Tidak selamanya usaha yang dirintis membuahkan hasil sesuai dengan yang kita harapkan, adakalanya kesuksesan sulit untuk diraih. Kegagalan dapat disebabkan oleh rasa takut gagal dan rasa tidak percaya diri yang timbul dari dalam diri maupun akibat pengaruh lingkungan sekitar. Kondisi keluarga, budaya lingkungan, atau peristiwa-peristiwa tertentu dapat menimbulkan rasa takut gagal. Rasa takut gagal dalam memulai suatu usaha juga disebabkan oleh mitos-mitos yang mengatakan bahwa ''memulai usaha adalah berisiko dan sering berakhir dengan kegagalan.'' Karena Anda percaya dengan mitos ini maka perasaan takut gagal pun muncul dan pada akhirnya bisa tidak percaya diri ketika memulai sebuah usaha. Paradigma tersebut wajar, karena dalam hidup ini selalu ada pilihan atau pertentangan antara dua hal, seperti hitam dan putih, baik buruk, kaya dan miskin, dan sebagainya, maka ada sukses tentu ada kegagalan. Rasa takut gagal ini dapat kita atasi dengan selalu berpikir positif sehingga akan menimbulkan rasa percaya diri. Satu hal yang perlu diingat adalah bila usaha yang kita lakukan berujung pada kegagalan, yang gagal adalah usahanya, bukan kita! Karena kita masih dalam proses mencari sesuatu yang lebih baik. Salah satu hukum bisnis menyatakan bahwa kualitas keuntungan tidak ditentukan oleh kuantitas aktivitas bisnis tetapi oleh kualitas transaksi. Tidak sedikit orang menciptakan banyak transaksi tetapi kualitas keuntungan didapat tidak sebanyak jumlah transaksi yang diciptakan. Padahal apa yang kita inginkan adalah transaksi sebanyak mungkin dengan keuntungan sebesar mungkin. Transaksi adalah pelaksanaan keputusan dealing tentang tawaran yang kita setujui dan tawaran yang kita ajukan. Selanjutnya transaksi menciptakan harga (price of value). Pada dasarnya semua orang sudah ditakdirkan hidup dengan ‘business of selling’, terlepas apakah ia pengusaha atau pun orang biasa. Karena takdir itulah, maka sebagian hukum alam yang mengatur kehidupan ini adalah hukum untung rugi. Dalam menyikapi hukum diperlukan kepemilikan sikap mental pengusaha (the entrepreneurship mental attitude). Atau sosok yang bermentalitas 'creating' dan bertanggung jawab atas resiko keputusan yang diambil serta menerima resiko sebagai pemilik (http://www.e-psikologi.com). Kegagalan dalam melakukan usaha dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
Contoh Kasus. Kita semua pasti mengenal tokoh entrepreneur yang ini. Sosoknya yang nyentrik dan selalu berpenampilan sederhana sebagai seorang pebisnis terkenal. Ia adalah pendiri dan pemilik tunggal supermarket terkenal dan usaha perladangan sayur hidroponik.Tidak semua orang mengetahui bahwa ia adalah seorang entrepreneur yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Lalu bagaimana ia dapat menjadi seorang entrepreneur yang sukses? pada awalnya ia mengerjakan apa saja untuk mendapat penghasilan, mulai dari supir taksi hingga kuli bangunan. Namun, berkat hobi dan kerja kerasnya dan tanpa mengenal putus asa, ia mengembangkan usaha peternakan ayam yang dirintis bersama keluarganya, hingga akhirnya usaha terebut berkembang menjadi pabrik pengolahan daging. Bob Sadino memiliki kiat untuk selalu berusaha berdasarkan pada fantasi dirinya. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Baginya uang bukan yang nomor satu, yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang. Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Menurut pendapatnya, kelemahan banyak orang yaitu terlalu banyak berpikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Menurutnya yang paling penting adalah tindakan. