Macam-macam garis – Kita tentu sering melihat gambar garis, baik itu garis lurus, garis lengkung atau jenis garis lainnya. Garis jadi komponen penting dalam berbagai bidang, utamanya pada kesenian dan teknik. Terdapat beberapa macam garis yang memiliki ciri-ciri dan makna masing-masing. Show
Pengertian garis adalah sekumpulan titik yang letaknya sejajar dan sama besar. Jika titik-titik tersebut dideretkan, maka akan terbentuk dimensi memanjang yang menonjol dan memiliki arah. Dimensi tersebut dapat menghasilkan bentuk yang bervariasi berupa panjang, pendek, halus, tebal, lurus, melengkung, dan lain sebagainya. Garis memiliki berbagai jenis, misalnya jika didasarkan arahnya bisa dibedakan menjadi garis horizontal, garis vertikal dan garis diagonal. Dalam seni rupa, garis jadi salah satu komponen dan unsur seni rupa yang penting dalam membuat hasil karya visual yang bisa dipandang. Selain pada bidang kesenian, garis juga diterapkan dalam gambar teknik. Pada gambar teknik, garis berfungsi untuk menjelaskan suatu prosedur atau sistem tertentu. Adapun garis yang digunkan bisa berupa garis tebal, garis tipis, garis putus-putus, dan lain sebagainya. (baca juga macam-macam sudut) Macam-Macam Garis Seni RupaBerikut merupakan macam-macam garis pada bidang seni rupa beserta ciri-ciri, gambar, dan penjelasannya. 1. Garis HorizontalGaris horizontal merupakan jenis garis lurus yang mendatar. Jenis garis horizontal ini digambarkan memberikan sugesti ketenangan atau hal-hal yang tak bergerak. 2. Garis VertikalGaris vertikal merupakan jenis garis lurus yang tegak dan berdiri. Garis vertikal memberi kesan mengenai stabilitas, kekuatan atau kemegahan suatu objek. 3. Garis DiagonalGaris diagonal merupakan jenis garis lurus yang miring, baik ke arah kanan atau ke arah kiri. Garis diagonal ini memberikan kesan sesuatu yang tidak stabil serta sesuatu yang bergerak atau dinamika. 4. Garis LengkungGaris lengkung merupakan jenis garis yang memiliki arah membelok dengan bentuk pola melengkung. Garis lengkung ini terdiri dari tiga macam bentuk garis, yaitu garis lengkung busur, garis lengkung kubah, dan garis lengkung mengapung. 5. Garis Zig ZagGaris zig-zag merupakan jenis garis majemuk yang berkelok-kelok pada arah yang berlawanan. Garis ini awalnya adalah garis lurus yang arahnya berbeda dan kemudian bersambung. 6. Garis BerombakGaris berombak merupakan jenis garis majemuk berupa garis lengkung yang berkesinambungan. Jenis garis ini juga disebut sebagai garis lengkung S yang menggambarkan irama dan pergerakan. 7. Garis Gabungan1. Garis Kontinu TebalGaris kontinu tebal merupakan garis yang digunakan sebagai garis-garis nyata, garis-garis suatu objek, dan juga garis-garis tepi. 2. Garis Kontinu TipisGaris kontinu tipis merupakan garis yang digunakan sebagai garis petunjuk, garis khayal, garis bantu, garis ukur, garis sumbu pendek, dan garis-garis arsir. 3. Garis Putus-PutusGaris putus-putus merupakan garis yang berfungsi sebagai garis objek atau pun garis tepi yang terhalang. 4. Garis Setrip Titik TipisGaris setrip titik tipis merupakan garis yang digunakan sebagai garis sumbu, garis simetri, dan garis lintasan. Jika dipertebal pada bagian ujung dan belokannya, maka fungsinya sebagai garis bidang potong. 5. Garis Setrip Titik TebalGaris setrip titik tebal merupakan garis yang digunakan sebagai garis penunjuk permukaan pada objek yang memerlukan penanganan khusus. 6. Garis Setrip Titik dengan Titik GandaGaris setrip titik dengan titik ganda memiliki beberapa kegunaan, diantaranya yaitu sebagai penunjuk bagian yang berdampingan, sebagai batas-batas kedudukan objek yang bergerak, dan sebagai garis pada batang profil. 7. Garis Kontinu BebasGaris kontinu bebas atau tipis merupakan garis yang digunakan sebagai garis-garis pembatas pada bagian objek yang dipotong. 8. Garis Kontinu Zig ZagGaris kontinu zig zag memilki fungsi yang sama dengan garis kontinu bebas atau tipis, yaitu sebagai garis-garis pembatas dari bagian suatu objrk yang dipotong. Nah itulah referensi jenis-jenis garis pada bidang seni rupa dan gambar teknik beserta gambar dan penjelasannya lengkap. Semoga bisa menambah referensi dan wawasan.
