak memakai warna hitam, tetapi warna terang (light colour). Pada waktu upasara kenegaraan sebaiknya berpakaian jas resmi dan lengkap, kecuali jika pada kartu undangan tertulis dress code.

b.   Pakaian resmi (black tie)

Pakaian resmi (black tie) terdiri dari celana hitam, kemeja putih, dasi kupu-kupu hitam, kaos kaki hitam dan sepatu hitam. Di Indonesia, masalah pakaian resmi sangat fleksibel, sehingga tidak harus jas resmi.

c.    Dark suit

Pakaian dark suit dianggap pakaian resmi untuk budaya berbusana bangsa Indonesia. Pakaian jenis ini dapat di pergunakan untuk pakaian sehari- hari. Pada acara resmi kenegaraan banyak para pejabat kita yang memakai kemeja batik, yang penting sopan dan menarik.

2) Tata cara bersolek dan berhias yang proposional

Pada umumnya, kebersihan dan kerapian di sukai oleh semua orang. Penampilandengan pakaian tidak rapi bau badan serta bau mulut yang meyengat,akan sangat mengganggu lawan bicara. Untuk itu kiranya di ketahui tata cara berhias yang bisa menciptakan penampilan yang menarik dan disukai semua orang. Cara bersolek dan menggunakan perhiasaan perlu sekali di perhatiikan agar penampilan menarik dan tidak terkesan norak atau seronok. Perlu dihindari penggunaaan kosmetik secara berlebihan. Penampilan juga adalah bentuk peryataan diri, seseorang tidak perlu cantik,tetapi harus tahu bagaimana car membawa diri, dengan memperhatiikan rambut,kulit,dan make up sehingga timbul rasa percaya diri. Beberapa hal yang selalu harus di perhatikan dalam bersolek adalah sebagai berikut.

a.    Perawatan Rambut

Rambut harus selalu dalam keadaan bersih dan tertata rapi dengan model yang sederhana. Rambut yang panjang memang membutuhkan perawatan ekstra, tetapi jangan sampai rambut yang panjang mengganggu keluasan gerak dalam berkerja. Model rambut hendaknya cocok dengan rut muka.

b.   Make Up

Penggunaan bahan meke up sangat penting untuk mempercatik wajah. Merias wajah harus dilakukan sewajarnya, sesuai dengan kondisi dan cirri diri. Jangan memakai make up secara berlebihan. Kulit juga diberi pelembap agar terawatdengan baik.

c.Perhiasan dan parfum

Pakailah perhiasan dan aksesoris tidak berlebihan serta disesuaikan dengan busana yang dipakai. Demikian juga dalam memilih parfum, pilih lah parfum yng aromanya tidak terlalu menyengat. Dalam kehidupan di kantor, parfum memang peranan yang lebih dominan dari pada perhiasan/aksesoris.

d.   Sepatu

Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu di lakukan. Apakah sepatu yang di pakai masih dalam keadaan baik, sol, tau kulitnya apakah lelah di semir dan telah sesuay warnanya dengan pakaian. Sepatu meskipun sepele detapi bisa mengurangi nilai penampilan anda. Bagi kaum wanita memakai sepatu bertumit tinggi lebih sedap di pandang dan membuat tubuh anda tegap sewaktu berjalan.

3. Pelatihan

Mengapa harus ada kompetensi kompetensi harus ada karena beberapa alasan berikut ini *?

a) Pengertian Perlatihan

Secara umum pelatihan merupakaan bagian dari pendidikan yang menggambarkan proses dalam mengembangkan organisasi. Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumber daya manusia. Berikut ini pendapat para ahli tentang pengertian pelatihan.

·      Moekijat meyatakan bahwa pelatihan adalah suatu bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan peraktik dari pada teori.

·      Sudirman menjelaskan bahwa pelatihan adalah prosedur formal yang difasilisati dengan pelajaran guna terciptanya perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan peningkatan tujuan perusahaan atau organisasi.

