Apa bukti masuknya agama Hindu Budha di Indonesia?

Teori dan Sejarah Masuknya Hindu Buddha ke Indonesia, Simak Peninggalan Bukti Penyebaran Agama Di Indonesia //Pixabay.com//

BERITA MAJALENGKA- Hindu dan Buddha menjadi salah satu agama yang diakui di Indonesia. Tetapi, bagaimana kedua agama tersebut dapat masuk ke Indonesia?

Simak penjelasannya sejarah dan Teori agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia.

Para ahli telah mengusulkan beberapa teori mengenai masuknya Hindu – Buddha ke Indonesia, yaitu :

Teori Waisya
Teori Waisya diusulkan oleh N.J. Krom. Menurutnya, para pedagang India (kasta Waisya) datang ke Indonesia untuk berdagang. Mereka datang dan bermukim di Indonesia. Selama mereka bermukim, mereka aktif melakukan hubungan sosial dengan penduduk asli Indonesia dan menyebarkan agama mereka.

Teori Ksatria
Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Berdasarkan teori ini, di India sering terjadi peperangan antargolongan pada masa lampau, sehingga mereka yang telah jenuh dengan perang pergi meninggalkan India dan beberapa dari mereka sampai ke Indonesia.

Mereka kemudian berusaha membuat koloni – koloni baru di tempat tinggal barunya. Selama proses pembentukkan koloni inilah, ajaran Hindu dan Buddha disebarkan kepada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: 15 Hadits Shahih Tentang Bulan Ramadhan Beserta Sumber dan Artinya

Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh J.C. Van Leur. Menurutnya, para Brahmana datang dari India ke Indonesia berdasarkan undagan dari pemimpin suku guna melegitimasi kekuasaan mereka hingga setingkat dengan kekuasaan raja – raja India.

Teori ini didasarkan pada sisa – sisa peninggalan kerajaan Hindu di Indonesia yang prasasti – prasastinya menggunakan bahasa sansekerta dan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut hanya dapat dimengerti oleh para Brahmana.

Teori Arus Balik
Menurut G. Coedes, pengaruh India dikembangkan oleh bangsa Indonesia sendiri. Bangsa Indonesia yang memiliki kepentingan di India datang dan belajar agama Hindu dan Buddha di sana. Lalu, mereka kembali dan mengajarkannya pada masyarakat lain di Indonesia.

Sumber: Buku Sejarah Kemdikbud Kelas 10

Salah satu bukti masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha ke Nusantara dengan ditemukannya prasasti Nalanda yang berisi bahwa Balaputradewa meminta kepada Raja India untuk membangun wihara bagi utusan yang dikirim ke India untuk belajar Hungan antara isi dari prasasti Nalanda dengan teori Arus Balik adalah?

terdapat hubungan kekeluargaan antara Sriwijaya dengan kerajaan yang ada di India
prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa Balaputradewa belajar agama Hindu Budha ke India
prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa terdapat rakyat dari kerajaan Sriwijaya yang berdagang hingga ke India
prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki peran aktif dalam masuk serta berkembangnya Hindu Budha ke Indonesia.
isi dari prasasti Nalanda menjadi dasar dikemukakannya teori arus balik

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D. prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki peran aktif dalam masuk serta berkembangnya Hindu Budha ke Indonesia..

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. terdapat hubungan kekeluargaan antara Sriwijaya dengan kerajaan yang ada di India menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa Balaputradewa belajar agama Hindu Budha ke India menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa terdapat rakyat dari kerajaan Sriwijaya yang berdagang hingga ke India menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki peran aktif dalam masuk serta berkembangnya Hindu Budha ke Indonesia. menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban E. isi dari prasasti Nalanda menjadi dasar dikemukakannya teori arus balik menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah D. prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki peran aktif dalam masuk serta berkembangnya Hindu Budha ke Indonesia.

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Hindu Buddha berasal dari luar Indonesia. Kedatangan budaya baru ini tentunya akan meninggalkan sejumlah bukti bukti sejarah tentang keberadaan budaya tersebut di masa lalu.

Prasasti

Prasasti diambil dari bahasa Sansakerta yang berarti pujian. Prasasti merupakan piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama yang memuat informasi tentang sejarah, peringatan, atau catatan tentang sebuah peristiwa.

Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanagara. Pada prasasti ini terdapat cap telapak kaki yang diyakini sebagai telapak kaki Purnawarman. Dalam Prasasti Ciaruteun tertulis :

“Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia.”

Prasasti ini juga masih ada hubungannya dengan prasasti Ciaruteun. Dalam prasasti ini terdapat gambar tapak kaki gajah yang disamakan dengan gajah Airwata, atau gajah kendaraan Dewa Wisnu.

Prasasti Tugu merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanagara juga. Merupakan prasasti terpanjang dan terpenting dari Raja Purnawarman. Berikut kutipan terjemahan lengkap prasasti tersebut :

“ Dahulu sungai bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan memiliki lengan kencang serta kuat yakni Purnawarman, untuk mengalirkannya ke laut, setelah kali ini sampai di istana kerajaan yang termasyhur. Pada tahun ke-22 dari takhta Yang Mulia Raja Purnawarman yang berkilau kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji panji segala raja raja, beliau pun menitahkan pula menggali kali yang permai dan berair jernih Gomati namanya, setelah kali tersebut mengalir melintas di tengah tengah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda (Purnawarman). Pekerjaan ini dimulai pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan Caitra, jadi hanya berlangsung 21 hari lamanya, sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6112 tombak. Selamatan baginya dilakukan oleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan.”

Kitab

Kitab merupakan sebuah karya sastra yang berisi kumpulan kisah, catatan, atau laporan tentang suatu peristiwa, terkadang di dalamnya juga terdapat mitos.

Kitab ini ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365. Berisi tentang kehidupan masyarakat pada zaman Kerajaan Majapahit dan silsilah dari para leluhur raja.

Kitab ini berisi tentang mitos tokoh Ken Arok

Kitab Sang Hyang Kamahayanikan

Kitab ini ditulis oleh Sambara Suryawanasa yang menjelaskan tentang Buddha aliran Tantrayana.

Candi

Candi merupakan bangunan utama yang banyak didirikan pada masa pengaruh Hindu Buddha. Candi candi bercorak Hindu umunya berfungsi untuk menghormati dan memuliakan dewa dewi Hindu. Sedangkan, candi bercorak Buddha berfungsi sebagai sarana ritual , menyimpan relikui Buddhis ataupun biksu terkemuka atau keluarga kerajaan penganut Buddha, atau sebagai tempat ziarah bagi penganutnya.

Candi ini merupakan candi Buddha terbesar di Indonesia. Candi ini dibangun oleh Dinasti Syailendra pada masa kerajaan Mataram.

Candi ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini adalah Candi Siwa. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Mataram tepatnya pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan selesai pada masa pemerintahan Daksa.

Itulah beberapa bukti sejarah yang menandakan adanya pengaruh Hindu Buddha di Nusantara pada masa lalu.

View all posts by Faiq Al Fath