Lampu LED yang aman untuk mata

Baru-baru ini terdapat sebuah penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa secara global orang menghabiskan sekitar 6,24 jam setiap hari di depan layar, baik itu layar gadget, laptop dan komputer.

Sedangkan orang Indonesia menghabiskan satu jam lebih lama dari rata-rata global yaitu, 7,24 jam. Dan diprediksi pada tahun 2050 setengah populasi dunia akan mengalami myopia atau rabun jauh.

Melihat fenomena ini, sebaiknya kita mulai untuk memiliki kesadaran penuh dalam menjaga kesehatan mata. Salah satu caranya dengan memilih lampu yang tepat dan nyaman bagi mata.

Advertisement - Continue Reading Below




Lalu, bagaimana memilih lampu yang baik untuk kesehatan mata? solusinya ialah dengan menggunakan lampu LED yang juga hemat energi. Ada banyak pilihan lampu LED di pasaran dari berbagai brand dan variasi harga namun tidak semua diciptakan sama.

Seperti inovasi yang dihadirkan oleh Philips Lighting dengan rangkaian Philips LED EyeComfort, yaitu, lampu LED berkualitas tinggi dengan cahaya yang tidak berkedip (no flicker) sehingga membuat mata tidak cepat lelah.

Lampu LED Philips memiliki beberapa keunggulan seperti, lifetime hingga 15.000 jam, watt yang rendah, eye comfort, color temperature yang sehat yaitu kisaran, 3000K (Warm White), 4000K(Cool White), dan 6500K (Cool Daylight).

Terdapat tiga seri bohlam yaitu, Philips Mini LEDBulbs, Philips Entry LEDBulbs, dan Philips LEDTube. Serta dua lampu LED decorative yang dapat mempengaruhi mood dari cahaya Philips LED Downlight dan Philips LED Batten.


Lampu LED yang aman untuk mata

Lampu LED yang aman untuk mata

Advertisement - Continue Reading Below



Lampu LED yang aman untuk mata

Waktu yang lama kita habiskan di dalam ruangan baik di rumah, di sekolah atau tempat kerja, akan membuat mata cepat lelah, selain memlih lampu LED yang baik untuk mata, perhatikan juga tips dalam menjaga kesehatan mata dengan Eye Yoga di artikel ini.

“Memilih jenis penerangan yang baik adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga mata anak tetap sehat. Perlu diketahui, cahaya biru atau blue light yang dihasilkan televisi, smartphone, dan gadget lainnya adalah bentuk cahaya yang berbahaya bagi mata anak. Lampu pijar hingga bohlam LED adalah jenis penerangan yang baik untuk dipilih.”

Halodoc, Jakarta – Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga mata anak tetap sehat dan melihat dengan jelas. Salah satunya dengan memilih jenis penerangan yang baik di rumah dan kamar tidur anak, untuk memastikan pencahayaan yang cukup. Saat anak belajar, sebaiknya gunakan pencahayaan terarah.

Perlu diketahui, sinar UV seperti yang dihasilkan oleh matahari dan lampu tabung neon, dapat merusak mata. Cahaya biru atau blue light yang dihasilkan oleh televisi, smartphone, dan gadget lainnya adalah bentuk cahaya yang berbahaya bagi mata dalam dosis tinggi dan jangka panjang. Untuk itu, penting untuk memilih jenis penerangan yang tepat untuk kesehatan mata anak dan keluarga lainnya. 

Baca juga: Gangguan Mata pada Anak dan Cara Mengatasinya

Pilihan Penerangan yang Baik untuk Kesehatan Mata Anak

Adas beberapa sumber cahaya alternatif yang tidak hanya lebih aman untuk mata, tapi juga hemat energi. Berikut ini jenis penerangan yang baik untuk mata anak:

  1. Lampu Pijar

Lampu tradisional ini memberikan cahaya yang lebih hangat yang menghasilkan lebih sedikit sinar UV, dibandingkan bola lampu putih terang. Lampu pijar ini biasanya memiliki harga yang lebih murah, tapi tidak hemat energi.

  1. Full Spectrum Light

“Full spectrum” sebenarnya adalah istilah pemasaran ketika diterapkan pada bola lampu. Jenis bohlam ini mensimulasikan sinar matahari alami dan memberikan keseimbangan kecerahan dan kontras. Biasanya perusahaan yang memproduksi mengklaim bahwa lampu ini meningkatkan keterbacaan, persepsi warna, dan suasana hati. 

