Kerajaan kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja….

Jakarta -

Kerajaan Kediri merupakan salah satu kesultanan yang berdiri di Nusantara pada zaman dulu. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1041 di Kediri, Jawa Timur saat Airlangga mundur dari jabatannya sebagai raja Kahuripan.

Selama berdiri, kesultanan ini menjadi salah satu kerajaan yang sangat berkembang pesat. Terlebih di sektor ekonomi karena perdagangan tak hanya mengandalkan dari dalam negeri tetapi juga internasional.

Berikut sejarah kerajaan Kediri dikutip dari buku 'Sejarah SMA/MA XI IPS' terbitan Grasindo:

Kerajaan Kediri berdiri dari pemecahan kerajaan Kahuripan pada tahun 1041. Pemecahan ini sengaja dilakukan oleh Raja Airlangga demi menghindari perebutan tahta antara kedua anaknya. Kerajaan Panjalu atau Kediri dipimpin oleh Jayawangsa sementara Kerajaan Jenggala dipimpin oleh Jayengrana.

Kerajaan kediri sempat hilang dari panggung sejarah. Kemudian muncul kembali pada tahun 1116 dipimpin Raja Bameswara. Adapun, kerajaan yang terletak di dekat aliran sungai Brantas ini menjadi kerajaan yang berkembang pesat karena perdagangannya yang maju. Raja-raja yang memimpin Kediri diketahui mampu memindahkan perdagangan dari pelabuhan Hujung Galuh di Kahuripan ke pelabuhan Canggu tempat kekuasaannya.

2. Raja

Setelah sempat hilang dari panggung sejarah, muncul nama Raja Bameswara yang memimpin kerajaan ini pada tahun 1116. Pemerintahan Bameswara berlangsung sampai 1134 yang kemudian dilanjutkan Raja Jayabaya.

Selain Jayengrana, ada dua raja yang dikenal akan prestasinya memimpin kerajaan Kediri. Pertama, adalah Jayabaya yang memimpin pada tahun 1135 sampai 1157. Ia diketahui mampu menyatukan kerajaan Jenggala ke dalam kekuasaan miliknya.

Selain itu, raja selanjutnya adalah Kameswara yang memimpin di tahun 1182 hingga tahun 1185. Ia dikenal akan kemampuannya mengembangkan kesusastraan, di antaranya Smaradhana karya Mpu Dharmaja.

Selain itu, ada juga cerita Panji yang terkenal akan lika-liku percintaan Panji Asmarabungun dengan istri yang bernama Galuh Candrakirana atau Dewi Sekarjati.

3. Masa Kejayaan

Masa kejayaan Kerajaan Kediri berhasil ditulis oleh Jayengrana. Pasalnya, selain memiliki perdagangan yang hebat di masa ini mereka juga berhasil meningkatkan perekonomian dari sisi pertanian.

Hal itu bahkan, tertulis dalam peninggalan Prasasti Sirah Keting yang berangka tahun 1104 masehi. Tertulis di sana bahwa rakyat Kediri telah meraih prestasi hebat sehingga memperoleh hadiah dari raja Jayengrana.

Kerajaan ini diketahui berakhir setelah terjadi perselisihan penguasa di Tumapel. Akhirnya, kerajaan Kediri runtuh dan menjadi bagian dari Kerajaan Singosari yang dipimpin oleh Ken Arok.

Simak Video "Mengintip Fasilitas dan Sistem Belajar di Sekolah Baru Pangeran George Cs"



(pay/erd)

Jakarta -

Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu adalah sebuah kerajaan besar yang berdiri pada abad ke-12 antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Kediri bercorak Hindu.

Sejarah berdirinya Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri bermula dari perintah Raja Airlangga untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian pada tahun 1041 Masehi. Pembagian kerajaan dimaksudkan untuk menghindari pertikaian, seperti dikutip dari buku Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik sampai Kontemporer oleh Adi Sudirman.

Wilayah kerajaan Raja Airlangga dikenal sebagai Kahuripan. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan Brahmana sakti bernama Empu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal sebagai Kerajaan Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri). Kerajaan ini dibatasi oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas, seperti dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M).

Pada awal masa perkembangan, Kerajaan Kediri tidak banyak diketahui orang. Prasasti Turun Hyang II (1044) yang dikeluarkan Kerajaan Jenggala hanya memberitakan adanya perang saudara antara Jenggala dan Kediri sepeninggal Raja Airlangga.


Sejarah Kerajaan Kediri atau Panjalu mulai diketahui oleh adanya Prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Sebelum Sri Jayawarsa, hanya raja Sri Samarawijaya yang diketahui.

Letak kerajaan Kerajaan Kediri yakni di daerah Jawa Timur. Kerajaan Kediri berpusat di Daha, atau sekitar Kota Kediri sekarang. Pusat Kerajaan Kediri tersebut terletak di tepi Sungai Brantas, yang masa itu sudah menjadi jalur pelayaran yang ramai.

