Mad Lazim Muthawwal atau Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal adalah satu dari 13 bagian dari Hukum Mad Far’i. Sebagaimana hukum-hukum Mad Far’i yang lain, kunci utama dalam memahami Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal yaitu hukum Mad Thobi’i. Show
Hukum Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal terjadi ketika ada huruf dari Mad Thobi’i ( ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ) ketemu dengan huruf hijaiyah yang bertasydid ( ــــــــــــّــــــــ ). Tanda baca tasydid yang dimaksud dalam pembahasa untuk hukum Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal ini adalah Tasydid Ashli, dan bukanlah Tasydid Hukum. Apabila Anda masih kebingungan dengan pengertian dan maksud dari Tasydid Ashli dan Tasydid Hukum, silahkan Anda baca mengenai pengertian Tanda Tasydid <— (Silahkan di klik) Cara Membaca Mad Lazim Muthawwal atau Mad Lazim Kilmi MutsaqqalPanjang bacaan dari Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal yaitu harus 3 alif atau 6 harakat (tidak bisa ditawar lagi), ini mirip dengan hukum Mad Wajib Muttashil. Dua hukum ini mempunyai tanda (simbol) berupa garis lengkung yang tebal seperti sebuah gambar pedang. tirto.id - Salah satu jenis mad dalam ilmu tajwid adalah mad lazim mutsaqqal kilmi. Pengertiannya adalah mad yang terjadi ketika mad thabi'i atau mad asli bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Berikut ini contoh-contoh mad lazim mutsaqqal kilmi dalam Al-Quran. Konsep mad dalam ilmu tajwid merupakan bahasan mendasar untuk menguasai tilawah Al-Quran. Bagaimanapun juga, bacaan mad nyaris selalu ditemui dalam setiap surah Al-Quran. Di antara hukum mad itu ada mad lazim mutsaqqal kilmi yang wajib dilafalkan dengan panjang 6 harakat. Jika dibaca tidak sesuai kaidah tajwid, makna dan arti ayat Al-Quran akan melenceng dan tidak sesuai lagi. Secara definitif, mad (المد) artinya memanjangkan. Istilahnya adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad. Dengan kata lain, pembaca Al-Quran memanjangkan bunyi huruf atau bacaannya karena di dalam ayat tersebut terdapat salah satu huruf mad. Salah satu konsep mad tersebut adalah mad lazim mutsaqqal kilmi. Lantas, apa itu mad lazim mutsaqqal kilmi dan ketentuannya dalam ilmu tajwid? Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi dan Pengertiannya dalam Ilmu TajwidPembahasan mad lazim mutsaqqal kilmi dalam ilmu tajwid termasuk bahasan mad tingkat lanjut. Sebab, untuk memahami mad lazim mutsaqqal kilmi, pembaca Al-Quran atau qari harus memahami konsep mad thabi'i atau mad asli tersebih dahulu. Hal itu disebabkan mad lazim mutsaqqal kilmi merupakan turunan atau cabang dari mad asli. Pemahaman terhadap mad asli menentukan konsep mad lazim mutsaqqal kilmi dikuasai dengan baik. Mad asli sendiri adalah kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah diikuti dengan alif (ا), atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun (ي), dan harakat dammah yang diikuti dengan huruf waw sukun (و), sebagaimana dikutip dari Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020) yang ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah Cara membaca mad asli atau mad thabi'i adalah dengan panjang 2 harakat. Contoh bacaannya adalah sebagai berikut. كتَا بٌ (Dibaca: kitaabun) يَقُوْلُ (yaquulu) سمِيْعٌ (samii'un). Setelah memahami mad asli atau mad thabi'i, barulah bisa melanjutkan pembelajaran mad lazim mutsaqqal kilmi. Dalam bahasa Arab, mad "mutsaqqal kilmi" artinya adalah mad yang berat pada pengucapan kata-nya. Pengertian mad lazim mutsaqqal kilmi adalah ketika mad asli bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Contoh kata ayat Al-Quran yang memuat mad lazim mutsaqqal kilmi adalah: جَآنٌّ (dibaca: jaaaan), ٱلطَّآمَّةُ (at-thammmmah), dan تَحَٰٓضُّونَ (tahaaaaaadhdhuna). Hukum bacaan mad lazim mutsaqqal kilmi dalam ilmu tajwid wajib dilafalkan dengan panjang 6 harakat atau 6 ketukan, sebagaimana ditulis Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987) Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi dalam Al-QuranBerikut ini contoh hukum mad lazim mutsaqqal kilmi dalam Al-Quran.1. Surah Az-Zumar Ayat 64 قُلْ أَفَغَيْرَ ٱللَّهِ تَأْمُرُوٓنِّىٓ أَعْبُدُ أَيُّهَا ٱلْجَٰهِلُونَ Bacaan latinnya: "Qul a fa gairallāhi ta`murūnnī a'budu ayyuhal-jāhilụn" Artinya: "Katakanlah: 'Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?" (QS. Az-Zumar [39]: 64).2. Surah Ar-Rahman Ayat 39 فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُسْـَٔلُ عَن ذَنۢبِهِۦٓ إِنسٌ وَلَا جَآنٌّ Bacaan latinnya: "Fa yauma`iżil lā yus`alu 'an żambihī insuw wa lā jānn" Artinya: "Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya," (QS. Ar-Rahman [55]: 39).3. Surah An-Naziat Ayat 34 فَإِذَا جَآءَتِ ٱلطَّآمَّةُ ٱلْكُبْرَىٰ Bacaan latinnya: "Fa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrā" Artinya: "Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang," (QS. An-Nazi‟at [79]: 34)4. Surah Al-Fajr Ayat 18 وَلَا تَحَٰٓضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ Bacaan latinnya: "Wa lā tahāḍḍụna 'alā ṭa'āmil-miskīn" Artinya: "Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin," (QS. Al-Fajr [89]: 18).5. Surah Al-Fatihah Ayat 7 صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ Bacaan latinnya: "Shirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn" Artinya: "(Yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat," (QS. Al-Fatihah [1]: 7).
|