Kondisi antara harga dengan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang negatif disebut

Migrasi penduduk jawa barat 2022

Angka kelahiran dan kematian di jawa barat 2022

daerah Kalimantan Selatan ya kakakbantu yaaaa​

identifikasikan penyebab inflasi tinggi pada awal kemerdekaan ​

1. Wilayah A membutuhkan beras dan wilaya B membutuhkan sayuran. perbedaan tersebut menyebabkan berlakunya hukum?....2. Hewan karang merupakan … penyusun utama terumbu karang. Hewan tersebut terdiri atas....dan....3. Pengelompokan penduduk di suatu wilayah dengan kriteria tertentu disebut....penduduk.4. Bentuk bengunan rumah di buat dengan atap pendek dan terbuat dari seng.Jendela dan lubang angin berjumblah sedikit agar udara dingin tidak masuk rumah.karakteristik bangunan tersebut biasa ditentukan di daerah.....5. Aktifitas perdagangan sangat penting dalam pemasaran produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemusatan aktifitas yang berlangsung terus-menerus memicu munculnya.....baru​

apa saja persetujuan Roem royem?​

mengapa di vietnam tidak ada gunung berapi?​

ada yang bisa bantuin gue dak tolong jangan ngasal ngasal ya ​

ada yang bisa bantuin gue dak tolong jangan ngasal ngasal ya ​

jelasin perbedaan wangi Casablanca Oren, Hitam, hijau muda, sm merah. trs klo bisa cantumin juga wanginya tahan brp lama...​

Kondisi antara harga dengan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang negatif disebut

Kondisi antara harga dengan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang negatif disebut
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ciri-ciri kurva permintaan dan penawaran

KOMPAS.com - Dalam ekonomi, permintaan dan penawaran sangatlah penting. Permintaan terjadi ketika konsumen meminta barang atau jasa di suatu periode dengan harga tertentu.

Sedangkan penawaran terjadi ketika produsen menawarkan barang atau jasa untuk dijual di periode dengan harga yang ditentukan.

Secara lebih jelas, permintaan dan penawaran bisa dipahami lewat kurva permintaan serta kurva penawaran.

Kurva permintaan

Dikutip dari jurnal Permintaan dalam Ekonomi Mikro (2014) karya Yopi Nisa Febianti, kurva permintaan merupakan kurva yang menunjukkan sifat hubungan antara harga barang atau jasa dengan jumlah yang diminta pembeli.

Baca juga: Mengenal Kurva Isoquant dan Isocost

Dilansir dari Investopedia, kurva permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, yang memperlihatkan kondisi naik turunnya suatu komoditas. Ciri utama kurva permintaan sebagai berikut:

  • Kurvanya berbentuk garis lurus
  • Pergerakan kurva permintaan dipengaruhi oleh jumlah permintaan barang atau jasa. Misalnya jika pendapatan masyarakat naik, maka kurva akan bergeser ke kenan karena jumlah permintaan naik. Sebaliknya, kurva akan bergeser ke kiri jika pendapat masyarakat dan permintaan menurun.
  • Harga barang dengan jumlah barang berbanding terbalik. Artinya jika harga barang naik, maka permintaan barang akan menurun. Sebaliknya jika harga barang turun, permintaannya akan meningkat.
  • Kurvanya ber-slope negatif. Karena kurvanya digambarkan dari kiri atas lalu turun ke bawah. Hal ini menunjukkan adanya hubungan terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta.
  • Bentuk fungsi kurva permintaan ialah Q = a–bP. (‘Q’ merupakan jumlah permintaan barang, ‘a’ adalah konstanta, ‘b’ merupakan kemiringan atau gradient, dan ‘p’ adalah harga barang).

Berikut merupakan contoh kurva permintaan:

Wikimedia Commons/OpenStax College Kurva permintaan

Baca juga: Fungsi Permintaan dan Penawaran

Kurva penawaran

Dalam jurnal Penawaran dalam Ekonomi Mikro (2015) karya Yopi Nisa Febianti, kurva penawaran merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan dalam periode tertentu.

Kurva penawaran sifatnya positif, yang bisa dilihat dari hubungan antara harga dan jumlah barang. Apabila harganya naik, jumlah barang atau jasa juga akan meningkat. Ciri-ciri kurva penawaran, yakni:

  • Kurvanya berbentuk garis lurus.
  • Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.
  • Apabila kurvanya bergerak ke kanan, hal ini menandakan terjadinya peningkatan penawaran terhadap suatu barang atau jasa.
  • Harga dan jumlah barang mempunyai hubungan yang berbanding lurus. Artinya jika harga barang naik, jumlah komoditas yang ditawarkan akan meningkat. Sebaliknya, jika harga barang turun, jumlah komoditas yang ditawarkan juga akan menurun.
  • Kurvanya ber-slope positif. Karena kurvanya bergerak dari kiri bawah ke kanan atas, menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara harga dan jumlah barang.
  • Bentuk fungsi kurva penawaran adalah Q = a+bP. (‘Q’ artinya jumlah barang yang ditawarkan, ‘a’ adalah konstanta, ‘b’ berarti kemiringan atau gradient, ‘p’ menunjukkan harga barang).

