Kenapa rumah sakit jiwa kebanyakan laki-laki

Riset Menyebutkan Bahwa ODGJ Banyak Diderita Kaum Laki-laki ()

Jati Sasongko Sabtu, 17 Juli 2021 | 15:35 WIB

Palembang, Sonora.ID - Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar merupakan rumah sakit satu-satunya rumah sakit jiwa di Sumsel. Untuk pasien-pasien yang terkait masalah kejiwaan, rujukan akhirnya adalah ke RS. Ernaldi Bahar (ERBA). Rumah sakit ini berlokasi di KM 12, melayani rumah sakit khusus jiwa.

“Kelas A, sudah ditetapkan kemenkes, milik propinsi sumsel,” ujar dr Yumidiansi, Direktur RSJ Ernaldi Bahar dalam acara The Voice of People (14/07/2021).

Ada 200 tempat tidur yang tersedia, melayani rawat jalan dan rawat inap. Rawat jalan bisa melalui poli dan bisa melalui UGD.

Jenis pelayanan selain melayani jiwa juga memiliki layanan psikologi untuk anak-anak yang ingin mengetahui minat dan bakatnya.

Baca Juga: ODGJ di Bolaang Mongondow Tewas Gantung Diri di Tiang Listrik

Konsultasi dan menerima layanan anak- anak berkebutuhan khusus seperti autis, terapis okupis, terapi bicara, juga menerima pasien-pasien orang yang kecanduan narkoba beserta rehab pasien narkoba yang ingin sembuh.

“RS. Jiwa layanannya sangat luas tidak hanya untuk orang sakit jiwa. Selama ini orang beranggapan rs jiwa hanya untuk orang yang terganggu jiwanya. Kita memberikan layanan-layanan masyarakat yang terkait dengan kesehatan jiwa, tidak hanya ketika orang mengalamai gangguan jiwa berat,” tukasnya.

Ia mengatakan sebetulnya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah saudara-saudara kita yang tidak beruntung.

Baca Juga: ODGJ di Bolaang Mongondow Tewas Gantung Diri di Tiang Listrik

Sebelum ketahap itu pasti ada gejala, gejala itu yang harus diperhatikan oleh keluarganya. Tandanya antara lain suka menyendiri, malas mandi, tertutup, tidak mau makan dan terjadi perubahan prilaku.

Kenapa rumah sakit jiwa kebanyakan laki-laki
Kenapa rumah sakit jiwa kebanyakan laki-laki

RIAU24.COM -  Cobalah Anda sempatkan diri untuk berkunjung ke rumah sakit jiwa. Mungkin Anda akan menemukan sebuah fakta unik bila nyatanya kuantitas keberadaan pasien pria lebih banyak dari wanita.

Padahal World Health Organization (WHO) pernah mengungkapkan bila sebenarnya wanita lebih rentan terkena gejala stres yang berujung pada depresi daripada pria. Soalnya ada perbedaan biologis antara pria dan wanita seperti hormon. Selain itu perbedaan faktor sosial juga memainkan peran besar.

Namun seperti dikutip dari Medical Daily bila wanita memiliki lebih banyak hormon estrogen yang dapat memproteksi diri dari gangguan kejiwaan. Sehingga meskipun rentan terkena gejala stres namun wanita cenderung dapat melewatinya lebih baik dan kuat dari pria.

Baca juga: Netizen Riuh Dirjen Tersangka CPO, Plot Twist Mafia Orang Dalam

Alasan kenapa di RSJ kebanyakan laki-laki, karena laki-laki ‘secara sosial’ lebih sulit untuk mengekspresikan stress, terutama nangis. Dibandingkan dengan kaum wanita, lelaki memiliki tingkat kerentanan penyakit kejiwaan yang jauh lebih tinggi.

Menurut sebuah penelitian, pria lebih mudah mengalami stress. Banyak faktor penyebab stress. Jika tak segera diatasi, stress bisa menyebabkan masalah kesehatan, karena menurunnya imunitas tubuh.

Baca juga: Wagub DKI Beri Sanksi Tegas Bagi ASN yang Ketahuan Pakai Mobil Dinas Untuk Mudik

Salah satu faktor seseorang terkena gangguan jiwa ialah karena faktor beban hidup yang cukup berat. Inilah yang dirasakan oleh kaum pria. Adapun cara mengurangi depresi ialah dengan mengekspresikan kondisi psikologi, seperti menangis atau curhat kepada sahabat.