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Dan Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Apa yang dapat kita ambil hikmahnya dari cerita diatas? yaitu bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur atau wirausaha tidak hanya dibutuhkan ilmu-ilmu teoritis saja, tetapi juga kemampuan untuk bertindak secara luwes, dalam menghadapi pelanggan dan mau menndengarkan saran dan keluhan mereka, serta tidak merasa cepat berpuas diri atas apa yang telah diperoleh. Adakalanya dalam hidup ini kita merasakan sehat dan adakalanya kita sakit. Ketika kita sehat, hendaknya kita selalu bersyukur kepada Allah karena dengan nikmat sehat. Dengan kesehatan yang ada pada diri kita, banyak sekali nikmat lainnya yang dapat kita rasakan. Dengan sehat, kita dapat menikmati makan dan minum, ibadah, serta aktivitas hidup lainnya. Sebaliknya, ketika kita sedang sakit, hendaknya kita bersabar atas sakit yang menimpa diri kita. Selain itu, dengan sakit ini, tentunya kita sadar bahwa nikmat sehat begitu sangat berharga dan sehat merupakan anugerah Allah yang luar biasa. Sebagai seorang yang beriman, sudah selayaknya kita meyakini bahwa ada hikmah di balik musibah sakit yang kita alami. Pada hakikatnya, semua keadaan seorang muslim mengandung kebaikan di dalamnya, baik ketika sehat ataupun ketika sakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidak ada segala sesuatu yang datang menimpa diri kita kecuali terjadi atas izin dari-Nya. Hendaknya kita memahami bahwasannya sakit merupakan ujian dan cobaan dari Allah Ta’ala. Oleh karena itu, kita perlu menanamkan pada diri kita, bahwa akan ada kebaikan dan hikmah di balik musibah sakit. Ketika sakit menimpa diri kita, hendaklah kita berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. Ujian sakit yang kita alami adalah bentuk kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba-Nya. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Pembaca rahimakumullah, berikut ini insya Allah akan kami sampaikan mengenai beberapa kebaikan dan hikmah yang dapat kita petik dari musibah sakit. 1. Mendapatkan rida Allah Seorang yang beriman harus yakin bahwa segala perkara yang terjadi merupakan takdir dan ketetapan dari Allah Ta’ala. Di antara sikap yang perlu ditanamkan pada diri seorang hamba yang sedang mengalami sakit adalah sikap rida. Dengan sikap rida atas cobaan tersebut, maka Allah akan memberikan keridaan kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
2. Terhapusnya dosa dan diangkat derajatnya Di antara kabar gembira bagi orang yang sakit yaitu Allah Ta’ala akan menghapuskan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Hal ini telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Selain itu, musibah yang menimpa kita seperti sakit akan mengangkat derajat kita di sisi Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
3. Pahala yang tetap mengalir Terkadang ketika sakit menimpa diri kita, kita tidak dapat menjalankan aktivitas ibadah sebagaimana biasanya. Di antara bentuk kasih sayang Allah Ta’ala kepada hamba-Nya adalah pahala amal saleh yang terus mengalir meskipun kita dalam keadaan sakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
4. Kecintaan Allah dan pahala tanpa batas jika bersabar Sikap mulia orang yang beriman ketika ditimpa musibah adalah sabar. Oleh karena itu, sakit yang kita rasakan sudah semestinya kita hadapi dengan penuh kesabaran. Kita tahu bahwa Allah amat mencintai orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya,
Allah Ta’ala juga menjanjikan pahala yang tak berhingga bagi hamba-Nya yang bersabar. Allah Ta’ala berfirman,
Demikian beberapa poin hikmah dan kebaikan di balik musibah sakit. Semoga Allah memberikan kita kesehatan, kesabaran, kekuatan untuk senantiasa melakukan ketaatan, menjauhi perbuatan dosa dan sia-sia. Aamiin. Wallahu a’lam. Ditulis di Sleman, 18 Sya’ban 1442 H/1 April 2021 Penulis: Ahmad Fathan Hidayatullah Jurusan Informatika UII menerima kiriman artikel untuk ditampilkan pada Pojok Informatika dan Pojok Dakwah. Ketentuan dan prosedur pengiriman dapat dilihat pada laman berikut. |