·      Michael J. Jacius mengemukakan istilah pelatihan menunjukan suatu peruses peningkatan sikap, kemampuan dan kecakapan dari para pekerja untuk menyenggarakan pekerjaan secara kusus

b) Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Tujuan pelatihan adalah sebagai usaha untuk memperbaiki mengembangkan sikap, tingkah laku dan pengetahuan. Dengan demikian pelatihan dimaksudkan dalam pengertian yang lebih luas dan tidak hanya untuk mengembangkan keterampilan dan bimbingan. pelatihan diberikan dengan harapan individu yang menjalaninya dapat melaksanakan pekerjaannyadengan baik setelah mengikut pelatihan tersebut. selain tujuan sebagaimana dikemukakan di atas, pelatihan juga memiliki sejumlah manfaat, yaitu sebagai berikut:

1.         Pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki kinerja organisasi. perbaikan-perbaikan itu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. pelatihan yang efektif dapat menghasilkan pengetahuan dalam pekerjan/ tugas, pengetahuan tentang struktur dan tujuan organisasi, tugas masing-masing karyawan dan sasaranya dan lain-lain.

2.         Pelatihan tertentu diadakan agar karyawan melaksankan tugas-tugas sesuai dengan standar yang diinginkan.

3.         Pelatihan juga dapat memperbaiki sikap-sikap terhadap pekerjaan, terhadap pimpinan atau karyawan, dan menghilamngkan sikap-sikap yang tidak produktif yang timbul dari slah pengertian atau informasi yang membingungkan.

4.         Pelatihan dapat memperbaiki standar keselamatan kerja.

5.         Membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik.

6.         Meningkatkan kemampuan pekerja menyelesaikan berbagai maslah yang dihadapinya.

7.         Timbulnya dorongan dalam diri pekerja untuk terus meningkatkan kemampuan kerjanya.

8.         Peningkatan kemampuan karyawan untuk mengatasi strees, frustasi, dan konflik yang pada gilirannya memperbesar rasa percaya diri.

9.         Tersedianya informasi bebagai program yang dapat dimanfaatkan para karyawan dalam rangka pertumbuhan secara teknikal dan intelektual.

10.     Makin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri.

11.     Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru di masa depan.

12.     Memperbaiki sikap-sikap agar mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan serta dapat membuat keputusan dengan baik dan benar.

13.     Meningkatkan motivasi untuk belajar dan selalu bersedia untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya.

14.     Menumbuhkan rasa percaya diri dan solidaritas yang tinggi diantara sesama karyawan khususnya dan masyarakat umumnya.

c) Jenis pelatihan

Beberapa jenis pelatihan yang sering di gunakan adalah sebagai berikut.

1.  Magang/apprenticeship training

Magang adalah suatu pembekalan terhadap karyawan dengan cara belajar dan peraktik secara langsung di suatu posisi pekerjaan. Magang banyak sekali di gunkan melihat potensi individu dalam satu jenis pekerjaan tertentu sehingga bila telah selesay magang, biasaya individu akan di tawari berkerja pada posisi tersebut.

2. One the Job Training

Metode one job training adalah pelatihan yang menggunakan situasi dalam pekerjaan. disini karyawan di beri pelatihan tentang pekerjaan baru dengan suvervisi langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain). On the job training, dibagi dalam beberapa metode, antara lain:

a)         Coaching

Coaching adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan mengajarkan keahlian dan ketarampilan kerja kepada bawahannya. dalam metode ini pengawas diperlukan sebagai pemberi petunjuk untuk memberitahukan kepada peserta mengenai tugas atau pekerja rutin yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

b)        Apprenticeships

Apprenticeships merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman. Metode ini digunakan untuk mengembakan keahlian perorangan sehingga para karyawan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.

c)         Job Rotation (Rotasi Jabatan)

Dalam rotasi jabatan karyawan diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan pada bagian-bagian organisasi yang berbeda dan juga praktik berbagai macam keterampilan dengan cara berpindah dari satu pekerjaan atau bagian ke pekerjaan atau bagian lain.

