Kenapa rambut bayi harus dicukur menurut Islam

Islam mensyariatkan agar rambut bayi dicukur gundul pada hari ketujuh.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen Lc.,MA mengatakan, Islam mensyariatkan agar rambut bayi dicukur gundul pada hari ketujuh sesudah kelahirannya. Hal itu dalam rangka membersihkan kotoran dari bayi. 

"Selain itu juga dianjurkan untuk bersedekah berupa perak seberat timbangan rambutnya. Hal ini menunjukkan bahwa rambut bayi tidak terbuang sia-sia. Namun dihargai dengan harta yang diperebutkan oleh banyak orang," kata Ustadz Abdullah dalam keterangan tertulisnya kepada Republika. 

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menuturkan,

عَقَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الحَسَنِ بِشَاةٍ، وَقَالَ: «يَا فَاطِمَةُ، احْلِقِي رَأْسَهُ، ‌وَتَصَدَّقِي ‌بِزِنَةِ ‌شَعْرِهِ ‌فِضَّةً».

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakikahi Al-Hasan dengan menyembelih kambing”. Lalu beliau bersabda, “Wahai Fatimah cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan nominal perak seberat rambutnya”. HR. Tirmidziy dan dinilai hasan oleh al-Haitsamiy serta al-Albaniy.

Ustadz menjelaskan, mayoritas ulama berpendapat bahwa menggunduli rambut bayi laki-laki hukumnya adalah sunnah. Sementara bayi perempuan, maka masih diperselisihkan oleh para ulama, apakah tetap dianjurkan untuk dicukur rambutnya atau tidak. 

Menurut ulama Syafi’iyyah dan Malikiyah hal itu tetap dianjurkan. Berdasarkan riwayat yang menyebutkan bahwa putri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Zainab dan Ummu Kultsum juga dicukur. Namun sanad riwayat ini dinilai dha’if oleh an-Nawawiy. Mereka juga beralasan bahwa mencukur rambut bayi perempuan tetap ada maslahatnya. Yaitu berupa sedekah dan pertumbuhan bagus rambut pasca dicukur. Adapun menurut ulama Hanabilah, bayi perempuan tidak boleh dicukur gundul, sebab hukum aslinya wanita dilarang untuk digundul rambutnya. Kedua pendapat ini sama-sama memiliki argumen yang kuat. Sehingga memilih salah satunya tidak masalah.

Ustadz Abdullah mengatakan, pencukuran seluruh rambut bayi yang baru lahir ada manfaatnya secara medis. Antara lain: untuk membersihkan lemak dan zat-zat sisa dari rahim ibu yang mungkin terbawa atau menempel pada rambut pada saat persalinan. Pencukuran ini juga membantu proses pembersihan kepala si kecil dari kemungkinan terkena gumoh atau air kencing yang mungkin saja mengotori tubuh hingga rambutnya. Apabila kepala bayi digunduli hingga plontos, tentu akan lebih mudah membersihkannya. 

"Selain itu, kepala plontos juga membuat bayi cenderung merasa lebih adem dan nyaman. Apalagi bagi mereka yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia. Hembusan angin yang langsung mengenai pori-porinya akan mampu mengurangi rasa gerah yang dialami bayi," kata Ustadz Abdullah. 

Tips Mencukur

• Tetap tenang dan percaya diri sebelum menggunduli kepala bayi. Jika Anda tidak yakin atau tak berani, sebaiknya biarkan orang lain yang lebih ahli untuk melakukannya.

• Pangku bayi dalam posisi tiduran dengan satu tangan mengangkat rambut yang ingin dipotong, dan tangan lain untuk menggunting. Jika Anda takut, mintalah bantuan orang lain agar bisa memangku serta memegangi bayi sementara Anda mencukur rambutnya.

• Gunakan gunting dengan ujung yang tumpul. Untuk memudahkan proses pencukuran, Anda bisa membasahi rambut bayi dengan air hangat, tapi tidak perlu sampai basah kuyup.

• Apabila Anda ingin menggunduli kepala bayi sampai pelontos, gunakan cukuran baru yang belum pernah dipakai dan pastikan untuk mencukurnya sepelan mungkin dengan meratakan dulu kulit kepalanya agar tak ada lipatan kulit yang tergores.

• Jika ada goresan pada kulit kepala bayi hingga berdarah, segera bawa ke dokter. 

Salah satu tradisi yang hingga kini masih melekat dalam keseharian masyarakat Indonesia adalah mencukur rambut newborn atau bayi baru lahir. Sebenarnya, apa sih, manfaat menggunduli kepala Si Kecil?

Dalam agama Islam, menggunduli kepala newborn dikategorikan sunah hukumnya. Artinya jika dikerjakan maka akan mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakan, maka tidak apa-apa.

