Memberikan pendapat mengenai nilai tukar rupiah yang melemah akhir akhir ini

Memberikan pendapat mengenai nilai tukar rupiah yang melemah akhir akhir ini

Seringkali nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menjadi headline di berbagai media-media Indonesia. Tetapi mungkin sebagian orang tidak mengetahui mengapa Dolar Amerika menjadi acuan nilai tukar dunia. 

Alasan Mengapa Dolar AS Menjadi Acuan Nilai Tukar Dunia!

Pada awal abad ke 1, negara-negara di dunia lebih memilih emas ketimbang uang kertas sebagai alat ukur dalam perdagangan. Biasanya sebelum melakukan transaksi, mereka menukarkan uang kertas miliknya terlebih dahulu ke kantor-kantor resmi yang memiliki emas cadangan. Nah, sistem ini juga yang dikenal dengan sebutan “Gold Standard”. Mereka menganggap bahwa emas memberikan efek lebih stabil terhadap ekonomi suatu negara, karena sebuah negara tidak lagi perlu mencetak uang kertas berlebih.

Lalu mengapa Dolar Amerika Serikat yang menjadi acuannya? Ini yang berhubungan dengan “Gold Standard”. Saat itu, AS menjadi negara dengan cadangan emas terbesar di dunia atau tiga perempat emang dari seluruh cadangan yang ada di bumi. Sementara tak ada satupun negara yang memiliki uang lebih banyak atau setara dengan semua emas yang dimiliki AS.

Jelang tahun 1970, banyak negara di dunia mengalami defisit perdagangan akibat nilai dolar yang meningkat tinggi ketimbang emas. Lalu, inflasi muncul dikarenakan komoditas impor seperti minyak. Akhirnya tuntutan kepada pemerintah AS untuk menaikkan harga emas sesuai dengan nilai dolar yang dimiliki sejumlah negara pun memuncak. Pada tahun 1971, akhirnya Presiden Amerika Serikat saat itu Richard Nixon membatalkan kebijakan penukaran emas dengan dolar. 

Namun, mengingat kebijakan itu sudah berjalan sebelumnya jadilah membuat dolar ada di mana-mana. Itulah juga mengapa di Indonesia rupiah selalu melihat dolar sebagai acuannya. Dimana saat rupiah melemah, banyak yang merasa tidak tenang akan hal tersebut. Tetapi, apa sih yang menjadi penyebab rupiah melemah?

Baca juga: 4 Faktor Penyebab Inflasi di Indonesia

Ini Penyebab Rupiah Melemah!

Melemah atau menguatnya rupiah tergantung dari kebutuhan dan ketersediaan mata uang itu sendiri. Seperti contoh, jika orang-orang lebih banyak yang menggunakan dolar ketimbang rupiah, maka sudah pasti nilai tukar rupiah akan melemah. Karena itu, impor barang dan penggunaan jasa dari luar negeri juga dapat menjadi penyebab rupiah melemah. Impor barang yang tinggi juga dapat menyebabkan permintaan Dolar meningkat.

Apabila kita minim melakukan import dan menggunakan jasa dari luar negeri tentu dapat membuat Rupiah lebih stabil. Bahkan bukan tidak mungkin membuat rupiah menguat terhadap nilai tukar terhadap Dolar. 

Karena itulah, jika kamu ingin membantu membuat rupiah semakin menguat kamu dapat mengurangi penggunaan produk impor dan menggunakan produk dalam negeri.

Selain melakukan import dan penggunaan jasa atau produk luar negeri. Hal lain yang menjadi penyebab rupiah melemah adalah banyaknya utang yang dimiliki oleh negara tersebut. Saat melakukan pembayaran utang pun biasanya Dolar AS kembali menjadi mata uang yang dipilih dalam pembayarannya. Maka, rupiah yang dikumpulkan untuk melakukan pembayaran utang beserta bunganya tersebut juga akan mempengaruhi ekonomi dalam negeri, karena permintaan dolar pun naik dan rupiah justru melemah.

Namun, melakukan pembayaran utang ini juga bukan perkara mudah. Sebab apabila kita mengatasinya dengan mencetak rupiah lebih banyak, lalu ditukar dengan Dolar untuk membayar utang, maka dapat menyebabkan inflasi karena semakin banyak mata uang tercetak dan beredar dapat membuat inflasi. 

Apabila Indonesia memiliki utang, cara terbaik untuk mengatasinya adalah melakukan pembayaran secara bertahap.

Inilah aspek yang mungkin tidak bisa kita kendalikan. Apabila ekonomi Amerika Serikat sedang kuat maka wajib untuk diwaspadai. Karena menguatnya ekonomi Amerika Serikat, akan berimbas menguatnya nilai Dolar dan dapat menyebabkan rupiah melemah. 

Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa kendalikan sepenuhnya. Jika, ekonomi Indonesia juga sedang kuat dan lebih baik dibanding AS, maka setidaknya kita dapat sedikit menekannya.

Negara kita adalah salah satu mitra ekonomi Tiongkok. Tingginya permintaan dari negeri tirai bambu itu terhadap barang-barang dari Indonesia tentu akan membuat penguatan terhadap nilai rupiah. Namun, situasi tersebut dapat berubah apabila ekonomi dari Tiongkok mengalami penurunan.

Tiongkok juga akan menurunkan impor dari negara-negara lain, termasuk Indonesia. Akibatnya, penukaran Yuan ke Rupiah akan menurun.

Nah, dari beberapa penyebab yang sudah disebutkan di atas, pelemahan Rupiah juga dapat menimbulkan beberapa dampak seperti:

  • Barang-barang impor yang menjadi mahal
  • Berkurangnya minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia
  • Cadangan devisa yang tergerus karena digunakan untuk kembali menstabilkan Rupiah
  • Nilai utang luar negeri yang semakin meningkat
  • Suku bunga acuan Bank Indonesia naik

Gak perlu takut deh walaupun rupiah melemah, kamu bisa tetap melakukan investasi karena sudah mengetahui beberapa penyebab sekaligus dampaknya.

Daftar sekarang dan dapatkan bunga hingga 16% per tahun di Akseleran

Memberikan pendapat mengenai nilai tukar rupiah yang melemah akhir akhir ini
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah menyentuh level tertinggi dalam dua dekade terakhir. Pada penutupan perdagangan di pasar spot hari ini, rupiah berada di level Rp 15.266 per dollar AS.

Ekonom Rizal Ramli mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena bank sentral negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) tengah menyedot likuiditas dengan menaikkan suku bunga acuan untuk menekan inflasi.

"Rupiah semakin melemah karena bank sentral negara OECD sedang melakukan program anti-inflasi agresif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/9/2022).

Kemudian, lanjut Rizal, kondisi tersebut didukung struktural ekonomi Indonesia yang lemah sehingga berdampak kepada kondisi di dalam negeri.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Turun, Jadi 400,4 Miliar Dollar AS

Selain itu, Indonesia juga sangat bergantung kepada utang sehingga ketika bank sentral negara-negara maju naik, Indonesia menjadi terdampak karena rentan terhadap gejolak tingkat suku bunga.

Faktor-faktor tersebutlah yang menurut Rizal menjadi penyebab dari pelemahan rupiah dan inflasi yang semakin tinggi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Penyebab Kurs Rupiah Melemah hingga Tembus Rp 15.200 Per Dollar AS

Yakin tim ekonomi pemerintah RI mampu atasi pelemahan rupiah

Kendati demikian, Rizal bilang, tim ekonomi pemerintah Indonesia pasti sudah memiliki perkiraan dan skenario untuk mengantisipasi dampak dari hal tersebut terhadap perekonomian Indonesia.

"Pelemahan rupiah atas dollar AS yang terjadi sekarang ini bukan sesuatu yang sulit untuk diprediksi," ungkapnya.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun tapi Rupiah Melemah, Sri Mulyani: Berimbas ke Anggaran Subsidi BBM


Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Rabu (28/9/2022) hari ini. Pelemahan mata uang Garuda ini seiring dengan menguatnya indeks dollar AS.

Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terus bergerak di zona negatif, bahkan sempat menyentuh level terendah Rp 15.279 per dollar AS. Kurs rupiah di pasar spot akhirnya ditutup melemah 0,94 persen ke Rp 15.267 per dollar AS.

Pelemahan juga terjadi pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor. Pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.243 per dollar AS, lebih tinggi dari perdagangan Selasa (27/9/2022) kemarin sebesar Rp 15.155 per dollar AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Anda diminta untuk memberikan pendapat mengenai nilai tukar rupiah yang melemah akhir-akhir ini. Mari berdiskusi !Penyebab Mengapa Rupiah Melemah Saat Wabah CoronaHal tersebut tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Dan salah satu faktor yang menyebabkannilai rupiah melemah saat wabah Corona adalah karena kepanikan yang terjadi di pasarglobal.Kepanikan tersebut yang sejatinya menjadi indikator utama melemahnya nilai tukar matauang beberapa negara terhadap dolar AS, termasuk rupiah. Maka dari itu, selama pasar globalmasih mengalami kepanikan, maka nilai rupiah terhadap dolar AS pun akan selalu berada diposisi rentan.Meski Ibrahim Assuaibi selaku Direktur PT TRFX Garuda Berjangka mengungkapkanpernyataan di atas, namun menurutnya dasar ekonomi Indonesia masih mampu dan kuatdalam menghadapi nilai tukar rupiah saat ini.Selain itu, Ibrahim juga mengatakan kalau Bank Indonesia sudah mengeluarkan kebijakandengan memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate atau yang dikenal suku bunga acuan di