Mengapa diperlukan tes kebugaran jasmani bagi siswa?

Apa saja yang termasuk manfaat atau fungsi tes kebugaran jasmani bagi siswa SMA ? Pertanyaan ini mungkin muncul dari siswa atau bahkan guru. Setelah Saya browsing ke sana kemari, ini dia jawaban dari pertanyaan tersebut. Bahwasanya fungsi tes kebugaran jasmani bagi siswa SMA adalah :

  • mengukur kemampuan fisik siswa 
  • menentukan status kondisi fisik siswa
  • menilai kemampuan fisik siswa, sebagai salah satu tujuan pengajaran mata pelajaran Penjas.
  • mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa
  • sebagai bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya.
  • sebagai salah satu bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran Penjas.

Untuk artikel tentang materi tes atau petunjuk pelaksanaan tes kebugaran jasmani akan Saya tulis pada artikel selanjutnya di lain waktu. Oh ya, baca juga : Jus sayur pembakar lemak, buat anak-anak SMA yang perutnya agak buncit.

//brainly.co.id/tugas/1674739


Tes kebugaran jasmani memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut:

a.   Mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam hal kebugaran jasmaninya.

b.   Menilai kemampuan fisik siswa.

c.   Menentukan dan mengetahui sejauh mana kondisi siswa.

d.   Mengetahui perkembangan kondisi siswa.

e.  Hasil pengukuran digunakan untuk bahan memberikan bimbingan kepada siswa untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.

f.    Hasil pengukuran digunakan sebagai salah satu bahan penilaian pelajaran penjas.

Tes kebugaran jasmani terdiri atas beberapa rangkaian tes, yaitu:

a.   Lari 60 m.

b.   Angkat tubuh 60 detik untuk pria dan gantung siku tekuk untuk wanita.

c.   Baring duduk 60 detik.                                                                      

d.   Loncat tegak.

e.   Lari 1200 m untuk pria dan lari 1000 m untuk wanita.

Berikut ini merupakan beberapa pedoman yang harus dipersiapkan peserta tes dan guru sebelum melakukan tes.

a. Untuk peserta tes

Berikut merupakan beberapa prosedur yang harus diikuti peserta tes sebelum melakukan tes kebugaran jasmani.

1]   Kondisi tubuh sehat dan fit.

2]   Dua jam sebelumnya harus sudah makan.

3]   Menggunakan pakaian dan sepatu olahraga.

4]   Memahami terlebih dahulu tata cara pelaksanaan tes.

5]   Melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan tes.

6]   Peserta yang tidak dapat melakukan salah satu tes dianggap gugur.

b. Untuk guru atau petugas tes

Prosedur pelaksanaan tes untuk guru atau petugas tes sebagai berikut:

1]   Memberikan kesempatan kepada peserta tes untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.

2]   Memberikan kesempatan kepada peserta tes untuk mencoba beberapa gerakan tes.

3]   Memperhatikan waktu perpindahan dari tes yang satu ke tes yang lain.

4]   Memberikan nomor peserta yang jelas dan dapat dilihat oleh petugas tes.

5]   Tidak memberikan nilai pada peserta tes yang tidak dapat melakukan salah satu tes.

6]   Mencatat hasil tes pada formulir yang telah disediakan.

Selain kelima pengujian di atas, tes kebugaran jasmani juga dalam dilakukan dengan mengukur komposisi tubuh. Tes komposisi tubuh bisa menggambarkan berbagai komponen penyusun total berat badan Anda, termasuk otot, tulang, dan lemak.

Metode yang umum dilakukan, antara lain body mass index [BMI], bioelectrical impedance analysis [BIA], dan pengukuran lingkar pinggang.

Body mass index [BMI]

Pengujian body mass index [BMI] atau dikenal juga sebagai indeks massa tubuh [IMT] dapat menunjukkan apakah Anda memiliki berat badan yang sehat atau tidak sehat. Pengukuran ini tidak menunjukkan seberapa banyak lemak tubuh yang Anda miliki.

Bioelectrical impedance analysis [BIA]

Tes bioelectrical impedance analysis [BIA] dapat mengukur persentase kadar lemak tubuh dengan mengalirkan aliran listrik ke seluruh tubuh Anda dan menguji ketahanan atau resistensi. Semakin tinggi tingkat resistensi, semakin banyak lemak tubuh yang Anda miliki.

