Langkah-langkah apa saja yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan proses produksi

Tahapan perencanaan produksi penting dilakukan secara runtut dalam bisnis modern. Mengingat konsep bisnis dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan secara dramatis. Perencanaan produksi sendiri diyakini sebagai proses penciptaan rencana untuk produksi dalam organisasi manufaktur dan produksi di masa mendatang. Lalu, seperti apakah tahapan dalam perencanaan produksi yang perlu diketahui? Yuk, cari informasinya di bawah ini!

Tahap Perencanaan Produksi

1. Memproyeksikan Permintaan Produk

Proyeksikan sekiranya berapa permintaan pasar atas produk Anda, sehingga Anda bisa tahu berapa banyak produksi yang harus dilakukan selama periode waktu tertentu.

Terdapat beberapa pemilihan metode yang bisa dilakukan untuk membantu memperkirakan besaran permintaan suatu produk. Satu diantaranya adalah teknik tradisional yang mendasarkan produksinya dari informasi historis terkait pesanan di masa lalu. Namun meski metode ini cukup umum, Anda wajib mempertimbangkan aspek internal dan eksternal di lingkungan bisnis yang dimungkinkan mampu mengubah pola masa lalu. Sebut saja perlambatan ekonomi, tren pasar baru, atau bisa juga karena adanya kampanye pemasaran baru yang bisa menurunkan atau meningkatkan permintaan produk dibandingkan dengan yang terjadi di masa lalu.

2. Menentukan Pilihan Potensial Untuk Produksi

Ada banyak sekali metode yang bisa Anda coba untuk menentukan opsi potensial paling efektif bagi produksi produk, misalnya saja memulai dengan memetakan setiap langkah proses produksi dan menentukan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap-tiap tugas yang terlibat pada proses produksi. Tak lupa, kombinasikan input produksi seperti sumber daya manusia (karyawan), mesin dan peralatan, bahan, dan persediaan, secara efektif agar hasil produksi yang didapat nantinya bisa optimal.

3. Pemilihan Metode Produksi

Sebagaimana disinggung sebelumnya, mengkombinasikan sumber daya secara lebih efektif dapat mengoptimalkan produksi suatu perusahaan. Anda dapat mencoba membandingkan biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap opsi produksi potensial, kemudian pilihlah kombinasi yang paling efisien yang memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan pasar atas produk tersebut.

Pastikan pula perusahaan dapat mengcover biaya-biaya yang terlibat selama proses produksi, mulai dari sewa kantor, pembelian bahan, pembayaran gaji karyawan, dan lain sebagainya. Tak lupa selalu bagikan rencana produksi utama dengan setiap departemen yang berkontribusi atau setidaknya berinteraksi dengan proses produksi, termasuk di dalamnya sumber daya manusia, finansial, pengadaan, pemasaran, dan lainnya.

4. Memantau dan Mengendalikan

Periksa kembali apakah rencana yang dibuat berjalan dengan cara yang dimaksudkan atau tidak. Proses pemantauan dan pengendalian sejatinya berfokus pada tahap membandingkan apa yang direncanakan terjadi dan apa yang seharusnya terjadi.

Adanya sistem kontrol bisa membantu perusahaan menemukan masalah sesegera mungkin dan memperluas kesempatan pengusaha untuk memperbaikinya sebelum terlambat.

5. Mengevaluasi dan Menyesuaikan

Setelah itu, lakukan evaluasi secara menyeluruh dan sesuaikan dengan rencana utama. Rencana produksi pada dasarnya harus lebih fleksibel agar dapat mengakomodasi perubahan permintaan pelanggan, misalnya untuk pesanan penting bernilai besar yang dibatalkan.

Disamping itu, perhitungkan kemungkinan risiko yang bakal timbul selama proses produksi. Entah itu mesin produksi yang mengalami kerusakan, pekerja yang sakit, atau bahkan pemasok yang tidak bisa mengirimkan bahan tepat waktu. Selanjutnya, pengusaha dapat memikirkan rencana terbaik yang bisa digunakan sebagai mitigasi risiko.