Baca juga: Teori Permintaan: Pengertian dan Faktornya

Berikut merupakan contoh kurva penawaran:

Wikimedia Commons/OpenStax College Kurva penawaran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan dan penawaran merupakan salah satu ilmu ekonomi pasar paling mendasar. Hukum permintaan dan penawaran adalah teori yang menjelaskan interaksi antara penjual dan pembeli untuk suatu sumber daya tertentu.

Dikutip dari Investopedia, hukum permintaan dan penawaran menjelaskan hubungan keterkaitan antara harga suatu barang atau jasa, ketersediaan, dan jumlah orang yang membelinya.

Baik permintaan maupun penawaran bersifat saling berkebalikan yang nantinya akan berpengaruh pada harga barang atau jasa yang dijual. Kondisi itu digambarkan sebagai kurva permintaan dan penawaran.

Permintaan

Permintaan adalah istilah untuk sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli pada tingkat harga dan waktu tertentu sesuai dengan pasar.

Baca juga: Apa Itu APBN: Definisi, Fungsi, dan Tujuan Penyusunannya

Hukum permintaan yakni ketika suatu harga barang atau jasa turun, maka jumlah permintaan akan naik. Sebaliknya saat harga barang yang diminta naik, maka permintaan akan turun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pertama yakni selera konsumen. Selera konsumen yang sedang tinggi bisa memicu kenaikan permintaan seperti dalam kasus harga tiket konser artis asal Korea Selatan yang sedang digandrungi tentu akan dibanderol lebih mahal.

Faktor lain yakni harga barang subitusi atau pengganti. Contohnya ketika harga kopi tengah mahal, orang akan mulai mengalihkan belanjanya pada teh karena harganya lebih murah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain jumlah penduduk, besar kecilnya pendapatan masyarakat, intensitas kebutuhan, dan harga barang atau jasa itu sendiri.

Baca juga: Mengenal Apa Itu APBD, Fungsi, dan Tujuan Pembuatannya

Penawaran

Hukum penawaran berkebalikan dengan permintaan yakni saat harga barang meningkat akan mendorong meningkatnya penawaran suatu barang atau jasa.

Jika suatu barang atau jasa harganya meningkat, maka produksi akan memasok barang lebih banyak, sebaliknya saat harga turun, mereka enggan mengurangi pasokan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran yang sering jadi penentu adalah biaya produksi. Semakin rendah biaya produksi, maka semakin murah barang yang bisa dihasilkan sehingga bisa meningkatkan penawaran.

Faktor berikutnya adalah teknologi. Dengan semakin majunya teknologi, maka produk barang atau jasa yang dihasilkan semakin efisien. Faktor berikutnya adalah spekulasi masa depan, di mana prediksi kenaikan harga di masa mendatang cenderung mendorong orang untuk menahan barang atau jasa.

Baca juga: Mengenal Cadangan Devisa: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Hukum permintaan dan penawaran

Permintaan dan penawaran bersifat saling berkebalikan. Keduanya akan mencapai titik keseimbangan pasar ketika saling bertemu, itulah yang kemudian disebut sebagai hukum permintaan dan penawaran.

Hukum permintaan dan penawaran ini menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan. Hal ini kemudian dihubungkan dengan kurva permintaan dan penawaran.

Pada titik waktu tertentu, pasokan barang yang dibawa ke pasar tetap. Dengan kata lain kurva penawaran dalam hal ini adalah garis vertikal, sedangkan kurva permintaan selalu miring ke bawah karena hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang.

Saat mencapai titik keseimbangan ini, harga barang atau jasa serta permintaan akan cenderung stabil, bahkan tetap atau tidak berubah sama sekali. 

Sementara penjual juga tidak lagi bisa menaikkan harga barang atau jasa yang ditanggung konsumen. Namun dalam jangka waktu yang lama, penjual bisa menambah atau mengurangi stok untuk mengubah harga pasar ke level yang mereka harapkan.

Baca juga: Apa Itu Inflasi? Ini Definisi, Penyebab, dan Dampaknya ke Masyarakat

Sebagai ilustrasi, seseorang baru saja membuka toko kue. Lantaran rasanya enak dan terkenal dengan cepat, toko kue tersebut diserbu banyak pembeli. Pemilik toko kue kemudian berinisiatif menaikan harga setiap sebulan sekali.

Pembeli masing datang ke toko kue meski harganya naik, namun jumlah pembeli terus menurun saat harga sudah terlampau mahal di bulan keenam. Menyadari toko kuenya mulai ditinggal pembeli, maka mulai menurunkan kue-kue yang dijualnya. Pembeli pun kembali datang, namun tak sebanyak saat pertama kali toko pertama kali terkenal.

Saat kondisi ini, pemilik toko kue tak lagi bisa menaikkan harga kue dan jumlah pembeli yang datang cukup stabil, maka saat itulah sudah terjadi keseimbangan pasar sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran. 

Pemilik toko kue masih bisa menaikkan harga kue dalam interval waktu yang lama, seperti saat momen permintaan kembali naik. Contohnya saat menjelang atau saat perayaan hari raya tertentu. 

Baca juga: Apa Itu Cadangan Devisa: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.