Pengukuran lingkar pinggang

Pengukuran ini dapat dijadikan gambaran terhadap lemak visceral yang ada di sekitar perut. Ukuran lingkar pinggang sehat tidak lebih dari 35 inci [89 centimeter] pada wanita dan 40 inci [102 centimeter] pada pria. Jika ukuran Anda berada di atas itu, maka berisiko tinggi terkena stroke, penyakit jantung, atau diabetes tipe 2.

Tujuan melakukan tes kebugaran jasmani

Setidaknya ada tiga tujuan dan manfaat utama yang bisa Anda dapatkan setelah melakukan tes kebugaran jasmani, seperti dikutip dari laman Healthline.

  • Pertama, Anda dapat melakukan tes ini untuk seleksi pekerjaan tertentu. Lulus tes kebugaran dapat memastikan Anda mampu melakukan pekerjaan tersebut, sekaligus mengurangi risiko cedera yang mungkin terjadi.
  • Kedua, tes kebugaran jasmani memiliki tujuan pribadi, misal untuk menentukan jenis latihan dan rencana penurunan berat badan mana yang sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, Anda bisa membandingkan hasil pengujian terhadap orang lain dengan kelompok usia dan jenis kelamin yang sama.
  • Ketiga, Anda dapat menggunakan hasil pengujian untuk menunjukkan kemungkinan cedera atau risiko kesehatan tertentu. Sehingga Anda dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum merasakan gejalanya.

Selain untuk orang dewasa, tes kebugaran jasmani juga umum dilakukan di lingkungan sekolah yang dikenal sebagai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia [TKJI]. Melalui tes ini, pengajar dapat melihat seberapa sehat dan bugar siswa, serta kemungkinan risiko kesehatan yang dimilikinya.

Anda harus memahami terlebih dulu berbagai latihan untuk tes kebugaran jasmani jauh-jauh hari. Saat hari H, pastikan kondisi tubuh Anda fit, cukup istirahat, dan lakukan pemanasan terlebih dulu.

Selalu sediakan air minum untuk menghindari tubuh dehidrasi setelah melakukan beberapa latihan. Pastikan Anda selalu didampingi teman atau instruktur agar bisa segera memberikan pertolongan pertama apabila terjadi hal yang tidak Anda inginkan.

Video yang berhubungan

Manusia memiliki waktu dua puluh empat jam dalam satu hari untuk menyelesaikan segala aktifitasnya. Ada banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya makan, belajar, bekerja, membersihkan rumah, tidur, dan lain sebagainya. Beberapa orang bahkan membutuhkan banyak tenaga dalam pekerjaannya yang banyak melibatkan aktifitas fisik. Untuk dapat memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, tentunya manusia perlu fisik yang sehat dan bugar agar tetap lancar.

Kelancaran manusia dalam melakukan aktifitas fisik ditentukan oleh kebugaran jasmaninya. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang manusia untuk melakukan aktifitas tanpa menjadi terlalu lelah sehingga masih memiliki cadangan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas lainnya. Arti dari bugar sedikit berbeda dengan arti kata sehat. Badan yang sehat berarti badan yang terbebas dari segala bentuk penyakit. Sedangkan badan yang bugar yaitu saat seseorang masih memiliki tenaga yang cukup untuk melakukan aktifitasnya tanpa menjadi terlalu lelah.

Untuk mengukur seberapa bugar seseorang, diperlukan adanya tes kebugaran jasmani. Tes ini merupakan tes yang memang digunakan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang. Tes ini merupakan tes yang penting dan banyak dilakukan oleh orang di seluruh penjuru dunia. Bahkan, ada suatu komite internasional yang menyusun dan menstandarkan tes kebugaran jasmani. Komite tersebut dinamakan International Committee on the Standardization of Physical Fitness Test. Komite ini pertama kali dibentuk di Tokyo pada tahun 1964. Sekarang, nama dari komite tersebut telah diubah menjadi International Council for Physical Activity and Fitness Research.