Itulah tahapan perencanaan produksi yang penting Anda ketahui. Ada beragam jenis tahapan perencanaan dalam proses produksi seperti perencanaan berbasis pekerjaan, metode batch, flow method, metode produksi massal, dan process manufacturing method. Apapun pilihan perencanaan produksi yang Anda buat, pastikan untuk menyesuaikannya dengan jenis barang yang akan diproduksi dan kapabilitas berikut sinergi perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, sesuaikan juga dengan modal yang Anda miliki. Jika Anda membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha seperti pengembangan produk, memperbarui alat produksi dan lainnya, Anda bisa mengajukan pinjaman ke Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Investree menjadi jembatan yang mempertemukan antara Anda sebagai peminjam (Borrower) dan pemberi pinjaman (Lender). Selain proses mudah dan cepat, Anda bisa mendapatkan tingkat bunga dan biaya kompetitif berdasarkan sistem credit-scoring modern mulai dari 1% per bulan. Daftar Investree sekarang juga dan kembangkan usaha Anda.

Referensi :

Ogi Sigit. Pengertian Perencanaan Produksi, Jenis, Tahapan, dan Fungsinya. Kledo.com : https://bit.ly/3vFJpWJ

| POST ON 28 March 2022

Pelatihan

Tahapan Perencanaan Produksi – Dalam proses jalannya bisnis modern, perencanaan produksi merupakan hal yang vital. Perencanaan produksi menawarkan fleksibilitas di tengah iklim bisnis yang terus berubah seiring waktu.

Tahapan perencanaan produksi penting dilakukan secara runtut dalam bisnis modern. Mengingat konsep bisnis dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan secara dramatis. Perencanaan produksi sendiri diyakini sebagai proses penciptaan rencana untuk produksi dalam organisasi manufaktur dan produksi di masa mendatang. Lalu, seperti apakah tahapan dalam perencanaan produksi yang perlu diketahui? Yuk, cari informasinya di bawah ini!

Tahap Perencanaan Produksi

Di bagian ini akan dijelaskan beberapa tahap yang mesti dilewati saat menyusun sebuah perencanaan produksi. Krealogi merangkumnya beserta dengan hal-hal yang perlu diperhatikan saat proses menyusun rencana produksi.

Langkah-langkah apa saja yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan proses produksi
freepik.com

1. Membuat Proyeksi Permintaan Produk

Hal pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan membuat proyeksi permintaan produk. Proyeksi ini berkaitan dengan berapa sekiranya jumlah permintaan pasar atas produkmu. Dari sini, kamu dapat menentukan berapa jumlah barang yang harus diproduksi dalam periode waktu tertentu.

Untuk menyusun proyeksi permintaan produk ini sendiri, kamu bisa menggunakan beberapa macam metode. Contoh pertama, adalah metode atau teknik konvensional yang menentukan jumlah produksi berdasarkan informasi jumlah pesanan di masa lalu. Metode ini sebenarnya cukup umum, namun memerlukan perhatian dan pertimbangan ketika ada suatu hal yang terjadi di luar kebiasaan. Misalnya faktor eksternal seperti perlambatan ekonomi, tren produk baru di pasar.

Faktor internal yang mungkin mengubah pola atau kebiasaan adalah kegiatan promosi atau kampanye khusus yang dijalankan oleh perusahaan. Hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah permintaan pasar terhadap produk yang kamu miliki.

2. Membuat Pemetaan Detail Proses Produksi

Ada beberapa metode yang bisa kamu coba untuk mendapatkan rencana produksi yang cukup efektif. Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah memetakan secara lengkap setiap detail proses produksi. Setelah itu, tentukanlah sumber daya apa saja yang diperlukan untuk menjalankan proses produksi.

Kamu harus berusaha dengan maksimal agar kombinasi antara bahan, mesin atau peralatan, dan sumber daya manusia benar-benar efektif. Rencana yang efektif dapat berpengaruh pada hasil produksi yang lebih optimal.