Jenis - Jenis Garis Gambar Teknik - Pada gambar teknik ada beberapa jenis garis yang digunakan, masing-masing memiliki arti dan kegunaannya sendiri. Oleh karena itu wajib hukumnya mengetahui jenis - jenis garis gambar teknik agar dapat menggunakan garis gambar teknik sesuai dengan maksud dan tujuannya. Jenis - jenis garis yang digunakan dalam gambar teknik ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap garis digunakan berdasarkan peraturan tertentu. Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam yaitu garis tebal dan garis tipis. Kedua jenis garis ini memiliki perbandingan tebal 1:0.5. Tebal dipilih sesuai besar kecilnya gambar dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0.18, 0.25, 0.35, 0.5, 0.7, 1, 1.4 dan 2 mm Untuk ketebalan 0.18 sebaiknya tidak digunakan karna akan sangat sukar. Pada umumnya ketebalan garis tebal yang digunakan adalah 0.5 atau 0.7.
Gambar Contoh Garis Tipis dan Garis Tebal Berikut adalah jenis - jenis garis beserta dengan fungsinya:
Fungsi garis tebal kontinu adalah garis gambar nyata (garis gambar terlihat)
Fungsi garis tipis kontinu adalah:
Fungsi garis tipis kontinu bebas adalah garis batas yang dipotong, jika batasnya bukan garis bergores tipis Garis Tipis Kontinu Dengan Zig-Zag
Fungsi garis tipis kontinu dengan zig-zag sama dengan fungsi garis tipis kontinu bebas Garis Gores Tebal
Fungsi garis gores tebal adalah untuk garis gambar terhalang (garis benda terhalang) Garis Bergores Tipis
Fungsi garis bergores tipis adalah:
Fungsi garis bergores tipis yang dipertebal ujungnya dan perubahan arah adalah garis yang menunjukkan bidang potong Garis Bergores TebalFungsi garis bergores tebal adalah garis yang menunjukkan permukaan benda kerja yang harus mendapatkan pengerjaan khusus Garis Bergores Ganda Tipis
Fungsi garis bergores ganda tipis adalah:
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Pengaplikasian jenis - jenis garis tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Jarak minimum antar garis sejajar termasuk garis arsir tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal dari gambar. Dianjurkan agar jarak antar garis tidak kurang dari 0.7 mm. Pada garis - garis sejajar yang berpotongan jaraknya dianjurkan paling sedikit empat kali tebal garis Gambar garis - garis sejajar yang saling berpotongan Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis - garisnya tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik di mana jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya. Gambar garis - garis yang memotong pada sebuah titik Jika dua buah garis atau lebih yang berbeda jenis saling berimpitan, maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai prioritas urutan berikut:
Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan atau bertemu harus diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya. Cara menyajikan garis tidak terlihat (garis Gores) dan garis sumbu, harus sesuai dengan ketentuan yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Garis penunjuk adalah garis yang menunjukkan sebuah bagian pada gambar seperti dimensi, objek dan sebagainya. Ketentuan ujung garis penunjuk sebagai berikut: 1. Dengan sebuah titik, jika ujung garis penunjuk berada di dalam objek
2. Dengan anak panah, jika ujung garis penunjuk berada pada garis benda
3. Tanpa titik atau anak panah, jika ujung garis penunjuk berada pada garis dimensi
Penggunaan garis penunjuk ini diterapkan secara umum untuk mengabaikan garis tidak terlihat pada gambar assembling, ketika mungkin pengguna akan bingung dengan gambar kompleks atau ketika bagian tersebut sudah cukup jelas pada view yang lain, tetapi ini tidak disarankan bagi pemula dan tetap harus menampilkan garis tidak terlihat pada latihan gambarnya. Daftar Pustaka: Narayana, K.L et.all. 2006. Machine Drawing Third Edition. New Delhi. New Age International Publisher Page 2
Sepuh 86 blog is a blog created with the aim of sharing knowledge. In this blog, various learning materials will be posted, both vocational and general learning materials. The Sepuh 86 blog is managed by Sepuh 86 members which was formed in 2012. The Sepuh 86 blog began to be published in 2017 with the initial aim as a means of communicating with Sepuh 86 members. In its development, this blog was finally used as a means to convey material - lesson material. This is based on the difficulty of finding relevant learning materials as teaching materials. With this blog, it is hoped that it can meet the needs of learning materials for both academics and the general public who want to add insight and knowledge. We really look forward to your criticisms and suggestions for building the Sepuh 86 blog to be even better and if anyone wants to contribute articles, please contact us via the contact form. Thank You. |