Manfaat apa yang dapat kamu rasakan setelah mempelajari keten tuan mengimani qadha dan qadar * jawaban Anda?

Home » Kelas IX » Pengertian dan Manfaat Beriman Kepada Qada, Qadar, dan Takdir

Qada adalah ketetapan Allah Swt. terhadap segala sesuatu sejak zaman azali. Zaman azali yaitu zaman dikala segala sesuatu belum tercipta. Qadar ialah perwujudan kehendak Allah Swt. terhadap semua makhluk-Nya dalam kadar dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Iman kepada takdir berarti percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya sehat dan sakit, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan kehendak dan ketentuan Allah Swt. Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram. Manfaat beriman kepada qada dan qadar yaitu menenangkan jiwa, senantiasa bersikap sabar dan syukur, menumbuhkan sifat optimis, dan menjauhkan diri dari sifat sombong.

Manfaat apa yang dapat kamu rasakan setelah mempelajari keten tuan mengimani qadha dan qadar * jawaban Anda?

A. Pengertian Qada dan Qadar Secara bahasa qada memiliki beberapa pengertian, yaitu: hukum, keputusan, ketetapan, kehendak. Sedangkan qadar secara bahasa artinya kepastian, ukuran, kekuasaan, perwujudan kehendak. Secara istilah, yang dimaksud qada adalah ketetapan Allah terhadap segala sesuatu sejak zaman azali. Zaman azali yaitu zaman ketika segala sesuatu belum tercipta. Qadar ialah perwujudan kehendak Allah Swt. terhadap semua makhluk-Nya dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Antara qada dan qadar terdapat hubungan erat dan merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan Allah Swt. Sedangkan qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah Swt. Qada dan qadar biasa dikenal dengan istilah takdir. Beriman kepada qaada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam. Iman kepada qada dan qadardalam ungkapan sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan iman kepada takdir. Iman kepada takdir berarti percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya sehat dan sakit, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan kehendak dan ketentuan Allah Swt.

B. Takdir Muallaq dan Takdir Mubram

Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia. Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Meskipun takdir manusia telah ditentukan oleh Allah Swt., namun tak satupun yang bisa mengetahuinya sebelum hal itu terjadi. Hal inilah yang menjadikan manusia tetap wajib berusaha untuk meraih yang terbaik. Allah Swt. memberikan jalan kepada manusia untuk menjalani kehidupannya dengan cara ikhtiar sekuat tenaga serta mengiringinya dengan berdoa. Qada dan qadar atau takdir dibagi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram. Berikut adalah penjelasannya.

a) Takdir Muallaq

Muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan. Takdir muallaq yaitu ketentuan Allah Swt. yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk berusaha, hasil akhirnya akan ditentukan oleh Allah Swt. Perhatikan QS. a-radu/13:11 berikut ini

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ ﴿ ١١

Artinya :
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Berikut ini adalah contoh-contoh takdir mullak:
  1. Kepandaian. Seseorang yang ingin pandai maka harus berusaha meraihnya. Usaha-usaha tersebut antara lain dengan cara rajin belajar dan disiplin membagi waktu.
  2. Kesehatan. Seseorang yang ingin sehat maka harus berusaha dengan cara berolah raga teratur, menjaga kebersihan, menjaga gizi dan pola makan. Jika melakukan usaha-usaha tersebut maka tubuh akan sehat.
  3. Kemakmuran. Kemakmuran bisa diraih dengan giat bekerja, kreatif, pantang menyerah, rajin menabung, dan hemat.

b) Takdir Mubram Mubram secara bahasa artinya sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau sudah pasti. Jadi, takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah Swt. yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya. Contoh takdir mubram di antaranya jenis kelamin manusia, ajal, panjang/pendek usia, api memiliki sifat panas, bumi berbentuk bulat, gaya gravitasi, kejadian kiamat dan sebagainya. Kapan ajal menjemput, dan di mana tempatnya semua sudah ditentukan oleh Allah Swt. Jika sudah tiba saat ajal menjemput semua orang tidak bisa mengelak, tidak bisa lari, tidak bisa diundur atau dimajukan. Inilah salah satu contoh ketentuan Allah Swt. yang disebut takdir mubram. Perhatikan firman Allah Swt. dalam QS al-A’raf/7:34 berikut ini:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ ﴿ ٣٤