3. Menyusun Rencana dan Metode Produksi

Langkah berikutnya yang bisa kamu lakukan yang termasuk dalam tahapan perencanaan produksi adalah menentukan metode produksi. Metode yang dipilih haruslah mampu mengoptimalkan keseluruhan rangkaian produksi suatu perusahaan.

Sebagai contohnya, kamu bisa membandingkan beberapa opsi bahan baku dengan kualitas dan harga yang berbeda-beda, biaya yang dikeluarkan untuk operasional produksi, serta waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Pilihlah metode yang paling efisien dalam merencanakan setiap hal yang berkaitan dengan produksi.

Pastikan juga kamu bisa memperhitungkan dari segi biaya. Mulai dari biaya sewa kantor, gaji karyawan, pembelian bahan baku, dan lainnya. Setelah kamu berhasil merumuskan metode-metode untuk setiap proses produksi, upayakan agar semua orang yang berkontribusi telah mengetahuinya. Bagikan rencana yang telah kamu susun kepada sumber daya manusia (karyawan), tim finansial, pembelian atau pengadaan barang, pemasaran, dan tim lainnya yang terlibat dan mampu memberikan evaluasi.

4. Memantau dan Mengendalikan

Upaya selanjutnya dalam tahapan perencanaan produksi adalah pemantauan dan pengendalian. Pastikan apakah proses yang berjalan telah sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh perusahaan sebelumnya. Proses pemantauan dan pengendalian berfokus pada kesesuaian antar praktik di lapangan dengan rencana yang telah dibuat.

Pemantauan dan pengedalian akan jauh lebih mudah jika sebuah perusahaan memiliki sistem kontrol yang baik. Sistem yang baik memberikan kesempatan pada pengusaha untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian dan mengatasinya dengan segera.

5. Mengevaluasi dan Menyesuaikan

Sebagai bagian terakhir dari sebuah siklus produksi, yang dapat kamu lakukan adalah kegiatan evaluasi dan penyesuaian. Lakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap serangkaian proses produksi dari awal hingga akhir. Apakah masih ada hal yang kurang sesuai dengan rencana?

Jika jawabannya adalah iya, maka permasalahan tersebut perlu diberikan perhatian khusus. Setelah itu, perusahaan sebaiknya segera mencarikan solusi sebagai bentuk penyesuaian. Perusahaan harus mampu lebih fleksibel dalam mengakomodasi permintaan dari pelanggan.

6. Perhitungkan Hal-Hal Tak Terduga

Terlepas dari semua hal di atas, poin yang cukup penting dalam tahapan perencanaan produksi adalah mempertimbangkan hal-hal yang di luar dugaan. Contohnya adalah faktor-faktor seperti mesin atau alat produksi yang mengalami kerusakan, sumber daya manusia atau karyawan yang sakit, atau bahkan supplier bahan baku yang tidak mampu mengirimkan bahan baku tepat waktu.

Dengan memperhitungkan hal-hal tersebut, pengusaha sudah mampu mempersiapkan opsi atau solusi ketika hal tersebut benar terjadi. Memperhitungkan hal-hal yang tak terduga juga membantu proses perencanaan agar menjadi lebih matang.

Itulah tadi rekap mengenai tahapan perencanaan produksi. Pastikan kamu sudah memetakan segalanya dengan detail, sudah memilih pendekatan yang paling efektif, dan juga melakukan pengawasa serta evaluasi dan penyesuaian.

Apapun pilihan perencanaan produksi yang Anda buat, pastikan untuk menyesuaikannya dengan jenis barang yang akan diproduksi dan kapabilitas berikut sinergi perusahaan secara keseluruhan. Gunakan fitur Rencana Produksi dari Krealogi untuk membantumu menyusun jadwal rencana produksi! Baca artikel lainnya klik di sini!

Reference:

Ogi Sigit. Pengertian Perencanaan Produksi (Jenis, Tahapan, dan Fungsinya). Kledo.com

Baca juga:

  • Perencanaan Produksi Meliputi 5 Hal Ini!