Banyak orang yang belum tahu mengenai fungsi tes kebugaran jasmani . Padahal tes kebugaran jasmani memang merupakan tes yang sangat penting. Ada berbagai manfaat yang didapatkan saat tes kebugaran jasmani dilakukan. Berikut adalah fungsi tes kebugaran jasmani bagi manusia:

1. Mengukur kemampuan fisik dan kebugaran jasmani seseorang

Setiap orang memiliki kebugaran jasmani yang berbeda-beda. Kebugaran jasmani dan kemampuan fisik orang sulit untuk diukur tanpa alat ukur standar yang sama bagi setiap orang. Dengan adanya tes kebugaran jasmani yang sama, setiap orang dapat mengetahui sejauh mana kemampuan fisik dan kebugaran jasmani yang ia miliki.

2. Hasilnya dapat dijadikan acuan bagi seseorang untuk meningkatkan kebugaran jasmani

Tidak semua orang tahu dan sadar akan kebugaran jasmaninya masing-masing. Dengan adanya tes kebugaran jasmani, seseorang bisa tahu kemampuan fisiknya. Apabila tingkat kebugarannya dirasa masih kurang, maka ia dapat berlatih kembali dan menjaga pola hidupnya agar bisa meningkatkan kebugaran jasmaninya.

3. Mengetahui perkembangan kebugaran jasmani seseorang

Tingkat kebugaran jasmani seseorang dapat berubah seiring dengan waktu. Perubahan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya aktifitas yang dilakukan, rutinitas dalam berolahraga dan beraktifitas fisik, pola makan dan pola tidur atau istirahat, dan lain sebagainya.

Perkembangan kebugaran jasmani seseorang seiring berjalannya waktu dapat menjadi lebih baik atau malah bisa menjadi menurun. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan tes kebugaran jasmani secara berkala. Apabila kebugaran jasmani seseorang menurun atau tidak sesuai standar orang seusianya, maka ia harus berusaha untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.

4. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan aktifitas yang perlu dilakukan

Tes kebugaran jasmani dapat memberikan hasil berupa tingkat kebugaran jasmani seseorang dibandingkan dengan standar orang seusianya. Hal ini dapat digunakan juga untuk membandingkan kebugaran jasmani antara satu orang dengan orang yang lainnya.

Untuk tujuan penentuan aktifitas, tes kebugaran jasmani dapat dilakukan untuk menyeleksi seseorang yang akan melakukan kegiatas tertentu. Misalnya untuk menyeleksi calon atlet perwakilan sekolah atau daerah, untuk menyeleksi peserta lomba lari maraton, dan lain sebagainya. Beberapa perusahaan bahkan membutuhkan karyawan yang bugar fisiknya sehingga menambahkan tes kebugaran jasmani pada saat menyeleksi calon karyawan.

Ada beberapa komponen atau unsur dalam penilaian kebugaran jasmani seseorang. Setiap komponen yang berbeda dinilai menggunakan tes fisik yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenis tes kebugaran jasmani yang dilakukan beserta fungsi tes kebugaran jasmani tersebut:

Jantung manusia akan bergerak memompa darah lebih cepat saat melakukan aktifitas fisik yang lebih berat. Denyut nadi merupakan acuan detak jantung yang dapat dirasakan di permukaan kulit di bagian tubuh tertentu, misalnya di leher atau pergelangan tangan.

Semakin berat latihan fisik yang dilakukan, denyut nadi akan semakin cepat sampai ke batas maksimalnya. Seseorang tidak dianjurkan untuk langsung berlatih sampai denyut nadi maksimalnya, melainkan dilakukan secara bertahap seiring peningkatan kebugaran tubuh.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan otot seseorang dalam menerima beban saat otot bekerja. Beberapa jenis tes kekuatan yang umum digunakan yaitu push up, squat jump, angkat beban, dan lain-lain.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa lama seseorang dapat menerima beban aktifitas fisik. Komponen ini sangat dipengaruhi oleh kerja organ dalam manusia seperti jantung dan paru-paru. Contoh dari tes daya tahan yang dapat dilakukan yaitu tes lari jarak jauh atau lari 12 menit.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang sama dengan waktu sesingkat mungkin. Contohnya adalah tes lari sprint atau lari jarak pendek.

Demikian penjelasan mengenai fungsi tes kebugaran jasmani. Semoga bermanfaat.