Artinya:
“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun” (QS al-A’raf/7:34 )

C. Manfaat Beriman Kepada Qada dan Qadar Beriman kepada qada dan qadar adalah menyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua mahluk hidup. Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasan Allah SWT. Jadi, segala sesuatu yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah SWT. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan memperoleh banyak manfaat. Di antaranya sebagai berikut.
  1. Menenangkan jiwa. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan mendapatkan ketenangan jiwa. Hal ini dikarenakan ia merasa senang dan menerima dengan ikhlas atas semua ketentuan Allah Swt. Tidak ada kekhawatiran dalam jiwa, karena ia meyakini bahwa Allah Swt. senantiasa menghendaki kebaikan pada diri hamba-Nya.
  2. Senantiasa bersikap sabar dan syukur. Apabila mendapat nikmat maka ia akan bersyukur kepada Allah Swt. Ciri orang yang bersyukur yaitu di dalam hatinya merasa cukup atas pemberian Allah Swt. Kemudian rasa syukur tersebut diwujudkan secara lisan dan perbuatan.
  3. Menumbuhkan sifat optimis. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadarakan memiliki sifat optimis. Kegagalan meraih cita-cita tidak membuatnya berputus asa, justru sebaliknya semakin bersemangat berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya.
  4. Menjauhkan diri dari sifat sombong Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar apabila memperoleh keberhasilan ia menganggap semua itu adalah karunia Allah Swt. Ia tidak pernah mengatakan semua itu merupakan hasil usahanya sendiri.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 2:21 PM

Deskripsi

Menurut bahasa qadha berarti hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah, qadha merupakan ketentuan atau ketetapan dari Allah SWT dalam mengatur seluruh ciptaan-Nya. yang telah ditetapkan sejak zaman Azali. Contohnya berupa susah senang yang dialami manusia, umur, jodoh, rizki, terbitnya matahari dari timur, dan lain sebagainya.

Sedangkan pengertian Qodar menurut bahasa berarti kepastian, peraturan, serta ukuran. Dan secara istilah, qadar merupakan perwujudan dari ketetapan (qadha) dari Allah SWT mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk ciptaan-Nya yang telah ada sejak zaman azali. Qadar disebut juga sebagai takdir dari Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup.

Takdir sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu :

  1. Takdir Mua’llaq, yaitu semua ketetapan dari Allah SWT yang mungkin masih bisa dirubah dengan jalan selalu berusaha dan berdo’a dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Namun, usaha dan upaya tersebut berasal atas izin dan ketetapan Allah. Contohnya seseorang yang asalnya miskin dapat menjadi kaya jika ia bekerja dan berdo’a dengan sungguh-sungguh pada Allah SWT, Anak yang bodoh dapat menjadi pandai dengan belajar dan berdo’a dengan sungguh-sungguh pada Allah SWT.
  2. Takdir Mubram, yaitu semua ketetapan dari Allah SWT yang tidak bisa diubah lagi. Semua makhluk harus menerima apa adanya dan mereka tidak bisa protes maupun melakukan demo. Contohnya adalah terbitnya matahari terbit dari timur dan tenggelam ke barat, kematian yang akan dialami oleh semua makhluk, jenis kelamin, dan lain sebagainya.

Jadi, Pengertian iman kepada Qadha dan Qodar adalah menyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua mahluk hidup.

Beberapa dalil naqli yang menunjukkan adanya Qadha dan Qodar :

  1. Firman Allah dalam Al-quran surat Al-Hadid ayat 22 yang artinya “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkan-nya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
  2. Firman Allah dalam Al-quran surat Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya:
    “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
  3. Firman Allah dalam Al-quran surat Al-A’laa ayat 3 yang artinya: “Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.”
  4. Firman Allah dalam Al-quran surat Al- Qamar ayat 49 yang artinya : “Sesungguhnay, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”

Menurut sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud yang artinya “Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.”