3.      Off The Job Training

Metode off the job training adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaan. Metode ini digunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat atau pelatihan dalam pekerjaan tidak dapat dilakukan karena sangat mahal. Off the job training, dibagi dalam beberapa metode, antara lain:

a)        Vestibule Training

Vestibule Training merupakan pelatihan yang yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus yang terpisah dari tempat kerja biasa dan disediakan jenis pelaralatan yang sama seperti yang akan digunakan pada pekerjaan sebenarnya.

b)        Role Playing

       Role Playing merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk memainkan berbagai peran orang tua tertentu dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Teknik ini dapat mengubah sikap peserta, seperti menjadi lebih toleran terhadp perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan antar pribadi.

c)      Simulasi

Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya, tetapi hanya merupakan tiruan dan anggota pelatihan harus memberikan respon seperti dalam kejadian yang sebenarnya. Jadi simulasi merupakan suatu teknik untuk mencotoh semirip mungkin terhadap konsep sebenranya dari pekerjaan yang akan dijumpai.

d)        Case Study

Case study merupakan metode pelatihan dimana para peserta pelatihan dihadapkan pada beberapa kasus tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-masalah tersebut.

e)         Laboratory Training

Teknik ini merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan antar pribadi. Latihan ini bersifat sensitivitas, dimana peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Laboratory training ini berguna untuk mengembangkan berbagai prilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.

4.      Pengembangan karir

Karir adalah perjalanan yang dilalui seseorang selama hidupnya. Karir dapat juga diartikan sebagai semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang. dengan demikian karir menunjukan perkembangan karyawan secara individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi. Berdasarkan definisi di atas, maka dpat disimpulkan bahwa karir merupakan rangkaian atau urutan posisi pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama kehidupan kerja seseoarang.

Dalam menjalani suatu karir tertentu, bisa saja individu mengalami kejenuhan karena ia terlalu lama berada pada posisi yang sama. Untuk mengatasi hal ini diperlukan adanya suatu pengembangan karir. Pengembangan karir sangat diharapkan oleh setiap karyawan, karena dengan pengembangan ini individu akan mendapatkan hak-hak yang lebih baik daripada apa yang diperoleh sebelumnya, baik material maupun nonmaterial seperti status sosial, perasaan bangga dan sebagainya.

Pengembangan karir mengandung tiga unsur pokok, yaitu sebagai berikut.

1.         Membantu karyawan dalam menilai kebutuhan karirnya sendiri.

2.         Mengembangkan kesempatan-kesempatan karir yang ada dalam organisasi.

3.         Menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan karyawan dengan kesempatan-kesempatan karir.

Sesuai dengan tiga unsur di atas di harapkan karir karyawan merupakan suatu unsur yang sangat penting dan sifatnya pribadi .Oleh karena itu ,organisasi harus memberi kebebasan kepada karyawan untuk mengambil keputusan sendiri mengenai tujuan serta kesempatan menjalani karirnya. Pengembangan karir dapat dilakukan melalui mutasi,promosi ,dan demosi.

a.     Mutasi

Mutasi adalah satu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasio pada tingkat jabatan yang sama. Prinsip mutasi adalah memindahkan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat. Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan. Mutasi merupakan salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi kerja. Dengan adanya mutasi diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaan, lingkungan pekerjaan, atau alat-alat kerja yang lebih cocok bagi seorang karyawan.

b.   Promosi

Promosi adalah perpindahan karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi/perusahaan sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin besar. Promosi memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjdi idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

c.       Demosi

Demosi adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah di dalam satu organisasi/perusahaan. dengan demikian wewenang, tanggung jawab, pendapatan serta statusnya semakin rendah. Dengan kata lain demosi adalah penurunan pangkat/ jabatan seseorang dalam suatu organisasi. Demosi biasanya dilakukan untuk memberikan pelajaran atau bentuk suatu hukuman bagi seorang karyawan. Biasanya karyawan yang tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya pada jabatannya akan mengalami demosi ke jabatan yang lebih rendah.

Sumber :

Kasanah, Nur. Etika Profesi dan Profesional Bekerja. 2013. Direktorat Pendidikan SMK.

Suparmin. Etika Profesi. 2016. Surakarta : Putra Nugraha. 


Page 2