Raja Kerajaan Kediri


- Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabhu


- Shri Kameshwara


- Prabu Jayabaya


- Prabu Sarwaswera


- Prabu Kroncharyadipa


- Srengga Kertajaya


- Kertajaya

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kediri

Kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri dapat diketahui melalui kronik-kronik Cina yang menyebutkan di antaranya sebagai berikut:

1. Kediri menghasilkan banyak beras

2. Barang-barang dagangan lain yang laku di pasaran, seperti emas, perak, daging, kayu cendana, pinang, dan gerabah

3. Telah menggunakan uang yang terbuat dari emas sebagai alat pembayaran atau alat tukar

4. Posisi Kerajaan Kediri sangat strategis dalam perdagangan Indonesia Timur dan Indonesia Barat dengan kota pelabuhannya

5. Pajak rakyat berupa hasil bumi

Kehidupan Sosial Kerajaan Kediri

Masyarakat Kediri tidak menganut sistem kasta, seperti disampaikan dalam kitab Lubdhaka. Dalam kitab tersebut disampaikan, tinggi rendahnya martabat seseorang tidak ditentukan oleh dasar keturunan dan kedudukan, tetapi berdasarkan tingkah lakunya.

Masa Kejayaan Kerajaan Kediri

Masa kejayaan Kerajaan Kediri terjadi pada kepemimpinan Jayabaya. Jayabaya dikenal dengan kepemimpinan politik dan ramalan-ramalannya yang dibukukan dalam Jongko Joyoboyo. Di samping itu, sikap merakyat dan visi Jayabaya yang jauh ke depan membuatnya dikenang.

Runtuhnya Kerajaan Kediri

Runtuhnya Kerajaan Kediri terjadi pada masa kekuasaan Raja Kertajaya, seperti dikisahkan dalam kitab Pararaton dan Nagarakertagama. Pada tahun 1222, Kertajaya dianggap telah melanggar agama dan memaksa Brahmana menyembahnya sebagai dewa.

Kaum Brahmana lalu meminta perlindungan Ken Arok. Ken Arok yang bercita-cita memerdekakan Tumapel kekuasaan Kediri mencetuskan perang antara Kerajaan Kediri dan Tumapel di dekat desa Ganter.

Keberhasilan Ken Arok mengalahkan Kertajaya menandai runtuhnya Kerajaan Kediri yang kemudian menjadi kekuasaan Tumapel atau Kerajaan Singasari.

Sumber Sejarah Kerajaan Kediri

Sumber sejarah Kerajaan Kediri dikutip dari buku Pasti Bisa Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X oleh Ganesha Operation:

1. Kronik Cina Chu Fan Chi karangan Chu Ju Kua. Buku Ling Wai Tai Ta karangan Chu Ik Fei juga menerangkan keberadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13 M.

2. Prasasti-prasasti Kerajaan Kediri

Peninggalan Kerajaan Kediri

Peninggalan Kerajaan Kediri salah satunya yang diyakini yaitu Situs Tondowongso pada awal tahun 2007.Sejumlah arca kuno peninggalan Kerajaan Kediri yang ditemukan di Desa Gayam, Kediri tersebut tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa Siwa Catur Muka atau bermuka empat.

Prasasti Kerajaan Kediri juga menjadi peninggalan, di antaranya yaitu:

1. Prasasti Sirah Keting, berisi pemberian hadiah pada rakyat oleh Raja Jayawarsa

2. Prasasti Tulungagung dan Kertosono, berisi masalah keagamaan yang ditulis Raja Bameswara (1117-1130 M)

3. Prasasti Ngantang, menerangkan pemberian hadiah pada rakyat Ngantang. Hadiahnya berupa sebidang tanah yang telah dibebaskan pajaknya oleh Raja Jayabaya (1135 M)

4. Prasasti Jaring, memuat nama seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada

5. Prasasti Kamula, menerangkan keberhasilan Raja Kertajaya, memerangi musuh-musuhnya di Katang.

Nah, itu dia sejarah berdiri, kejayaan, hingga runtuhnya Kerajaan Kediri. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Ayda Prasasti, Putri Ki Joko Bodo yang Enggan Jadi Paranormal"



(twu/pal)

Kerajaan Kadiri mencapai puncak kejayaan ketika masa pemerintahan Raja Jayabaya. Hal ini dapat dilihat dari fakta seperti daerah kekuasaan Kadiri yang bertambah pada masa kekuasaan Raja Jayabaya, yaitu dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Selain itu, fakta lain dapat kita lihat dari kronik Cina Chou Ku-fei pada tahun 1178 Masehi yang berisi tentang keterangan bahwa Kerajaan Kadiri yang dipimpin oleh Raja Sri Jayabaya adalah kerajaan kaya. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.  

Kerajaan kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja….

Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan raja Jayabaya, sebab raja Jayabaya berhasil menguasai kembali Jenggala dan Panjalu (Kediri). Penanda dari kejayaan Jayabaya adalah kitab Bharatayuda dianggap sebagai legitimasi Raja Jayabaya untuk memperkuat kekuasaannya atas seluruh wilayah bekas Kerajaan Medang Kamulan. Untuk menununjukkan kebesaran dan kewibawaannya, Raja Jayabaya menyatakan dirinya sebagai keturunan Airlangga titisan Dewa Wisnu.  Selanjutnya, Raja Jayabaya mengenakan lencana narasinga sebagai lambang Kerajaan Kediri.  

Dengan demikian, Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya yaitu pada masa pemerintahan raja Jayabaya.