Hukum menggunduli atau mencukur seluruh rambut newborn tercantum dalam hadis, "Setiap anak itu tergadaikan dengan aqiqahnya, yang disembelih pada hari ke-7 dan diberi nama, dan dicukur rambutnya". Dalam Islam, orang tua disunahkan untuk menimbang rambut sang bayi dan memberikan sedekah sesuai dengan beratnya.

Selain itu, ada hadis yang menyebutkan "Setiap anak ada aqiqahnya, sembelihlah aqiqah untuknya dan buang kotoran darinya (HR. Bukhari 5471)". Kotoran yang dimaksud adalah rambut yang ada saat bayi dilahirkan. Pada saat lahir, darah beserta lapisan selaput tentunya akan menempel pada rambut bayi.

Namun dalam Islam, ada dua pendapat yang berbeda soal menggunduli bayi laki-laki dan perempuan. Ada beranggapan bahwa hukum mencukur rambut bayi berlaku tanpa memandang jenis kelaminya. Di sisi lain, sebagian meyakini bahwa hanya bayi laki-laki yang perlu digunduli kepalanya.

Efek Kesehatan

Secara medis, pencukuran seluruh rambut newborn tidak akan berpengaruh terhadap ketebalan atau kesehatan rambut Si Kecil kelak saat tubuh besar. Rambut manusia tumbuh dari folikel yang berada di bawah lapisan kulit kepala. Meski Anda mencukur rambut bayi sampai gundul merata dan kulit kepalanya terasa sangat halus, folikel rambut bayi Anda tidak akan terpengaruh sama sekali.

Rambut baru yang tumbuh setelah dicukur sampai pelontos akan tetap memiliki sifat yang sama seperti sebelumnya. Rambut baru yang tumbuh mungkin akan terasa lebih lebat, tapi hal itu disebabkan karena panjangnya jadi merata.

Moms perlu tahu, rambut bayi yang dibiarkan tumbuh alami, panjangnya tidak rata karena setiap helai rambut memiliki kecepatan tumbuh yang berbeda-beda. Akibatnya, jika Anda mengusap kepala Si Kecil, rambutnya akan terasa lebih tipis dibandingkan rambut bayi yang kepalanya pernah digundul.

Meski tidak berpengaruh terhadap kondisi rambut, pencukuran seluruh rambut pada bayi yang baru lahir tetap ada manfaatnya secara medis, yaitu untuk membersihkan lemak dan zat-zat sisa dari rahim ibu yang mungkin terbawa atau menempel pada rambut pada proses persalinan.

Proses ini juga bisa membersihkan kepala Si Kecil dari kemungkinan terkena gumoh atau air kencing yang mungkin saja mengotori tubuh hingga rambutnya. Apabila kepala bayi digunduli hingga plontos, tentu akan lebih mudah membersihkannya.

Selain itu, kepala plontos juga membuat bayi cenderung merasa lebih dingin atau adem, apalagi bagi mereka yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia. Hembusan angin yang langsung mengenai pori-porinya akan mampu mengurangi rasa gerah yang dialami bayi.

Tips Mencukur

Saat ini, pencukuran rambut pada bayi baru lahir masih menjadi perdebatan. Akan tetapi apabila Moms memutuskan untuk menggunduli kepala Si Kecil tak lama setelah lahir, perhatikan hal-hal berikut ini.

• Tetap tenang dan percaya diri sebelum menggunduli kepala bayi. Jika Anda tidak yakin atau tak berani, sebaiknya biarkan orang lain yang lebih ahli untuk melakukannya.

• Pangku bayi dalam posisi tiduran dengan satu tangan mengangkat rambut yang ingin dipotong, dan tangan lain untuk menggunting. Jika Anda takut, mintalah bantuan orang lain agar bisa memangku serta memegangi bayi sementara Anda mencukur rambutnya.

• Gunakan gunting dengan ujung yang tumpul dan pastikan Anda sudah membasahi rambut bayi dengan air hangat, tapi tidak perlu sampai basah kuyup.

• Apabila Anda ingin menggunduli kepala bayi sampai pelontos, gunakan cukuran baru yang belum pernah dipakai dan pastikan untuk mencukurnya sepelan mungkin dengan meratakan dulu kulit kepalanya agar tak ada lipatan kulit yang tergores.

• Jika ada goresan pada kulit kepala bayi sampai berdarah, segera bawa ke dokter. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)

Home > Keluarga > Parenting Islami

15 Juli 2020

Inilah adab memotong rambut bayi sesuai anjuran Islam

Kenapa rambut bayi harus dicukur menurut Islam

Memotong rambut bayi merupakan salah satu tradisi yang tetap dilakukan sampai sekarang, bahkan dalam agama Islam, hal ini termasuk ke dalam anjuran.

