Upaya Meningkatkan Pemahamann Konsep Mengelompokan Benda Menurut Bentuk Jenis Ukuran dan Warna Melalui Penerapan Strategi Bermain dalam Pengembangan Koginitif Siswa Kelompok A TK Melati Indah DOI: 10.31004/obsesi.v1i2.66 Joni Joni(1 Prodi PG-PAUD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, Indonesia(1)
Download PDF [File Size: 257KB] Language: Published : 2015-12-30 Copyright (c) 2015 Joni Joni Abstract Views: 4958 times PDF Downloaded: 448 times Berdasarkan observasi di TK Melati Indah Pekanbaru, anak kelompok A yang berjumlah 12 orang, diperoleh hasil belajar dalam pembelajaran mengelompokan benda dengan berbagai cara ternyata yang berhasil mengelompokan benda dengan berbagai cara hanya 3 orang anak (25%) dan yang belum mampu 9 orang anak (75%), hal ini terjadi karena strategi pembalajaran yang diberikan guru kurang bervariasi dan kurang menarik minat anak. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diatasi dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Lokasi penelitiian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Melati Indah Pekanbaru, subjek yang diteliti adalah siswa TK kelompok A dengan jumlah 12 orang, 7 orang laki-laki, dan 5 orang perempuan, dengan karakteristik kemampuan yang heterogen. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar anak dalam kegiatan mengelompokan benda menurut bentuk, jenis, warna dan ukuran mengalami peningkatan yaitu pada prasiklus yang mencapai batas ketuntasan 0% dari 12 anak, pada siklus I naik menjadi (8,3%) 1 anak, siklus II naik menjadi (7%) 9 anak yang mencapai batas ketuntasan. Jadi secara keseluruhan penerapan strategi melalui bermain dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengelompokan benda menurut bentuk, jenis warna dan ukuran dalam pengembangan kognitif anak kelompok A di TK N Melati Indah Pekanbaru Perkembangan Kognitif; Strategi Pembelajaran, Bermain
B.E.F.Montolalu, dkk. (2007). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka Denny Stiawan, (2010). Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka. Masitoh, dkk (2007) Strategi Pembelajaran Taman kanak-kanak. Jakart: Universitas Terbuka. Nurbiana Dhieni, dkk. (2005) Metode Pengembangan Bahasa. Jakart: Universitas Terbuka. Siti Aisyah, dkk. (2010) perkembangan dan Konsep dasar pengembangan AnakUsia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Suciati, dkk. (2007). Belajar & Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka Winda Gunarti, dkk (2010) metode Pengembangan Perilaku dan KemampuanDasar Anak Usia Dini. Jakatra: Universitas Terbuka. Yuliani Nurani Sujiono, (2006). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Sungkono. (2007). Peranan Benda Asli (Real Object) dan Pemanfaatannya dalam Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar. Majalah Ilmiah Pembelajaran nomor 1, vol 3. Yogyakarta: KTP FIP UNY Syamsu Yusuf L.N. & Nani M. Sugandhi. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sri Anitah. (2012). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Waluyo Adi, Ika Budi Maryatun, & Muthmainah. (2007). Buku Pegangan Kuliah Pendidikan Taman Penitipan Anak/Kelompok Bermain 2 SKS. Yogyakarta: PGTK FIP UNY. Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. (2012). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Wina Sanjaya. (2012). Media dan Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