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa nasib manusia telah ditentukan oleh Allah SWT sejak sebelum ia dilahirkan. Namun, meskipun nasib manusia telah ditentukan, tidak berarti ia hanya bisa tinggal diam dan menunggu nasib tanpa melakukan usaha dan ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya.

Manfaat Iman kepada Qadha dan Qodar

Banyak sekali hikmah dan manfaat Iman kepada qadha dan qodar yang dapat kita ambil dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat nantinya, diantaranya adalah :

1. Melatih diri untuk selalu bersyukur dan bersabar

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, seseorang akan selalu mensyukuri atas apa yang telah ia miliki dan ia dapatkan, dan pada saat ia mendapatkan masalah atau terkena musibah,  ia akan selalu bersabar, karena hal tersebut merupakan ujian.

Dalam QS. An-Nahl ayat 53 Allat SWT telah berfirman, yang artinya :
“dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah (datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ”

2. Selalu berusaha menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa.

Dengan beriman kepada Qadha dan Qodar, seseorang akan selalu menganggap bahwa semua keberhasilan yang telah ia raih serta kegagalan yang  ia alami semata-mata adalah ketentuan dari Allah SWT. Ia tidak akan menjadi sombong dan berbangga diri saat sedang menuai keberhasilan, dan ia juga tidak akan berputus asa dan akan selalu berusaha saat  ia sedang dalam kesulitan. Dalam  QS.Yusuf ayat 87 Allah SWT telah berfirman, yang artinya : “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”

3. Selalu Optimis dan giat dalam bekerja

Tidak ada manusia satupun manusia yang ingin merugi, semuanya menginginkan memiliki nasib yang baik dan selalu beruntung. Namun, siapapun tidak akan bisa mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Untuk mendapatkan suatu keberuntungan, maka manusia harus berusaha untuk meraihnya. Ia harus selalu optimis dan tidak berputus asa manakala mengalami sebuah kegagalan, karena dengan kegagalan, berarti ia harus lebih giat lagi berusaha dengan jalan lain yang di ridhoi Allah SWT.

Firman Allah dalam QS Al- Qashas ayat 77 yang artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

4. Dapat menenangkan jiwa

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar akan senantiasa memiliki hati dan jiwa yang tenang,  Hal itu dikarenakan ia selalu bersyukur atas segala nikmat dan cobaan yang diberikan Allah SWT kepadanya. Dalam QS. Al-Fajr ayat 27-30  Allah SWT telah berfirman yang artinya : “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku.”

Lalu bagaimana cara menunjukkan bahwa kita beriman kepada Qadha dan Qodar?

Baik dan buruknya nasib seseorang telah ditetapkan oleh Allah SWT, dan manusia harus selalu meyakini hal itu. Namun begitu, manusia juga tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu nasib dan takdir dari Allah. Ia harus berusaha dengan segala kemampuan yang ia miliki, dan dari usahanya itu, ia akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Setelah berusaha dengan keras, manusia juga harus berserah diri (tawakkal) pada Allah swt, karena semua keputusan ada di tangan Allah. Allah yang menciptakan manusia, jadi pastinya Allah tahu apa yang terbaik untuk mereka. Apa yang menurut manusia baik, belum tentu baik buat mereka. Dan apa yang menurut manusia buruk belum tentu buruk buat mereka. Hanya Allah yang maha mengetahui hal itu.

Keyakinan kita terhadap qada dan qadar dapat kita tunjukkan dengan cara sebagai berikut :

  1. Menerima Qada dan Qadar Allah SWT dengan penuh kesabaran dan rasa syukur.
  2. Selalu berikhtiar dan berusaha dengan sungguh-sungguh.
  3. Selalu berdo’a dengan khusuk hanya kepada Allah SWT
  4. Selalu tawakal atau berserah diri pada Allah SWT

Nah itu adalah beberapa bagian dari manfaat iman kepada qada dan qadar yang dapat anda jadikan pedoman dalam menjalankan kebesaran Allah.

Baca Juga :

fbWhatsappTwitterLinkedIn