Baca juga: Ini Alasan Gadget Bisa Rusak Mata Anak

  1. Bohlam LED

Ini adalah bohlam yang paling hemat energi, tapi harganya paling mahal di awal. Lampu jenis ini tidak menghasilkan sinar UV. Namun, ada banyak mitos tentang lampu LED, salah satunya bahwa lampu LED hanya menghasilkan blue light. Saat ini lampu LED tersedia dalam berbagai warna dan bisa memberikan cahaya hangat.

Banyak orang percaya bahwa lampu LED memberikan sangat sedikit penghematan energi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa lampu ini menggunakan kurang dari setengah energi lampu CFL dan ⅛ hingga 1/10 energi lampu pijar konvensional.

Mitos umum  lainnya menyatakan bahwa bohlam LED tidak berfungsi dengan peredup. Ini juga tidak benar. Berbagai bohlam LED yang dapat diredupkan tersedia di pasaran.

  1. Compact Fluorescent Lights (CFLs)

Lampu CFL menghasilkan lebih sedikit sinar UV dan lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar putih terang dan lampu tabung neon. Namun, energinya kurang hemat dibandingkan lampu bohlam LED dan harganya lebih murah di awal. 

Seperti halnya lampu LED, banyak orang percaya bahwa bohlam CFL berbahaya karena kandungan merkurinya. Meskipun benar bahwa CFL mengandung sedikit merkuri, tapi kandungan merkurinya jauh lebih sedikit dibandingkan bohlam tabung fluoresen. Secara keseluruhan, menggunakan lampu CFL mengurangi jumlah merkuri yang dilepaskan ke lingkungan dari pencahayaan.

Baca juga: Gangguan Mata pada Anak dan Cara Mengatasinya

Tips Penerangan Sekaligus Melindungi Mata Anak

Selain memilih penerangan yang tepat, beberapa tips berikut perlu dilakukan untuk meningkatkan pencahayaan dan melindungi penglihatan anak dan keluarga lainnya di rumah:

  • Gunakan beberapa sumber cahaya di sebuah ruangan untuk meningkatkan jumlah cahaya tanpa menggunakan satu bohlam yang sangat terang. 
  • Pertimbangkan menggunakan lampu pijar.
  • Pencahayaan kombinasi dapat menggunakan berbagai jenis cahaya untuk sedekat mungkin dengan nuansa alami.
  • Gunakan lampu dengan cahaya terarah untuk kegiatan seperti membaca dan menulis.
  • Bekerja di area yang cukup terang untuk mengurangi ketegangan ata terkait dengan pencahayaan redup.
  • Cobalah untuk meminimalkan silau dengan memposisikan lampu dan layar dengan tepat.
  • Buka tirai dan gorden, dan biarkan sebanyak mungkin cahaya alami masuk ke rumah, kamar anak, dan ruang kerja.

Perlu diketahui, paparan blue light perlu diminimalkan setidaknya satu atau dua jam sebelum tidur. Ini tidak hanya berlaku untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa. Jika terjadi masalah terkait kesehatan mata anak, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Apakah lampu LED baik untuk mata?

Terdapat beberapa jenis lampu yang tergolong aman bagi kesehatan mata, seperti lampu pijar, lampu LED dan lampu halogen. Anda pun boleh memilih lampu Compact Fluorescent Lamp (CFL) berwarna putih untuk menerangi ruang kerja.

Apakah cahaya lampu bisa merusak mata?

Perlu diketahui, sinar UV seperti yang dihasilkan oleh matahari dan lampu tabung neon, dapat merusak mata. Cahaya biru atau blue light yang dihasilkan oleh televisi, smartphone, dan gadget lainnya adalah bentuk cahaya yang berbahaya bagi mata dalam dosis tinggi dan jangka panjang.

Bagaimana cahaya yg baik untuk mata?

Jenis Cahaya Lampu yang Baik untuk Mata Untuk kesehatan mata Anda, warna cahaya yang hangat adalah pilihan terbaik. Sementara untuk sumber pencahayaan buatan yang baik adalah lampu LED atau lampu incandescent atau pijar. Bicara soal lampu LED, jenis yang satu ini juga bahkan jauh lebih hemat energi.

Apakah lampu kuning baik untuk mata?

Lampu berwarna kuning dapat membantu Anda merasa lebih nyaman ketika belajar, sehingga Anda dapat belajar lebih lama. Lampu berwarna kuning juga dapat membuat suasana perasaan Anda lebih baik. Di sisi lain, lampu berwarna putih dapat membantu Anda berkonsentrasi dan lebih fokus saat belajar.