Dilansir dari A-Z Islam, cara memotong rambut bayi menurut Islam pun tak sembarangan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan.

Contohnya yaitu melakukan aqiqah di hari ke-7 setelah bayi dilahirkan, tapi ada juga yang melakukannya di hari ke-40.

Ini dilakukan guna menunjukkan iman kita sebagai umat Islam kepada Allah SWT.

Adapun hadis tentang mencukur rambut bayi dan melakukan aqiqah, yaitu:

“Seorang anak yang baru lahir tergadai dengan aqiqahnya, disembelih darinya (kambing) pada hari ketujuh kelahirannya, dicukur rambutnya dan diberi nama,” (HR. An-Nasa’I, Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

“Setiap anak ada aqiqahnya, sembelihlah aqiqah untuknya dan buanglah kotoran darinya,” (HR. Bukhari).

قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـعَـقِـيْقَتةُ تُـذْبَحُ لِسَـبْعٍ وَلِأَرْبَعَ عَشَرَةَ

وَلِإِحْدَى وَعِشْرِيْنَ

“Aqiqah pada hari ketujuh atau keempat belas atau dua puluh satu,” (HR. Thabrani).

Secara umum, aqiqah dalam Islam memang dilakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran bayi.

Namun, jika saat itu orang tua tidak mampu secara finansial mengadakan aqiqah, maka dapat ditunda sampai benar-benar stabil secara finansial.

Cara Memotong Rambut Bayi Laki-laki dan Perempuan Menurut Islam

Kenapa rambut bayi harus dicukur menurut Islam

Foto: shutterstock.com

Baik bayi laki-laki maupun perempuan, dianjurkan untuk dipotong rambutnya, bahkan hingga gundul.

Namun, khusus untuk bayi perempuan, tidak masalah jika orang tua tidak memotongnya sampai gundul.

Setelah itu, timbang berat seluruh potongan rambut bayi tadi. Sebab, ini akan dijadikan perak dan disedekahkan. Ibnu Abdil Bar mengatakan:

“Buah kotoran dari bayi adalah mencukur rambutnya,” (Al-Istidzkar, 5/315).

Sementara itu, dalam ensiklopedi fikih dinyatakan mayoritas ulama yaitu malikiyah, syafi’iyah dan hambali berpendapat sebagai berikut:

“Mencukur rambut kepala bayi pada hari ketujuh. Dan bersedekah seberat rambut berupa emas atau perak.”

Bagaimana Jika Belum Dicukur Setelah Hari ke-7 Kelahiran?

Kenapa rambut bayi harus dicukur menurut Islam

Foto: shutterstock.com

Ibnu Hajar Al-Haytami meriwayatkan bahwa ia menyarankan untuk mencukur rambut bayi dan memberikan sedekah sesuai dengan berat rambut yang dicukur.

Dia juga menjelaskan tentang rambut bayi yang belum dicukur di bawah ini:

مَنْ لَمْ يُفْعَلْ بِشَعْرِهِ مَا ذَكَرَهُ يَنْبَغِي لَهُ كَمَا قَالَهُ الزَّرْكَشِيُّ أَنْ يَفْعَلَهُ هُوَ بِهِ بَعْدَ بُلُوغِهِ إنْ كَانَ شَعْرُ الْوِلَادَةِ بَاقِيًا وَإِلَّا تَصَدَّقَ بِزِنَتِهِ يَوْمَ الْحَلْقِ فَإِنْ لَمْ يَعْلَمْ احْتَاطَ وَأَخْرَجَ الْأَكْثَرَ

“Untuk yang rambutnya tidak ditangani seperti yang disebutkan (dicukur dan amal) maka disarankan untuk melakukan pencukuran rambut setelah kedatangannya di usia tua jika rambutnya dibawa sejak lahir. Jika beratnya tidak teridentifikasi, ia harus berhati-hati, dengan memberi sedekah sedikit lagi (atau melebihkannya).” (Tuhfat al Muhtaj).

Itulah cara memotong rambut bayi menurut Islam yang harus Moms dan Dads ketahui.

Untuk memastikan Si Kecil tumbuh dan berkembang sesuai usianya, Moms bisa pantau tinggi dan berat badannya dengan fitur Growth Tracker di Orami App!

Pada fitur Growth Tracker ini, Moms dapat mengetahui apakah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala Si Kecil tetap berada dalam batas yang normal, atau justru berisiko dan perlu berkonsultasi ke dokter.

Yuk, coba fiturnya dengan meng-klik gambar di bawah ini, ya!