AnggunPaud—ayah bunda dan sobat paud, ada banyak kemampuan matematika yang harus kita kembangkan pada anak. Pernah tidak mendengar kemampuan klasifikasi atau mengelompokkan pada anak? Di bawah ini akan kita bahas tentang kemampuan tersebut. Kemampuan klasifikasi pada anak usia dini yaitu bagian dari kemampuan matematika yang melibatkan anak untuk menemukan hal-hal yang sama dan mengelompokkannya berdasarkan sifat, jenis atau atribut tertentu. Misalnya, mengelompokkan tanaman berdasarkan jenis, fungsi ataupun bentuknya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan oleh orang tua dan guru untuk mengembangkan kemampuan ini seperti menyortir adalah dengan memilah mainan, dedaunan, batu atau benda-benda serupa lainnya ke dalam kelompok “besar / kecil, panjang / pendek, atau warna yang serupa” Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru untuk mengembangkan kemampuan klasifikasi pada anak:
Ketika anak ingin bermain balok guru dapat memberikan sekelompok balok yang bervariasi dalam warna, ukuran, atau bentuk. Mulailah dengan kegiatan sederhana yang mengharuskan anak untuk mengurutkan objek menjadi dua kelompok menggunakan satu warna, ukuran, atau bentuk. Misalnya, jika menggunakan warna, berikan sekelompok balok hanya dalam dua warna (merah dan biru), minta anak untuk mengelompokkan balok dengan warna tersebut. selain itu dengan menggunakan berbagai ukuran, minta anak mengelompokkan balok berdasarkan ukuran dari yang terbesar ke yang terkecil. 2. Gunakan media yang menarik dan bervariasi Media yang menarik dan bervariasi akan mendorong anak untuk semakin aktif dan terlibat dalam suatu pembelajaran. Misalnya: - Sediakan berbagai kartu bergambar (gambar binatang), kemudian minta anak untuk memilih dan mengelompokkan binatang tersebut berdasarkan makanan, tempat hidup, warna ataupun ukuran.- Gunakan papan geometri, minta anak untuk mengelompokkan papan dengan cara “segitiga sama segitiga”, “ persegi sama persegi” dan lain-lain.- dengan menggunakan bahan alam atau bahan-bahan di sekitar kita. Saat anak dilibatkan dalam rutinitas di rumah sehari-hari, misalnya kegiatan mencuci piring; minta anak mengelompokkan atau meletakkan piring, sendok dan gelas sesuai tempatnya.
Pembiasaan merupakan salah satu hal dapat mendorong anak untuk memiliki kemampuan klasifikasi. Misalnya guru selalu membiasakan anak untuk meletakkan alat bermain setelah digunakan berdasarkan jenis, ukuran dan warna. Begitupun dengan orang tua di rumah yang membiasakan anak untuk meletakkan benda-benda milik anak berdasarkan fungsinya. Contoh meletakkan perlengkapan sekolah pada rak paling atas dan meletakkan mainannya pada rak paling bawah. Dengan demikian kemampuan klasfikasi anak dapat dikembangkan melalui kehidupan sehari-hari anak. Orang tua di rumah juga dapat mendorong kemampuan klasifikasi dengan memanfaatkan barang-barang rumah tangga dan gambar benda-benda yang sudah dikenalana. Misalnya mengelompkkkan buah / sayuran, makanan / minuman ataupun benda-benda yang ada di dalam dan di luar rumah. Ifina Trimuliana Referensi https://www.designastudy.com/developing-classification-skills-in-young-children/
Admin PAUD pemerhati pendidikan 6. Apakah sama di permukaan Bumi? Jelaskan! 7. Mengapa di Indonesia memiliki curah hujan tinggi? oltivitas manusia dapat memiliki peran tuliskan akibat rotasi bumi 7. Mengapa di Indonesia me 8. Mengapa aktivitas manusia dapat memiliki peran besar dalam perubahan iklim dunia? Iniciran manfaat nenggunaan data cuaca … besar dalam perubahan 9. Jelaskan manfaat penggunaan data cuaca dalam bidang transportasi! besar dalam perubahan iklim dunia 9. Jelaskan manfaat penggunaan data cuaca dalam bidang transportasi! tuliskan 3 contoh benda yg menggunakan energi listrik dan bentuk perubahan energinya kaitan gempa 4. Salah satu jenis tanah di Indonesia adalah tanah andisol. Bagaimana pembentukan tanah tersebut dan persebarannya di Indonesia? Galah s … 2. Erupsi gunungapi yang dilkuti dengan curah hujan tinggi dapat menyebabkan bencana bagi kehidup. an di sekitarnya. Salah satu dampaknya yaitu banjir … Apaanfaat tumbuhan paku dan lumut Sindrom kematian sel-sel otak sehingga kemampuan daya ingat menurun disebut |