Sayangnya pria tidak terlalu baik dalam mengekspresikan kondisi psikologinya. Mereka lebih memilih memendam apa yang sedang menjadi beban pikiran.

Kenapa rumah sakit jiwa kebanyakan laki-laki

Kenapa rumah sakit jiwa kebanyakan laki-laki

Selasa, 19 April 2022 | 13:34 WIB

Senin, 18 April 2022 | 12:35 WIB

Minggu, 17 April 2022 | 21:48 WIB

Sabtu, 16 April 2022 | 04:00 WIB

Rabu, 13 April 2022 | 15:41 WIB

Senin, 11 April 2022 | 21:15 WIB

Senin, 11 April 2022 | 16:19 WIB

Senin, 11 April 2022 | 16:17 WIB

Senin, 11 April 2022 | 15:10 WIB

Jumat, 8 April 2022 | 16:54 WIB

Kamis, 7 April 2022 | 11:18 WIB

Rabu, 6 April 2022 | 12:41 WIB

Selasa, 5 April 2022 | 15:46 WIB

Selasa, 5 April 2022 | 15:38 WIB

Selasa, 5 April 2022 | 15:33 WIB

Selasa, 5 April 2022 | 15:17 WIB

Selasa, 5 April 2022 | 12:36 WIB

Senin, 4 April 2022 | 11:23 WIB

Senin, 4 April 2022 | 07:30 WIB

Minggu, 3 April 2022 | 20:45 WIB

Kenapa rumah sakit jiwa kebanyakan laki-laki

Ilustrasi gambar gangguan jiwa /Free-Photos/Pixabay

KABAR BESUKI - Gangguan jiwa yaitu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia.

Pernah gak, kamu berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa dan menemukan fakta bahwa pasien disana secara kuantitas lebih banyak laki-laki dibandingkan wanita?

Bahwa seseorang mengidap gangguan jiwa biasanya yang menjadi salah satu faktor utamanya adalah tekanan serta beban hidup yang berat.

Baca Juga: Bangun Tidur Terlalu Siang Ternyata dapat Menimbulkan Dampak Negatif, Gangguan Mental Adalah Salah Satunya

Dan hal inilah yang biasanya paling sering dirasakan oleh laki-laki, karena beban dan tanggung jawab dari laki-laki lebih berat apalagi jika sudah berkeluarga alias menjadi kepala rumah tangga.

Padahal World Health Organization (WHO) pernah mengungkapkan bila sebenarnya wanita lebih rentan terkena gejala stres yang berujung pada depresi daripada pria. 

Soalnya ada perbedaan biologis antara pria dan wanita seperti hormon. Selain itu perbedaan faktor sosial juga memainkan peran besar.

Namun seperti dikutip Kabar Besuki dari Medical Daily bila wanita memiliki lebih banyak hormon estrogen yang dapat memproteksi diri dari gangguan kejiwaan. 

Baca Juga: Makan Ceker Ayam Ternyata Bisa Bikin Kulit Tampak Awet Muda dan Mencegah Penuaan, Simak Ulasannya

Sehingga meskipun rentan terkena gejala stres namun wanita cenderung dapat melewatinya lebih baik dan kuat dari pria.

Terlebih karena terbiasa mengalami stres dan depresi sehingga wanita lebih pandai dalam mengelola perasaan. 

Dengan karakternya wanita selalu memiliki cara untuk mereduksi stres melalui ikatan komunikasi satu sama lain dibandingkan dengan pria yang cenderung diam.

Seperti dikutip dari Daily Mail jika stres melanda maka wanita lebih mungkin melepaskannya dengan bercerita pada keluarga atau teman dekat sehingga memberikan penguatan diri dari eksternal.

Baca Juga: Menangis Saat Jam 7 Malam Hingga 10 Malam Ternyata Mampu Menurunkan Berat Badan, Begini Penjelasannya

Sedangkan pria cenderung memendam stres karena ikatan antar sesama tidak sekuat wanita. >

Alasan tersebut yang menyebabkan pria tidak dapat melewati fase stres dan terkurung dalam depresi. 

Untuk kemudian berakhir dengan gangguan kejiwaan dalam tahap lebih lanjut.

Pria memandang bila stres dan depresi merupakan sebuah kekalahan yang memalukan. 

Itu membuatnya berperang sendirian karena enggan mencari pertolongan dari luar sehingga menutup diri dari lingkungan sosial.

Sumber: Daily Mail Medical Daily